You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Aktivitas pembiayaan mencakup transaksi dan peristiwa di mana kas


diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiyaan dengan
hutang), atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Siklus pembiayaan
(financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama yaitu transaksi hutang
jangka panjang dan transaksi ekuitas pemegang saham. Jika auditor mengetahui
perubahan yang telah terjadi dalam aktivitas investasi, maka perubahan aktivitas
pembiayaan seringkali dapat diprediksi. Akibatnya, strategi audit seringkali
memusatkan perhatian pada audit atas populasi hutang dan ekuitas pada akhir
tahun.

Dari sudut pandang auditing, wesel bayar, hutang hipotek dan hutang
obligasi mempunyai karakteristik yang serupa. Pada umunya, bentuk hutang ini
melibatkan perjanjian kontraktual berbunga, memerlukan persetujuan dari dewan
direksi, dan dapat dijamin dengan penggadaian atau agunan. Untuk akun-akun
ini, terdapat masalah yang relative sedikit dalam mencapai tujuan audit.

Suatu perusahaan jarang melakukan transaksi yang berkaitan dengan


hutang jangka panjang, tetapi jumlah per transaksi itu seringkali sangat
signifikan. Transaksi hutang jangka panjang ini jarang menimbulkan masalah
pisah batas akhir tahun. Jadi, pengujian substantive atas saldo hutang jangka
panjang dapat dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca. Sudah
merupakan hal yang biasa bagi auditor untuk menguji akun-akun beban terkait
menguji saldo kewajiban.

Seperti dalam kasus hutang jangka panjang, pengujian atas saldo ekuitas
pemegang saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal neraca. Untuk
saldo-saldo ini, asersi penilaian atau alokasi dan penyajian atau pengungkapan
adalah mempertahankan perbedaan antara modal disetor dan laba ditahan

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dianalisis dalam karya ilmiah ini
ialah, sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud siklus pembiayaan dan apa saja sifat dari audit siklus
pembiayaan?
2. Apa tujuan dari suatu audit siklus pembiayaan?
3. Bagaimana pengujuan substantif atas saldo hutang jangka panjang?
4. Bagaimana pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai


melalui tulisan ini ialah, sebagai berikut :

1. Mengetahui siklus pembiayaan dan dapat menjelaskan sifat dari siklus


pembiayaan.
2. Mengetahui pengertian, tujuan, bentuk pusat investasi serta tolak ukur
pusat investasi.
3. Mengetahui pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang.
4. Mengetahui pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN SIFAT SIKLUS PEMBIAYAAN

Aktivitas pembiayaan (financing activities) adalah aktivitas yang


mencakup transaksi dan peristiwa di mana kas diperoleh dari atau dibayarkan
kembali kepada kreditor (pembiyaan dengan hutang), atau pemilik (pembiayaan
dengan ekuitas). Aktivitas pembiayaan meliputi, mendapatkan pinjaman, lease
modal, menerbitkan obligasi atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa.
Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang,
mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan pembayaran dividen. Jika
auditor mengetahui perubahan yang telah terjadi dalam aktivitas investasi, maka
perubahan aktivitas pembiayaan seringkali dapat diprediksi. Akibatnya, strategi
audit seringkali memusatkan perhatian pada audit atas populasi hutang dan ekuitas
pada akhir tahun.

Siklus pembiayaan (financing cycle) mencakup dua kelompok transaksi utama


berikut :

 Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari


obligasi, hipotik, wesel, dan hutang serta pembayaran pokok dan bunga
yang berkaitan.
 Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan
penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan
pembayaran dividen.

Siklus pembiayaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas


dikeluarkan untuk membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai
dan pembelian saham treasuri atau treasury stock.

3
B. TUJUAN AUDIT
Tujuan Audit atas Tujuan Audit Saldo
Kategori Asersi
Kelompok Transaksi Akun
 Saldo hutang jangka
panjang yang dicatat
Beban bunga yang dicatat
merupakan hutang
dan transaksi laporan laba-
yang ada pada tanggal
rugi lainnya menyajikan
Keberadaan atau neraca (E02).
pengaruh transaksi hutang
Keterjadian (EO)  Saldo ekuitas
jangka panjang dan peristiwa
pemegang saham
yang terjadi selama periode
merupakan hak
berjalan (EO1)
pemilik yang ada pada
tanggal neraca (EO3).
 Saldo hutang jangka
panjang merupakan
semua hutang kepada
kreditor jangka
Semua transaksi beban bunga
panjang pada tanggal
dan pendapatan lainnya yang
neraca (C2).
berkaitan dengan hutang
Kelengkapan (C)  Saldo ekuitas
jangka panjang yang terjadi
pemegang saham
selama periode berjalan telah
merupakan klaim
dicatat (C1)
pemilik atas aktiva
entitas yang
melaporkan (C3).

