You are on page 1of 6

OECD Model

Latar Belakang peningkatan volume perdagangan antar negara


maju yang menimbulkan masalah pajak
internasional.

Pengguna Model yang dikembangkan oleh negara-negara Eropa


Barat, prinsip yang digunakan adalah azas pengenaan
pajak domisili karena

Keadaan negara kebanyakan pengekspor modal dan jasa (investor)

Pasal 23A menjelaskan metode untuk mengeliminasi pajak berganda


Article Paragraph OECD Model
23 A 1 Dalam ayat ini tidak ada perbedaan diantara kedua model, ayat satu menjelaskan tentang s
metode eliminasi pajak berganda adalah dengan pembebasan. Dimana penduduk dari sala
mendapatkan penghasilan atau kekayaan yang mungkin dipajaki di negara lain atau negar
negara yg disebut pertama kali (negara domisilinya) melakukan pembebasan penghasilan a
pajak dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 2 dan 3

2 Ayat ini merupakan ketentuan pengecualian dari ketentuan umum yang diatur dalam Pasal
sini penerapannya tidak lagi metode pembebasan melainkan metode pengkreditan dengan

OECD model hanya menyebutkan pajak yang


dikenakan atas dividen dan bunga di negara sumber
dapat menjadi kredit pajak bagi negara domisili.
Besaran pajak yang dapat dikreditkan maksimal
sebesar pajak yang telah dikenakan oleh negara
sumber

pungutan pungutan tersebut dapat dikurangkan karena penghasilannya dari luar dihitung k
negara domisili dan pengurangan tersebut tidak boleh lebih besar daripada pajak sebelum
pengurang.

3 Penghasilan yang dibebaskan pemajakannya di negara sumber, maka


penghasilan tersebut dikenai pajak di negara domisili. Sehingga tidak terjadi nontaxation
4 OECD model menambah 1 ayat pada pasal 23 yang
menjelaskan bahwa pengkreditan pajak atas
penghasilan, dalam hal ini dividen dan bunga, dapat
berlaku apabila negara-negara yang melakukan
perjanjian tidak mengkatagorikan ini sebagai
penghasilan yang tidak dikenai pajak. Sepanjang itu
dipenuhi maka pengkreditan pajak yang telah dipungut
atas penghasilan tersebut dapat dilakukan

Penjelasan Art 10, 11, 12 pada paragraph pasal 23 a paragraph 2

OECD Model
Art 10 Dividen Pasal 10 OECD Model dan UN Model berkaitan dengan alokasi hak pemajakan dalam situas
perusahaan yang merupakan subjek pajak dalam negeri di negara sumber membayar divid
subjek pajak dalam negeri di negara domisili, masing-masing negara pihak dalam P3B mem
pemajakan atas dividen namun, hak pemajakan negara sumber atas dividen tersebut diba
taxation right) berdasarkan suatu persentase tertentu dari jumlah bruto pembayaran divi

OECD menentukan tarif dividen untuk negara sumber


sebesar 5% jika kepemilikan sahamnya minimal 25%,
sedangkan lainnya 15%

Art 11 Interest OECD Model dan UN Model tidak memberikan alokasi hak pemajakan atas bunga secara ek
kepada negara sumber penghasilan maupun negara domisili, masing-masing negara pihak d
memiliki hak pemajakan atas penghasilan bunga, akan tetapi, baik dalam OECD Model ma
Model, hak pemajakan negara sumber dibatasi sampai suatu persentase tertentu dari jum
pembayaran bunga

OECD Model mencantumkan tarif maksimum 10% yang


dapat dikenakan oleh negara sumber penghasilan

Art 12 Royalti Dalam OECD Model, hak pemajakan atas royalti


diberikan sepenuhnya kepada negara domisili. Negara
sumber tidak diperbolehkan untuk mengenakan
pemotongan pajak atas royalti, namun sebagian besar
P3B di dunia tidak mengikuti
UN Model

OECD model dianggap diskriminatif dalam


menyelesaikan masalah pajak internasional antara
negara maju dengan negara berkembang karena
dalam OECD model terdapat hak eksklusif bagi
negara domisili untuk memungut pajak atas
penghasilan-penghasilan tertentu, seperti royalti,
keuntungan penjualan saham dan sekuritas lain,
pembayaran dana pensiun swasta, pembatasan
hak memungut pajak dari negara sumber atas
penghasilan-penghasilan tertentu, seperti dividen
yang boleh dikenakan pajak hanya 5%,
Model yang dikembangkan untuk
memperjuangkan kepentingan negara-negara
berkembang, sehingga prinsip sumber penghasilan
tergambar dalam model ini

Source (Sumber daya), pegimpor jasa dan modal


dari luar

UN Model
kedua model, ayat satu menjelaskan tentang salah satu singkat kata, suatu negara melepaskan hak yuridiksinya untuk
ngan pembebasan. Dimana penduduk dari salah satu negara mengenakan pajak atas penghasilan yang mungkin dikenakan pajak
ng mungkin dipajaki di negara lain atau negara sumber , maka di negara lain.
isilinya) melakukan pembebasan penghasilan atas pengenaan
pasal 2 dan 3

dari ketentuan umum yang diatur dalam Pasal 23A ayat (1) , di
basan melainkan metode pengkreditan dengan batasan

Sedangkan UN Model menambah satu jenis Penjelasan mengenai Art 10,11, dan 12 lebih lanjut dijelaskan di
penghasilan selain dividen dan bunga yang dapat bawah, singkat katanya, Model OECD memberikan hak ekslusif
menjadi kredit pajak di negara domisili yaitu royalti royalti hanya untuk negara domisili, sedangkan untuk UN model,
negara sumber diberikan hak untuk memungut pajak, tetapi
besarannya ditentukan dengan negosiasi antar negara.

gkan karena penghasilannya dari luar dihitung kembali di


dak boleh lebih besar daripada pajak sebelum diberikan

di negara sumber, maka


a domisili. Sehingga tidak terjadi nontaxation
Sedangkan UN Model tidak memberikan
penjelasan lebih lanjut

UN Model
an dengan alokasi hak pemajakan dalam situasi di mana suatu
alam negeri di negara sumber membayar dividen kepada
, masing-masing negara pihak dalam P3B memiliki hak
akan negara sumber atas dividen tersebut dibatasi (limited
e tertentu dari jumlah bruto pembayaran dividen

sedangkan model UN ditentukan sebesar …….


Persen tergantung hasil negoisasi, namun tarif
lebih rendah jika kepemilikan sahamnya minimal
10%

an alokasi hak pemajakan atas bunga secara ekslusif, baik


negara domisili, masing-masing negara pihak dalam P3B
unga, akan tetapi, baik dalam OECD Model maupun UN
tasi sampai suatu persentase tertentu dari jumlah bruto

sedangkan UN Model tidak mencantumkan suatu


persentase tertentu untuk membuka ruang diskusi
dalam menentukan besaran tarif yang akan
disepakati kemudian
negara sumber memiliki hak pemajakan terbatas
atas penghasilan royalti. Dalam hal ini, besaran
batasan persentasenya diserahkan kepada proses
negosiasi antara negara-negara yang mengadakan
P3B tersebut.
melepaskan hak yuridiksinya untuk
ghasilan yang mungkin dikenakan pajak

,11, dan 12 lebih lanjut dijelaskan di


del OECD memberikan hak ekslusif
domisili, sedangkan untuk UN model,
k untuk memungut pajak, tetapi
gan negosiasi antar negara.

You might also like