You are on page 1of 30

I.

Judul Percobaan : Nitrogen dan Amonia


II. Tanggal Percobaan : Selasa, 6 Maret 2018, pukul 13.00 WIB
III. Selesai Percobaan : Selasa, 6 Maret 2018, pukul 15.30 WIB
IV. Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di Laboratorium.
2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya.
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan senyawanya.
V. Dasar Teori
Nitrogen
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga. Energi
ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena itu kebanyakan
entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda positif. Molekul
nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga gaya van der waals antar molekul sangat
kecil. Gas ini masuk dan keluar tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini
tidak berbau dan tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan
senyawa penting seperti amonia dan urea. Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai
untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, industri logam, dan dalam
pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk membekukan
makanan secara cepat (Syukri, 1999).
Nitrogen mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p3. Dalam pembentukan senyawa
dengan atom-atom lain, atom N dapat memperoleh atau lebih dapatdikatakan memakai
bersama tiga elektron untuk mencapai kulit valensi oktet 1s2 2s2 2p6. Bilangan oksidasi N
dalam senyawanya berkisar dari -3 sampai +5. Bilangan oksidasi maksimum sesuai
dengan nomor golongan berkalanya, VA.
Walaupun keragaman bilangan oksidasi mengakibatkan kimia senyawa nitrogen
yang luar biasa banyaknya, bahan asal semua senyawa nitrogen yaitu unsur nitrogen, N 2
yang bersifat agak lembam. Kurangnya kereaktifan tersebut disebabkan karena kekuatan
ikatan yang besar antara atom N dalam N2 ; 946,4 kJ energi dibutuhkan untuk merusak 1
mol ikatannya.
Nitrogen diatmosfer N2(g) merupakan komponen utama udara (78% berdasarkan
volume), selanjutnya dengan perkecualian untuk endapan untuk endapan NaNO3 di chili
dan peru, senyawa nitrogen tidak terdapat dalam jumlah yang cukup banyak dibumi. Ini
berarti bahwa sumber N2(g) dan pembuatan senyawa nitrogen adalah atmosfir.
Salah satu penggunaan penting dari N2(g) ialah menyediakan (selubung) lembam
untuk atom\, elektronik, dan proses industri kimia. N2 cair digunakan sebagai bahan
pembeku dalam industri pengolaham makanan. Penggunaan penting lainnya ialah dalam
prosuksi berbagai senyawa nitrogen, terutama melalui pembuatan NH3 (Petrucci, 1992).
Atom nitrogen, dapat melengkapi kulit valensinya dalam beberapa cara berikut :
- Penggabungan elektron membentuk ion nitrit N3-; ion ini ditemukan hanya dalam
nitrit mirip garam dari logam-logam yang paling elektropositif.
- Pembentukan ikatan-ikatan pasangan elektron.
- Pembentukan ikatan pasangan elektron dengan penggabungan elektron seperti
NH2- atau NH2-
- Pembentukan ikatan pasangan elektron dengan elektron dengan pasangan
elektron seperti dalam ammonium tetrahedral dan ion ammonium tersubstitusi
[NR4]-
Terdapat sejumlah spesies stabil dimana, secara formal kulit valensi nitrogen tidak
penuh. Contoh terbaik adalah NO, NO2, dan nitroksida R2N-O; itu semua mempunyai
elektron yang tidak berpasangan dan paramagnat. Nitrogen kovalen tiga molekul-molekul
NR3 adalah bipiramida : ikatan paling baik dianggap sebagai mengandung orbital hibrida
sp3 sehingga elektrom menjadi menyendiri menempati posisi keempat (Willkinson, 1962).

Sifat – Sifat Unsur Nitrogen


Nitrogen terdapat dialam sebagai gas tak berwarna dan tak berbau dengan rumus
molekul N2 (strukturnya :N N:). Gas nitrogen dapat dicairkan jika didinginkan dibawah
suhu kritisnya (-14 ), selanjutnya dimampatkan pada 35 atm dan suhu kritis, menghasilkan
cairan tak berwarna yang mendidih pada -196, dan 1 atm.
Nitrogen kurang reaktif pada suhu kamar, disebabkan kekuatan pada N N. Namun
pada suhu yang dinaikan secara perlahan, nitrogen bereaksi dengan sejumlah unsur dengan
oksigen menghasilkan nitrit oksida.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Reaksi ini digunakan dalam industri (proses Harber), dan sebagai sumber komersial
senyawa nitrogen.
Hampir semua nitrogen di alam terdapat sebagai gas nitrogen, atmosfer terdiri
78,1% massa N2. Udara adalah sumber komersial utama nitrogen. Komponen nitrogen dari
udara dipisahkan melalui pencairan, diikuti distilasi. Nitrogen merupakan komponen yang
mudah menguap dalam udara cair, sehingga nitrogen merupakan gas pertama dalam
distilasi yang meninggalkan cairan gas lain, terutama oksigen dengan gas mulia.
Nitrogen cair digunakan sebagai pembeku, seperti makanan dan bahan yang terbuat
dari karet, serta untuk membekukan bahan biologi. Hampir semua nitrogen digunakan
untuk gas pelindung yang bertujuan untuk mencegah bahan bersentuhan langsung oksigen
selama pemrosesan atau penyimpanan. Oleh karena itu, komponen elektronik sering
dibuat dalam atmosfer nitrogen.
Nitrogen membentuk senyawa pada semua keadaan oksidasi, dari -3 sampai +5.
Amonia, NH3, merupakan senyawa komersial yang penting dari nitrogen. Amonia
merupakan gas tak berwarna dengan ciri iritasi dan berbau menyengat. Amonia dibuat
secara komersiak melalui proses Harber dari N2 dan H2. Amoniak mudah dicairkan dan
cairannya dugunakan sebagai pupuk nitrogen. Garam amonium, seperti sulfat dan nitrat
juga digunakan sebagai pupuk (Yayan Sunarya, 2012).