 Saldo hutang jangka


Hak dan
panjang yang tercatat
kewajiban (RO)
merupakan kewajiban
entitas yang
melaporkan (RO2)

4
 Saldo ekuitas
pemegang saham
merupakan klaim
pemilik atas aktiva
entitas yang
melaporkan (RO2)

Transaksi beban bunga dan  Saldo hutang jangka


pendapatan lainnya yang panjang (VA2) dan
Penilaian atau
berkaitan dengan hutang ekuitas pemegang
Alokasi (VA)
jangka panjang telah dinilai saham (VA3) telah
dengan tepat sesuai GAAP dinilai dengan tepat
(VA1) sesuai GAAP.

 Saldo hutang jangka


panjang dan ekuitas
pemegang saham telah
diidentifikasi dan
diklasifikasikan
Transaksi hutang jangka dengan tepat dalam
panjang dan ekuitas laporan keuangan
Penyajian dan pemegang saham telah (PD2).
Pengungkapan diidentifikasi serta  Semua syarat,
(PD) diklasifikasikan dengan tepat ketentuan, komitmen,
dalam laporan keuangan dan provisi terkait
(PD1) yang bersangkutan
dengan hutang jangka
panjang telah
diungkapkan secara
memadai (PD3).
 Semua fakta
berkenaan dengan

5
penerbitan saham
seperti nilai pari atau
nilai ditetapkan
saham, saham yang
diotorisasi dan
diterbitkan, serta
jumlah saham yang
ditahan sebagai
treasury stock atau
terikat opsi telah
diungkapkan (PD4).

C. PERTIMBANGAN PERENCANAAN AUDIT


1. Materialitas
Terdapat variasi yang dapat dipertimbangkan mengenai pentingnya
hutang jangka panjang dari kewajaran posisi keuangan. Dalam beberapa
korporasi yang besar, hutang jangka panjang bersifat tidak material
terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham, sedangkan dalam
banyak perusahaan publik kewajiban semacam itu merupakan lebih dari
50% total klaim atas aktiva korporasi. Ekuitas pemegang saham jelas
merupakan komponen neraca yang material. Pengaruh transaksi siklus
pembiayaan terhadap laporan laba-rugi juga sangat bervariasi dalam hal
signifa kansinya seperti juga pengaruh dividen terhadap laporan laba
ditahan. Persyaratan pengungkapan untuk hutang jangka panjang dan
ekuitas pemegang saham biasanya signifikan.
2. Risiko Inheren
Risiko salah saji dalam melaksanakan dan mencatat transaksi
siklus pembiayaan biasanya rendah, karena dalam banyak perusahaan
transaksi tersebut tidak sering terjadi, terkecuali untuk pembayaran dividen
dan bunga yang seringkali ditangani oleh agen-agen dari luar. Di samping
itu, otorisasi dewan direksi yang diperlukan untuk sebagian besar

6
transaksi, dan pejabat perusahan harus berpartisipasi dalam
pelaksanaannya.
3. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis ini memberikan indikator tentang kebutuhan
entitas akan pembiayaan, dan kelayakan biaya bunga (termasuk baik beban
bunga maupun bunga yang dikapitalisasi).

Rasio atau Informasi


Rumus Signifikansi Audit
Keuangan Lainnya
Arus kas bebas yang negatif
menunjukkan kebutuhan akan,
Arus Kas dari Operasi
dan mendekati jumlah dari,
Arus Kas Bebas dikurangi Pengeluaran
pembiayaan yang diharapkan
modal
guna mencegah kekeringan kas
atau investasi
Memberikan kelayakan atas
proporsi hutang entitas yang dapat
Hutang Berbunga Hutang Berbunga :
dibandingkan dengan pengalaman
terhadap Total Aktiva Total Aktiva
tahun sebelumnya atau data
industri.
Memberikan kelayakan atas
proporsi ekuitas entitas yang
Ekuitas Pemegang
Ekuitas pemegang dapat dibandingkan dengan
Saham terhadap Total
saham : Total Aktiva pengalaman tahun sebelumnya
Aktiva
atau data industri.

