You are on page 1of 9

E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN


ASUHAN KEPERAWATAN DI CARDIOVASKULAR AND BRAIN
CENTER RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Josua Edison Mangole


Sefty Rompas
A. Yudi Ismanto

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email :Josuaprivate28@yahoo.co.id

ABSTRACT: Documentation is the responsibility and duty nurse after nursing interventions.
Incomplete documentation can degrade the quality of nursing care. This research was known
to conduct relations with the documentation of nursing care nurse. The study design was a
descriptive study Analytical approach Cross Sectional. Total number of samples using a
sampling technique is a way of collecting a sample based on the overall population of 40
respondents. The results show that good behavior with complete documentation is 20 (66%)
and respondents who have good behavior with the documentation is not complete as many as
10 people (33.3%), the behavior is less well with the complete documentation as much as 2
people (20%) and documentation is not complete as many as 8 people (80%). Based on the
results of statistical tests, the chi-square p value = 0.025. And with OR 8.000. Conclusions
there is a significant relationship with the nurses conduct nursing care documentation.
Picture of the behavior of the nurses in the department of CVBC BLU Prof. Dr. R.D Kandou
Manado .. Recommendation researchers that the nurses have to make the practice of nursing
care documentation, as consideration for improving the appearance of the nurses in the face
of the demands of the development of services.

Keywords: Documentation of Nursing, nurses Behavior

ABSTRAK: Dokumentasi merupakan tanggung jawab dan tugas perawat setelah melakukan
intervensi keperawatan. Pendokumentasian yang tidak lengkap dapat menurunkan mutu
pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan perilaku perawat
dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Desain penelitian ini merupakan penelitian
Deskriptif Analitik melalui pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel menggunakan
teknik Total sampling yaitu cara pengumpulan sampel berdasarkan keseluruhan populasi 40
responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang baik dengan
pendokumentasian lengkap adalah 20 orang (66%) dan responden yang memiliki perilaku
baik dengan pendokumentasian tidak lengkap sebanyak 10 orang (33,3%), perilaku kurang
baik dengan pendokumentasian lengkap sebanyak 2 orang (20%) dan pendokumentasian yang
tidak lengkap sebanyak 8 orang (80%). Berdasarkan hasil uji statistik chi-square maka
didapatkan nilai p = 0,025 dan dengan OR 8,000. Simpulan ada hubungan signifikan perilaku
perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan. Gambaran perilaku perawat di
CVBC BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.. Rekomendasi peneliti yaitu para
perawat harus menjadikan praktek pendokumentasian asuhan keperawatan, sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki penampilan kerja perawat dalam menghadapi tuntutan
perkembangan pelayanan.