Pembuatan Gas Nitrogen


1. Pembuatan Gas Nitrogen di laboratorium
Dalam skala kecil (skala laboratorium), gas nitrogen dapat dibuat melalui
pemanasan senyawa azida, seperti natrium azida (NaN3) dan barium azida (Ba(N3)2).
Pemanasan ini menghasilkan gas nitrogen dan logam natrium.
2NaN3(s) dipanaskan 2Na(s) + 3N2(g)
Selain diperoleh dari pemanasan senyawa azida, nitrogen juga dapat dihasilkan dari
pemanasan secara perlahan – lahan amonium nitrit (NH4NO2).
dipanaskan
NH4NO2(aq) 2H2O(l) + N2(g)
Amonium nitrit yang digunakan, dibuat dengan cara mereaksikan natrium nitrit dan
amonium klorida menurut reaksi berikut.
dipanaskan
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NH4NO2(aq) + NaCl(aq)

2. Pembentukan gas nitrogen di industri


Pembuatan gas nitrogen dilakukan bersamaan dengan pembuatan gas oksigen
karena sumbernya juga sama, yaitu udara. Udara yang mengandung 78% gas nitrogen,
didinginkan sehingga diperoleh nitrogen dan oksigen cair.
Selanjutnya, cairan tersebut didistilasi pada suhu -195,8oC. Nitrogen cair akan
menguap dan terpisah dengan oksigen cair. Uap nitrogen ini, kemudian ditampung dan
dapat digunakan sesuai dengan keperluan
Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati
berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Amonia meleleh pada -77,7
°C dan mendidih pada -33,8 °C. Menurut Lutfi dkk (2016), amonia dibuat menurut proses
Haber, yaitu dihidrogen dan dinitrogen direaksikan pada tekanan ~ 1000 atm dan
temperatur ~ 500 °C dengan katalisator besi, menurut persamaan reaksi :
N2(g) + 3H2(g) → 2 NH3(g)
Dalam molekul amonia atom pusat N dikelilingi oleh tiga pasang elektron ikatan dan
sepasang elektron non ikatan, maka bentuk molekul amonia adalah piramida segitiga.
Amonia cair dapat dipakai sebagai pelarut baik untuk senyawa-senyawa anorganik
maupun organik, dan sering dipakai sebagai media reaksi dalam sintesis. Amonia cair
dapat melarutkan logam-logam yang sangat elektroposotif, seperti alkali dan alkali tanah
secara reversibel. Amonia, dalam temperatur kamar, berupa gas yang berbau khas tidak
enak, dengan air praktis dapat saling bercampur atau larut dalam segala perbandingan.
Pada temperatur kamar, lebih dari 50 gram amonia dapat larut dalam 100 gram air
menghasilkan larutan dengan rapatan 0,880 g mL-1 yang dikenal sebagai amonia 880;
larutannya ini sangat tepat disebut larutan amonia. Selain dapat berperan sebagai basa
Lewis seperti dalam senyawa kompleks, amonia juga bersifat sebagai basa Bronsted-
Lowry, yaitu dapat mengikat proton dari air sehingga menghasilkan larutan alkalis atau
basa.

Pembuatan Amonia (NH3)


1. Pembuatan amonia dilaboratorium
Dalam skala laboratorium, amonia dibuat dengan cara mereaksikan garam amonium
klorida dengan basa kuat atau oksida basa menurut reaksi berikut.
NH4Cl + NaOH → amonia + NaCl + H2O
Gas yang dihasilkan dapat diketahui dengan cara mengujinya menggunakan kertas
lakmus. Gas amonia bersifat basa sehingga akan mengubah warna lakmus merah
menjadi biru.
2. Pembuatan amonia di industri
Amonia dibuat dalam skala industri melalui proses Haber-bosch. Proses pembuatan
ini menggunakan bahan baku gas nitrogen dan gas hidrogen yang direaksikan
menurut persamaan berikut ini.
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) ∆H = -92,2 KJ

VI. Alat dan Bahan


Alat :
 Labu Erlenmeyer 100 ml 1 buah
 Pembakar Bunsen/spiritus 1 buah
 Pipet tetes secukupnya
 Gelas ukur 250 ml 1 buah
 Gelas ukur 100 ml 1 buah
 Statif dan klem 1 set
 Pengaduk kaca 1 buah
 Kasa asbes dan kaki tiga 1 set
 Penutup karet 1 buah
 Tabung reaksi 7 buah
 Pipa penghubung 2 buah
 Labu suling 1 buah
 Corong pemisah 1 buah
 Bak/Wadah 1 buah
 Neraca 1 buah
 Sebilah kayu/ tusuk sate secukupnya

