Professional Documents
Culture Documents
Pedoman RTBL (Permen06 - 2007) PDF
Pedoman RTBL (Permen06 - 2007) PDF
Nomor 06/PRT/M/2007
Tentang
Pedoman Umum
RENCANA TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
Kedudukan RTBL dalam Pengendalian
BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN
RTRW
NASIONAL
RTR PULAU
RTR KAWASAN
STRATEGIS NASIONAL
RTRW
PROVINSI
RTR KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI
RDTR KOTA
* RENCANA TATA BANGUNAN
RTRW
* RTR KAWASAN
DAN LINGKUNGAN
PERBAIKAN KAWASAN
KOTA STRATEGIS KOTA
PENGEMBANGAN KEMBALI
RTR KAWASAN
KAWASAN
PERKOTAAN
PEMBANGUNAN BARU
KAWASAN
PELESTARIAN/PELINDUNGAN
RDTR KABUPATEN
KAWASAN
RTR KAWASAN PROSES IMB DAN
RTRW STRATEGIS KABUPATEN
KABUPATEN PENYELENGGARAAN
RTR KAWASAN BANGUNAN GEDUNG
PERDESAAN DAN LINGKUNGAN
6
MANFAAT
1. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini;
2. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,
spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah;
3. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung;
4. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas
bangunan gedung dan lingkungan/kawasan;
5. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan;
6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/
kawasan yang berkelanjutan;
7. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan,
karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua
hasil pembangunan.
7
KAWASAN PERENCANAAN
Lingkungan/kawasan dengan luas 5-60 hektar (Ha), dengan
ketentuan:
1. kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha;
2. kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha;
3. kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi)
berdasarkan satu atau kombinasi:
1. Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.
2. Nonadministratif, yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-spatial units),
seperti desa adat, gampong, dan nagari.
3. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota
lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman
tradisional.
4. Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi
hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga
(central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
5. Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun yang memerlukan
penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran. 8
STRUKTUR dan
PROGRAM BANGUNAN
1 DAN LINGKUNGAN
ANALISIS
SISTEMATIKA
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN KONSEP DASAR
TAHAP ANALISIS
PERANCANGAN
VISI
KAWASAN TATA
DOKUMEN RTBL
PEMBANGUNAN
PERENCANAAN BANGUNAN DAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
RENCANA UMUM
2 DAN PANDUAN RANCANGAN
PERAN MASYARAKAT
UMUM RENCANA PERPETAKAN
RENCANA TAPAK
PEDOMAN UMUM
RANCANGAN
PANDUAN
RANCANGAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
DAN LINGKUNGAN
3 RENCANA INVESTASI
TAHAP
PENGEMBANGAN
4 KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
DUKUNGAN STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
PELAKSANAAN ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA
5 PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
ASPEK-ASPEK PENGENDALIAN PELAKSANAAN
10
PROGRAM BANGUNAN ANALISIS KAWASAN &
DAN LINGKUNGAN
WILAYAH PERENCANAAN
KOMPONEN ANALISIS
sosial-kependudukan
prospek pertumbuhan ekonomi
daya dukung fisik & lingkungan
aspek legal konsolidasi lahan
daya dukung prasarana & faslilitas
kajian aspek historis
11
ANALISIS PENGEMBANGAN KONSEP DASAR
PEMBANGUNAN BERBASIS PERENCANAAN TATA BANGUNAN
PERAN MASYARAKAT & LINGKUNGAN
