You are on page 1of 52

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 06/PRT/M/2007
Tentang
Pedoman Umum
RENCANA TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN
Kedudukan RTBL dalam Pengendalian
BANGUNAN GEDUNG dan LINGKUNGAN
RTRW
NASIONAL
RTR PULAU
RTR KAWASAN
STRATEGIS NASIONAL
RTRW
PROVINSI
RTR KAWASAN
STRATEGIS PROVINSI

RDTR KOTA
* RENCANA TATA BANGUNAN

RTRW
* RTR KAWASAN
DAN LINGKUNGAN
PERBAIKAN KAWASAN
KOTA STRATEGIS KOTA
PENGEMBANGAN KEMBALI
RTR KAWASAN
KAWASAN
PERKOTAAN
PEMBANGUNAN BARU
KAWASAN
PELESTARIAN/PELINDUNGAN
RDTR KABUPATEN
KAWASAN
RTR KAWASAN PROSES IMB DAN
RTRW STRATEGIS KABUPATEN
KABUPATEN PENYELENGGARAAN
RTR KAWASAN BANGUNAN GEDUNG
PERDESAAN DAN LINGKUNGAN

RTR KAWASAN PERATURAN DAERAH


AGROPOLITAN BANGUNAN GEDUNG

Penataan Ruang Penataan Bangunan dan Lingkungan 2


* Termasuk Peraturan Zonasi
UUBG 28/2002
BANGUNAN GEDUNG PERSYARATAN
Bab IV, Pasal 7-15 BANGUNAN GEDUNG

PERSY. ADMINISTRATIF PERSY. TEKNIS BG

PERSY. TATA BANGUNAN PERSY. KEANDALAN BG

PERSY. PERUNTUKAN PERSY. ARSITEKTUR PERSY. PENGENDALIAN


DAN INTENSITAS BG BANGUNAN GEDUNG DAMPAK LINGKUNGAN

PERUNTUKAN LOKASI PENAMPILAN BG DAMPAK PENTING


LINGKUNGAN
KEPADATAN TATA RUANG DALAM

KETINGGIAN SEIMBANG, SERASI,


SELARAS DGN LINGK.
JARAK BEBAS
NILAI SOSIAL-BUDAYA
PERATURAN
PERATURANPEMERINTAH
PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
NOMOR3636TAHUN
TAHUN2005
TENTANG
TENTANG
2005
Persyaratan tata bangunan ditetapkan lebih lanjut
dalam rencana tata bangunan dan
PERATURAN
PERATURANPELAKSANAAN
PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG
UNDANG-UNDANGNOMOR
NOMOR2828
TAHUN 2002
TAHUN 2002
TENTANG
TENTANG
lingkungan (RTBL) oleh Pemda. 3
BANGUNAN
BANGUNANGEDUNG
GEDUNG
PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 06/PRT/M/2007
TENTANG
PEDOMAN UMUM
DEFINISI RENCANA TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN

adalah panduan rancang bangun suatu


lingkungan/kawasan yang dimaksudkan
untuk mengendalikan pemanfaatan
ruang, penataan bangunan dan
lingkungan; memuat materi pokok:
1.Program Bangunan dan Lingkungan;
2.Rencana Umum dan Panduan
Rancangan;
PERATURAN
PERATURANPEMERINTAH
REPUBLIK
PEMERINTAH
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
3.Rencana Investasi;
NOMOR
NOMOR3636TAHUN
TAHUN2005
TENTANG
TENTANG
2005
4.Ketentuan Pengendalian Rencana;
PERATURAN
PERATURANPELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG
PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANGNOMOR
TAHUN
NOMOR28 28 5.Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
TAHUN2002
2002 4
TENTANG
TENTANG
BANGUNAN
BANGUNANGEDUNG
GEDUNG
CAKUPAN DAN POLA PENATAAN
Cakupan:
1. kawasan baru berkembang cepat;
2. kawasan terbangun;
3. kawasan dilestarikan;
4. kawasan rawan bencana;
5. kawasan gabungan atau campuran.
Pola Penataan:
1. Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukiman kumuh/nelayan
(perbaikan kampung), perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;

2. pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan,


pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan
pascabencana;

3. pembangunan baru kawasan, seperti pembangunan kawasan permukiman


(Kawasan Siap Bangun/Lingkungan Siap Bangun – Berdiri Sendiri), pembangunan kawasan terpadu,
pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa (KTP2D),
pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasan pengendalian ketat (high-control zone);

4. pelestarian/pelindungan kawasan, seperti pengendalian kawasan pelestarian, 5


revitalisasi kawasan, serta pengendalian kawasan rawan bencana.
PENGATURAN PELAKSANAAN
1. Dokumen RTBL disusun oleh pemerintah daerah atau
berdasarkan kemitraan pemerintah daerah, swasta, masyarakat
dan/atau dengan dukungan fasilitasi penyusunannya oleh
Pemerintah sesuai dengan tingkat permasalahan pada
lingkungan/kawasan yang bersangkutan.
2. Penyusunan Dokumen RTBL dilakukan dengan mendapat
pertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedung dan
mempertimbangkan pendapat publik.
3. Dokumen RTBL ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota,
dan untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan peraturan
Gubernur.
4. Dalam penyusunan dokumen RTBL, Pemerintah dan pemerintah
daerah melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan.

6
MANFAAT
1. Mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini;
2. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,
spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah;
3. Melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung;
4. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas
bangunan gedung dan lingkungan/kawasan;
5. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/kawasan;
6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/
kawasan yang berkelanjutan;
7. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan,
karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua
hasil pembangunan.
7
KAWASAN PERENCANAAN
Lingkungan/kawasan dengan luas 5-60 hektar (Ha), dengan
ketentuan:
1. kota metropolitan dengan luasan minimal 5 Ha;
2. kota besar/sedang dengan luasan 15-60 Ha;
3. kota kecil/desa dengan luasan 30-60 Ha.
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi)
berdasarkan satu atau kombinasi:
1. Administratif, seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.
2. Nonadministratif, yang ditentukan secara kultural tradisional (traditional cultural-spatial units),
seperti desa adat, gampong, dan nagari.
3. Kawasan yang memiliki kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota
lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman
tradisional.
4. Kawasan yang memiliki sifat campuran, seperti kawasan campuran antara fungsi
hunian, fungsi usaha, fungsi sosial-budaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga
(central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
5. Jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun yang memerlukan
penataan, kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran. 8
STRUKTUR dan
PROGRAM BANGUNAN
1 DAN LINGKUNGAN

ANALISIS

SISTEMATIKA
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN KONSEP DASAR
TAHAP ANALISIS
PERANCANGAN
VISI
KAWASAN TATA

DOKUMEN RTBL
PEMBANGUNAN
PERENCANAAN BANGUNAN DAN
ANALISIS LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT

RENCANA UMUM
2 DAN PANDUAN RANCANGAN

PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN


MIKRO
RENCANA

PERAN MASYARAKAT
UMUM RENCANA PERPETAKAN

RENCANA TAPAK

TAHAP PERUMUSAN RENCANA SISTEM PERGERAKAN,


RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
DAN
PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
PERANCANGAN RENCANA WUJUD VISUAL BG

NOMOR 06/PRT/M/2007 RENCANA PRASARANA DAN SARANA


LINGKUNGAN
TANGGAL 16 MARET 2007
TENTANG
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI

PEDOMAN UMUM
RANCANGAN
PANDUAN
RANCANGAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN

RENCANA TATA BANGUNAN


RANCANGAN KAWASAN

DAN LINGKUNGAN

3 RENCANA INVESTASI

SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI

POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

TAHAP
PENGEMBANGAN
4 KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
DUKUNGAN STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
PELAKSANAAN ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

5 PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
ASPEK-ASPEK PENGENDALIAN PELAKSANAAN

ARAHAN PENGELOLAAN KAWASAN


9
1. PROGRAM BANGUNAN DOKUMEN RTBL
DAN LINGKUNGAN ANALISIS
KAWASAN DAN
WILAYAH
PERENCANAAN KONSEP DASAR
VISI PERANCANGAN
PEMBANGUNAN TATA BANGUNAN
ANALISIS DAN LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT

Merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan


dan peruntukan lahan yang telah ditetapkan untuk
kurun waktu tertentu, yang memuat jenis, jumlah,
besaran, dan luasan bangunan gedung, serta kebutuhan
ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial,
prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana
penyehatan lingkungan, baik berupa penataan
prasarana dan sarana yang sudah ada maupun baru.