Bahan :
 Kristal NaNO2 0,3 gram, 0,25 gram
 Larutan H2SO4 pekat secukupnya
 Kristal NH4Cl 0,3 gram
 Larutan HCl Pekat secukupnya
 Ca(OH)2 secukupnya
 Larutan Amilum secukupnya
 Larutan KI secukupnya
 Larutan Amonia Pekat secukupnya
 Gas H2S (dari HCl dan FeS) secukupnya
 Larutan H2SO4 1 M: 0,1 M secukupnya
 Larutan FeSO4 0,2 M secukupnya
 Larutan HNO3 pekat secukupnya
 Larutan HCl 0,1 M secukupnya
 Indikator PP secukupnya
 Larutan NH4OH 2 M ; 0,1 M secukupnya
 Bunga Belerang secukupnya
VII. Alur Percobaan

1. Larutan NaNO2
(± 0,3 gram dalam 10 mL air)

 Dimasukkan dalam erlenmeyer pipa samping


 Ditambahkan larutan NH4Cl (± 0,3 gram dalam 10
mL air) dengan corong pemisah
 Disusun alat seperti gambar
 Dihangatkan labu
 Dibuka kran corong pemisah dengan hati-hati
Terbentuk gas N2

 Ditampung gas yang keluar ke dalam sebuah gelas


ukur yang berisi air penuh dengan berdiri terbalik
 Diukur volumenya

Volume Gas N2

 Diuji gas tersebut dengan sebilah kayu yang


menyala besar (bila gelas ukur sudah penuh dengan
gas)
Nyala
diamati
padam

Gambar 1. Rangkaian alat pada percobaan pertama


2. 0,25 gram NaNO2

 Dilarutkan ke dalam 2,5 ml air


 Dibagi dalam 2 tabung

Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 2

 Ditambah beberapa tetes H2SO4 1M  Diencerkan 4 kali dengan


 Diamati uap yang terjadi dan warna aquades ( ditambah 2 ml
cairannya aquades)
 Dicampur dengan 3-5 tetes
larutan KI dan 2-3 tetes
larutan amilum
Larutan coklat
 Ditambahkan H2SO4 encer 1
kekuningan, terbentuk
ml
gas N2

Larutan berwarna ungu
kehitaman

3. 1 mL larutan HNO3 encer

 Dimasukkan dalam tabung reaksi


 Ditambah H2SO4 pekat 1 mL sama banyak
 Didinginkan
 Disiapkan tabung kedua, disediakan ± 0,5
mL larutan FeSO4 0,2 M
 Dituangkan perlahan-lahan mengenai
dinding tabung reaksi pertama (melingkar)
 Diamati yang terjadi

Terbentuk cincin coklat


4. ± 1 mL larutan NH4Cl 2M

 Dimasukkan dalam tabung reaksi


 Dialiri gas H2S (HCl+FeS)
 Ditambah 1 mL ammonium 0,1 M
 Dikocok dengan bunga belerang
 Disaring

Residu Filtrat
Endapan
kuning  Diamati warna larutan

Larutan berwarna kuning

 Ditambahkan HCl encer sampai


timbul endapan (dilakukan di
dalam lemari asam)
 Diamati

Hasil pengamatan
5.
2 ml Larutan NH4Cl 4 M

 Dimasukkan dalam tabung reaksi


 Ditambah ¼ spatula Ca(OH)2
 Dipanaskan perlahan-lahan

Terbentuk gas NH3

 Diuji dan diiamati


perubahannya

Uji kertas lakmus Diuji dengan HCl pekat

 diuji dengan kertas  Dimasukkan pengaduk yang telah


lakmus basah diatas dicelupkan kedalam HCl pekat
tabung  Diamati gas yang keluar

Kertas lakmus Uap putih NH4Cl


berwarna biru
6.
± 5 mL ammonium
hidroksida pekat

 Dimasukkan dalam labu erlenmeyer 100 mL


 Dipanaskan perlahan-lahan
 Ditampung gas yang keluar dengan tabung
reaksi kering yang ditutup dengan penutup
karet
 Ditunggu beberapa menit
Terbentuk gas NH3

