You are on page 1of 7

Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

RANCANG BANGUN SIMULASI PALANG KERETA API OTOMATIS


MENGGUNAKAN INFRARED GP2Y0A02YK0F
David Boy Tonara1, Yuwono Marta Dinata2
1,2
Jurusan, Fakultas, Universitas, 3 Instansi
1
Management Information System, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Ciputra Surabaya
2
Information and Multimedia Technology, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Ciputra Surabaya
1
dtonara@ciputra.ac.id , 2yuwono.dinata@ciputra.ac.id

Abstrak
The train is one mode of public transport that become the foundation of many people in Indonesia. In 2015 it is
estimated this mode of transportation will transport 338 million passengers. With a passenger volume per schedule
which is much higher than public transportation bus or plane, train safety side is the side that is very vital because
it deals with the safety of many lives. This study will establish a system of automatic train doorstop that is expected
to reduce the risk of accidents on the railways. Not just calculating the distance, the system automatically latch
built railway will take into account the speed. Doorstop train system automatically on this research will be built
based on Arduino controller. To calculate the speed and acceleration of the train, the train system automatically
latch will use two infrared sensors. Where two of these sensors will be used to calculate the speed of the train.

Kata kunci: kereta api, arduino, palang pintu, kecepatan, percepatan

1. Pendahuluan Indonesia (KAI) membuat solusi dengan membangun


Kereta api adalah salah satu moda transportasi jembatan laying (flyover) atau jalan bawah tanah
umum yang menjadi tumpuan banyak orang di (underpass) (Fitri, 2015). Sebagai contoh, data yang
Indonesia. Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh dimiliki oleh PT KAI Daop 1 Jakarta, hanya memiliki
PT Kereta Api Indonesia pada tahun 2014, volume 48 titik flyover dari 533 perlintasan. Sedangkan
angkutan penumpang moda transportasi umum ini selebihnya, terdapat 158 titik perlintasan dijaga oleh
telah mencapai sekitar 280 juta penumpang (PT. PT. KAI, 35 titik perlintasan dijaga oleh pihak luar
Kereta Api Indonesia, 2015). Nilai ini meningkat dan 106 perlintasan tidak ada yang menjaga dan yang
sekitar 21% dari tahun 2013. Sehingga dengan tingkat paling mengkhawatirkan terdapat 186 perlintasan liar
kenaikan yang diasumsikan sama saja untuk tahun (Fitri, 2015).
2015, moda transportasi umum ini akan mencapai
volume 338 juta penumpang. Dengan jumlah volume Data Direktorat Keselamatan Perkeretaapian
penumpang per jadwal yang jauh lebih tinggi menyebutkan bahwa jumlah kecelakaan di tahun
dibandingkan moda transportasi umum bus atau 2013 menurun dibandingkan 2012 yakni dari 18 kali
pesawat, sisi keselamatan kereta api adalah sisi yang menjadi 13 kali. Namun pada kurun waktu yang
sangat vital karena berhubungan dengan keselamatan sama, korban meninggal dan luka-luka justru
banyak jiwa. mengalami kenaikan (Sindonews, 2013). Sebagai
contoh di Jakarta pada tahun 2014, tingkat angka
Berdasarkan data dari Direktorat kecelakaan sejak bulan Januari 2014 hingga Juni
Perkeretaapian Kemenhub, ada sekitar 8.500 palang 2014 sebanyak 83 kasus, hal ini dikarenakan
pintu perlintasan KA di seluruh Indonesia. Dari kendaraan bermotor nekad melintasi pintu resmi dan
jumlah tersebut baru sekitar 2.500 atau sekitar 29% melewati perlintasan liar. Data kecelakaan tersebut
yang dijaga, baik resmi maupun tak resmi. Berarti melonjak 20% dari tahun 2013. Di Jakarta, palang
dapat disimpulkan bahwa masih terdapat sekitar 71% pintu terdapat 481 perlintasan kereta api dan yang
palang pintu yang tidak terjaga. Berdasarkan data mengejutkan bahwa 144 diantaranya tidak berpalang
besarnya volume penumpang moda transportasi (Kusuma, 2014). Berdasarkan data tersebut,
umum kereta api dan prosentase palang pintu kebutuhan untuk membangun sistem palang pintu
perlintasan KA yang dijaga, dapat disimpulkan kereta api otomatis sudah sangat mendesak.
bahwa moda transportasi umum ini memiliki resiko
kecelakaan yang cukup besar. Dengan angka Selain itu ditengarai besarnya jumlah
kecelakaan yang tinggi tersebut maka PT Kereta Api kecelakaan yang melibatkan kereta api juga
disebabkan oleh kurang akuratnya waktu tutup palang
C-12
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