10
PROGRAM BANGUNAN ANALISIS KAWASAN &
DAN LINGKUNGAN
WILAYAH PERENCANAAN

KOMPONEN ANALISIS
ƒ sosial-kependudukan
ƒ prospek pertumbuhan ekonomi
ƒ daya dukung fisik & lingkungan
ƒ aspek legal konsolidasi lahan
ƒ daya dukung prasarana & faslilitas
ƒ kajian aspek historis

11
ANALISIS PENGEMBANGAN KONSEP DASAR
PEMBANGUNAN BERBASIS PERENCANAAN TATA BANGUNAN
PERAN MASYARAKAT & LINGKUNGAN
PRINSIP KOMPONEN DASAR PERANCANGAN
ƒ kesepakatan & hasil kerjasama ƒ visi pembangunan
ƒ sesuai aspirasi publik ƒ konsep perancangan struktur tata bangunan & lingkungan
ƒ kejelasan tanggung jawab ƒ konsep komponen perancangan
ƒ kesempatan sama ƒ blok-blok pengembangan & program penanganan

12
2. RENCANA UMUM DAN DOKUMEN RTBL
PANDUAN RANCANGAN PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN MIKRO
RENCANA
RENCANA PERPETAKAN
UMUM
RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN, RENCANA
AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
Merupakan ketentuan- RUANG TERBUKA HIJAU

ketentuan rancangan RENCANA WUJUD VISUAL BANGUNAN GEDUNG


RENCANA PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
tata bangunan dan
lingkungan yang PANDUAN
KETENTUAN DASAR IMPLEMENTASI RANCANGAN

bersifat umum dalam RANCANGAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN RANCANGAN


KAWASAN
mewujudkan
lingkungan/kawasan
perencanaan yang
layak huni, berjati
diri, produktif, dan
berkelanjutan.
13
• Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar
implementasi rancangan terhadap kawasan
perencanaan, berupa ketentuan tata bangunan dan
lingkungan yang bersifat lebih detil, memudahkan
dan memandu penerapan dan pengembangan
rencana umum, baik pada bangunan, kelompok
bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling,
maupun blok.
• Panduan Rancangan bersifat mengaktualisasikan
tujuan penataan lingkungan/kawasan yang layak
huni, berjati diri, produktif, dan berkelanjutan secara
lebih terstruktur dan mudah dilaksanakan (design
guidelines).
14
RENCANA UMUM DAN STRUKTUR
PANDUAN RANCANGAN
PERUNTUKAN
LAHAN
Wbs
Wsd
Wsn
Wtm
Wbu
Kpm
Kbu
Kut
Kig
Sfu
Phb
KOMPONEN RANCANGAN Phl
Swl
ƒ struktur peruntukan lahan
ƒ intensitas pemanfaatan lahan
ƒ tata bangunan
ƒ sistem sirkulasi & jalur penghubung
ƒ sistem ruang terbuka & tata hijau
ƒ tata kualitas lingkungan
ƒ sistem prasarana & utilitas
lingkungan

→ PANDUAN RANCANGAN
15
INTENSITAS KOMPONEN TATA BANGUNAN
PENATAAN
PEMANFAATAN
ƒ KDB KOMPONEN PENATAAN
LAHAN
ƒ KLB ƒ pengaturan blok
ƒ KDH lingkungan
ƒ KTB ƒ pengaturan kaveling
ƒ TDR ƒ pengaturan bangunan
ƒ pengaturan ketinggian &
elevasi lantai bangunan