 Diuji dengan pengaduk kaca yang telah


dicelup HCl pekat

Terbentuk uap putih NH4Cl

 Diuji dengan indikator PP 2 tetes kedalam


gelas kimia berisi air yang didalamnya sudah
dimasukkan tabung reaksi berisi gas

Larutan berwarna merah muda


VIII. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
No. Prosedur percobaan Dugaan / Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
1.  NaNO2 : Kristal  NaNO2 + H2O : NaNO2(s) + H2O(l)  Gas nitrogen dapat
0,3 gram NaNO2 0,3 gram NH4Cl
putih larut, tidak NaNO2(aq) dibuat dengan
+ 10mL H2O + 10mL H2O
 NH4Cl : Kristal berwarna NH4Cl(s) + H2O(l)  mereaksikan NaNO2
- dimasukan dalam - dimasukan
labu suling dalam corong putih  NH4Cl + H2O : NH4Cl(aq) + NH4Cl dengan
pemisah  Aquades : larutan larut, tidak NaNO2(aq) + bantuan pemanasan.
tidak berwarna berwarna NH4Cl(aq) NaCl(aq) Gas nitrogen dapat di
- disusun sedemikian rupa
- dihangatkan labu  NaNO2 + NH4Cl + N2(g) + 2H2O(l) identifikasi
- dibuka kran corong : larutan tidak N2(g) + O2(g)  menggunakan kayu
dengan hati-hati
berwarna 2NO(g) yang menyala besar
- ditampung gas yang
keluar kedalam gelas  Dipanaskan : mengakibatkan nyala
ukur berisi penuh air. larutan tidak api padam karena gas
- diukur volume air yang
berwarna, N2 bersifat tidak
turun
- diuji gas yang terbentuk reaktif
didapatkan dengan
gelembung gas
sebilah kayu yang
menyala nitrogen
- dicatat dan diamati  Volume gas
Nyala api nitrogen : 45 mL
padam
2.  NaNO2 : Kristal  NaNO2 + H2O : Tabung 1 dari percobaan di atas
0,25 gram putih larut, tidak NaNO2(s) + H2O(l)  didapatkan gas NO
NaNO2  H2SO4 : larutan berwarna NaNO2(aq) dengan mereaksikan
- dimasukan dalam tidak berwarna  Tabung 1 NaNO2(aq) + NaNO2 dan H2SO4
tabung reaksi
 Aquades :larutan  + H2SO4 : larutan H2SO4(aq)  yang ditandai dengan
+2,5 mL air
- dibagi menjadi 2 tidak berwarna tidak berwarna Na2SO4(aq) + perubahan larutan
tabung  KI : larutan tidak  Tabung 2 HNO2(aq) yaitu ungu kehitaman

berwarna  Diencerkan : 3HNO2(aq)  karena NO2 bertindak

 Amilum : laruta larutan tidak HNO3(aq) + 2NO(g) + sebagai oksidator


Tabung I Tabung II
tidak berwarna berwarna H2O(l) yang menyebabkan
+ beberapa tetes - diencerkan
 + KI : larutan 2NO(g) + O2(g)  pembebasan iod.
H2SO4 1M dengan air 2mL
- diamati uap + 3-5 tetes KI tidak berwarna 2NO2(g)
yang terbentuk + 2-3 tetes
amilum  + amilum :
dan warna
larutan + 1 mL H2SO4 larutan tidak Tabung 2
encer berwarna NO2- +2I- +H2SO4 
Terdapat
- diamati SO42- + H2O + NO + I2
gelembung gas  + H2SO4 encer :
dan uap putih Terdapat larutan berwarna
gelembung gas ungu kehitaman
dan uap putih
3.  HNO3 encer :  HNO3 + H2SO4: 4HNO3(aq) + Tidak terbentuk
1mL HNO3 2H2SO4(aq) 
encer 0,5mL larutan tidak larutan tidak cincin tengguli
4NO2(g) + O2(g) +
FeSO4 0,2M berwarna berwarna 2H2SO4(aq)
- dimasukan tabung
reaksi I - dimasukan  H2SO4 pekat :  + FeSO4 : tidak 2NO3-(aq) +
+H2SO4 pekat tabung
jernih tidak terbentuk cincin 4H2SO4(aq) +
reaksi II 6Fe2+(aq)  2NO (g) +
- didinginkan
berwarna 4SO42-(aq) + 6Fe3+(aq)
- dituangkan tabung reaksi II secara  FeSO4 : larutan + 4H2O(l)
perlahan melalui dinding tabung berwarna jingga Fe2+(aq) + NO(g) 
reaksi
pertama [Fe(NO)]2+(aq)
- diamati yang terjadi
Cincin tengguli

4.  NH4OH : larutan  NH4OH + H2S : 2NH4OH(aq) + H2S(g) Pada percobaan ini


1mL larutan NH4OH  (NH4)2S(aq) +
2M tidak berwarna larutan tidak bertujuan untuk
-dimasukan tabung reaksi 2H2O(l)
-dialiri gas H2S  Gas H2S : gas berwarna mengetahui cara
(NH4)2S(aq) + S(s) 
+ 1mL ammonium 0,1 M berwarna putih  + ammonium : (NH4)2S2(s)
pembuatan senyawa
-dikocok dengan bunga belerang  Ammonium : larutan tidak ammonium yaitu
-disaring (NH4)2S2(s) + HCl(aq)
larutan tidak berwarna dengan cara
 NH4Cl(aq) +
berwarna  + bunga belerang mereaksikan NH4OH
H2S(aq) + S(s)
Filtrat Residu  Bunga belerang : : larutan tidak + H2S dan S.

