Professional Documents
Culture Documents
1 SM PDF
1 SM PDF
Fitriana Dwi F.*), Dra.Retno Hestiningsih, M.Kes**), Dr. Ir. Martini, M.Kes**)
Praba Ginandjar, S.KM.,M.Biomed**)
*)Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)Dosen Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Koresponden :fitri.luph18@gmail.com
ABSTRACT
Cockroach is a vector which is often found on the ship that can affect the
condition of crew, because cockroach spreads diseases to humans through
pathogenic bacteria. Data showed that 10,5% of ships in Pangkalbalam’s Port
had bad sanitation which cause the ships as the area where this vector do
reproduction. The objective of this study was to identify the contaminant bacteria
Salmonella sp. from the cockroach’s external body in domestic ship in
Pangkalbalam’s Port. This was an explanatory research with cross sectional
approach. Populations of this research were all cockroaches on domestic’s ship
(cargo, passenger, tugboat, and tanker). Samples of this research were taken
purposively which represent the species and sex of the cockroach from four
different places (kitchen, pantry, crew’s room, and passenger’s room). Laboratory
experiment resulted from among 30 cockroaches, 3,3% positively infected by
Salmonella enteritidis with total bacteria on each cockroach was 3,7 x
106colony/gr. Crew have to keep personal hygiene and sanitation of ship to
reduce cockroach population.
554
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
hubungan dengan kapal laut.6 bagian luar tubuh kecoa pada kapal
laporan CDC pada 2004-2017 domestik yang bersandar di
menunjukkan sebanyak 239 kapal Pelabuhan Pangkalbalam
pesiar yang tiba di Pelabuhan U.S Kepulauan Bangka Belitung.
mengalami outbreak gastrointestinal,
lebih dari 10.000 penumpang dan METODE PENELITIAN
crew kapal mengalami gejala Penelitian ini merupakan
muntah-muntah dan diare. Agen eksplanatori research, dengan
penyakit yang menyebabkannya pendekatan cross sectional.
adalah Norovirus, Enterotoxigenic Populasi penelitian ini adalah
E.coli (ETEC), Shigella sp, Shigella seluruh kecoa pada kapal, sampel
sonnei, Salmonella sp., diambil secara purposive, mewakili
Enterobacter, Entamoeba histolytica, spesies dan sex pada setiap lokasi
dan Cyclospora cayetanensis. 7 pemasangan perangkap kecoa
Salmonella sp. dapat (dapur, pantry, kamar ABK, dan
ditularkan oleh kecoa ke beberapa ruang penumpang) pada setiap jenis
tempat. Penelitian membuktikan kapal (kargo, penumpang, tugboat,
kecoa sebagai serangga pembawa dan tanker) di Pelabuhan
bakteri Salmonella sp. 8 Penyakit Pangkalbalam. Penangkapan kecoa
yang disebabkan oleh Salmonella dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017.
sp. disebut salmonelosis ditandai Pemasangan perangkap dilakukan
dengan gejala gastroenteritis, tetapi pada sore hari dan diambil pada
beberapa spesies dapat pagi hari.Umpan yang digunakan
menimbulkan demam enteric adalah terasi bakar, kelapa bakar,
dengan total koloni yang dibutuhkan dan selai stroberi.
untuk menyebabkan Salmonellosis Kecoa yang tertangkap
sekitar107-109/gram.8,9,10 dilakukan identifikasi spesies, fase
Pelabuhan Pangkalbalam pertumbuhan, dan sex, kemudian
Provinsi Bangka Belitung merupakan dimasukkan ke dalam freezer (suhu
tempat terjadinya bongkar muat 0oC) selama 5-10 menit untuk
barang dari berbagai jenis kapal dilanjutkan ke pemeriksaan Angka
domestik dan international. Jumlah Lempeng Total (ALT) dan
kapal yang bersandar di Pelabuhan Salmonella sp.Pemeriksaan ALT
Pangkalbalam berkisar antara 10 – menggunakan media Plate Count
15 kapal setiap harinya. Laporan Agar (PCA), pemeriksaan
pemeriksaan kapal secara berkala Salmonella sp. dilakukan tiga
dalam rangka perpanjangan Ship tahapan, tahap pengkayaan, seleksi,
Sanitation Control Exemption dan isolasi. Tahap pengkayaan
Certificate (SSCEC) oleh KKP menggunakan media Selenit Cristine
Pangkalpinang tahun 2016, Broth (SCB), tahap seleksi
sebanyak 10,5% kapal di Pelabuhan menggunakan Mac Conkey Agar
Pangkalbalam masih memiliki (MCA), dan tahap isolasi
sanitasi buruk dan 89,5% menggunakan media Tripel Sugar
sanitasinya sedang/baik.11 Indikator Iron Agar (TSIA), Simmons sitrat,
dari sanitasi buruk pada kapal dan MR-VP.