16
SISTEM SIRKULASI SISTEM RUANG TERBUKA
& JALUR PENGHUBUNG & TATA HIJAU
KOMPONEN PENATAAN KOMPONEN PENATAAN
ƒ jaringan jalan & pergerakan ƒ ruang terbuka umum
ƒ sirkulasi kendaraan umum ƒ ruang terbuka pribadi
ƒ sirkulasi kendaraan pribadi ƒ ruang terbuka pribadi untuk umum
ƒ sirkulasi kendaraan umum ƒ pepohonan & tata hijau
informal setempat ƒ bentang alam
ƒ pergerakan transit ƒ jalur hijau
ƒ parkir
ƒ jalur servis lingkungan
ƒ sirkulasi pejalan kaki & sepeda
ƒ jalur penghubung terpadu

17
TATA KUALITAS SISTEM PRASARANA
LINGKUNGAN & UTILITAS LINGKUNGAN
KOMPONEN PENATAAN KOMPONEN PENATAAN
ƒ konsep identitas lingkungan ƒ jaringan air bersih
ƒ konsep orientasi lingkungan ƒ jaringan air limbah & air kotor
ƒ wajah jalan ƒ jaringan drainase
ƒ jaringan persampahan
ƒ jaringan listrik
ƒ jaringan telepon
ƒ jaringan pengamanan kebakaran
ƒ jaringan jalur evakuasi

18
PANDUAN RANCANGAN SIMULASI RANCANGAN TIGA DIMENSIONAL

ATURAN DASAR
ƒ aturan wajib
ƒ aturan anjuran utama
ƒ aturan anjuran

19
RENCANA INVESTASI

KETENTUAN PENGENDALIAN
RENCANA

PEDOMAN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
ƒ SKENARIO STRATEGI
RENCANA INVESTASI
ƒ POLA KERJA SAMA
OPERASIONAL INVESTASI
(KSO: BOT, BOOT, BOO)
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
ƒ aspek pengendalian
ƒ kriteria & pertimbangan
PENGELOLAAN KAWASAN
ƒ tujuan pengelolaan
ƒ lingkup pengelolaan
ƒ aset properti yang dikelola
ƒ pelaku pengelolaan ƒ SKENARIO PENGENDALIAN
ƒ aspek pengelolaan
ƒ ARAHAN PENGENDALIAN 20
ƒ sistematika pedoman pengelolaan
DOKUMEN RTBL
SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI
3. RENCANA INVESTASI POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI

1. memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan;


2. merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan
atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi;
3. alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku
kepentingan;
4. mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas
pelayanan prasarana/sarana dari suatu lingkungan/kawasan.
1. Program bersifat jangka menengah, mengindikasikan investasi
untuk berbagai macam kegiatan.
2. Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah,
dunia usaha/swasta, dan masyarakat.
3. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan.
4. Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan investasi dan
pembiayaan.
5. Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh
21
justifikasi kelayakan ekonomi dan usulan perencanaan lingkungan.
DOKUMEN RTBL
4. KETENTUAN STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
PENGENDALIAN RENCANA ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA

1. Tujuan:
• Mengendalikan berbagai rencana kerja, program kerja maupun
kelembagaan kerja.
• Mengatur pertanggungjawaban semua pihak.
2. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian proses
penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat.
3. Sebagai alat mobilisasi peran masing-masing pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan
RTBL.

22
• Penetapan rencana dan indikasi program pelaksanaan dan
pengendalian. pelaksanaan, termasuk kesepakatan wewenang dan
kelembagaan.
• Penetapan paket kegiatan pelaksanaan dan pengendalian jangka
menengah.
• Penyiapan pelibatan dan pemasaran paket pembangunan untuk setiap
pemangku kepentingan.
• Identifikasi dan penyesuaian aspek fisik, sosial, dan ekonomi terhadap
kepentingan dan tanggung jawab para pemangku kepentingan.
• Penetapan persyaratan teknis masing-masing aspek (fisik, sosial dan
ekonomi), perencanaan pelaksanaan, dan pengendalian di lapangan.
• Aspek-aspek Pengendalian:
– Ketentuan administratif (terutama IMB=Izin Mendirikan Bangunan).
– Arahan yang bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada
tahap pelaksanaan.
• Strategi Pengendalian:
– Rencana Kelembagaan (organisasi pelaksana, SDM, aturan tata
laksana kelembagaannya).
– Untuk pengelolaan pelaksanaan RTBL dapat disiapkan suatu
organisasi pelaksana tersendiri. 23
DOKUMEN RTBL
5. PEDOMAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