Apakah ROA > biaya Jika sebuah perusahaan mampu


Membandingkan
inkremental hutang? menghasilkan tingkat
Pengembalian atas
ROA = (Laba Bersih pengembalian yang lebih tinggi
Aktiva dengan Biaya
+ (Bunga × (1 – tarif atas aktiva dibanding biaya
Inkremental Hutang
pajak))) Total Aktiva incremental hutangnya, maka ini
Rata – rata merupakan tanda bahwa entitas

7
dapat menggunakan pembiayaan
dengan hutang untuk memperluas
aktiva dan laba entitas tersebut.

(Laba Bersih – Memberikan pengujian kelayakan


Pengembalian atas Dividen Saham atas ekuitas pemegang saham
Ekuitas Saham Biasa Preferen) : Ekuitas dengan adanya struktur laba dan
Pemegan Saham Biasa pembiayaan perusahaan.
Rata – rata
Suatu pengujian atas kemampuan
entitas untuk memenuhi
Arus Kas dari Operasi Arus kas dari Operasi
kewajiban keuangannya. Rasio
terhadap Dividen dan : Hutang Dividen yang
yang kurang dari 1,0
Hutang Bagian Lancar jatuh tempo pada
menunjukkan adanya masalah
tahun berjalan
likuiditas yang potensial.

Pengujian atas kemampuan entitas


untuk menghasilkan laba untuk
Laba Sebelum Bunga
menutup biaya pelunasan hutang.
Beberapa kali Bunga dan Pajak Penghasilan
Rasio yang kurang dari 1,0
Dihasilkan : (Beban Bunga +
menunjukkan bahwa laba entitas
Bunga yang
tidak mencukupi untuk menutup
Dikapitalisasi)
biaya pembiayaan.

(Beban Bunga + Suatu pengujian kelayakan atas


Bebam Bunga terhadap Bunga yang beban bunga yang dicatat yang
Hutang Bunga Dikapitalisasi) : harus mendekati biaya modal
Hutang Berbunga hutang rata-rata entitas.
Rata-rata

8
4. Risiko Pengendalian
Dalam lingkungan pengendalian, misalnya, tanggung jawab atas
transaksi biasanya ditetapkan pada bendahara atau pejabat kepala
keuangan yang harus memiliki integritas dan kompetensi untuk
melaksanakan tugas ini. Transaksi yang bernilai besar akan memerlukan
otorisasi dari dewan direksi, dan komite audit dari dewan tersebut dapat
memantau secara ketat aktivitas serta pengendalian dalam siklus ini. Unsur
sistem akuntansi dari komponen informs dan komunikasi akan
menyediakan buku besar pembantu baik untuk hutang obligasi maupun
modal saham.
5. Dokumen dan Catatan yang Umum
Beberapa dokumen yang ada dalam siklus investasi seperti
sertifikat saham dan obligasi serta kontrak obligasi, juga merupakan hal
yang penting dalam siklus pembiayaan, kecuali perspektifnya telah
berubah dari investor ke penerbit.
Dokumen lain yang penting diantaranya adalah buku besar
pembantu pemegang obligasi dan pemegang saham biasa, dalam transaksi
siklus pembiayaan dibutuhkan juga ayat jurnal dalam jurnal umum dan
jurnal penerimaan serta pengeluaran untuk penerbitan dan penarikan
sekuritas hutang serta ekuitas, akrual dan pembayaran bunga serta
pengumuman dan pembayaran dividen.

6. Fungsi dan Pengendalian yang Berkaitan


 Mengotorisasi obligasi dan modal saham

Dewan direksi biasanya mengotorisasi transaksi pembiayaan


berdasarkan aktivitas perencanaan dan investasi strategis.

 Menerbitkan obligasi dan modal saham

Penerbitan dilakukan sesuai dengan otorisasi dewan komisaris serta


persyaratan hukum, dan hasilnya segera didepositokan secara utuh;
sertifikat obligasi dan saham yang belum diterbitkan diamankan secara
fisik.

9
 Membayar bunga obligasi dan dividen tunai
Pembayaran dilakukan kepada penerima yang tepat sesuai dengan
otorisasi dewan direksi atau manajemen.
 Penarikan dan reakuisisi obligasi serta modal saham

Transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi dewan direksi ; sertifikat


treasury stock diamankan secara fisik.

 Pencatatan transaksi pembiayaan

Transaksi dicatat secara tepat dalam hal jumlah, klasifikasi, dan


periode akuntansi berdasarkan otorisasi serta dokumentasi pendukung;
tugas pelaksanaan dan pencatatan transaksi pembiayaan dipisahkan;
pengecekan periodik untuk kesesuaian buku besar pembantu dan akun
pengendali, termasuk konfirmasi dengan perwalian obligasi (bond trustee)
atau agen transfer (transfer agent) jika dapat dilakukan.

D. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO UTANG JANGKA


PANJANG
1. Menentukan Risiko Deteksi

Karena sifat dan jarang terjadinya sebagian besar jenis transaksi hutang
jangka panjang, maka risiko inheren seringkali rendah untuk semua asersi saldo
akun yang berkaitan kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atau alokasi.
Risiko inheren untuk asersi tersebut berada pada tingkat sedang atau tinggi
karena kerumitan dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi.
Dalam hal ini, auditor harus selalu waspada dengan kewajiban yang
kemungkinan belum dicatat.

2. Merancang Pengujian Substantif

Auditor mengandalkan terutama pada :

 Komunikasi langsung dengan sumber idependen dari luar


 Penelaah dokumentasi
 Perhitungan kembali untuk mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi
mengenai asersi yang bersangkutan dengan saldo hutang jangka panjang.

10
Kertas kerja audit, seperti analisis wesel bayar jangka panjang dan bunga
digunakan untuk mendokumentasikan pengujian auditor. Masing-masing
pengujian subtantif ini akan dijelaskan dalam bagian berikut :

Kategori Substantif Pengujian Tujuan Audit Saldo Akun

Prosedur 1. Mendapatkan pemahaman EO1&2, C1&2, RO1,


Awal mengenai bisnis dan industri serta VA1&2, PD1&2
menentukan :

a. Signifikansi dari berbagai sumber


pembiayaan (hutang dan ekuitas)
b. Pendorong ekonomi utama yang
mempengaruhi kebutuhan entitas
akan pembiayaan dan
kemampuannya untuk memenuhi
biaya hutang terhadap ekuitas.
c. Standar industri sejauh mana industri
tersebut menggunakan pembiayaan
dengan hutang dan ekuitas serta
dampak hutang terhadap laba.

2. Melakukan prosedur awal atas saldo VA1,2


dan catatan hutang jangka panjang
yang akan mendapat pengujian lebih
lanjut.
a. Menelusuri saldo awal akun hutang
jangka panjang ke kertas kerja
tahun sebelumnya.
b. Mereview aktivitas di semua akun
hutang jangka panjang dan akun-
akun laporan laba rugi yang
berkaitan serta menyelidiki ayat
jurnal yang tampak tidak biasa dari

11
segi jumlah atau sumbernya.
c. Mendapatkan skedul hutang jangka
panjang yang disiapkan klien dan
menentukan bahwa hal itu secara
akurat merupakan catatan akuntansi
mendasar yang disiapkan darinya
dengan :
i. Melakukan footing dan
crossfooting skedul serta
merekonsiliasi totalnya
dengan saldo buku tambahan dan
buku besar yang berkaitan.
ii. Menguji kecocokan pos-pos
pada skedul dengan ayat jurnal
dalam akun buku tambahan dan
buku besar yang bertalian.
Prosedur EO 1&2, C 1&2, RO 1, VA
1. Melakukan prosedur analitis.
Analitis 1&2, PD 1&2
a. Menghitung rasio :
i. Arus Kas Bebas
ii. Hutang Berbunga terhadap Total
Aktiva
iii. Ekuitas Pemegang Saham
terhadap Total Aktiva
iv. Membandingkan Pengembalian atas
Aktiva dengan Biay Inkremental
Hutang
v. Pengembalian atas Ekuitas Saham
Biasa
vi. Arus Kas dari Operasi terhadap
Dividend an Hutang Bagian Lancar
vii. Beberapa kali Bunga

12
Dihasilkan
viii. Beban Bunga terhadap Hutang
Berbunga

b. Menganalisis hasil-hasil rasio


dibandingkan dengan ekspektasi
berdasarkan data tahun-tahun
sebelumnya, anggaran, industri, dan
data lainnya.

Pengujia Memvouching ayat jurnal dalam akun EO1&2,RO1,VA1&2


n hutang jangka panjang dan akun-akun
Rincian laporan laba-rugi yang berkaitan
Transak
si

Pengujian 1. Mereview otorisasi dan kontrak hutang EO1&2,C1&2,RO1,VA1,


Rincian jangka panjang P D1&3
Saldo 2. Mengkonfirmasi hutang dengan EO1,C1,RO1,VA1&2
pemberi pinjaman dan perwalian
obligasi
3. Menghitung kembali beban bunga VA1

Penyajian Membandingkan penyajian laporan


dan dengan GAAP.
Pengungkapa a. Menentukan bahwa saldo hutang jangka
PD1
n panjang telah diidentifikasi dan
diklasifikasika dengan tepat dalam
laporan keuangan.

b. Menentukan kelayakan pengungkapan


mengenai semua syarat, perjanjian, PD3

13
komitmen, dan ketentuan penarikan
yang berkaitan dengan hutang jangka
panjang.

E. PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG


SAHAM
1. MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo


ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang
mempengaruhi akun-akun bersabgkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin
dalam perusahaan terbuka sering ditangani registrasi dan agen transfer. Dalam
kasus tersebut, baik penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih
tinggi jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam
akusisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham. factor-faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam menggunakan model risiko audit untuk menentukan
tingkat risiko deteksi yang dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang
bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang saham.

2. MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

Suatu daptar pengujian substantif yang mungkin dilakukan atas saldo


ekuitas pemegang saham dan tujuan audit spesifik yang berkaitan dengan setiap
pengujian itu dilustrasikan dalam gambar. Setiap pengujian substantif yang
mungkin ini akan dijelaskan dalam bagian berikut.

1) PRSOSEDUR AWAL

Auditor harus mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industry serta


menentukan (1) kebutuhan entitas akan pembiayaan eksternal dan (2) manfaat
menggunakan pembiayaan dengan ekuitas guna mendukung pertumbuhan
entitas itu. Pembiayaan dengan ekuitas dapat digunakan baik untuk
mendukung aktivitas investasi, atau pun untuk mendukung investasi yang

14
diperlukan dalam modal kerja (yakni, pertumbuhan persedian dan piutang
yang diperlukan untuk mengembangkan entitas itu).

Skedul-skedul yang dirujuk dalam gambar untuk kelompok prosedur ini


dapat mencakup neraca saldo dari buku pemegang saham atau daptar
pemegang saham yang disediakan oleh registar dan agen transfer. Auditor
harus menguji kecocokan data dalam skedul itu dengan semua catatan
akuntansi yang mendasarinya dan memverifikasi bahwa skedul atau buku
besar pembantu telah sesuai dengan akun pengendalian buku besar umum.
Bukti ini bersangkutan dengan komponen ketepatan matematis dan klerikal
dari asersi penilaian atau alokasi.

pengujian subtantif yang mungkin untuk asersi ekuitas pemegang saham

Kategori Pengujjian substantif Tujuan audit saldo akun


E03 C3 RO3 VA3 PD#
Prosedur 1. mendapatkan pemahaman tentang √ √ √ √ √
awal bisnis dan industry klien serta
menentukan:
a. signifikan dari berbagai sumber
pembiayaan (hutang dan
ekuitas) bagi entitas
b. pendorong ekonomi utama
yang mempengaruhi kebutuhan
entitas akan pembiayaan dan
kemampuannya untuk
mendapatkan modal entitas
serta membayar deviden
c. standar industry sejauh mana
industry tersebut menggunakan
pendanaan dengan ekuitas
2. melaksanakan prosedur awal atas √
saldo dan catatan ekuitas

15
pemegang saham yang mendapat
pengujian lebih lanjut.
a. menelusuri saldo awal atas
saldo akun untuk akun-akun
ekuitas pemegang saham ke
kertas kerja tahun sebelumnya
b. mereview aktivitas dalam akun
ekuitas pemegang saham yang
disiapkan klien dan
menentukan bahwa hal itu
secara akurat merupakan
catatan akuntansi mendasar
yang disiapkan darinya dengan:
 melakukan footing dan
crossfooting skedul
dengan saldo buku
tambahan dan buku besar
yang berkaitan
 menguji kecocokan pos-
pos pada skedul dengan
ayat jurnal dalam akun
buku tambahan dan buku
besar yang bertalian
Prosedur 3. Melaksanakan prosedur analitis √ √ √
analitis a. menghitung rasio:
 pengembalian atas ekuitas
pemegang saham biasa
 ekuitas terhadap total
kewajiban dan ekuitas
 pembayaran deviden
 laba per saham
 tingkat pertumbuhan yang