adalah dengan ditemukannya vektor
dan tanda-tanda keberadaannya.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi bakteri
kontaminan Salmonella sp. dari
555
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
(a) (b)
(b) (a)
(a)
(a)
Gambar 1. (a) Koloni bakteri yang diduga Salmonella sp. pada media
MCA,
(b) koloni bakteri yang diduga E. coli, Klebsiella sp.,
K _ _ + +H2 +H2 K + -
Uji TSIA Uji Sitrat
Keterangan;
(K ): Kontrol
(+) : Hasil positif
(-) : Hasil negative
(+H2S): Hasil positif disertai
K _ terbantuknya H2S
+ - K +
Uji MR 556 Uji VP
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Gambar 2. Hasil uji biokimia Salmonella sp. pada kecoa meliputi uji
TSIA (+), Sitrat(+), MR(+), dan VP(-).
sistein (asam amino yang
Tabel 1. Isolate yang diduga mempunyai gugus H2S).12
Salmonella sp. pada Hasil positif pada uji MR
Kecoa di Kapal Domestik ditandai dengan terjadinya
perubahan warna dari putih menjadi
merah, menunjukkan bakteri
Kode Uji Biokimia menghasilkan asam campuran
Sampel TSIA Sitrat MR VP (Metilen glikon) dari proses
1 - + - + fermentasi glukosa yang terkandung
2 - + - + dalam medium MR-VP. 13
3 - + - + Pada media simmons sitrat
4 + - + - hasil positif ditandai dengan terjadi
6 +H2S + - - perubahan warna agar dari hijau
9 - + - + menjadi biru yang berarti bahwa
10 +H2S + + - bakteri menggunakan sitrat sebagai
11 - + - + satu-satunya sumber karbon.12Pada
12 - + - + uji VP hasil negatif ditandai dengan
13 - + - + tidak adanya perubahan warna
15 - + - + media (tetap putih). Hal ini berarti
17 +H2S + - + hasil akhir fermentasi bakteri ini
18 +H2S - - + bukan asetil metal karbinol.13
19 +H2S + - + Hasil pemeriksaan 30 sampel
20 +H2S - - - kecoa menunjukkan sebanyak 3,3%
21 +H2S + - - kecoa pada kapal domestik yang
22 +H2S + - + terkontaminasi oleh bakteri
24 +H2S + - + Salmonella enteritidis dengan
26 - + + + memberikan reaksi (+)TSIA,
27 +H2S - + + (+)Sitrat, (+)MR, dan (-)VP. Adapun
28 +H2S + - + bakteri lain yang ditemukan pada
29 - - - + kecoa berdasarkan hasil uji biokimia
yaitu Citrobacter sp., Proteus sp,
Keterangan : E.coli, Klebsiella sp., dan
+ : reaksi positif Enterobacter sp. Sejalan dengan
- : reaksi negative penelitian Chaicanawongsaroj N.et
: isolate positif Salmonella al. di Bangkok, kecoa yang terinfeksi
sp. bakteri Salmonella sp. (0,3%) lebih
sedikit dibandingkan bakteri
Pada TSIA terjadi perubahan Enterobacter cloacae dan E.coli.14
warna menjadi merah muda pada Namun Fathpour H. et al
slant, kuning pada butt, dan mendapatkan lebih dari 70% kecoa
terbentuk gas H2S ditandai dengan telah terinfeksi Salmonella sp.
adanya warna hitam pada butt.Hasil 15
Isolasi bakteri oleh Menasria
negatif ditandai dengan tidak T.,et.al dan Kassiri H.,et al. tidak
terjadinya perubahan warna atau menemukan bakteriSalmonella sp.
terjadinya perubahan warna agar baik pada kecoa Blatella germanica
menjadi kuning pada butt dan slant dan Periplaneta americana.16,17
tetapi tidak terbentuk H2S. Adanya Spesies Salmonellaenteritidis
H2S menandakan bahwa bakteri dapat menyebabkan outbreakgastro
memfermentasikan metionin dan
557
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
558
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
559