serbuk kuning bercampur,


 HCl encer : belerang
Filtrat larutan tidak berwarna kuning

-diamati warna larutannya berwarna dan larutan jernih


tidak berwarna
Larutan berwarna
kuning  Disaring
 Residu : endapan
+ HCl encer hingga timbul
kuning
endapan
 + HCl encer :
Hasil
larutan tidak
bercampur,
larutan jernih dan
belerang tetap
kuning
 Filtrate :larutan
jernih tidak
berwarna
 +HCl encer :
larutan jernih
tidak berwarna
5.  NH4Cl 4M :  NH4Cl + 2NH4Cl(aq) + Dari percobaan yang
Larutan NH4Cl 4M Ca(OH)2(s) 
larutan tidak Ca(OH)2 : larutan telah dilakukan
2NH3(g)+CaCl2(aq) +
- dimasukan dalam tabung reaksi. 2H2O(l) diperoleh gas NH3
berwarna keruh, ada
+ seujung kecil Ca(OH)2 ¼ spatula
- dipanaskan perlahan, diuji  Ca(OH)2 : serbuk endapan NH3(g) + HCl(aq) 
dengan mereaksikan
putih  Dipanaskan : NH4Cl(aq) NH4Cl dan Ca(OH)2
Terbentuk gas
 HCl pekat : larutan keruh yang ditandai dengan
larutan tidak  Diuji gas : kertas perubahan kertas
- Diuji dengan - dimasukan lakmus merah
berwarna lakmus merah
kertas lakmus pengaduk yang
merah basah di berubah menjadi menjadi biru serta
telah
atas tabung dicelupkan biru timbul asam yang
- Diamati HCl pekat
perubahannya  Spatula yang merupakan gas
- dimati gas yang
dicelup HCl : NH4Cl
keluar
hasil timbul gas asap
hasil
berwarna putih
6.  NH4OH pekat :  NH4OH NH4OH(aq)  NH3(g) Dari percobaan ini
5mL amonium + H2O(l)
larutan tidak dipanaskan : didapatkan gas NH3
hidroksida pekat
berwarna larutan tidak NH3(g) + HCl(aq)  dari pemanasan
NH4Cl(aq)
- dimasukan kedalam erlenmeyer  Indikator PP : berwarna dan NH4OH. NH3 bersifat
100mL
larutan tidak terbentuk gas NH3(g) + H2O(l)  basa karena dapat
- dipanaskan secara perlahan NH4OH(aq)
- ditambung gas yang keluar dengan berwarna  H2O + dialiri gas memberi warna
tabung reaksi kering yang ditutup  HCl pekat : : larutan tidak NH4OH(aq) + HIn(aq) merah muda pada air
dengan  NH4In(aq) + H2O(l) yang ditambah
larutan tidak berwarna
penutup karet
- ditunggu beberapa menit berwarna  + indikator PP : indikator PP. Reaksi

 Aquades : tidak larutan berwarna antara gas NH3


Terbentuk gas berwarna merah muda dengan HCl dapat

 Gas diuji dengan membentuk gas

pengaduk yang NH4Cl berupa gas


- diuji dengan - diuji dengan berwarna putih.
telah dicelup HCl
pengaduk indikator PP 2
kaca yang tetes ke dalam : timbul gas
telah dicelup gelas kimia berisi berwarna putih
HCl pekat air yang
didalamnya sudah
Hasil dimasukkan
tabung reaksi
berisi gas
Hasil
IX. Analisis Data dan Pembahasan
Pada percobaan yang berjudul Nitrogen dan Amonia memiliki beberapa tujuan yaitu
mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di Laboratorium, mengetahui sifat-
sifat nitrogen dan senyawanya, dan mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan
senyawanya. Ada enam sub percobaan dalam judul ini.
Nitrogen merupakan molekul diatomik yang memiliki ikatan rangkap tiga dan
terdapat dialam sebagai gas tak berwarna dan tak berbau dengan rumus molekul N2
(strukturnya :N N:), sedangkan amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3.
Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau
amonia).

Percobaan Pertama
Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan
amonia di Laboratorium dan mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan senyawanya.
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu melarutkan NaNO2 yang berupa kristal putih
sebanyak ± 0,3 gram ke dalam 30 mL aquades yang tidak berwarna, dihasilkan larutan
yang tidak berwarna dan kemudian dimasukkan ke dalam labu suling. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
NaNO2(s) + H2O(l) → NaNO2(aq)
Langkah selanjutnya yaitu melarutkan NH4Cl yang berupa kristal putih sebanyak ±
0,3 gram ke dalam 30 mL aquades yang tidak berwarna, dihasilkan larutan yang tidak
berwarna dan kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah, sesuai dengan reaksi berikut
ini.
NH4Cl(s) + H2O(l) → NH4Cl(aq)
Kemudian alat disusun sesuai dengan gambar di bawah ini.
Setelah itu, ditunggu hingga labu hangat kemudian keran corong pisah dibuka
perlahan-lahan. Ketika larutan NaNO2 bercampur dengan larutan NH4Cl larutan tidak
mengalami perubahan warna yaitu tetap tidak berwarna dan ketika dipanaskan mulai
terbentuk gelembung gas N2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) → NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)
Gas yang terbentuk ditampung kedalam sebuah gelas ukur yang berisi air penuh
dengan berdiri terbalik dan diukur volumenya. Volume gas yang dihasilkan yaitu sebesar
45 mL. Secara teori volume gas nitrogen yang dihasilkan dapat dijelaskan dalam
perhitungan berikut ini.
Diketahui : massa NaNO2 = 0,3 gram; Mr NaNO2 = 69 g/mol

massa NH4Cl = 0,3 gram; Mr NH4Cl= 53,5 g/mol

Ditanya : volume N2?


Jawab :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝑁𝑂2 0,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑁𝑂2 = = = 0,00435 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑁𝑎𝑁𝑂2 69 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 0,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑁𝐻4 𝐶𝑙 = = = 0,0056 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑟 𝑁𝐻4 𝐶𝑙 53,5 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙

NaNO2(aq) + NH4Cl(aq)  NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)


m 0,00435 0,0056 - - -
r 0,00435 0,00435 0,00435 mol 0,00435 mol 0,00453
s - 0,00125 mol 0,00435 mol 0,00435 mol 0,00435

V N2 = n x 22,4 L
= 0,00432 mol x 22,4 L
= 0,0974 L
= 97,4 mL
Volume gas N2 yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori perhitungan. Hal ini
mungkin disebabkan oleh larutan NaNO2 dan larutan NH4Cl yang telah habis bereaksi dan
masih adanya gas yang tertinggal di dalam selang yang tidak masuk ke dalam tabung.
Sehingga volume gas yang dihasilkan sedikit berkurang.
Gas yang terbentuk memiliki sifat tak berwarna dan tak berbau. Gas nitrogen yang
terbentuk pada reaksi ini dapat di identifikasi menggunakan kayu yang menyala besar
mengakibatkan nyala api padam karena gas N2 bersifat tidak reaktif.