16
dapat dipertahankan
b. menganalisis hasil-hasil rasio
dibandingkan dengan
pengharapan berdasarkan data
tahun-tahun sebelumnya, yang
dianggarkan, industry, dan data
lainnya.
Pengujian 4. memvouching ayat jurnal dalam √ √ √
rincian akun modal disetor
transaksi 5. memvouching ayat jurnal dalam √ √ √
laba ditahan
Pengujian 6. mereview anngaran dasar dan √ √
rincian anggaran rumah tangga
saldo 7. menelaah otorisasi dan syarat √ √ √
penerbitan saham
8. mengkonfirmasi saham yang
beredar dengan registar dan agen √ √ √
transfer
9. memeriksa buku sertifikat saham
memeriksa sertifikat saham yang
ditahan sebagai treasury stock √ √ √

Penyajian 10. membandingkan penyajian laporan


dan keuangan
pengungk a. menentukan apakah saldo-saldo √2
apan ekuitas pemegang saham telah
diidentifikasi dan
diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan keuangan
b. menentukan kelayakan √4
pegungkapan yang berkaitan
dengan semua perubahan saldo

17
akun ekuitas pemegang saham
selama periode berjalan, nilai
pari atau ditetapkan, preferensi
dividen tertunggak, rencana
opsi saham, fitur konversi, dan
treasury stock

2) PROSEDUR ANALITIS

Gambar dibawah ini menyajikan beberapa Rasio yang biasa digunakan


untuk mengevaluasi kelayakan ekuitas pemegang saham

Hubungan keuangan yang dinyatakan dalam rasio-rasio ini dapat


bermanfaat untuk mengevaluasi kelayakan saldo-saldo ekuitas pemegang
saham. Bukti yang diperoleh dari prosedur analitis ini berkaitan dengan asersi
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.

Rasio Rumus Signifikansi audit

Pengembalian atas (laba bersih-dividen Memberikan Suatu ukuran


ekuitas pemegang saham preferen) : ekuitas tingkat pengembalian yang
saham biasa pemegang saham biasa dihasilkan dari investasi
rata-rata pemegang saham biasa. Auditor
harus memahami factor
persaingan yang memungkinkan
sebuah perusahaan mendapatkan
pengembalian tinggi yang tidak
biasa
Ekuitas terhadap Ekuitas pemegang saham Memberikan kelayakan proporsi
total kewajiban : (ekuitas pemegang ekuitas entitas tersebut yang
dan ekuitas saham + saham biasa dapat diperbandingkan dengan
rata-rata pengalaman tahun lalu atau data
industri
tingkat Deviden tunai : laba Auditor biasanya akan

18
pembayaran bersih mengharapkan tingkat
deviden pembayaran dividen yang
rendah untuk perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan tinggi yang
perlu mereinvestasikan laba
guna mendanai investasi dalam
modal kerja dan aktiva jangka
panjang
Laba per saham Laba bersih : rata-rata Laba per saham berguna untuk
tertimbang saham biasa dibandingkan dengan harga
yang beredar persaham. Rasio ini dapat
dibandingkan dengan rasio laba
harga industry untuk
kelayakanya
Tingkat Pengembalian atas Memberikan estimasi tingkat
pertumbuhan yang ekuitas saham biasa x (1- pertumbuhan penjualan yang
dapat tingkat pembayaran dapat diperoleh tanpa mengubah
dipertahankan deviden) profitabilitas atau struktur
pembiayaan ketika pertumbuhan
yang dapat dipertahankan

3) PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Kategori pengujuan ini mencakup vouching ayat jurnal dalam modal


disetor dan laba ditahan seperti yang akan dijelaskan dalam bagian-bagian
berikut.

 vouching ayat jurnal ke akun modal disetor

Setiap perubahan dalam akun modal disetor harus divouch ke dokumen


pendukung. Untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat
kiriman uang dari hasil penerbitan itu. Jika pertimbagan untuk saham itu
bukan kas, maka auditor harus memeriksa secara seksama dasar penilaian,

19
seperti nilai pasar pertimbangan yang diterima atau diberikan. Untuk saham
yang diterbitkan, kutipan harga pasar mungkin berguna dalam menentukan
kelayakan penilaian; sementara apabila nilai property yang diterima
digunakan, maka Suatu penaksiran mungkin diperlukan.Analisis serupa juga
telah disiapkan untuk treasury stock dan akun ekuitas pemegang saham
lainnya.