pintu kereta api. Jeda waktu yang cukup lama antara interface serial, juga bisa menghasilkan Pulse Width
menutupnya palang pintu kereta api dengan lewatnya Modulation (PWM). Arduino juga sangat mudah
kereta api menyebabkan pengendara moda digunakan dalam hal memprogram karena setelah
transportasi darat lain terbiasa untuk menerobos program dibuat dalam komputer, program dapat
palang kereta api. Hal tersebut dikarenakan penjaga langsung dikirimkan melalui komunikasi serial yang
palang pintu kereta api tidak memiliki acuan waktu standart. Harga Arduino juga bervariasi antar empat
yang tepat mengenai lewatnya kereta api yang ratus ribu sampai enam ratus ribu rupiah. Selain itu
seharusnya dapat dihitung berdasarkan kecepatan Arduino merupakan proyek open source dengan kata
kereta api tersebut. lain Arduino juga mempuyai sumber-sumber yang
terpercaya untuk mendukung pengembangannya.
Maka dari itu perlu dilakukan perhitungan (Kumar & Kumar, 2013)
kecepatan kereta api. Sehingga palang pintu dapat
segera menutup. Untuk dapat melakukan hal tersebut Pengembangan yang didukung oleh komunitas
dibutuhkan sistem palang kereta otomatis yang yang seluruh diseluruh belahan dunia maka terdapat
menggunakan infrared sebagai sensornya. Untuk berbagai macam pustaka (library). Library yang
menekan biaya penelitian ini tidak menggunakan PC, tersedia bisa yang sudah di dalam program IDE yang
namun mengunakan mikrokontroler.. Diharapkan disebut dengan sketch (Dinata, Arduino itu Pintar,
penelitian ini dapat merancang bangun sebuah 2016) ataupun di luar sketch. Sebagai contoh program
simulasi sistem palang kereta api otomatis dengan untuk menghitung waktu yang perlu kita download
waktu tutup yang akurat dan biaya yang efisien. dulu dari tempat lain dan baru bisa digunakan. Untuk
menggunakan library dari pihak ke tiga, terlebih
2. Landasan Teori dahulu library tersebut
Dalam penelitian ini, ada beberapa teori yang
digunakan untuk melakukan penelitian. Teori yang Arduino mempunyai beragam jenis variasi atau
digunakan yaitu Arduion, Infrared, dan Pulse Width tipe, seperti pada Tabel 1.1 (Dinata, Arduino itu
Modulation (PWM). Pintar, 2016).
2.1 Arduino Tabel 1.1 Jenis Arduino
Arduino merupakan salah satu mikrokontroller
yang bisa digunakan oleh para seniman maupun Tipe Gambar Keterangan
desiner dengan mudah. Arduino juga bisa digunakan Arduino
untuk menghasilkan karya yang canggih bagi pemula. Arduino Menggunakan
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Mike Schmidt USB interface USB
(Dinata, Arduino itu Mudah, 2015). Arduino juga sebagai antarmuka
bisa digunakan sebagai pengontrol lampu penerangan pemrograman atau
komunikasi
otomatis yang dihubungkan dengan dua buah sensor
komputer.
yaitu sensor gerak dan sensor cahaya (Sutono, 2014) . Contoh: Arduino
Menurut Parkash Kumar Arduino merupakan yang menggunakan
interface USB untuk
sebuah platform perangkat keras open source dengan
download kode
papan I/O yang sederhana dan pengembangan
program, yaitu:
software IDE untuk membuat program. Arduino
 Arduino Uno
dapat dihubungkan dengan berbagai macam input
 Arduino
sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan Duemilanove
berbagai keperluan. Arduino dapat digunakan untuk  Arduino Diecimila
menerima masukan dari switch atau sensor dan  Arduino Extreme
mengontrol berbagai macam lampu, motor dan dan Arduino
output yang lainnya. Arduino dapat dibuat sebagai Extreme v2
program yang stand alone ataupun bisa dihubungkan  Arduino USB dan
dengan computer melalui interface program Arduino USB v2.0
komputer, seperti program Flash, Processing ataupun
MaxMSP (Kumar & Kumar, 2013).