PELAKSANAAN PENGELOLAAN KAWASAN

1. Mengarahkan perwujudan pelaksanaan penataan bangunan dan


lingkungan/kawasan dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat
berkualitas, meningkat, dan berkelanjutan.
2. Harapan:
• Menjamin pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen RTBL;
• Menjamin pemanfaatan investasi dan optimalisasi nilai investasi;
• Menghindari fenomena lahan tidur atau bangunan terbengkalai sebagai
akibat investasi yang ditanamkan tidak berjalan semestinya;
• Menarik investasi lanjutan dalam pengelolaan lingkungan setelah masa
pascakonstruksi.
3. Dilakukan oleh dinas teknis setempat atau unit pengelola
teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang ditetapkan oleh
kelembagaan pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan
kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan.
4. Pedoman pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa
dokumen terpisah tetapi merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL.
24
25
Contoh RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN NIAGA TERPADU SUDIRMAN

Rencana selubung bangunan

Rencana
peruntukan lahan

Model Simulasi
26
simulasi bangunan
Rencana selubung bangunan

27
28
29
Contoh
IDENTIFIKASI KAWASAN

SEGMEN 1 SEGMEN 2 SEGMEN 3 SEGMEN 4 SEGMEN 5 SEGMEN 6


Konservasi - Komersial Bisnis - Komesial Bisnis - Komersial Campuran - Rekreatif Hunian Hunian
Komersial Magnet
Mini Dep. Store Magnet
Komersial UFO SAMSAT
DISPENDA GOR Kertajaya
Superblok Galaxy
1 3 4
2
7
5 6
12
8 9
11 13 14
10

Hotel Olimpic 9
Komersial

Magnet
Magnet Utama Mini Dep. Store Resto – Salon - Toko Hunian
Hunian Magnet Utama
Pasar Keputran Bang. KunoHartono Hunian
Kampus ITS

30
Contoh
KONSEP KAWASAN

PEDESTRIAN PROMENADE
SEBAGAI PEMBENTUK
KONTINUITAS RUANG
SEGMEN 1 SEGMEN 2 SEGMEN 3 SEGMEN 4 SEGMEN 5 SEGMEN 6
Konservasi - Komersial Bisnis - Komesial Bisnis - Komersial Campuran - Rekreatif Hunian Hunian

1 3 4
2
7
5 6
12
8 9
11 13 14
10

ARAHAN RTBL VISI KORIDOR KERTAJAYA


5 s.d 10 tahun 20 s.d 25 tahun
31
KONSEP PENGEMBANGAN

Contoh
1. Merangkai distrik perkotaan sebagai satu paket agenda wisata.
2. Pengembangan rangkaian wisata (tourism lingkage) terhadap objek wisata sejarah & wisata
perdagangan.
3. Pengembangan kegiatan ekonomi (pasar tradisional, retail, pasar seni dll.) untuk mendukung
pariwisata
4. Wisata budaya (cultural development), pengangkatan kembali tradisi lama yang khas dll.
dengan keberadaan masyarakat tradisional yang ramah dan memiliki bakat seni serta tradisi
tempo doeloe.
5. Merancang sumbu-sumbu ruang kawasan untuk mengintegrasikan dan menstrukturkan ruang-
ruang kawasan dan bangunan-bangunannya.
Wisata budaya
Mangkunegaran

GATE
GATE
PURWOSARI Public Space/City walk GLADAG
Koridor Slamet Riyadi

Wisata
Batik di
Kampung
Wisata Perbelanjaan
Kauman
Tradisional (Tradisional
Wisata Perbelanjaan Shopping Tourism) di
Modern (Shopping Tourism) Pasar Klewer
di Singosaren - Rajiman 32
33
Contoh
RENCANA SEGMENTASI & TEMATIK KAWASAN

SEGMEN – 1 : SEGMEN – 2 : SEGMEN – 3 : SEGMEN – 4 : SEGMEN – 5 : SEGMEN – 6 :