Kata Kunci : Dokumentasi Asuhan Keperawatan, Perilaku perawat,


1
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

PENDAHULUAN ilmu dan kiat keperawatan, bersifat


Salah satu bagian dari ilmu kesehatan humanistik ,dan berdasarkan pada
ialah ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan kebutuhan objektif klien untuk mengatasi
berkembang seiring kemajuan ilmu masalah yang dihadapi klien. Salah satu
pengetahuan dan teknologi dan sesuai bagian yang terpenting dari asuhan
dengan perkembangan jaman. Keperawatan keperawatan ialah dokumentasi.
sebagai profesi merupakan salah satu Dokumentasi merupakan tanggung jawab
pekerjaan dimana dalam menentukan dan tugas perawat setelah melakukan
tindakan didasari pada ilmu pengetahuan intervensi keperawatan. Tetapi akhir-akhir
serta memiliki kertampilan yang jelas ini tanggung jawab perawat terhadap
dalam keahliannya, selain itu sebagai dokumentasi sudah berubah. Oleh karena
profesi keperawatan mempunyai otonomi perubahan tersebut, maka perawat perlu
dalam kewenangan dan tanggung jawab menyusun suatu dokumentasi yang efisien
dalam tindakan serta adanya kode etik dan lebih bermakna dalam pencatatannya
dalam bekerjanya kemudian juga dan penyimpanannya (Nursalam, 2008).
berorientasi pada pelayanan dengan melalui Dokumentasi keperawatan merupakan
pemberian asuhan keperawatan kepada bukti pencatatan dan pelaporan yang
individu, kelompok atau masyarakat dimiliki perawat dalam melakukan catatan
(Hidayat, 2011). perawatan yang berguna untuk kepentingan
Praktik keperawatan di masa mendatang klien, perawat, dan tim kesehatan dalam
harus dapat berorientasi pada klien. Hal ini memberikan pelayanan kesehatan dengan
berdasarkan tren perubahan dan persaingan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap
yang semakin ketat saat ini. Perawat secara tertulis dengan tanggung jawab
Indonesia di masa depan harus dapat perawat (Camp, 2004).
memberikan asuhan keperawatan dengan Dokumentasi ini penting karena
pendekatan proses keperawatan yang pelayanan keperawatan yang diberikan pada
berkembang, agar tingkat profesionalitas klien membutuhkan catatan dan pelaporan
keperawatan itu semakin nampak yang dapat digunakan sebagai tanggung
(Nursalam, 2008). jawab dan tanggung gugat dari berbagai
Sejak zaman Florence Nightingale, kemungkinan masalah yang dialami klien
perawat telah menganggap dokumentasi baik masalah kepuasan maupun ketidak
sebagai bagian yang vital dari praktik puasan terhadap pelayanan yang diberikan.
professional. Pada tulisan awalnya (Nursalam, 2008).
Nightingale menggambarkan tentang Menurut penelitian yang dilakukan di
perlunya perawat untuk mencatat lrina Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP.
“penggunaan yang tepat dari udara segar, Dr. M. Djamil Padang. Hasil penelitian
cahaya, kehangatan, kebersihan, serta menunjukkan bahwa dari 40 responden
pemilihan dan pemberian diet yang tepat,” sebanyak 87,5% responden berpengetahuan
dengan tujuan mengumpulkan ,menyimpan tinggi tentang empati, 95,5% respoden
dan mendapatkan kembali data untuk memiliki sikap yang positif dalam
menatalaksanakan pasien secara cerdas berempati, 67,5% pasien menilai tindakan
(Camp, 2004). empati responden kurang baik, 92.5%
Asuhan keperawatan merupakan proses pasien tidak puas terhadap asuhan
atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan oleh perawat
keperawatan yang diberikan secara (Amelia, 2010).
langsung kepada klien pasien di berbagai Berdasarkan hasil penelitian Ardiana
tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan pada tahun 2010 di RSUD Dr. H. Koesnadi
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan Bondowoso dari jumlah sampel sebanyak
sebagai suatu profesi yang berdasarkan 92 pasien, diperoleh hasil sebanyak 54 %

