Letnany com
ISSN,,0126-2785 |THOMPSON
Triangular Weir
oleh
Gede H. Cahyana
Dosen Teknik Lingkungan
Universitas Kebangsaan Bandung
hitp:fgedehace blogspot.com
‘Thompson adalah nama
yang terkenal di PDAM,
khususnya di kalangan
‘operator yang
bertanggung jawab atas
kelancaran pasokan air,
mulai dari sumber air
baku (intake,
broncaptering), transmisi
(unit bak pelepas
tekanan, BPT), dan
instalasi pengolahan air
(sedimentasi, kanal).
Sebagai alat ukur, ia luas
digunakan di PDAM
untuk mengetahui
perkiraan debit air yang
akan dan sudah
diolahnya, terutama
kurang dari 200 I/d.
48 sninam e115 cones 2008
lain Thompson, ada juga Cipolet
ddan Romyn (untuk debitantara 200
ddan 2.000 Wd), dan untuk debit i
tas 2.000 1d digunakan Bendulan/Crump
deGruyter. Dua alat yang disebutterakhir
‘iasanya dikenal dengan nama pinta ukur
arena selain untuk mengukur debit juga
untuk membuka-tutupaliran
‘Alatukur debit air pada saluranterbuka
tersebut memilki konsep yang sederhana,
‘itu bubungan antara Kedalaman ais dan
Jajunya dipengaruhi oleh bentuk dan
dimensi alatnya, Perbitungan debitnya
menggunakan —persamaan yang
menggunakan tinggi air atau head.
Adapun pertimbangan_ yang. biasa
digunakan dalam pemilihan alat ukur
tersebut antara lain biaya pembuatan dan
pemasangannya, biaya perawatan,
dimensi Kanal, debit, dan karakteristik
aimya (kejemihan, berlumpur, sampah)
Biasanya pemilihan slat ukur int
didasarkan pada besar-keciInya debit air
‘yang akan diukur.
Weir Seuitiga
Terjemahan yang biasa digunakan
untuk weir ialah ambang, yaitu sekat
penghalang yang dikalibrasi, dibuat
melintang (tegak lurus arah aliran) di
saluran (kanal). Alat ukur primer ini
sedeshana, murah dan dapat dibuat dari
bberagam bahan, seperti aluminum, fiber-
lass, pelat logam, plastik, kayu. Jenis
ambang ata sekat ini dapat ciklasifikasikan
berdasarkan bentuk takiknya note), yaitu
segiempat panjang, tapezium (Cipolett),
dan segitiga (misalnya Thompson). Dapat
Juga dibedakan atas bentuk puncaknya,
¥yaitu ambang tajam (sharp crested weir),
lambang bulat (ogee weir), ambang lebar
(broad crested weir), dan ambang sempit
(narrow crested weir). Seain itu, ambang
bisa juga dibagi menjadi dua: ambang
kontraksi (contracted weir) dan ambang
tanpa kontraksi (suppressed weir)
Bagaimana dengan alat ukur yang
disebut V-notch? Ala ini terdiiatas takik
segitiga yang dipotong di dalam kanal,puncaknya terietak di bagian dasa. Sudut
‘V-notch yang umum dipakai ialah 90°, 60°
dan 45°, Dalam pemakaian khusus
suduinya ada juga yang 120,30, dan 22
1%, Persamaan umum untuk menghitung
ddbitnya adalah
Q=kH
Q: Debit
Hi: Head di atas weir
K : Konstanta atau koefisien, fungsi
terhadap sudut weir dan unit pengukuran,
Nilai K ini berkisar antara 0,570 dan
0,611, bergantung pada H dan Q.
Selain formula dasardi tas, ada bentuk
Jainnya, yaitu:
Q= 1.39 Hg 2/2), Q dalam mid. 8
adalah sudut takik.
1H tinggi airdi ambang, diukur di hulu,
(2-3)Hm)
Formula Iainnya, setelah melalui
peerhitungan integral, dan untuk takik siku-
siku serta koetisien debitnya 0,6 maka dapat
itulis sebagai berikut:
Q=1418H"
Bagaimana dengan akurasinya? Agar
akurasi pengukurannya terjamin, ada
bebetapa syarat yang harus dipatuhis (1)
weir barus halus dan tegak Iurus terhadap
sumbu kanal, (2) panjang weir atau sudut
notch ditentukan dengan akurat, (3)
Upayakan tinggi kanal dari dasar dua kali
dari maksimum head airdiatas dasartakik,
(4) bahannya dari lempeng tipis 3-5 mm,
(5) alat ukur dipasang pada jarak minimal
tiga kali head maksimumnya,
Berkaitan dengan akurasinya, formula
‘lat ukur tersebut relatif Kurang akurat
apabila dibandingkan dengan formula V-
notch yang dibuat oleh Kindsvater-Shen,
‘Rumus atau persamaan weir Vnoich yang