Arduino mempunyai berbagai macam jenis dan


kemampuan yang berbeda-beda. Pada umumnya
Arduino sangatlah mudah digunakan karena
mempunyai berbagai input-output digital dan analog.
Selain itu Arduino juga mempunyai fasilitas SPI dan
C-13
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Tipe Gambar Keterangan Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari


Arduino literatur yang ada seperti yang telah dituliskan pada
Arduino Arduino jenis ini latar belakang, kemudian tahapan selanjutnya
Mega memiliki spesifikasi melakukan perangcangan desain sistemnya dan
yang lebih tinggi, melakukan implemenatasinya.
dilengkapi tambahan pin
digital, pin analog, port 3.1 Desain Sistem
serial, dan sebagainya. Desain penelitian ini dilihat pada Gambar 2.
Contoh:
 Arduino Mega
 Arduino Mega Sensor Kereta Api
2560
Sharp
GP2Y0A02YK0F
(S1)

Motor
10 cm (Sebagai pengerak
Pada penelitian ini, tipe Arduino yang Mikrokontroller
palang pintu kereta
api)
digunakan adalah tipe Arduino Mega 2560.
Pertimbangan menggunakan Arduino tersebut adalah Sharp
GP2Y0A02YK0F
memory yang besar dibandingkan Arduino Uno. (S2)

Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan 54 pin digital


sehingga bisa digunakan untuk banyak input digital. Gambar 2. Desain Penelitian
Selain itu juga terdapat 16 pin analog dengan tiap pin
Blok diagram sistem yang dibuat bisa dilihat
mempunyai kemampuan resolusi DAC 10 bit.
pada Gambar 2. Sensor Sharp GP2Y0A02YK0F
2.2 Infrared terdapat dua buah. Sensor ditempatkan di sebelah kiri
Infrared transmitter dan receiver ini digunakan palang kereta api dua buah. Hal ini untuk mengetahui
secara berpasangan. Infrared merupakan cahaya yang dari mana kereta berasal. Saat sensor menangkap ada
tidak tampak mata saat menyala. Infrared ini perlu benda yang melewati sensor, maka sensor akan
tempat yang tidak terhalang agar signal yang terbaca oleh mikrokontroler. Proses yang terjadi di
dikirimkan dari transmitter ke receiver bisa ditangkap. mikrokontroller adalah membaca output dari sensor,
Jarak efektif infrared saat tidak terhalang adalah 20 lalu menghitung waktu yang diperlukan benda (dalam
kaki (Warren, Adams, & Molle, 2011). hal ini kereta api) saat melewati S1 ke S2. Setelah itu
mikrokontroler akan menghitung kecepatan kereta
Agar jarak pengiriman signal bisa bertambah api. Dan kemudian menutup palang kereta api.
jauh perlu dilakukan modulasi menggunakan
frekuensi 30 – 50 Hz. Sebagai receivernya digunakan 3.2 Skematik Rangkaian
phototransistor yang akan berada pada kondisi Dari desian yang telah direncanakan pada
saturasi saat menerima sinar infrared dan akan cut off Gambar 2, maka dibuatlah rangkaian skematik.
saat tidak ada sinar infrared. Sensor infrared yang Rangkaian ini dibuat dengan menggunakan software
digunakan adalah jenis Sharp GP2Y0A02YK0F, Fritzing. Program ini bisa didapatkan secara gratis di
yang mengukur jarak 20 – 150 cm. internet.