Auditor harus berhati-hati dalam menentukan kelayakan perlakuan


akuntansi untuk saham yang diterbitkan sebagai bagian dari opsi saham, waran
sahan, atau program konversi saham, dalam kaitannya dengan pemecahan
saham. Dokumentasi harga pokok saham treasuri harus tersedia bagi auditor
berupa otorisasi dalam catatan, voucher pengeluaran, dan cek yang dibatalkan.

 vouching Ayat jurnal ke laba ditahan

Setiap ayat jurnal pada laba ditahan kecuali posting laba bersih atau (rugi
bersih) harus divouch ke dokumen pendukung. Sementara ayat jurnal untuk
pengumuman dividen dan apropriasi laba ditahan ditelusuri ke buku notulen
rapat. Dalam menentukan kelayakan pembagian, auditor harus:

 menetapkan bahwa hak preferensi atau lainnya dari pemegang saham


dan setiap pembatasan pembagian dividen telah diakui.
 menetapkan jumlah saham yang beredar pada tanggal pencatatan dan
memverifikasi ketepatan total pengumuman dividen dengan
menghitung kembali
 memastikan kelayakan ayat jurnal untuk mencatat pengumuman itu.
 menelusuri pembayaran dividen ke cek-cek yang dibatalkan dan
dokumen lainnya

Klien juga diharapkan untuk memberikan dukungan atas setiap


penyesuaian periode sebelumnya. Vouching akan memungkinkan auditor
untuk meyakinkan apakah (1) perbedaan yang tepat telah dilakukan antara
modal disetor dan laba ditahan dan (2) persyaratan hokum serta kontrak yang
berlaku telah dipenuhi. Di samping asersi penilaian dan alokasi, pengujian ini

20
juga berkaitan dengan asersi keberadaan dan keterjadian serta hak dan
kewajiban.

4) PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Pengujian substantive dalam kategori ini akan dijelaskan dalam lima


bagian berikut.

 Review Akte Pendirian dan Anggaran Rumah Tangga

salinan akte pendirian dan anggaran rumah tangga harus disimpan dalam
arsip kertas kerja permanen auditor harus melakukan Tanya-jawab dengan
manajemen dan konsulen hokum klien tentang perubahan dalam salah satu
atau kedua dokumen itu. Jawaban dari pihak kedua itu lebih diinginkan
dalam bentuk tertulis.

Dalam audit pertama atas sebuah korporasi, auditor akan melakukan


penelaahan yang luas atas akte pendirian dan anggaran rumah tangga serta
mencatat hal-hal yang penting dalam kertas kerja.

Pengujian substantive ini dirancang untuk menentukan bahwa modal


saham telah diterbitkan sesuai hokum dan dewan komisaris telah telah
bertindak dalam ruang lingkup wewenangnya. Jadi, pengujian ini
memberikan bukti yang penting tentang asersi keberadaan atau keterjadian
dan hak serta kewajiban.

 Review Otorisasi Dan Persyaratan Penerbitan Saham

Semua terbitan saham, reakuisisi saham, dan pengumuman dividen harus


diotorisasi oleh dewan direksi. Dengan demikian, Suatu penelaahan atas
notulen rapat harus memberikan bukti tentang transaksi ekuitas pemegang
saham yang diotorisasi selama tahun berjalan.

Kelas saham yang berbeda dapat memuat ketentuan pembatasan atau


menetapkan preferensi dalam pengumuman dividen dan likuidasi. Auditor
harus memeriksa setiap emisi atau penerbitan dan syarat-syaratnya serta
membuat catatan yang tepat dalam kertas kerja.

21
pengujian substantive ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau
keterjadian dan hak serta kewajiban.

 Konfirmasi Saham Yang Beredar dengan Registrar dan Agen


Transfer

Apabila Klien menggunakan registrar, maka auditor dapat


mengkonfirmasi total saham yang diotorisasi, diterbitkan, dan beredar pada
tanggal neraca dengan dengan registrar. Sebaliknya, Konfirmasi dengan
agen Transfer akan memberikan bukti tentang saham yang dipegang oleh
masing-masing pemegang saham. Jawaban atas Konfirmasi ini kemudian
dibandingkan dengan akun modal saham dan buku besar pemegang saham.

Konfirmasi saham yang beredar berkaitan dengan tiga asersi berikut;


keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan hak serta kewajiban.

 Memeriksa Buku Sertifikat Saham

pengujian ini diwajibkan apabila klien bertindak sebagai agen transfer


bagi dirinya sendiri. pemgujian ini akan melibatkan beberapa langkah
pertama, auditor harus memeriksa buku sertifikat saham untuk (1) stubs
untuk saham yang diterbitkan dan beredar telah dipisahkan, (2) sertifikat
yang dibatalkan digabungkan pada stubs yang asli, dan (3) semua sertifikat
yang belum diterbitkan dalam keadaan utuh.

kedua, auditor harus memastikan bahwa perubahan yang terjadi selama


tahun berjalan telah dicatat dengan benar dalam masing-masing akun
pemegang saham di buku besar pembantu. Apabila terdapat sejumlah besar
terbitan dan pembatalan, maka perbandingan ini mungkin diperlukan atas
dasar pengujian.