Percobaan Kedua
Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan
amonia di Laboratorium dan mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan senyawanya.
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu melarutkan NaNO2 yang berupa kristal putih
sebanyak ± 0,25 gram ke dalam 2,5 mL aquades yang tidak berwarna, dihasilkan larutan
yang tidak berwarna sesuai dengan reaksi berikut ini.
NaNO2(s) + H2O(l)  NaNO2(aq)
Pada tabung pertama ditambahkan beberapa tetes H2SO4 1 M yang berupa larutan
tidak berwarna. Ketika ditambahkan larutan H2SO4, arutan tidak berwarna dan timbul gas
NO2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
NaNO2(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + HNO3(aq)
3HNO2(aq) → HNO3(aq) + 2NO(g) + H2O(l)
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
Pada tabung kedua diencerkan dengan menambahkan aquades. Kemudian larutan
ditambahkan dengan larutan KI dan larutan amilum yang berupa larutan tidak berwarna
masing-masing sebanyak 3 tetes. Ketika ditambahkan larutan KI dan amilum, larutan tidak
mengalami perubahan yaitu tetap tidak berwarna. Kemudian larutan ditambahkan dengan
larutan H2SO4 yang berupa larutan tidak berwarna sebanyak 1 mL. Setelah ditambahkan
larutan H2SO4 encer warna larutan menjadi berwarna ungu kehitaman. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
NO2- +2I- +H2SO4 → SO42- + H2O + NO + I2
Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa gas NO dapat terbentuk dengan
mereaksikan NaNO2 dan H2SO4 yang ditandai dengan perubahan larutan yaitu ungu
kehitaman karena NO2 bertindak sebagai oksidator yang menyebabkan pembebasan iod.
Berikut ini merupakan reaksi terbentuknya kompleks iod dan amilum.
Percobaan Ketiga
Percobaan ketiga bertujuan untuk mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan
senyawanya. Langkah pertama pada percobaan ini yaitu memasukkan larutan HNO3 yang
berupa larutan tidak berwarna sebanyak 1 mL. Kemudian larutan ditambahkan dengan
larutan H2SO4 yang berupa larutan tidak berwarna sebanyak 1 mL. Ketika larutan
ditambahkan dengan larutan H2SO4, larutan tidak mengalami perubahan yaitu tetap tidak
berwarna. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
4HNO3(aq) + 2H2SO4(aq) → 4NO2(g) + O2(g) + 2H2SO4(aq)
Setelah itu, campuran larutan ditambahkan larutan FeSO4 yang berupa larutan
berwarna jingga secara perlahan. Seharusnya terbentuk cincin berwarna coklat atau yang
disebut dengan cincin tengguli, namun pada percobaan ini tidak terbentuk karena pada saat
penambahan larutan FeSO4 yang tidak sempurna mengenai dinding tabung. Oleh karena
itu, cincin tengguli tidak dapat terbentuk. Reaksi yang seharusnya terjadi adalah sebagai
berikut.
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq) → 2NO (g) + 4SO42-(aq) + 6Fe3+(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO(g) → [Fe(NO)]2+(aq)

Percobaan Keempat
Percobaan keempat bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan senyawa amonium.
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu memasukkan larutan NH4OH 2 M yang berupa
larutan tidak berwarna sebanyak ± 1mL. Lalu dialiri gas H2S. Gas H2S peroleh dengan
cara mereaksikan FeS dengan HCl pekat. Gas H2S mempunyai bau yang menyengatdan
berwarna putih. Ketika dialiri gas H2S larutan tetap tidak berwarna. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
FeS + 2HCl(l) → H2S(g) + FeCl2(aq)
Setelah itu, larutan ditambahkan 1 mL ammonium 0,1M yang berupa larutan tidak
berwarna. Campuran larutan kemudian dikocok dengan bunga belerang yang berupa
serbuk kuning dan disaring. Hasil yang diperoleh yaitu filtrat berupa larutan tidak
berwarna dan residu berupa endapan kuning dari (NH4)2S2. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut.
NH4OH (aq) + H2S (g) → (NH4)2S (aq) + H2O (l)
(NH4)2S(aq) + S(s) → (NH4)2S2(s)
Filtrat dan residu yang dihasilkan masing-masing ditambahkan HCl encer yang
berupa larutan tidak berwarna. Ketika residu ditambahkan HCl, residu tidak dapat larut
dan larutan tetap tidak berwarna, sedangkan filtrat juga tetap tidak berwarna.