2.3 Motor DC Komponen yang digunakan pada Gambar 3


Pada penelitan ini, motor yang digunakan yaitu yaitu dua buah sensor sharp GP2Y0A02YK0F, satu
GMX023 DC Gear Motor 3-12V, dengan ratio 1:120, mikrokontroler Arduino Mega 2560, satu motor
putaran motor 100rpm. GMX023 dapat dilihat pada shield dan satu motor DC 12 Volt. Output dari sensor
Gambar 1. sharp S1, dan S2 yang masing-masing dimasukkan ke
dalam pin Arduino A1 dan A2. Untuk dapat
mengendalikan motor DC maka diperlukan koneksi
antar pin yang terdapat pada Arduino ke Motor Shield.
Pin yang perlu dihubungkan adalah pin 12, 9 dan 3
Arduino ke pin 12, 9 dan 3 Motor Shield. Sedangkan
untuk motor, masing-masing koneksinya
dihubungkan ke bagian chanel yang digunakan. Pada
penelitian ini channel yang digunakan adalah chanel
Gambar 1. Motor DC
A. Sehingga pin motor di hubungkan ke A+ dan A-.
3. Metode Penelitian

C-14
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Untuk sumber daya motor Shield diperlukan sumber


Start A
tegangan eksternal sebesar 12 Volt.

Inisialisasi Sensor Hitung Waktu


Inisialisasi Serial Kereta sampai di
S2 dan kecepatan
Kereta

Baca Sensor (S1)


Menutup Palang
Selama 2 detik
Tidak Lalu membuka

Ada Kereta Api? End

YA

Setting t0 = 0

Baca Sensor (S2)

Tidak

Ada Kertea Api?

Gambar 3. Skematik Rangkaian


YA

3.3 Flowchart program A


Program terlebih dahulu melakukan insialisasi
untuk sensor sharp dan inisialisasi serial. Inisialisasi Gambar 4. Flowchart Program
sensor digunakan untuk mempersiapkan pembacaan
data sensor. Sedangkan inisialisasi serial digunakan
untuk menampilkan hasil pembacaan sensor, waktu 3.4 Program
pembacaan sensor dan menghitung kecepatan. Program yang dibuat terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu untuk pendefinisian library, setup dan
Setelah itu program akan membaca sensor S1 loop. Pada bagian pendefinisian library perlu
dan S2 secara bergantian. Hal ini dahulu dari mana disiapkan library SharpIR.h. Library tersebut
datangnya, dari arah kanan atau kiri. berfungsi untuk mikrokontroler dapat melakukan
pembacaan sensor sharp.
Dari Flowchart Gambar 4, Awalnya dilakukan
inisiallisasi serial dan sensor. Mikrokontroller akan Pada bagian setup, yang dilakukan adalah
membaca sensor S0, jika terdapat benda yang melakukan inisialisasi serial untuk menampilkan
melewatinya maka S0 akan memberikan signal hasil pembacaan sensor dan perhitungan kecepatan
bahwa ada benda yang lewat (kereta api). Kemudian kereta api. Program untuk setup bisa dilihat pada
akan mengeset waktu t0 = 0. Kemudian Program 1.
mikrokontroler akan menghitung waktu yang
digunakan kereta api menuju sensor S2. Setelah S2 Program 1. Setup
dilewati maka akan mendapatkan nilai waktu. Serial.begin(9600);
Mikrokontroller akan menghitung kecepatan kereta pinMode (ir1, INPUT);// initiates input sensor S1
dan kemudian akan menjalankan motor untuk pinMode (ir2, INPUT); // initiates input sensor S2
menutup palang kereta api. Pada simulasi ini palang pinMode(12, OUTPUT); //Initiates Motor Channel
ditutup selama 2 detik, kemudian akan membuka A pin
kembali. pinMode(9, OUTPUT); //Initiates Brake Channel A
pin
jarak = 100;