PRINSIP KOMPONEN DASAR PERANCANGAN
kesepakatan & hasil kerjasama visi pembangunan
sesuai aspirasi publik konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan
kejelasan tanggung jawab konsep komponen perancangan
kesempatan sama blok-blok pengembangan & program penanganan
12
2. RENCANA UMUM DAN DOKUMEN RTBL
PANDUAN RANCANGAN PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA
RENCANA PERPETAKAN
UMUM
RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
Merupakan ketentuan- RUANG TERBUKA HIJAU
→ PANDUAN RANCANGAN
15
INTENSITAS KOMPONEN TATA BANGUNAN
PENATAAN
PEMANFAATAN
KDB KOMPONEN PENATAAN
LAHAN
KLB pengaturan blok
KDH lingkungan
KTB pengaturan kaveling
TDR pengaturan bangunan
pengaturan ketinggian &
elevasi lantai bangunan
16
SISTEM SIRKULASI SISTEM RUANG TERBUKA
& JALUR PENGHUBUNG & TATA HIJAU
KOMPONEN PENATAAN KOMPONEN PENATAAN
jaringan jalan & pergerakan ruang terbuka umum
sirkulasi kendaraan umum ruang terbuka pribadi
sirkulasi kendaraan pribadi ruang terbuka pribadi untuk umum
sirkulasi kendaraan umum pepohonan & tata hijau
informal setempat bentang alam
pergerakan transit jalur hijau
parkir
jalur servis lingkungan
sirkulasi pejalan kaki & sepeda
jalur penghubung terpadu
17
TATA KUALITAS SISTEM PRASARANA
LINGKUNGAN & UTILITAS LINGKUNGAN
KOMPONEN PENATAAN KOMPONEN PENATAAN
konsep identitas lingkungan jaringan air bersih
konsep orientasi lingkungan jaringan air limbah & air kotor
wajah jalan jaringan drainase
jaringan persampahan
jaringan listrik
jaringan telepon
jaringan pengamanan kebakaran
jaringan jalur evakuasi
18
PANDUAN RANCANGAN SIMULASI RANCANGAN TIGA DIMENSIONAL
ATURAN DASAR
aturan wajib
aturan anjuran utama
aturan anjuran
19
RENCANA INVESTASI
KETENTUAN PENGENDALIAN
RENCANA
PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
SKENARIO STRATEGI
RENCANA INVESTASI
POLA KERJA SAMA
OPERASIONAL INVESTASI
(KSO: BOT, BOOT, BOO)
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
aspek pengendalian
kriteria & pertimbangan
PENGELOLAAN KAWASAN
tujuan pengelolaan
lingkup pengelolaan
aset properti yang dikelola
pelaku pengelolaan SKENARIO PENGENDALIAN
aspek pengelolaan
ARAHAN PENGENDALIAN 20
sistematika pedoman pengelolaan
DOKUMEN RTBL
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI
3. RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
1. Tujuan:
• Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun
kelembagaan kerja.
• Mengatur pertanggungjawaban semua pihak.
2. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses
penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat.
3. Sebagai alat mobilisasi peran masing-masing pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan
RTBL.
22
• Penetapan rencana dan indikasi program pelaksanaan dan
pengendalian. pelaksanaan, termasuk kesepakatan wewenang dan
kelembagaan.
• Penetapan paket kegiatan pelaksanaan dan pengendalian jangka
menengah.
• Penyiapan pelibatan dan pemasaran paket pembangunan untuk setiap
pemangku kepentingan.
• Identifikasi dan penyesuaian aspek fisik, sosial, dan ekonomi terhadap
kepentingan dan tanggung jawab para pemangku kepentingan.
• Penetapan persyaratan teknis masing-masing aspek (fisik, sosial dan
ekonomi), perencanaan pelaksanaan, dan pengendalian di lapangan.
• Aspek-aspek Pengendalian:
– Ketentuan administratif (terutama IMB=Izin Mendirikan Bangunan).
– Arahan yang bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada
tahap pelaksanaan.
• Strategi Pengendalian:
– Rencana Kelembagaan (organisasi pelaksana, SDM, aturan tata
laksana kelembagaannya).