Percobaan Kelima
Percobaan kelima bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan
amonia di Laboratorium dan mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan senyawanya.
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu memasukkan larutan NH4Cl 4M yang berupa
larutan tidak berwarna ke dalam tabung reaksi. Kemudian larutan ditambahkan dengan
seujung sendok kecil Ca(OH)2 yang berupa serbuk putih. Setelah itu, larutan dipanaskan.
Saat dipanaskan, larutan berwarna putih keruh dan timbul gelembung gas.
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s)  CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
Gas yang terbentuk diuji menggunakan kertas lakmus merah basah dan pengaduk
yang telah dicelupkan larutan HCl. Kertas lakmus yang semula berwarna merah berubah
warna menjadi berwarna biru. Hal tersebut menandakan bahwa das NH3 telah terbentuk
karena gas NH3 yang bersifat basa.
Selain itu, gas juga diuji dengan menggunakan pengaduk yang telah dicelupkan HCl
pekat dan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ketika pengaduk dimasukkam
ke dalam tabung yang berisi gas, terbentuk gas yang berupa asap putih. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut.
NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)

Percobaan Keenam
Percobaan kelima bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan
amonia di Laboratorium dan mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan senyawanya.
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu 5 mL NH4OH pekat berupa larutan tidak
berwarna dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL dan dipanaskan perlahan-lahan
menghasilkan larutan tidak berwarna, dan terbentuk gas selama beberapa menit, sesuai
dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
dipanas kan
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(l)

Gas yang terbentuk ditampung dalam tabung reaksi kering yang ditutup dengan karet
penutup yang dihubungkan dengan selang. Setelah gas terbentuk, maka dilakukan uji
dengan menggunakan pengaduk kaca yang sudah dicelupkan pada HCl pekat. Ketika
pengaduk dicelupkan, terbentuk gas yang berupa asap putih. Hal tersebut membuktikan
bahwa dalam tabung reaksi tersebut terdapat gas NH3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut.
NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl (aq)
Selain itu, gas yang terbentuk juga diuji dengan air yang telah dialiri gas dan
kemudian ditambahkan indikator PP. Ketika air dialiri gas, air tidak mengalami
perubahanyaitu tetap tika berwarna. Setelah itu, air yang telah dialiri gas tersebut
ditambahkan dengan indikator PP. Air berubah warna menjadi berwarna merah muda. Hal
tersebut dikarenakan adanya gas NH3 yang sebelumnya dialirkan ke air yang bersifat basa
sesuai dengan rentang pH 8-10, dari tidak berwarna menjadi berwarna merah muda.
Berikut ini merupakan reaksi yang terjadi antara gas NH3 dan indikator PP.
X. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
 Gas nitrogen dapat dibuat dengan mereaksikan NaNO2 + NH4Cl dengan bantuan
pemanasan. Gas nitrogen dapat di identifikasi menggunakan kayu yang menyala besar
mengakibatkan nyala api padam karena gas N2 bersifat tidak reaktif.
 Dari percobaan kedua didapatkan gas NO dengan mereaksikan NaNO2 dan H2SO4
yang ditandai dengan perubahan larutan yaitu ungu kehitaman karena NO2 bertindak
sebagai oksidator yang menyebabkan pembebasan iod.
 Dari percobaan ketiga tidak terbentuk cincin tengguli.
 Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan senyawa ammonium
yaitu dengan cara mereaksikan NH4OH + H2S dan S.
 Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh gas NH3 dengan mereaksikan NH4Cl
dan Ca(OH)2 yang ditandai dengan perubahan kertas lakmus merah menjadi biru serta
timbul asam yang merupakan gas NH4Cl.
 Dari percobaan ini didapatkan gas NH3 dari pemanasan NH4OH. NH3 bersifat basa
karena dapat memberi warna merah muda pada air yang ditambah indikator PP.
Reaksi antara gas NH3 dengan HCl dapat membentuk gas NH4Cl berupa gas berwarna
putih.
XI. Jawaban Pertanyaan

1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium!


Jawab:
Nitrogen dapat dibuat di laboratorium dengan mereaksikan NaNO2(aq) yang
ditambahkan perlahan-lahan dengan NH4Cl(aq) kemudian dipanaskan. Gas yang akan
terbentuk dari pemanasan ini adalah gas nitrogen. Agar gas nitrogen ini dapat ditampung,
rangkaian alat harus diisolasi dan ditutup rapat, sehingga gas yang keluar dapat
ditampung, tidak bocor atau keluar sistem. Reaksinya adalah :
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq)  NaCl(aq) + N2↑(g) + 2H2O(l)
Pembuatan gas NH3 di laboratoruim dapat dibuat dengan mereaksikan larutan NH4Cl
dengan padatan Ca(OH)2 melalui proses pemanasan. Gas yang terbentuk dari pemanasan
ini adalah gas amonia, dengan reaksi sebagai berikut:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s)  CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
Selain itu, pembuatan gas ammonia di Laboratorium juga dapat dibuat dengan
memanaskan larutan NH4OH. Gas yang terbentuk dari pemanasan ini adalah gas amonia,
agar dapat diperoleh gas amonia yang banyak, sistem harus diisolasi, tempat keluarnya gas
harus dihubungkan dengan selang dan dibuat agar tidak ada gas yang dapat keluar.
Reaksinya adalah:
dipanaskan
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(aq)
2. Jelaskan sifat-sifat kimia nitrogen!
Jawab:
 Tidak berwarna, gas nirogen tidak berwarna, hal inilah yang menyebabkan sulitnya
mengidentifikasi gas ini. Dalam percobaan, karena sifat kimia ini, kami sulit
menentukan dimana letak kebocoran gas notrogen.
 Tidak berbau. Gas nitrogen tidak mengeluarkan bau, jadi untuk kita tidak dapat
mengetahui gas nitrogen dihasilkan attau tidak dari baunya.
 Tidak terbakar. Gas nitrogen ini tidak mudah terbakar, sehingga aman. Karenanya kami
menggunakan pembakar spirtus saat membuat gas ini.
 Tidak berasa. Gas nitrogen tidak mempunyai rasa yang spesifik.
 Tidak beracun. Gas nitrogen tidak bersifat toksik atau beracun, sehingga apabila kita
menghirup gas ini, tidak akan membahayakan tubuh.
 Gas ini memiliki lima elektron di kulit terluarnya.
 Dalam bentuk murni, dikenal sebagai amonia anhidrat dan bersifat higroskopis (mudah
menyerap kelembaban).
 Nitrogen tidak mudah terbakar dan tidak memperbesar pembakaran
 Nitrogen adalah gas inert, sangat stabil dan non-polar.
 Pada suhu rendah elemen nitrogen berkemampuan reaktif sangat rendah.
 Pada suhu tinggi nitrogen bisa bereaksi dengan Chrom, Silikon,Titanium, Aluminium,
Boron, Berrylium, Magnesium, Barium, Strontium, Kalsium, dan Lithium dan
membentuk nitrit dan oksigen membentuk NO.
 Dengan adanya katalisator dan suhu menengah, nitrogen bereaksi dengan hidrogen
membentuk amoniak. Pada suhu di atas 1800 °C, Nitrogen, Karbon dan Hidrogen
bergabung membentuk Hidrogen Sianida.

