Professional Documents
Culture Documents
Final Please
Final Please
Gagal tumbuh adalah suatu keadaan status nutrisi yang rendah sebagai akibat tidak
adekuatnya asupan dan absorbsi kalori atau pengeluaran kalori yang berlebihan.
Gagal tumbuh sering ditentukan dengan BB/U dibawah persentil 5 pada beberapa
pengukuran atau kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan semestinya
berdasarkan grafik pertumbuhan dan memiliki nilai dibawah nilai yang ditentukan.
Evaluasi yang penting digunakan yaitu kebiasaan pola makan anak dan asupan kalori.
Pemeriksaan laboratorium tidak terlalu direkomendasikan untuk mencari
penyebabnya. Pendekatan penatalaksanaan multidisiplin, termasuk perawatan di
rumah dan konseling nutrisi telah dibuktikan dapat meningkatkan berat badan,
keeratan hubungan orangtua dan anak serta peningkatan kognigtif. Efek jangka
panjang dari gagal tumbuh terhadap perkembangan kognigtif dan perkembangan
akademik belum diketahui secara pasti.(1,3)
Gagal tumbuh merupakan istilah untuk menjelaskan pertumbuhan yang
inadekuat atau tidak dapat mempertahankan pertumbuhan yang semestinya, biasanya
pada awal masa kanak-kanak. Hal ini merupakan tanda dari nutrisi yang rendah,
namun karena banyaknya proses biologis, psikososial dan lingkungan yang dapat
menyebabkan kekurangan nutrisi sehingga gagal tumbuh tidak dapat dijadikan
sebagai diagnosis hanya dari kekurangan nutrisi. Gagal tumbuh bukanlah suatu
diagnosis melainkan gejala yang harus dicari penyebabnya.(1,2)
Gagal tumbuh sering dijumpai dalam masalah pediatrik sehari-hari,
mempengaruhi 5-10% anak-anak di bawah lima tahun di negara maju dengan insiden
lebih tinggi di negara berkembang. Hal utama yang menyebabkan gagal tumbuh
adalah kombinasi antara nutrisi dan lingkungan sebagai akibat dari kemiskinan dan
atau pengabaian. Kunci untuk mendiagnosis gagal tumbuh secarah akurat yaitu
dengan menggukur dan memasukkan hasil pengukuran berat badan, tinggi badan dan
lingkar kepala secara berulang dengan membandingkan hasilnya dengan grafik
pertumbuhnan anak.(1,3,4)
1
Istilah “kegagalan tumbuh kembang” (failure to thrive) pertama kali digunukan
untuk menggambarkan keadaan malnutrisi pada bayi-bayi yang dirawat pada awal
tahun 1990-an. Istilah ini lebih bersifat deskriptif daripada diagnostik, yang
diterapkan untuk anak yang berat badan atau kecepatan pertambahan beratnya secara
bermakna lebih rendah daripada anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama.
Kegagalan pertumbuhan pada masa bayi dan anak dapat disebabkan oleh beragam
faktor, termasuk penyakit medis serius, disfungsi, interaksi anak-pengasuh,
kemiskinan, kesalahan informasi kepada orang tua dan penganiayaan anak.(4)
Definisi
Gagal tumbuh adalah istilah yang digunakan untuk bayi dan anak yang mengalami
malnutrisi dan gagal mencapai pertumbuhan sesuai standar. Istiliah gagal tumbuh
pertumbuhan yang tidak memadai, penyebab organik dan lingkungan. Sangat penting
untuk menilai adanya peran serta medis, nutrisi perkembangan, psikososial dan
didapatkan BMI/U kurang dari persentil 5, atau PB/U kurang dari persentil 5, atau
perlambatan perkembangan berat badan antara dua garis utama persentil, atau BB/U
kurang dari persentil 5, atau berat badan kurang dari 75% median BB/U atau berat
badan kurang dari 75% median BB/PB, atau pertumbuhan berat badan kurang dari
persentil 5 yang didapatkan pada beberapa kali pengukuran. Kombinasi dari beberapa
kriteria antropometri harus digunakan untuk keakuratan dalam menentukan anak yang
2
berisiko gagal tumbuh. BB/PB merupakan indikator yang lebih baik digunakan pada
Epidemiologi
Diperkirakan 80% dari anak yang mengalami gagal tumbuh terjadi sebelum usia
perawatan dasar dan 3 dari 5% dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit.(1)
Nutrisi yang rendah adalah penyebab utama yang paling sering menyebabkan
gagal tumbuh yang disebabkan oleh kemiskinan, dan terjadi pada 95% kasus dari
gagal tumbuh. Puncak dari kejadian gagal tumbuh pada anak berada pada usia
diantara 9-24 bulan, yang tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Gagal tumbuh jarang
terjadi pada anak diatas umur 5 tahun. Menurut Weston, 66% dari ibu yang memiliki
anak yang mengalami gagal tumbuh merupakan korban kekerasan pada anak
sebelumnya.(3)
Etiologi
beragam dan multifaktorial. Penyebab utama gagal tumbuh berbeda berdasarkan usia
3
Dahulu, penyebab gagal tumbuh dibagi atas organik (medis) dan nonorganik
(sosial atau lingkungan). Akan tetapi terjadi pengembangan penyebab dari gagal
tumbuh pada sebagian besar anak yang disebabkan oleh banhyak faktor termasuk
biologi, fisiologi dan lingkungan. Secara praktis, klasifikasi berdasarkan kalori yaitu,
Penyebab gagal tumbuh non organik, terjadi apabila didapatkan tidak ada kondisi
medis yang menyebabkan terjadinya gagal tumbuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh
Gagal tumbuh non organik terjadi pada 70% dari seluruh kasus gagal tumbuh.