2
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

perawat berperilaku caring menurut belum sesuai dengan syarat


persepsi pasien (Gaghiwu, 2013). pendokumentasian askep yang benar
Menurut penelitian yang dilakukan dengan kelengkapan pengisian pengkajian
Lidia Gaghiwu di Irina E BLU . RSUP Prof. 10 berkas tidak terisi lengkap, diagnosa
Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2013 keperawatan ada 10 berkas tdak diisi atau
ditemukan bahwa perilaku caring perawat diisi namun belum lengkap dan tidak sesuai
baik yang menyebabkan anak usia toddler dengan Problem Etiologi Sign and symptom
stres 13,3 % dan yang tidak stres 60 % dan (PES), lembar perencanaan ada 10 berkas
perilaku perawat yang kurang baik tidak lengkap atau tidak diisi, dan lembar
menyebabkan anak usia toddler stres 16, integrasi yang berisi implementasi dan
7% dan yang tidak stres 10 %(Gaghiwu, evaluasi ada 25 lembar yang tidak
2013). dilengkapi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Berdasarkan data diatas sehingga
Niken Sukesi diruang rawat inap RS penulis akan memulai penelitian mengenai
permata medika Semarang tahun 2013 hubungan perilaku perawat dengan
mengenai perilaku caring perawat, pendokumentasian asuhan keperawatan di
presentase puas sebesar 44,2% dan yang Cardio Vaskular and Brain Center (CVBC)
tidak puas 55,8%, artinya hampir separuh RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
pasien merasakan tidak puas pada tindakan Tujuan penelitian ini adalah diketahui
keperawatan yang diberikan kepada pasien hubungan perilaku perawat dengan
(Sukesi, 2013). pendokumentasian asuhan keperawatan.
Kualitas dokumentasi proses asuhan Perilaku perawat (Videbeck, 2008)
keperawatan di RS kurang baik sebesar (Burnard, 2008) (Gunarsa, 2008) adalah
54,7%. Penyebab kurang baiknya perilaku terapeutik yang melibatkan semua
dokumentasi asuhan keperawatan adalah unsur. Semua catatan keperawatan adalah
pengetahuan dan pemahaman perawat yang dokumentasi keperawatan, tanpa
kurang, perawat lebih memprioritaskan memperhatikan tipe atau lokasi dalam
tindakan langsung dan kekurangan tenaga catatan. Apapun jenis system
keperawatan (Cahyani, 2008). Perawat pendokumentasian yang digunakan,
melakukan pendokumentasian tidak pendokumentasian harus
dirumuskan berdasarkan problem, etiologi, mengkomunikasikan status pasien,
dan symptom (89,6%) dan tidak pemberian perawatan spesifik, dan respons
dirumuskan diagnosa keperawatan pasien terhadap perawatan (Marrelli, 2008).
aktual/potensial (51,0%). Tahap
perencanaan tidak disusun menurut urutan
prioritas (95,3%), tujuan tidak mengandung
komponen pasien, perubahan perilaku, METODE PENELITIAN
kondisi pasien (93,4%). Tahap
Desain atau rancangan Penelitian ini
implementasi perawat mengobservasi
merupakan kerangka acuan bagi peneliti
respons pasien (58,5%), revisi tindakan
untuk mengkaji hubungan antar variabel
tidak berdasarkan hasil evaluasi (56,6%)
dalam suatu penelitian. Penelitian ini
(Retyaningsih, 2013).
merupakan penelitian Deskriptif Analitik
Berdasarkan data awal yang diperoleh
melalui pendekatan Cross Sectional yaitu
peneliti dari instalasi CVBC RSUP Prof.
suatu penelitian yang mempelajari
Dr. R. D. Kandou Manado pada bulan
hubungan antara variabel independen dan
Oktober 2014 ditemukan bahwa ada 40 variabel dependen, dimana observasi dan
perawat pelaksana yang bekerja di instalasi
pengukuran variabel sekali dan sekaligus
CVBC dan dari 100 Asuhan Keperawatan pada waktu yang sama (Riyanto.A,2011).
ada 55% Asuhan Keperawatan (ASKEP)
Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Februari

3
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

2015 sampai 5 maret 2015 selama 1 bulan


dan dilakukan di CardioVaskular and Brain
Center (CVBC) RSUP Prof. DR. R. D. Tabel 5. 4 Distribusi Frekuensi
Kandou Manado. populasi dalam penelitian berdasarkan tingkat pendidikan perawat
ini sesuai data yang di dapatkan dari CVBC pelaksana di instalasi CVBC RSUP
RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
adalah 40 perawat. Pengambilan sampel Tingkat n %
menggunakan teknik Total sampling. Pendidikan
Setelah data terkumpul selanjutnya akan DIII 18 45
dilakukan pengolahan data dengan tahapan S.Kep Ns 22 55
sebagai berikut :Persiapan, Editing,Coding, Jumlah 40 100
Processing, Cleaning dan Penyajian data Sumber : Data Primer, 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Univariat
A. Hasil Penelitian Tabel 5. 5 Distribusi frekuensi
berdasarkan perilaku perawat, perawat
Karakteristik Responden pelaksana di instalasi CVBC RSUP
Tabel 5. 1 Distribusi frekuensi Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
berdasarkan umur perawat pelaksana di Perilaku n %
instalasi CVBC RSUP Prof. Dr. R. D. Baik 30 75
Kandou Manado Kurang Baik 10 25
Umur n % Jumlah 40 100
21-30 14 35 Sumber : Data Primer, 2015
31-40 20 50
>40 6 15 Tabel 5. 6 Distribusi frekuensi
Jumlah 40 100 berdasarkan Pendokumentasian Asuhan
Sumber : Data Primer, 2015 Keperawatan perawat pelaksana di
instalasi CVBC RSUP Prof. Dr. R. D.
Tabel 5. 2 Distribusi frekuensi Kandou Manado
berdasarkan Jenis Kelamin perawat Pendokumentasian n %
pelaksana di instalasi CVBC RSUP Lengkap 22 55
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tidak Lengkap 18 45
Jenis Kelamin n % Jumlah 40 100
Laki-Laki 20 50 Sumber : Data Primer, 2015
Perempuan 20 50
Jumlah 40 100 Analisis Bivariat
Sumber : Data Primer, 2015 Tabel 5. 7 Distribusi hubungan perilaku