C-15
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Pada bagian loop, menjelaskan tentang program Mikrokontroller

utama untuk membaca sensor, menghitung kecepatan


dan menutup palang pintu kereta api. Program loop Sharp Sharp
GP2Y0A02YK0F GP2Y0A02YK0F
dapat dilhat pada Program 2. (S0) (S1) Palang
Pintu
Kereta Api
Program 2. program loop
//membaca sensor S1
Jalur Kereta Api
while (!S1) {
delay(10);
int dis1 = s1.distance(); Gambar 6. Konsep Maket Penelitian
Hasil pembacaan sensor dan perhitungan
if (dis1 > 0 and dis1 <= 35) {
kecepatan kereta api dapat dilihat pada Gambar 7.
Serial.println("lewat S1 ");
S1 = true;
t1 = 0;
S2 = false;
}
}
//membaca sensor S2
while (!S2) {
delay(10);
t1 = t1 + 1;
int dis2 = s2.distance();
if (dis2 > 0 and dis2 <= 35) {
Serial.print("t1 (lewat S2 : ");
Serial.println(t1);
S2 = true; Gambar 7. Hasil Pembacaan Kereta Api
//hitung kapan motor bergerak
kec = jarak/t1; Pada Gambar 7, memperlihatkan hasil bawah jika
Serial.print("Kec : "); kereta berhasil melewati sensor S1 mikrokontroler
Serial.println(kec); akan menuliskan kalimat “lewat S1”. Waktu t1 saat
int waktu = hitungwaktu(kec,500); kereta telah lewat sensor S2. Dan menghitung
kecepatannya. Sedangkan angka 55, 70, 60, dan 40
Serial.println(waktu);
adalah angka yang dihitung untuk mengetahui waktu
delay(waktu*10+2000);
yang dibutuhkan kereta untuk sampai di palang pintu
jumlahtutup = jumlahtutup + 1; kereta api. Pada penelitian ini angka tersebut masih
tutup(2000,jumlahtutup); berubah-ubah sehingga waktunya masih belum dapat
S1 = false; ditentukan dengan tepat.
} Hasil ini mungkin diperkirakan adanya percepatan
} yang timbul karena terdapat rel yang timbul, seperti
4. HASIL PENGUJIAN diperlihatkan pada Gambar 8 (yang dilingkari warna
Hasil maket dari penelitian yang telah dilakukan merah).
dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Maket penelitian Gambar 8. Gambar rel yang timbul


Pada Gambar 5, memperlihatkan penempatan
sensor dan mikrokontroler. Bila dilihat secara konsep Tabel 1.2 Hasil Pembacaan Sensor
dapat dilihat pada Gambar 6.

C-16
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

Per Waktu Dari hasil yang didapatkan dari Tabel 1.2 waktu
rata-rata menutup palang kereta api yaitu 57,6 ms.
cob Menutup Kecepa
aan lewat lewat S2 tan
Palang 5. Simpulan Dan Saran
ke S1 (ms) Pada penelitian yang telah dilakukan ini dapat
Kereta (ms)
diambil kesimpulan dan saran yang akan di bahas
1 0 10 50 10,00 pada subbab 5.1 dan 5.2.
2 0 14 70 7,14 5.1 Simpulan
Kesimpulan yang dihasilkan pada penelitian ini
3 0 16 80 6,25 adalah prototipe simulasi telah berhasil dibuat. Waktu
4 0 8 40 12,50 rata-rata kereta api sebelum melewati perlintasan
yaitu 57,6 ms.
5 0 10 50 10,00
5.2 Saran
6 0 8 40 12,50 Penelitian ini masih dapat terus dikembangkan.
Dengan menambahkan unsur percepatan sehingga
7 0 10 50 10,00 waktu untuk menutup palang kereta api bisa lebih
tepat.
8 0 11 55 9,09

