You are on page 1of 2

Biaya Transaksi

Dengan demikian asumsi tersebut memungkinkan pekerjaan (pada organisasi)


dilakukan lewat kontrak-kontrak yang dibuat guna mengendalikan biaya-biaya
dalam transaksi. Klaim pada kontrak menyatakan bahwa melalui kontrak segala
sesuatu yang bernilai di masa yang akan datang dapat diestimasi. Pada situasi ini
organisasi dapat memandang dengan lebih baik alternatif untuk memediasi transaksi
di pasar bebas.

Pada pertukaran yang penuh dengan ketidakpastian (uncertaintly) dapat


diredusir jika dilakukan pada sekelompok orang yang terorganisir dalam acuan yang
rasional dan mekanisme organisasi yang mencegah sifat oportunistis. Organisasi
menolong kita untuk melokalisir persoalan, menyederhanakan pilihan-pilihan,
menciptakan jaringan informasi dan mencari alternatif-alternatif, menolong
individu-individu menanggulangi keterbatasan pengetahuan untuk menentukan
harga dan mengurangi ketidakpastian serta membuat keputusan pada pasar dan
organisasi.

Williamson mengintrodusir acuan kegagalan pasar untuk menjelaskan mengapa


sejumlah situasi memungkinkan pertukaran dalam organisasi terjadi secara lebih
baik dibanding membiarkannya terjadi lewat pasar. Pada situasi ini (organisasi)
dapat dilakukan dengan lebih baik karena terdapat kesempatan untuk
menghalangi/mencegah dan memberikan kemungkinan yang lebih baik karena
adanya monitor dan survei serta sistem insentif dalam mengurangi sifat oportunis.

Teori biaya transaksi memberikan kerangka acuan sebagai penjelasan umum


terhadap titik pijak/organisasi sebagai mekanisme guna mendukung keputusan pada
kondisi ketidakpastian dan mencegah sifat opportunistis terhadap pertukaran.
Merupakan fokus utama penciptaan efisiensi dan dilakukan hampir pada semua
pendekatan ekonomi (Scott, 1993, dalam Donaldson, 1995). Jadi sesuai namanya
yang menjadi fokus utama dari teori transaksi adalah biaya-biaya transaksi di pasar.
Teori ini menjelaskan bahwa organisasi adalah konsekwensi dari kegagalan pasar
(market failure) dalam perusahaan besar (Williamson, 1975, 1985, Arrow, 1985,
Williamson dan Ouchi, 1981, dalam Doz dan Prahalad, 1991).
Fokus sekunder dari teori transaksi adalah biaya-biaya transaksi pada hirarki,
pengendalian dan pemenuhan (compliance) biaya pada organisasi (Fama and Jensen,
1983; Jensen and Mackling, 1976, Doz dan Prhaland, 1991). Selain penjelasan bagi
persoalan kegagalan pasar yang telah disebutkan diatas, teori ini juga menjelaskan
bahwa pertumbuhan sebuah badan hukum besar dengan hirarki manajemennya yang
menyebabkan manajer tingkat atas kehilangan kontrol terhadap personal level bawah
dan menengah yang berdampak pada kemungkinan personal menengah mengikuti
kepentingan pribadi mereka dengan menciptakan semacam ‘empire building’ dan
memanfaatkan sumber-sumber organisasi untuk kepentingan pribadi mereka
(Williamson, 1970, 1985, dalam Donaldson, 1995).

Penganut teori ini juga menyatakan bahwa analisa biaya transaksional memberi
titik pijakan yang kuat bagi analisis pilihan antara bentuk institusional yang bisa
digunakan dalam menetapkan batasan efisiensi pada perusahaan multinasional
(MNC) (Burkley dan Cason 1986, Duning, 1980, Henard 1982, Teece, 1985, dalam
Doz dan Prahalad, 1991). Solusi dari teori ini adalah solusi terstruktur untuk
memulihkan kontrol di tingkat midle manajemen dengan kontribusi yang lebih
bertanggungjawab terhadap perusahaan melalui temuan the M-form Coorporation,
sebuah struktur multi-divisi dengan perkalian pusat keuntungan yang dibawahi
seorang kepala kantor badan hukum yang waspada atau hati-hati yang membuat
pelaksanaan manajerial terlihat memiliki disiplin organisasi (Williamson, 1970,
1985, dalam Donaldson, 1995). Kegunaan analisa transaksi untuk riset terhadap
proses manajemen dibatasi oleh penyederhanaan asumsi yang inheren di dalamnya
adalah tingkatan hirarki, dan fokus utamanya adalah transaksi secara menyeluruh
sebagai sebagai unit analisis.

Teori Transactional Cost juga memiliki kegunaan untuk menganalisa tipe


spesifik hubungan inter organisasional dalam konteks negara Amerika Utara seperti
hubungan antara perusahaan Amerika Serikat dengan pemasok mereka, integrasi
vertikal bounded rationality diartikan sebagai konsep kapasitas manusia yang
terbatas saat memformulasikan dan memecahkan masalah.

You might also like