Tabel 5. 3 Distribusi frekuensi perawat dengan pendokumentasian


berdasarkan masa kerja perawat asuhan keperawatan di instalasi CVBC
pelaksana di instalasi CVBC RSUP
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Masa Kerja n %
< 3tahun 20 50
>3tahun 20 50
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer, 2015

4
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

3 tahun berjumlah 20 orang dengan persent


ase masing-masing 50%.
Peri Pendokumentasian Total P
Hasil penelitian menunjukkan responde
laku Askep Value n dengan tingkat pendidikan DIII keperawat
Pera
wat
an berjumlah 18 orang dengan persentase 4
Lengkap Tidak n % 5% dan S.Kep Ns berjumlah 22 orang deng
Lengkap
n % n % an persentase 55%.
Baik 20 66,7 10 33,3 30 100 0,025 Menurut Notoatmodjo, (2007) Perilaku
Kur 2 20 8 80 10 100
ang
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia
Baik itu sendiri yang mempunyai bentangan
Jum 22 55 18 45 40 100
lah
yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
B. PEMBAHASAN yang dimaksud perilaku manusia adalah
Penelitian ini dilakukan di CVBC RSUP semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada bulan yang diamati langsung, maupun yang tidak
Februari 2015 mengenai hubungan perilaku dapat diamati oleh pihak luar.
perawat dengan pendokumentasian asuhan Perilaku perawat menurut Videbeck
keperawatan. (2008), Burnard( 2008) dan Gunarsa,
Hasil analisis karateristik responden (2008) adalah perilaku terapeutik yang
menurut usia adalah rentang usia 21-30 melibatkan semua unsur. Perilaku perawat
tahun adalah 14 perawat dengan persentase menurut Kusnanto, (2004) harus dilandasi
35%, usia 31-40 tahun adalah 20 perawat oleh aspek moral yang meliputi hal-hal
dengan persentase 50% serta usia lebih dari berikut : Beneficience yang berarti sebagai
40 tahun 6 perawat dengan persentase 15%. profesional perawat harus selalu
Pada tahapan dewasa muda individu telah mengupayakan tiap keputusan yang dibuat
mulai menata kehidupannya untuk berdasarkan keinginan untuk melakukan
mencapai kestabilan. Hal senada yang terbaik dan tidak merugikan klien.
diungkapkan pula oleh Potter dan Perry Adil yang berarti tidak mendiskriminasikan
(2005) bahwa seseorang yang telah klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya,
memasuki tahap dewasa muda diharuskan keadaan ekonomi, dan sebagainya tetapi
untuk menentukan tanggung jawab, memperlakukan klien sebagai individu
mencapai kestabilan dalam hal pekerjaan, yang memerlukan bantuan dengan keunikan
dan memiliki hubungan dalam tahap yang yang dimiliki. Fidelity yang berarti bahwa
lebih intim. Oleh karena itu pada tahap usia perilaku caring, selalu berusaha menepati
dewasa muda seharusnya perawat memiliki janji, memberikan harapan yang memadai,
perilaku yang stabil dan pencapaian memiliki komitmen moral serta
perilaku baik. memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
Hasil penelitian menunjukkan Menurut teori perubahan perilaku yang
responden dengan jenis kelamin perempuan dikembangkan oleh Lawrence Green dalam
sama banyak dengan responden dengan Noorkasiani (2009) menyebutkan bahwa
jenis kelamin laki-laki. Dimana responden perubahan perilaku disebabkan oleh dua
berjenis kelamin perempuan dan jenis faktor utama yaitu faktor perilaku dan
kelamin laki-laki berjumlah 20 perawat faktor non-perilaku. Faktor perilaku
dengan persentase masing-masing 50%. ditentukan oleh tiga kelompok faktor, yaitu;
Hasil penelitian menunjukkan responde faktor predisposisi (predispocing factor),
n dengan masa kerja kurang dari 3 tahun be faktor pendukung (enabling factor),dan
rjumlah 20 orang dan masa kerja lebih dari faktor penguat (reinforcing factor).

