Professional Documents
Culture Documents
Tujuan SAPP
Tujuan SAPP
b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan
keuangan Pemerintah Pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna
sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi
anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas;
c. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi
dan Pemerintah Pusat secara keseluruhan;
a. Basis Akuntansi
Cash toward Accrual. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam neraca.
c. Dana Tunggal
SAPP menggunakan akun standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang
berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.
DJKN SAPP
SAI SA-BUN
SIMAK-
SAK SiAP SAUP&H SA-IP SA-PP SA-TD SA-BL SA-BSBL SA-TK
BMN
SAKUN SAU
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari:
b. Neraca Pemerintah
Neraca Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Neraca SAI dan Neraca SAKUN.
Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Laporan Arus Kas dari
seluruh Kanwil DJPBN.
Merupakan penjelasan atau perincian atau analisis atas nilai suatu pos yang tersaji di
dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca Pemerintah dan Laporan Arus Kas.
Dalam akuntansi pemerintahan, entitas akuntansi (accounting entity) mengacu pada sebuah
entitas yang dikukuhkan untuk tujuan akuntansi untuk aktivitas atau aktivitas-aktivitas tertentu
(Engstrom & Copley, 2002), sedangkan entitas pelaporan
(reporting entity) mengacu pada organisasi secara keseluruhan (Freeman & Shoulders, 2003).
Penentuan entitas pelaporan keuangan yang merupakan entitas akuntansi yang menjadi pusat
pertanggungjawaban keuangan, perlu dilakukan untuk memastikan
adanya prosedur penuntasan akuntabilitas (accountability discharge). Entitas pelaporan
mengacu pada konsep bahwa setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya sesuai dengan peraturan (Ihyaul Ulum MD, 2004).
Pada akuntansi pemerintahan Indonesia,setiap jenis akuntansi pada setiap organisasi merupakan
suatu entitas akuntansi tersendiri. Ada kemungkinan bahwa suatu organisasi mempunyai jenis
akuntansi lebih dari satu; dan untuk ini umumnya entitas akuntansi tetap lebih dari satu, karena
tiap jenis akuntansi merupakan entitas yang terpisah. Pada akuntansi keuangan, walaupun
terdapat entitas akuntansi lebih dari satu, namun akan disatukan. Mekanisme penyatuannya bisa
lewat konsolidasi laporan keuangan. Dalam hal ini, perlu diketahui mana yang merupakan
subsistem dari suatu sistem akuntansi
tertentu. Sedangkan pada akuntansi pemerintahan, konsolidasi memang dilakukan, meskipun
mekanismenya bukan seperti konsolidasi antara kantor pusat dengan
kantor cabang, tetapi berjenjang (Sony Loho, 2004). Misalnya adalah sebagai berikut:
Dari Presiden sampai dengan satuan kerja masing-masing melakukan akuntansi (jadi merupakan
entitas akuntansi). Walaupun semuanya merupakan entitas akuntansi,
tetapi hanya Presiden dan Menteri (lebih tepatnya adalah kementerian atau
departemen) yang laporannya diaudit oleh BPK. Jadi hanya Presiden dan kementerian yang
merupakan entitas pelaporan. Hal penting yang dapat disimpulkan bahwa tidak semua entitas
akuntansi menjadi entitas pelaporan.
Dalam hal keuangan pemerintah daerah, Ihyaul Ulum MD (2004) menulis bahwa entitas
pelaporan dan entitas akuntansinya adalah:
a. Pemerintah Derah secara keseluruhan sebagai entitas pelaporan
b. DPRD, Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota, Dinas-dinas pada pemerintah Propinsi/
Kabupaten/Kota, Lembaga Teknis pada Pemerintah Propinsi/
Kabupaten/Kota sebagai entitas akuntansi.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) DPR adalah lembaga negara yang merupakan
perwakilan rakayat dan mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang. Anggota DPR terdiri
dari anggota partai polik hasil pemilu. Jumlah anggota DPR 550 orang. Masa jabatan anggota DPR
5 tahun. Syarat anggota DPR : Bukan pejabat negara, PNS atau TNI/Polri Tidak boleh melakukan
pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan,
pengacara, notaris, dokter praktek. Fungsi DPR : Fungsi legislasi Fungsi anggaran Fungsi
pengawasan Tugas dan wewenang DPR : Membentuk undang-undang (UU) Menetapkan APBN
bersama presiden Mengawasi pelaksanaan UU Membahas hasil pemeriksaan BPK Menampung
aspirasi rakyat hak meminta keterangan kepada pemerintah atasHak DPR Hak interpelasi
melakukan penyelidikian terhadapkebijakan pemerintah. Hak angket hak menyatakan
pendapatkebijakan pemerintah. Hak menyatakan pendapat atas kebijakan pemerintah.
4. PRESIDEN
PRESIDEN Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Menurut UUD 1945
amandemen pasal 6A presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat. Masa jabatan 5
tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Wewenang Presiden Memegang
kekuasaan pemerintahan Memegang kekuasaan tertinggi Angkatan Darat, Laut, dan Udara
Kewajiban Presiden Mengajukan RUU Membuat peraturan pemerintah Mengangkat menteri
Hak Presiden Memberikan grasi, rehabilitasi, amnesti dan abolisi Memberi gealr, tanda jasa, dan
tanda kehormatan Menetapkan hakim agung dan hakim konstitusi.
5. MAHKAMAH AGUNG (MA)
MAHKAMAH AGUNG (MA) Merupakan lembaga kehakiman Dalam MA terdapat 60 orang
hakim agung. Tugas dan wewenang MA Mangadili tingkat kasasi Memberi pertimbangan pada
presiden tentang grasi dan rehabilitasi.
SISTEM PEMERINTAHAN
Legislatif yaitu MPR,DPR,DPD
Eksekutif adalah Presiden dan wakil presiden
Yudikatif adalah MA,MK dan KY
7. Siklus Akuntansi Pemerintahan Pusat
Siklus akuntansi merupakan serangkaian tahapan yang harus dilalui untuk merubah input berupa
transaksi sehingga menghasilkan ouput berupa laporan keuangan. Siklus akuntansi secara
sederhana digambarkan oleh bagan berikut.
Siklus akuntansi dimulai dengan pencatatan transaksi atau aktivitas keuangan ke dalam Jurnal.
Transaksi yang telah dicatat dalam Jurnal kemudian diklasifikasikan ke dalam Buku Besar per
akun atau kode rekening. Pada tanggal tertentu (misal akhir periode), saldo dari setiap akun atau
kode rekening dari Buku Besar diikhtisarkan atau dirangkum dalam Neraca Saldo. Neraca Saldo
menjadi dasar penyusunan Laporan Keuangan.
Komponen-komponen yang terdapat dalam laporan keuangan pokok terdiri dari: Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Komponen-
komponen tersebut disajikan setiap entitas pelaporan, kecuali Laporan Arus Kas hanya disajikan
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Laporan keuangan pokok tersebut sekurang-
kurangnya disajikan sekali dalam setahun.
Indikator terhadap jumlah arus kas di masa yang akan datang dan menilai kecermatan atas
taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya;
Alat pertanggungjawaban dalam pengelolaan kas ;
Media evaluasi bagi pembaca laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas dana suatu entitas pemerintahan dan struktur keuangan yang bersangkutan.