– Untuk pengelolaan pelaksanaan RTBL dapat disiapkan suatu
organisasi pelaksana tersendiri. 23
DOKUMEN RTBL
5. PEDOMAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
Rencana
peruntukan lahan
Model Simulasi
26
simulasi bangunan
Rencana selubung bangunan
27
28
29
Contoh
IDENTIFIKASI KAWASAN
Hotel Olimpic 9
Komersial
Magnet
Magnet Utama Mini Dep. Store Resto – Salon - Toko Hunian
Hunian Magnet Utama
Pasar Keputran Bang. KunoHartono Hunian
Kampus ITS
30
Contoh
KONSEP KAWASAN
PEDESTRIAN PROMENADE
SEBAGAI PEMBENTUK
KONTINUITAS RUANG
SEGMEN 1 SEGMEN 2 SEGMEN 3 SEGMEN 4 SEGMEN 5 SEGMEN 6
Konservasi - Komersial Bisnis - Komesial Bisnis - Komersial Campuran - Rekreatif Hunian Hunian
1 3 4
2
7
5 6
12
8 9
11 13 14
10
Contoh
1. Merangkai distrik perkotaan sebagai satu paket agenda wisata.
2. Pengembangan rangkaian wisata (tourism lingkage) terhadap objek wisata sejarah & wisata
perdagangan.
3. Pengembangan kegiatan ekonomi (pasar tradisional, retail, pasar seni dll.) untuk mendukung
pariwisata
4. Wisata budaya (cultural development), pengangkatan kembali tradisi lama yang khas dll.
dengan keberadaan masyarakat tradisional yang ramah dan memiliki bakat seni serta tradisi
tempo doeloe.
5. Merancang sumbu-sumbu ruang kawasan untuk mengintegrasikan dan menstrukturkan ruang-
ruang kawasan dan bangunan-bangunannya.
Wisata budaya
Mangkunegaran
GATE
GATE
PURWOSARI Public Space/City walk GLADAG
Koridor Slamet Riyadi
Wisata
Batik di
Kampung
Wisata Perbelanjaan
Kauman
Tradisional (Tradisional
Wisata Perbelanjaan Shopping Tourism) di
Modern (Shopping Tourism) Pasar Klewer
di Singosaren - Rajiman 32
33
Contoh
RENCANA SEGMENTASI & TEMATIK KAWASAN
Rencana Tematik : Rencana Rencana Rencana Tematik : Rencana Tematik : Rencana Tematik:
Shopping Tourism Tematik : Tematik : Rekreasi Budaya Traditional Komersial
dengan Arcade Mall Bazaar Street Tourism Art & Koridor Sidomukti Shopping Tourism Perkantoran dan
Parangkusumo. Delimo Mulyo. Traditional Ceplok Bolu Permukiman
Food Court Rambat Tradisional
Sidoasih
RANCANGAN KAWASAN
34
SEGMEN – 1 :
Contoh
SHOPPING TOURISM DENGAN ARCADE MALL PARANGKUSUMO
Pragola
Stasiun bougenville
Purwosari Parking Area
Gerbang Kota
Information
Center
Plasa Kemuning Commercial Plasa Lantana
Arcade Camarra
Contoh
TOURISM ART DAN TRADITIONAL FOOD COURT
Segmen
-3
Art Galery
Plasa Show
Pertokoan kemuning room &
eksibishi
Palm
water
park &
pond
Souvenir
shop
Parking Tradition
Pertokoan al Food Plasa Loji
area
basaar gandrung
Jalur pedestrian menggunakan motif batik Sidomulyo. Sistem parking on street pada
sisi utara slamet riyadi dan dengan sistem kantong parkir. Terdapat plasa dengan air
mancur untuk publik dengan taman bunga soka, tapak dara dan bunga kertas. Pada
36
beberapa tempat terdapat open resto utk masyarakat. Pada pertokoan di bentuk
arcade.