5
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Sikap perawat merupakan salah satu 2008).


elemen yang berpengaruh pada faktor
predisposisi dan menjadi gambaran dari Menurut Brian Gugerty, et all dalam
perilaku perawat dalam melaksanakan Challenges and Opportunities in
dokumentasi asuhan keperawatan. Proses Documentation of the Nursing Care of
keperawatan mengandung unsur-unsur yang Patients Report of the Maryland Nursing
bermanfaat bagi perawat dan klien. Perawat Documentation Work Group (2007),
dan klien membutuhkan proses asuhan perawat setiap harinya dalam melakukan
keperawatan, merencanakan, melaksanakan, rutinitas menghabiskan 15-25 % waktunya
dan menilai hasil dari asuhan keperawatan. digunakan untuk mendokumentasikan
Semua itu memerlukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Tetapi perawat
sehingga perawat mendapatkan data klien menganggap bahwa dokumentasi tidak
dengan sistematis (Hidayat, 2000). Menurut penting atau berlebih-lebihan, sehingga
Potter & Perry (2005), sebagai anggota dari sebagian besar waktunya dipakai untuk
tim perawatan kesehatan, perawat harus melakukan tindakan keperawatan secara
mengkomunikasikan informasi tentang langsung kepada pasien. Dokumentasi
klien secara akurat. Kualitas perawatan keperawatan merupakan suatu yang mutlak
klien bergantung pada kemampuan pemberi harus ada untuk perkembangan
perawatan untuk berkomunikasi satu sama keperawatan khususnya proses
lain. Dokumentasi merupakan salah satu profesionalisasi keperawatan serta
sarana komunikasi antar petugas kesehatan mempertahankan keperawatan sebagai
dalam rangka pemulihan kesehatan klien. suatu profesi yang luhur dan terpandang di
Perawat bertanggung jawab dan masyarakat, karena dengan dokumentasi
bertanggung gugat dalam pencatatan dapat tercermin mutu suatu asuhan
tindakan keperawatan. Tanpa dokumentasi keperawatan yang diberikan Hal ini
yang benar dan jelas, kegiatan pelayanan menyebabkan masalah penting bagi praktisi
keperawatan yang telah dilaksanakan oleh keperawatan dalam pendokumentasian
seorang perawat tidak dapat asuhan keperawatan kepada pasien.
dipertanggungjawabkan dalam upaya Handayaningsih (2007) menyebutkan
peningkatan mutu pelayanan keperawatan bahwa standart dokumentasi menjadi hal
dan perbaikan status kesehatan klien. yang penting dalam setiap tindakan
Asuhan keperawatan profesional keperawatan, namun hal ini kadang tidak
merupakan kegiatan melaksanakan asuhan disadari oleh perawat. Beberapa hal yang
keperawatan kepada klien berdasarkan ilmu sering menjadi alasan antara lain banyak
dan kiat keperawatan, bersifat “humane”, kegiatan-kegiatan di luar tanggung jawab
dengan pendekatan holistik, mencakup bio- perawat menjadi beban dan harus
psiko-sosial/kultural dan spiritual, serta dikerjakan oleh tim keperawatan, sistem
orientasi kebutuhan objektif klien, dalam pencatatan yang diajarkan terlalu sulit dan
bentuk praktik keperawatan ilmiah banyak menyita waktu, tidak semua tenaga
(Kusnanto, 2004). perawat yang ada di institusi pelayanan
Perawat dan praktik keperawatan memiliki pengetahuan dan kemampuan
tergambar setiap hari bagi yang membaca yang sama untuk membuat dokumentasi
catatan pasien. Data keperawatan yang keperawatan sesuai standar yang ditetapkan
terdapat dalam catatan merefleksikan dan dikembangkan oleh tim pendidikan
standar asuhan keperawatan.dan anggota keperawatan sehingga mereka tidak mau
tim kesehatan lain membuat keputusan membuatnya. Tenaga keperawatan yang ada
perawatan berdasarkan catatan keperawatan. berasal dari berbagai jenjang pendidikan
Pencatatan telah dipandang sebagai riwayat keperawatan dan dari rentang waktu lulusan
sekunder untuk perawatan pasien (Marrelli, yang sangat berbeda tetapi mempunyai