Ketiga, auditor harus merekonsiliasi total saham yang diterbitkan dan


beredar seperti yang tercantum dalam buku sertifikat saham dengan total
saham yang dilaporkan dalam buku sertifikat saham dengan total saham yang
dilaporkan dalam buku besar pemegang saham serta akun modal saham.

22
Pengujian ini berkaitan dengan asersi sama seperti mengkonfirmasi saham
dengan registrar dan agen transfer.

 Memeriksa Sertifikat Saham Yang Ditahan Sebagai treasury Stock

jika modal saham ditahan sebagai treasury stock, maka auditor harus
menghitung sertifikat itu pada saat yang sama dengan perhitungan sekuritas
lainnya. Idealnya, perhitungan itu harus dilakukan pada tanggal neraca. Jika
tidak mungkin dilakukan, maka harus ada rekonsiliasi antara tanggal
perhitungan hingga tanggal neraca. Jumlah saham yang ditahan juga harus
cocok dengan saham yang diperlihatkan dalam akun treasury stock. Dalam
memeriksa sertifikat ini, auditor harus mencatat dalam kertas kerja jumlah
saham yang diakuisisi selama tahun berjalan untuk penelusuran selanjutnya
ke catatan kas

pengujian ini berkaitan dengan tiga asersi berikut: keberadaan atau


keterjadian, kelengkapan dan hak serta kewajiban.

5) PERBANDINGAN PENYAJIAN LAPORAN DENGAN GAAP

APB opinion No.12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan


dalam akun-akun terpisah yang terdiri dari ekuitas pemegang saham
diisyaratkan untuk membuat laporan keuangan yang cukup informatif.
Pengungkapan tersebut dapat dibuat pada laporan dasar dan catatan yang
menyertainya atau disajikan dalam laporan terpisah.

pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas mencakup rincian


program opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari atau nilai ditetapkan,
dan preferensi dividen serta likuidasi. Auditor telah mendapatkan bukti tentang
asersi penyajian dan pengungkapan dari pengujian terdahulu dan dari
penelaahan atas notulen rapat korporasi untuk ketentuan dan perjanjian yang
mempengaruhi akun-akun ekuitas pemegang saham. Dalam menelaah notulen
rapat, auditor harus mencatat apakah setiap lembar saham telah dicadangkan
untuk opsi saham atau program serupa, komitmen penerbitan saham dimasa
depan dalam pembelian atau merger dengan perusahaan lain, dan pembatasan

23
yang membatasi pembayaran dividen atau persyaratan modal kerja minimum.
Bukti yang releven juga dapat diperoleh dari diskusi dan komunikasi dengan
penasehat hokum.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktivitas pembiayaan meliputi, mendapatkan pinjaman, lease modal,


menerbitkan obligasi atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa.
Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang,
mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan pembayaran dividen.

Dalam beberapa korporasi yang besar, hutang jangka panjang bersifat


tidak material terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham, sedangkan
dalam banyak perusahaan publik kewajiban semacam itu merupakan lebih dari
50% total klaim atas aktiva korporasi. Ekuitas pemegang saham jelas merupakan
komponen neraca yang material

Dalam pengujian substantive atas saldo hutang jangka panjang maupun


atas saldo ekuitas pemegang saham. Membahas tentang (1) prosedur awal yaitu
auditor harus Mendapatkan pemahaman mengenai bisnis dan industry dan
melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka panjang yang
akan mendapat pengujian lebih lanjut, (2) melakukan prosedur analitis;
menghitung rasio dan menganalisis rasio-rasio tersebut, (3)pengujian rincian
transaksi: memvouching ayat jurnal. (4) pengujian rincian saldo, dan (4) penyajian
dan pengungkapan.

B. Saran

Demi kesempurnaan makalah ini, saran yang bersifat membangun sangant


kami harapkan, agar makalah ini dapat dijadikan suatu pedoman untuk kalangan
umum. Kami sebagai penyusun memohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini

25
DAPTAR PUSTAKA

Boynton, William C. Johnson, Raymond N. dan Kell, Walter G. Modern Auditing


7th edition. Jakarta: Erlangga

26

You might also like