Purwosari – EX. S.E EX. S.E - Gendhengan Gendhengan - Sriwedari Sriwedari - Ngapeman Ngapeman - Gladhag Gladhag – Pasar Gedhe

Rencana Tematik : Rencana Rencana Rencana Tematik : Rencana Tematik : Rencana Tematik:
Shopping Tourism Tematik : Tematik : Rekreasi Budaya Traditional Komersial
dengan Arcade Mall Bazaar Street Tourism Art & Koridor Sidomukti Shopping Tourism Perkantoran dan
Parangkusumo. Delimo Mulyo. Traditional Ceplok Bolu Permukiman
Food Court Rambat Tradisional
Sidoasih

RANCANGAN KAWASAN

34
SEGMEN – 1 :

Contoh
SHOPPING TOURISM DENGAN ARCADE MALL PARANGKUSUMO

Pragola
Stasiun bougenville
Purwosari Parking Area

Gerbang Kota

Information
Center
Plasa Kemuning Commercial Plasa Lantana
Arcade Camarra

1. Pola jalur pedestrian dan pelataran dengan motif batik parangkusumo.


2. Pada kompleks pertokoan dibuat arcade.
3. Vegetasi eksisting dipertahankan.
4. Stasiun purwosari dikonservasi dan direnovasi.
5. Dibentuk kantong parkir dan sistem parkir pada bagian utara dibuat on street.
6. 35
Gate menuju kawasan ’citywalk’ dibentuk lengkung sebagai tipolocical crescent dalam upaya membentuk
figurasi ruang.
SEGMEN – 3:

Contoh
TOURISM ART DAN TRADITIONAL FOOD COURT

Segmen
-3

Art Galery
Plasa Show
Pertokoan kemuning room &
eksibishi

Palm
water
park &
pond

Souvenir
shop

Parking Tradition
Pertokoan al Food Plasa Loji
area
basaar gandrung

Jalur pedestrian menggunakan motif batik Sidomulyo. Sistem parking on street pada
sisi utara slamet riyadi dan dengan sistem kantong parkir. Terdapat plasa dengan air
mancur untuk publik dengan taman bunga soka, tapak dara dan bunga kertas. Pada
36
beberapa tempat terdapat open resto utk masyarakat. Pada pertokoan di bentuk
arcade.
RENCANA FIGURE GROUND (SOLID – VOID)

Contoh
LUAS
NO ZONE PENGGUNAAN TANAH %
(Ha)
1 Permukiman Permukiman 8.19 31.20
Hotel/ Losmen/ penginapan
2 Fasilitas Masjid 1.61 6.12
sosial Gereja
Rumah Sakit
3 Perdagangan Pertokoan 10.35 39.39
Pasar tradisional
Retail Restoran/Rumah makan
Supermarket
4 Perkantoran Kantor
Bank
3.46 13.18 RENCANA TATA GUNA LAHAN
Museum
5 Open Space Parkir 2.66 10.11
(Ruang Plasa
Terbuka) Taman
Jumlah 26.275 100

37
Contoh
RENCANA RUANG TERBUKA
Simpul – simpul jalur
pedestrian

Jalur pedestrian Pelataran


yang menerus pada mangkunegaran
arcade – arcade sebagai plasa
pertokoan. pedestrian

Jalur pedestrian yang


menerus berupa pelataran
ruang Public, pragola –
pragola dan pada arcade –
arcade pertokoan.

Ruang terbuka sebagai public park perlu dirancang sehingga masyarakat maupun
wisatawan memiliki ruang sebagai sarana berkumpul, berinteraksi, rekreasi, santai,
melepas lelah dan lain – lain secara nyaman, teduh dalam suasana asri penuh kehangatan. 38
Contoh
PENATAAN BANGUNAN

Tabel 6.32. Titik – tik lokasi


Penanganan dan
Pengembangan Bangunan
Baru

39
Contoh
PENATAAN WAJAH
BANGUNAN

Eksisting

El e me n ai r
pada p laza

El e me n ai r
pada p laza

El e me n ai r
pada p laza

Rekomendasi

40
Contoh
RENCANA LANSEKAP
1. Memberi kesan visual yang baik, nyaman dan
aman.
2. Memberi nilai tambah pada lingkungan secara
estetis, visual psikologis, sosial maupun
ekologis.
3. Menjaga dan mempertahankan kelestarian
lingkungan, sistem ekologis lingkungan secara
klimatologis sebagai pengatur iklim, penyaring
udara kotor dan media konservasi tanah dan
estética kawasan.
4. Penguat dam pembentuk struktur kawasan.