RENCANA FIGURE GROUND (SOLID – VOID)
Contoh
LUAS
NO ZONE PENGGUNAAN TANAH %
(Ha)
1 Permukiman Permukiman 8.19 31.20
Hotel/ Losmen/ penginapan
2 Fasilitas Masjid 1.61 6.12
sosial Gereja
Rumah Sakit
3 Perdagangan Pertokoan 10.35 39.39
Pasar tradisional
Retail Restoran/Rumah makan
Supermarket
4 Perkantoran Kantor
Bank
3.46 13.18 RENCANA TATA GUNA LAHAN
Museum
5 Open Space Parkir 2.66 10.11
(Ruang Plasa
Terbuka) Taman
Jumlah 26.275 100
37
Contoh
RENCANA RUANG TERBUKA
Simpul – simpul jalur
pedestrian
Ruang terbuka sebagai public park perlu dirancang sehingga masyarakat maupun
wisatawan memiliki ruang sebagai sarana berkumpul, berinteraksi, rekreasi, santai,
melepas lelah dan lain – lain secara nyaman, teduh dalam suasana asri penuh kehangatan. 38
Contoh
PENATAAN BANGUNAN
39
Contoh
PENATAAN WAJAH
BANGUNAN
Eksisting
El e me n ai r
pada p laza
El e me n ai r
pada p laza
El e me n ai r
pada p laza
Rekomendasi
40
Contoh
RENCANA LANSEKAP
1. Memberi kesan visual yang baik, nyaman dan
aman.
2. Memberi nilai tambah pada lingkungan secara
estetis, visual psikologis, sosial maupun
ekologis.
3. Menjaga dan mempertahankan kelestarian
lingkungan, sistem ekologis lingkungan secara
klimatologis sebagai pengatur iklim, penyaring
udara kotor dan media konservasi tanah dan
estética kawasan.
4. Penguat dam pembentuk struktur kawasan.
41
Contoh
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA
Kue
tradisional Makanan Kue Aneka laut
Kerajinan Aneka
tradisional tradisional Rakyat minuman
solo
42
Contoh
PENATAAN STREET FURNITURE
Boks telpon
Bis Surat
Lampu pedestrian
Pos polisi
43
Papan info
44
45
Contoh
46
Contoh
Komponen Program Pembangunan Priorita Keterangan
TAHAP – I :
GENDHENGAN - NGAPEMAN
TAHAP – II : 47
Ex. S.E - GENDHENGAN
Komponen Program Pembangunan Prioritas Keterangan
48
49
Contoh
PERATURAN UMUM Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai
Peraturan Operasional dan Penggunaan, Pemanfaatan dan Hak dan kewajiban berbagai pelaku
Penjaminan Penggunaan yang diijinkan dan yang dilarang
Pemeliharaan kondisi properti
Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka dan fasum/fasos
Pembangunan tanpa ijin (ilegal)
Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum lingkungan
Pembiayaan pemeliharaan perbaikan
Pengambilan tindakan hukum (law enforcement) dalam pengelolaan
PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan
Peraturan Penggunaan dan Pemanfaatan Kaveling dan Manajemen gangguan
Ruang Publik Manajemen aksesibilitas umum
Kebersihan dan pembuangan
Pengelolaan utilitas dan fasilitas
PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN PERAWATAN Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan ruang publik
Peraturan Pengelolaan dan Perawatan Kaveling dan Ruang Koordinasi kegiatan yang diwadahi
Publik Pengelolaan kaki lima
Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi dan sistem parkir
Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif
KO
PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN / PERBAIKAN Koordinasi pembaharuan
OR
Peraturan Pembaharuan Aset Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan
D IN
Manajemen pembaharuan
Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan KERJASAMA
AS
SI
KEMITRAAN
TA
Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam pembaharuan aset
IK
ES
EW
NV
EN
AI
AN
AM
G
AS
AN
PIHAK
RJ
IN
PENGELOLA
KE
VE
K
OP O O
ST
KAWASAN R
PE ER A DI N
AS
N NG SI AS
I
N A AN AW ON I
A YA N G AS AL/
L KU AN
G dokumen
LI N
PERATURAN LINGKUNGAN/KAWASAN
MENGENAI
PIHAK PENGELOLAAN ASET PROPERTI PIHAK
MASYARAKAT PEMERINTAH
PEMAKAI LAYANAN JASA
TERKAIT
50
PEMBINAAN PELAKSANAAN
51
52