3. Tulislah persamaan reaksi semua percobaan diatas!


Jawab:
 Percobaan 1:
NaNO2(aq) + NH4Cl(aq)  NaCl(aq) + N2↑(g) + 2H2O(l)
 Percobaan 2:
NaNO2(s) + H2O(l)  NaNO2(aq)
Tabung 1:
2NaNO2(aq) + H2SO4 (aq)  Na2SO4(aq) + 2NO2↑(g) + H2↑(g)
Tabung 2:
2NO2- (aq) + 2I- (aq) + 2H2SO4 (aq) → I2 (aq) + 2NO (g) + 2SO42- (aq) + 2H2O (aq)
 Percobaan 3:
4HNO3(aq) + 2H2SO4 (aq)  4NO2↑(g) + O2↑(g) + H2SO4(aq)
2NO3-(aq) + 4H2SO4(aq) + 6Fe2+(aq)  6Fe3+(aq) + 2NO↑ (g) + 4SO42-(aq) + 4H2O(l)
Fe2+(aq) + NO↑(g)  [Fe(NO)]2+(aq)
 Percobaan 4:
FeS(s) + 2HCl(aq)  FeCl2(aq) + H2S↑(g)
2NH4OH(aq) + H2S(g)  (NH4)2S(aq) + 2H2O(l)
(NH4)2S(aq) + S(s)  (NH4)4S2↓ (s)
(NH4)2S2(s) + HCl(aq)  2NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S↓(s)
 Percobaan 5:
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(s)  CaCl2(aq) + NH3(g) + H2O(l)
NH3(g) + HCl(aq)  NH4Cl(aq)
 Percobaan 6:
NH4OH(aq) dipanaskan NH3↑(g) + H2O(l)
Uji 1:
NH3↑(g) + HCl(aq)  NH4Cl (aq)
Uji 2:
dipanaskan
NH4OH(aq) NH3(g) + H2O(l)

4. Sebutkan kegunaan amonium!


Jawab:
 Dapat digunakan untuk membuat gas nitrogen (amonium yang pekat).
 Senyawa NH4Cl dalam industri, digunakan sebagai bahan solder dan cetak tekstil
serta sebagai komponen pembuat sel baterai kering.
 Dalam bidang medis, amonium klorida digunakan sebagai ekspektoran pada obat
batuk serta sebagai suplemen makanan.
 Amonia ± 80% dari yang dihasilkan oleh industri digunakan dalam bidang pertanian
sebagai pupuk.
 Amonia digunakan sebagai gas pendingin, untuk pemurnian pasokan air, dan dalam
pembuatan plastik, bahan peledak, tekstil, pestisida, pewarna dan bahan kimia
lainnya. Hal ini ditemukan di banyak rumah tangga dan solusi pembersih kekuatan
industri. Solusi amonia pembersih rumah tangga yang diproduksi dengan
menambahkan gas amonia ke air dan dapat antara 5 dan amonia 10%.
 Amonia untuk keperluan industri dapat konsentrasi 25% atau lebih tinggi dan bersifat
korosi
 Amonia cair dapat dipakai sebagai pelarut baik untuk senyawa-senyawa anorganik
maupun organik dan sebagai media reaksi dalam sintesis.
XII. Daftar Pustaka
Cotton, F. Albert and Wilkinson G. 1962. Advance Inorganic Chemistry. New York :
Interscience Publisher Inc.
Lutfi, Achmad dkk. 2016. Kimia Anorganik : Unsur-Unsur Golongan Utama. Surabaya :
Jurusan Kimia FMIPA Unesa.
Petrucci, Ralph H.1992. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar. Bandung : Yrama Widya.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Surabaya:
Jurusan Kimia FMIPA Unesa.

You might also like