Lansekap pada plasa Lansekap pada jalaur


(penguat figur ruang pedestrian dan
terbuka) pengarah jalan

Gambar Rancangan Lansekap

Gambar Pattern Lansekap (Lansekap sebagai


pembentuk struktur/kerangka kawasan) Kerangka kawasan yang
dibentuk oleh pohon - pohon

41
Contoh
PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA

Pedagang kaki lima ditata pada plasa – plasa


di tiap segmen. Ditata berkala dengan Aneka Kerajinan
dagangan yang bervariatif dan bersih. Makanan
minuman rakyat
Eropa

Kue
tradisional Makanan Kue Aneka laut
Kerajinan Aneka
tradisional tradisional Rakyat minuman
solo

42
Contoh
PENATAAN STREET FURNITURE

Boks telpon

Bis Surat

Lampu pedestrian

Pos polisi
43
Papan info
44
45

Contoh
46
Contoh
Komponen Program Pembangunan Priorita Keterangan

Pengembangan kegiatan Non Fisik


A. Sosial
1. Studi Kelayakan Jembatan Penyeberangan di depan Masjid Raya 4
2. Sosialisasi Master Plan penataan kawasan 4
3. Rancangan kebijakan dalam penyesuaian KDB/KLB 3
4. Sosialisasi kebijakan insentif bagi penyedia pedestrian di lahan privat2
B. Budaya/Pariwisata/Sejarah/Asset Kota
1. Penambahan atraksi kebudayaan baru 4
2. Perencanaan historical tourism track di kawasan 5
3. Promosi Ramadhan fair 4
4. Pencetakan booklet, leaflet, brosur kepariwisataan 5
5. Penambahan signage bangunan bersejarah 4
6. Pengalihan pengelolaan Istana Maimoon (insentif) 2
C. Manajemen Pengelolaan Kawasan (Aset)
1.ŹŹ Pembentukan lembaga/badan pengelola (status hukum) 5

TAHAP – I :
GENDHENGAN - NGAPEMAN

TAHAP – II : 47
Ex. S.E - GENDHENGAN
Komponen Program Pembangunan Prioritas Keterangan

Pengembangan kegiatan Non Fisik


A. Sosial
1. Studi Kelayakan Jembatan Penyeberangan di depan Masjid Raya 4
2. Sosialisasi Master Plan penataan kawasan 4
3. Rancangan kebijakan dalam penyesuaian KDB/KLB 3
4. Sosialisasi kebijakan insentif bagi penyedia pedestrian di lahan privat 2
B. Budaya/Pariwisata/Sejarah/Asset Kota
1. Penambahan atraksi kebudayaan baru 4
2. Perencanaan historical tourism track di kawasan 5
3. Promosi Ramadhan fair 4
4. Pencetakan booklet, leaflet, brosur kepariwisataan 5
5. Penambahan signage bangunan bersejarah 4
6. Pengalihan pengelolaan Istana Maimoon (insentif) 2
C. Manajemen Pengelolaan Kawasan (Aset)
1.ŹŹ Pembentukan lembaga/badan pengelola (status hukum) 5

48
49
Contoh
PERATURAN UMUM ƒ Penjaminan atas hak tanah dan hak pakai
Peraturan Operasional dan Penggunaan, Pemanfaatan dan ƒ Hak dan kewajiban berbagai pelaku
Penjaminan ƒ Penggunaan yang diijinkan dan yang dilarang
ƒ Pemeliharaan kondisi properti
ƒ Pengelolaan dan penataan lansekap, ruang terbuka dan fasum/fasos
ƒ Pembangunan tanpa ijin (ilegal)
ƒ Pemeliharaan ruang terbuka dan fasilitas umum lingkungan
ƒ Pembiayaan pemeliharaan perbaikan
ƒ Pengambilan tindakan hukum (law enforcement) dalam pengelolaan