9 0 12 60 8,33 6. Ucapan Terima Kasih


Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
10 0 16 80 6,25 Kementrian Riset dan Teknologi (KemenRisTek)
Republik Indonesia atas bantuan dana hibah
11 0 13 65 7,69
penelitian dosen pemula. Universitas Ciputra tempat
12 0 10 50 10,00 peneliti bernaung untuk kesempatan dan kepercayaan
untuk melakukan penelitian.
13 0 16 80 6,25
7. Daftar Pustaka
14 0 10 50 10,00
Dinata, Y. M. (2015). Arduino itu Mudah. Jakarta:
15 0 9 45 11,11 Elex Media Komputindo.

16 0 9 45 11,11 Dinata, Y. M. (2016). Arduino itu Pintar. Jakarta:


Elex Media Komputindo.
17 0 11 55 9,09
Fitri. (2015, Maret 29). Kesadaran Keselamatan
18 0 10 50 10,00 Masyarakat Rendah, PT KAI ingin tambah
Flyover dan Underpass. Dipetik April 10,
19 0 14 70 7,14
2015, dari http://kereta-api.info/:
20 0 14 70 7,14 http://kereta-api.info/kesadaran-
keselamatan-masyarakat-rendah-pt-kai-
21 0 11 55 9,09 ingin-tambah-flyover-dan-underpass-
4132.htm
22 0 10 50 10,00
King, T. (2016). https://arduino-
23 0 10 50 10,00
info.wikispaces.com. Dipetik Mei 14, 2016,
24 0 9 45 11,11 dari https://arduino-
info.wikispaces.com/Arduino-YourDuino-
25 0 15 75 6,67 MEGA2560-1280

26 0 10 50 10,00 Kumar, P., & Kumar, P. (2013). Arduino Based


Wireless Intrusion Detection Using IR
27 0 16 80 6,25 Sensor and GSM. International Journal of
28 0 15 75 6,67 Computer Science and Mobile Computing,
2(5), 417-424.
29 0 8 40 12,50
Kusuma, H. (2014, Juni 12). Waspada, 144
30 0 11 55 0,38 Perlintasan KA di Jakarta Tidak Berpintu.
Dipetik April 10, 2015, dari
C-17
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Volume 8 – ISSN: 2085-2347

http://beritajakarta.com/:
http://beritajakarta.com/read/2819/Waspada
_144_Perlintasan_KA_di_Jakarta_Tidak_B
erpintu#.VSctEvmUeSo

PT. Kereta Api Indonesia. (2015, January 14). Pusat


Informasi dan Berita KA. Dipetik April 24,
2015, dari Situs Resmi PT. Kereta Api
Indonesia (Persero): www.kereta-api.co.id

Sindonews. (2013, Oktober 03). Sering kecelakaan


di perlintasan KA, Kemenhub dinilai lalai.
Dipetik April 2015, 09, dari
http://nasional.sindonews.com/:
http://nasional.sindonews.com/read/790252
/15/sering-kecelakaan-di-perlintasan-ka-
kemenhub-dinilai-lalai-1380774145

Sutono. (2014). Perancangan Sistem Aplikasi


Otomatisasi Lampu Penerangan
Menggunakan Sensor Gerak Dan Sensor
Cahaya Berbasis Arduino Uno (ATMEGA
328). Majalah Ilmiah UNIKOM, 12(2),
223-232.
Warren, J.-D., Adams, J., & Molle, H. (2011).
Arduino Robotics. New York: Apress.

C-18

You might also like