6
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

tugas yang cenderung sama dalam dalam melaksanakan pendokumentasian


pelayanan klien di ruang rawat inap, serta asuhan keperawatan adalah pengetahuan,
perawat lebih banyak mengerjakan beban kerja, SOP keperawatan. Hasil
pekerjaan koordinasi dan limpahan analisis multivariate regresi logistik,
wewenang. Kondisi ketidaklengkapan variabel pengetahuan merupakan variabel
tersebut banyak ditemukan di Puskesmas, yang secara statistik paling signifikan
Rumah Sakit ataupun Rumah Bersalin berhubungan dengan perilaku perawat
walaupun format dokumentasi sudah dalam melaksanakan pendokumentasian
disediakan. asuhan keperawatan di instalasi rawat inap
Menurut Ermawati, (2011), ada faktor RSUD Pariaman, dengan Odds Ratio 4,96
yang mempengaruhi pendokumentasian (95% CI: 1,55-15,86), artinya perawat yang
asuhan keperawatan selain faktor perilaku pengetahuannya baik mempunyai peluang
yaitu Peningkatan Kesadaran Konsumen, untuk berperilaku baik dalam melaksanakan
Konsumen mengharapkan perawat yang pendokumentasian asuhan kepemwatan
cerdas, kompeten, dan peduli pada sebesar 4,96 kali dibanding perawat yang
pendekatan yang digunakan saat mempunyai pengetahuan kurang setelah
memberikan asuhan keperawatan yang dikontrol variabel beban kerja.
berkualitas tinggi, Peningkatan Keakutan Berbeda dengan hasil penelitian
Pasien Yang Dihospitalisasi, Dokumentasi Angganis (2012) yang berjudul Hubungan
harus menegaskan bahwa pasien dan Sikap Perawat Dengan Pendokumentasian
keluarganya siap untuk menerima tanggung Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap
jawab dan perawatan di rumah dan Umum Rs. Dr Sitanala di Tangerang
Peningkatan Penekanan Pada Hasil. menunjukkan bahwa sebesar 70.2 %
Sesuai dengan hasil penelitian saya perawat memiliki sikap sangat baik,
responden yang memiliki perilaku yang sedangkan 29.8 % perawat memiliki sikap
baik dengan pendokumentasian lengkap baik. Hasil evaluasi dokumentasiasuhan
adalah 20 orang (66%) dan responden yang keperawatan di 6 ruang rawat inap umum
memiliki perilaku baik dengan didapatkan hasil sebesar 83.3% memiliki
pendokumentasian tidak lengkap sebanyak dokumentasi cukup dan sebesar 16.7%
10 orang (33,3%) sedangkan responden memiliki dokumentasi asuhan keperawatan
yang memiliki perilaku kurang baik dengan kurang. Hasil analisis variabel sikap
pendokumentasian lengkap sebanyak 2 perawat dengan dokumentasi asuhan
orang (20%) dan pendokumentasian yang keperawatan diruang rawat inap umum
tidak lengkap sebanyak 8 orang (80%) RSK Dr Sitanala Tangerang didapatkan
menunjukkan adanya hubungan antara hasil tidak ada hubungan yang signifikan (p
perilaku perawat dengan pendokumentasian value= 1,000).
asuhan keperawatan dimana diperoleh nilai Sehingga dapat disimpulkan bahwa
p < 0,05 yaitu 0,025. perilaku perawat yang baik dapat membuat
Di dukung oleh hasil penelitian Amril. dokumentasi asuhan keperawatan yang
(2005) yang berjudul Faktor-faktor yang lengkap, dan juga dapat dikatakan bahwa
berhubungan dengan perilaku perawat jika seorang perawat yang memiliki
dalam melaksanakan pendokumentasian perilaku yang kurang baik tidak memiliki
asuhan keperawatan di instalasi rawat inap atau membuat dokumentasi asuhan
RSUD Pariaman ditemukan perilaku keperawatan yang lengkap.
perawat dalam melaksanakan Adapun keterbatasan penelitian
pendokumentasian asuhan keperawatan diantaranya sebagai berikut :Waktu dinas
yang baik sebesar 62,9%. Hasil analisis perawat yang berbeda-beda tiap perawat.
bivariat, yang menunjukkan ada hubungan Keterbatasan peneliti mengatur kontrak
yang signifikan dengan perilaku perawat waktu dengan responden karena peneliti

7
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

juga memiliki jadwal dinas yang berbeda. Keperawatan. Jakarta: EGC.


Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan Burnard, P. M. (2008). Caring &
dapat memberikan masukan bagi dunia Communicating Hubungan
kesehatan terutama pada dunia keperawatan. Interpersonal Dalam Keperawatan.
Kiranya hasil penelitian ini bisa memberi Jakarta: EGC.
masukan bahwa perilaku perawat memiliki Camp, P. W. (2004). Dokumentasi
hubungan yang erat dengan dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan
keperawatan. Proses Keperawatan Edisi 3.
Jakarta: EGC.
Chandra, B. (2008). Metodologi Penelitiian
SIMPULAN Kesehatan. Jakarta: EGC.
Perilaku perawat di CVBC BLU RSUP Danim, S. (2003). Riset Keperawatan.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sebagian Jakarta: EGC.
besar yang memiliki perilaku baik. Effendy, N. (1998). Dasar-Dasar
Pendokumentasian asuhan keperawatan Keperawatan Kesehatan
oleh perawat di CVBC BLU RSUP Prof. Masyarakat. Jakarta: EGC.
Dr. R. D. Kandou Manado. Sebagian besar Ermawati. (2011). Dokumentasi
memiliki pendokumentasian askep yang Keperawatan Dengan Kurikulum
lengkap. Sehungga ada hubungan signifikan Berbasis Kompetensi. Jakarta: Trans
perilaku perawat dengan pendokumentasian Info Media.
asuhan keperawatan. di CVBC BLU RSUP Gulo, W. (2000). Metodologi Penelitian.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Grasindo.
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Perawatan.
Jakarta: BPK GM.
DAFTAR PUSTAKA Djaali. (2007). Pengukuran Dalam Bidang
Amelia, R. G. (2010). Hubungan Perilaku Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Empati Perawat Dalam Pemberian Hidayat, A. A. (2011). Pengantar Konsep
Asuhan Keperawatan Dengan Dasar Keperawatan. Jakarta:
Kepuasan Pasien Di IRNA Non Salemba Medika.
Bedah (Penyakit Dalam) RSUP. Dr. Hikmawati, I. (2012). Ilmu Dasar
M. Djamil Padang. Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Amril. (2005) Faktor-faktor yang Medika.
berhubungan dengan perilaku Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi Dan
perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan Profesional.
pendokumentasian asuhan Jakarta: EGC.
keperawatan di instalasi rawat inap Lidia G, Y. I. (2013). Hubungan Perilaku
RSUD Pariaman. Jurnal Caring Perawat Dengan Stres
Keperawatan, volume 1, hal 3. Hospitalisasi Pada Anak Usia
Angganis F, A. dkk. (2012). Hubungan Toddler Di Irina E BLU RSUP Prof.
Sikap Perawat Dengan Dr. R. D. Kandou Manado. E-Jurnal
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan, Volume 1 No 1.
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Marrelli, T. M. (2008). Buku Saku
Umum Rs. Dr Sitanala di Dokumentasi Keperawatan Edisi 3.
Tangerang. Jurnal keperawatan, Jakarta: EGC.
Volume 1, hal. 12. Moeljono, D. (2007). Corporate Culture
Arezes, P. M. (2014). Occupational Safety Challenge To Excellence. Jakarta:
And Hygiene II. London: Balkema Elex Media Computindo.
Book. Miftahul U, R. D. (Agustus 2013). Faktor
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Yang Mempengaruhi Kepatuhan

8
E-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

Pendokumentasian Asuhan Dan Supervisi Dengan Kualitas


Keperawatan Berdasarkan Teori Dokumentasi Proses Asuhan
Kepatuhan Milgram. Jurnal Keperawatan . Jurnal Manajemen
Administrasi Kesehatan, Volume 1 Keperawatan , Volume 1, No. 2.
No 3. Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Metodologi Penelitian Ilmu Medika.
Keperawatan. Jakarta: Salemba Sukesi, N. (2013). Upaya Peningkatan
Medika. Caring Perawat Terhadap Kepuasan
Nursalam. (2008). Proses Dan Pasien Diruang Rawat Inap RS
Dokumentasi Keperawatan Konsep Permata Medika Semarang . Jurnal
Dan Praktik. Surabaya: Salemba Managemen Keperawatan, Volume
Medika. 1, No. 1,Pages 15-24.
Parkinson, M. (2004). Personality Ulum, M. M. (2013). Jurnal Administrasi
Questionnaire Memahami Kesehatan Indonesia. Volume1
Kuesioner Kepribadian. Solo: Tiga Nomor3.
Serangkai. Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Buku Ajar Fundamental Zulfan S, M. S. (2013). Psikologi
Keperawatan: Konsep, Proses, Kesehatan. Jakarta: PT Raja
Praktik. Jakarta: EGC. Grafindo Persada.
Retyaningsih I Y, B. E. (2013). Hubungan
Karakteristik Perawat, Motivasi,

You might also like