You are on page 1of 2

‫الحمد ل الذى الف بين قلوبنا فاصبحنا بنعمته اخوانا اشهد ان ل اله ال ا وحده ل شريك له واشهد ان محمدا‬

: ‫عبده و رسوله اللهم صلى على سيدنا محمد و على اله واصحابه ومن تبعه باحسان الى يوم القيامة اما بعد‬

Yang kami hormati para Dewan Hakim!!!


Para peserta dan para penonton yang berbahagia!!!

Marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT. Yang talah menyatukan
hati-hati kita dalam Islam sehingga kita menjadi barsaudara dalam keimanan dan ketakwaan.
Sholawat dan salam marilah kita persembahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
Saw. Yang telah memberikan suritauladan kepada kita untuk menjadi manusia yang mulia di sisi
Allah dan bermanfaat buat sesama manusia.

Hadiri Yang berbahagia!!!


Izinkanlah kami dalam kesempatan baik ini untuk menyampaikan sebuah ceramah agama dengan
tema:

ISLAM DALAM KEHIDUPAN MULTIKULTURAL

Allah Swt berfirman dalam suroh al –hujurat ayat 13:

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Hadirin yang berbahagia!


Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa Islam adalah agama yang sangat menghargai
kemajemukan dalam kehidupan multikultural. Bagi kaum mulim kemajemukan adalah
murupakan sunnatullah yang harus kita syukuri sebagai rahmat yang membawah berkah dariNya
untuk kita umat manusia. Allah Swt telah menciptakan manusia dalam kemajemukan yang begitu
banyak, baik dari sisi jenis kelamin, kemajemukan suku bangsa, warna kulit, bahasa, setatus
sosial, bahkan sampai kepada kemajemukan dalam keyakinan beragama., dimana dengan
kemajemukan tersebut kita menyaksikan betapa kuasa dan sempurnanya Allah Swt.
Kemajemukan akan penciptaan kita bukanlah suatu hal yang sia-sia, akan tetapi hal ini
mengandung hikmah yang sangat luar biasa. Dengan kemajemukan jenis kelamin kita bisa
membangun rumah tangga dan terus mempertahankan nasab keturunan kita. Kemajemukan kita
dalam bersuku bangsa supaya dapat belajar dari adat istiadat yang baik dari yang satu dengan
yang lainnya. Kemajemukan kita di dalam warna kulit supaya kita bisa mengenali cirihas suatu
daerah. Kemajemukan bahasa supaya kita bisa saling mempelajari bahasa orang lain,
kemajemukan kita dalam setatus sosial supaya yang kaya bisa membantu yang miskin, dan yang
miskin bisa bekerja kepada orang kaya. Kemajemukan kita dalam pendidikan supaya yang pintar
bisa mengajari yang bodoh. Keragaman kita dalam keyakinan beragama supaya pemeluk agama
yang benar dapat berdakwah kepada pemeluk agama yang menyimpang dari jalan Allah. Dari
berbagai kemajemukan atau keragaman tersebut kedudukan kita disisi Allah tetap dipadang sama
karena Allah tidak menilai dari sisi zohirah ciptaannya, akan tetapi yang membedakan derajat kita
disisi Sang Pencipta hannyalah ketakwaan dan pengabdian kita kepadaNya. Orang yang paling
takwa itulah yang paling mulia disisi Allah Swt.

Hadirin yang berbahagia!


Semua jenis kemajemukan yang telah dijelaskan ayat tadi, selalu membawa keuntungan dan
manfaat buat kehidupan kita dan kemajuan bangsa, selama kita dapat merekat kemajmukan
tersebut dalam ikatan ukhuwah watoniah atau persaudaran sebangsa dan setanah air. Namun
kenyataan yang terjadi di akhir akhir ini, kemajemukan yang ada sering menimbulkan
perpecahan, perselisihan bahkan pertupahan darah. Oleh karena itu, untuk melestarikan
keharmonisan kehidupan bangsa yang multikultural, Islam mengajarkan dua perinsip dasar
persaudaraan yatitu:

Hal-1
Petama : persaudaraan antar sesama umat islam
Allah Swt berfirman dalam surat al-hujurat ayat 10 :
{10}َ ‫صللمحوُا َبنترينن َأننخنوُيرمكرم َنواتلتمقوُا َال لنه َلننع لمكرم َتمتررنحمموُنن‬ ‫ل‬
‫إلنلنماَ َالرممرؤممنوُنن َإلرخنوُةة َفنأن ر‬
Atinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

Ayat ini negaskan kepada kita bahwa dalam menyikapi kemajemukan yang terjadi di kalangan
kita umat Islam, Baik itu yang terjadi dalam puru'iya akidah, syariat, maupun partai politik. Kita
harus tetap berpengang kepada perintsip ajaran Al-Qur'an bahwa kita orang –orang mu’min
semuanya bersauda yang diikat oleh tali akidah. Dalam hadis Rosulullah Saw. ‫يشد بعضهم بعضا‬
‫ المؤمنون كالجسد الواحد‬, Orang orang beriman itu bagaikan satu tubuh yang saling menguatkan satu
dengan yang lainnya. apabila yang satu anggotanya sakit maka semua tubuhpun akan merasakan
sakit. Islam sangat menghargai kemajemukan paham yang terjadi, islam tidak pernah melarang
kita untuk berbeda pendapat, berbeda mazhab ataupun berbeda partai politik. Hanya saja islam
melarang kita supaya tidak terjadi taparruk atau perpecahan dalam agama.. Persatuan dan
kesatuan yang dianjurkan islam untuk kita bina antar sesama muslim adalah persatuan dan
kesatuan dalam kebaikan dan ketaqwaan, bukan persatuan dan kesatuan dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Oleh karena itu apapun golongan kita, kita harus selalu menjaga persatuan dan
kesatuan kita antar sesama muslim, untuk selalu saling melindungi, saling menghargai, dan saling
bantu-membantu dalam menggapai rido’ Allah Swt
.
Hadirin yang berbahagia!!!
Kedua : pesaudaraan antar umat islam dengan non muslim
Allah Swt Berfiman dalam surah Ali Imron ayat 64 yang berbunyi:
‫ب َتنتنعاَلنروُرا َإلنلىَ َنكلننمةة َنسنوُاء َبن رتيتننتنناَ َنوبن رتيتننمكرم‬
‫قمل َيناَ َأنرهل َالرلكنتاَ ل‬
‫ن‬ ‫ر‬
َ‫ضْتنناَ َبنترعضْتااَ َأنررنباَبتااَ َمتتن َمدولن َال لتله َفنتلإن َتنتنوُلتروُرا َفنتمقوُلتمتوُرا َارشتنهمدورا َبلأننتلتا‬
‫ل َينتتللختنذ َبنترع م‬
‫ل َنمرشتلرنك َبلتله َنشتريئْااَ َنو ن‬ ‫ل َنترعبمتند َإل ل‬
‫ل َال لتنه َنو ن‬ ‫أن ل‬
{64}َ ‫ممرسللمموُنن‬
Artinya : Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan
sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada
mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

Ayat ini menegaskan bahwa pebedaan keyakinan kita dengan non muslim adalah rahmat dari
Allah agar kita bisa memperluas jaringan dakwah tanpa ada paksaan dan kita bisa melakukan
kerja sama dengan mereka yang zimmi ( yang mau hidup damai dengan kita umat islam) dalam
hal muamalat sosial kemasyarakatan agar kita dapat mengambil manpaat diri ilmu mereka, dan
segala hal-hal yang baik lainnya yang tidak bertentangan dengan agama kita. Hal semacam ini
telah di praktekkan oleh Rasulullah Saw. di dalam kehidupan masyarakat madinah bahkan dalam
hadis beliau kita diperintahkan untuk menuntut ilmu walupun sampai ke negeri cina.

Hadirin dan kaula muda rohimakumullah!

Sebagai kesimpulan apa yang telah kami uraikan tadi adalah :


1. Islam sangat menghargai kehidupan mulkultural sebagai sunnatullah yang
membawah berkah buat kehidupan umat manusia.
2. Kehidupan multikultural akan membawah berkah menurut Islam apabila kita dapat
merekatnya dalam satu ikat ukhuwah watoniah ( persaudaraan sebangsa dan setanah air )
baik dengan sesama muslim atau dengan non mulim.
Demikian yang dapat kami sampaikan terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas
segala kekurangan, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Hal-2

You might also like