PERATURAN KHUSUS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN ƒ Koordinasi persetujuan dan persyaratan penggunaan
Peraturan Penggunaan dan Pemanfaatan Kaveling dan ƒ Manajemen gangguan
Ruang Publik ƒ Manajemen aksesibilitas umum
ƒ Kebersihan dan pembuangan
ƒ Pengelolaan utilitas dan fasilitas

PERATURAN KHUSUS PENGELOLAAN DAN PERAWATAN ƒ Pengelolaan, penggunaan dan perawatan kaveling dan ruang publik
Peraturan Pengelolaan dan Perawatan Kaveling dan Ruang ƒ Koordinasi kegiatan yang diwadahi
Publik ƒ Pengelolaan kaki lima
ƒ Pengelolaan sirkulasi pejalan kaki, transportasi dan sistem parkir
ƒ Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
ƒ Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif

PERATURAN KHUSUS PELAYANAN LINGKUNGAN ƒ Koordinasi layanan kegiatan yang diwadahi


Peraturan Pelayanan Lingkungan ƒ Pengelolaan dan layanan kaki lima PIHAK
ƒ Manajemen gangguan (polusi udara, air, suara dan hama)
ƒ Pengelolaan layanan kebersihan dan pembuangan
BADAN- BADAN
ƒ Koordinasi layanan keamanan dan keselamatan USAHA
ƒ Manajemen pelaksanaan peraturan layanan fasilitas umum PENYEWA
ƒ Manajemen teguran/sanksi/denda dan bonus/insentif/disinsentif/imbalan

KO
PERATURAN KHUSUS PEMBAHARUAN / PERBAIKAN ƒ Koordinasi pembaharuan

OR
Peraturan Pembaharuan Aset ƒ Manajemen risiko dan nilai aset terhadap kebutuhan

D IN
ƒ Manajemen pembaharuan
ƒ Perubahan/penambahan dan renovasi/perbaikan KERJASAMA

AS
SI
KEMITRAAN

TA
ƒ Manajemen insentif/disinsentif/imbalan dalam pembaharuan aset

IK
ES

EW
NV

EN
AI

AN
AM

G
AS

AN
PIHAK

RJ

IN
PENGELOLA

KE

VE
K
OP O O

ST
KAWASAN R
PE ER A DI N

AS
N NG SI AS

I
N A AN AW ON I
A YA N G AS AL/
L KU AN
G dokumen
LI N
PERATURAN LINGKUNGAN/KAWASAN
MENGENAI
PIHAK PENGELOLAAN ASET PROPERTI PIHAK
MASYARAKAT PEMERINTAH
PEMAKAI LAYANAN JASA
TERKAIT
50
PEMBINAAN PELAKSANAAN

PERAN PEMERINTAH DAERAH


ƒ Identifikasi lokasi potensial yang memerlukan RTBL
ƒ Menyusun RTBL kawasan prioritas
PERAN PEMERINTAH ƒ Memberikan advis teknis RTBL oleh masyarakat
ƒ Identifikasi lokasi potensial yang memerlukan RTBL ƒ Memfasilitasi dengar pendapat proses RTBL
ƒ Menyusun RTBL kawasan strategis & prioritas ƒ Menetapkan dokumen RTBL sebagai Peraturan
ƒ Memberikan advis teknis RTBL atas permintaan daerah Gubernur/Bupati/Walikota
ƒ Memfasilitasi dengar pendapat proses RTBL ƒ Menyebarluaskan dan mempromosikan RTBL
ƒ Melaksanakan pembangunan fisik sesuai RTBL ƒ Melaksanakan pembangunan fisik sesuai RTBL
ƒ Mengembangkan kelembagaan khusus ƒ Mengendalikan pelaksanaan pembangunan berdasar RTBL
ƒ Melaksanakan pengawasan teknis proses RTBL ƒ Mengembangkan kelembagaan khusus

51
52

You might also like