Berdasarkan hal ini, didapatkan sepertiga dari kasus gagal tumbuh disebabkan oleh
perwatan anak yang tidak tepat, seperti teknik memberi makanan pada anak yang
Penyebab gagal tumbuh organik, terjadi apabila didapatkan penyebab medis yang
mendasari. Hal yang paling sering menyebabkan gagal tumbuh yaitu infeksi (seperti
diare kronik, gastroesofageal reflux, stenosis pilori) atau gangguan neurologis (seperti
sereberal palsy, retardasi mental). Penyebab organik terjadi kurang dari 20% kasus
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suk Dong Yoo, dkk, 65% dari sampel
disebabkan oleh nonorganik dan 35% disebabkan oleh faktor organik. Penyebab
4
jantung (6,5%), bayi prematur/IUGR (5,7%), gangguan perkembangan saraf (4,1%),
5
Faktor Risiko
Yang termasuk dalam prenatal yaitu prematuritas, terpapar terhadap agent toxic di
makanan yang tidak tepat, kebiasan anak yang mempengaruhi pola makan,
kelainan kongenital yang mempengaruhi cara makan dan sesak napas yang
berlangsung lama.
gangguan metabolisme pada bayi baru lahir, diabetes insipidus, renal tubular
6
Gejala Klinis
Pada umumnya orang tua sering mengeluhkan anak yang tidak tumbuh dengan
baik atau kehilangan berat badan, tidak memiliki nafsu makan yang baik, tidak seperti
menggunakan berat badan lahir dan data antropometri dari anak tersebut. Anak
biasanya terlihat lebih kecil daripada yang seharusnya sesuai umur anak, kehilangan
lemak subkutan, kehilanggan massa otot, ekstremitas yang kurus, wajah yang tirus,
Penegakkan Diagnosis
Anamnesis
Pada anamnesis dapat ditanyakan secara akurat hal-hal mengenai pola makan
anak, jumlah kalori yang diabsorbsi, ikatan antara ibu dan anak harus diperoleh
sebagai kunci untuk menentukan penyebab dari gagal tumbuh. Mengobservasi pola
makan batita dapat membantu untuk mengevaluasi pemilih makanan atau tidak mau
makan. Tanyakan pada anak bersamaan dengan orang tua untuk menentukan
makanan yang dikonsumsi selama tiga hari terakhir untuk menentukan jumlah kalori
yang diperoleh.(1)
7
- Penggunaan obat-obatan atau merokok
Kehamilan dan persalinan - Neonatal asphyxia
- Prematuritas
- Kecil masa kehamilan
- Berat dan panjang badan lahir
- Kongenital malformasi atau infeksi
- Ikatan ibu dan anak
- Masa perawatan di rumah sakit
- ASI
- Kesulitan makan selama periode
neonatus
Riwayat kesehatan anak - Perawatan bayi regular
- Imunisasi
- Perkembangan anak
- Riwayat penyakit dan tindakan
pembedahan
- Infeksi berulang
Riwayat pertumbuhan - hasil pengukuran sebelumnya
Riwayat asupan nutrisi - kebiasan makan dan lingkungan
- alergi makanan
- kuantitas dari asupan makanan
Riwayat sosial - usia dan status orang tua
- siapa yang meberi makan pada anak
- masalah dalam kehidupan
- kehidupan sosial dan ekonomi
- persepsi gagal tumbuh sebagai suatu
masalah
- riwayat kekerasan dari perawatan anak
8
Sistemik/penyakit oraganik - anorexia
- perubahan status mental
- disfagia
- pola buang air besar dan
konsistensinya
- muntah atau gastroesofageal reflux
- demam berulang
- disuria dan frekuensi berkemih
- aktivitas
Pemeriksaan Fisik
Hal pertama yang dilakukan untuk memeriksa pasien dengan suspek gagal tumbuh
yaitu melakukan pengukuran yang akurat tinggi (panjang) badan, berat badan dan
lingkar kepala, harus diukur dengan tepat dan di masukkan dalam bagan pertumbuhan
yang sesuai dari waktu ke waktu. Dalam menegakkan diagnosis gagal tumbuh,
diukur beberapa kali dan hasilnya dinilai berdasarkan bagan pertumbuhan anak.(1)
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting dan harus diukur
pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur.
Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada
tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lain. Pada saat ini berat
badan dipakai sebagai indikator yang terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan
tumbuh kembang anak karena berat badan sensitif terhadap perubahan walaupun
9
terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa, pada masa pertumbuhan, ukuran tinggi
badan meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai, dan berhenti pada umur 8-20
tahun.(7)
normal atau tidak normal. Evaluasi pola pertumbuhan ini seharusnya dilengkapi
dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang detail. Tinggi badan orangtua berguna
Dalam pemeriksaan fisik yang harus diperhatikan yaitu kelainan genetik yang
tanda-tanda kekerasan pada anak dan mengobati efek dari malnutrisi tersebut.(3)
Selain itu, anak yang mengalami gagal tumbuh biasanya memiliki gejala seperti kulit
perkembangan otot yang jelek, lemak subkutaneus yang sedikit, perut yang
membuncit disertai malabsorbsi, serta gejala klinis lainnya dari defisiensi vitamin
10
Tabel 3. Kriteria antropometrik untuk mendiagnosis gagal tumbuh (1,9)
BB <75% berat badan rata-rata sesuai usia
BB <80% berat badan rata-rata sesuai BB/PB
BMI/U kurang dari persentil 5
PB/U kurang dari persentil 5
Penurunan berat badan melewati dua garis persentil utama
Kecepatan pertambahan berat badan kurang dari 5%
Pemeriksaan Penunjang
gagal tumbuh pada sebagian kecil anak-anak, namun secara umum tidak
digunakan untuk menilai anemia, defisiensi zat besi dan B12, kadar elektrolit,
albumin serta kadar IGF dan IGFbP-3 yang rendah yang sering terjadi pada anak
11
Diferensial Diagnosis
- Sindrom diencefal
Penatalaksanaan
Jika diagnosis dari gagal tumbuh telah dibuat dan tidak diketemukan kondisi medis
lainnya pada pemeriksaan, maka harus diberikan secara tepat anjuran untuk mengejar
pertumbuhan harus dilakukan. Konseling nutrisi yang sesuai dengan usia anak harus
diberikan terhadap orang tua. Untuk orang tua dengan bayi yang menyusui,
pertumbuhan diperoleh.(1)
Deteksi dini dan penatalaksanaan awal gagal tumbuh sangat penting karena
dapat mencegah komplikasi jangka panjang. Dari beberapa literatur dikatakan bahwa
pemberian kalori yang tepat adalah hal yang palling penting dalam penatalaksanaan
gagal tumbuh.(6)
12
Diet dan pola makan
Penanganan utama untuk anak dengan gagal tumbuh berdasarkan etiologinya yaitu
intervensi asupan nutrisi dan modifikasi kebiasaan makan. Untuk bayi menyusui,
interval setiap pemberian makan tidak boleh melebihi 4 jam dan maksimal waktu
untuk mengisap ASI yaitu 20 menit. Selain itu, modifikasi kebiasan juga diperlukan
seperti menjauhi pemberian sari buah yang berlebihan dan mengeliminasi aktivitas
tumbuh harus memperoleh kalori 1,5-2 kali kalori yang dibutuhkan sesuai usia.
bawah ini.(1,2)
Makanan yang diberikan harus dimulai dengan jumlah yang sedikit kemudian
penambahan berat badan sebagai respon dari kalori dalam jumlah yang adekuat.(3)
13
Tabel 6. Penambahan berat badan sesuai usia (3)
mengeliminasi kondisi lingkungan yang merugikan. Hal ini dapat dilakukan oleh
orang tua, sukarelawan atau tenaga sosial yang ada. Dari beberapa penelitian
Orang tua harus diberi informasi mengenai interaksi anggota keluarga yang dapat
mengganggu seorang anak. Makanan yang disediakan harus dibuat sedemikian rupa
sehingga anak tidak mengalami kesulitan untuk mengunyah makanan tersebut. Untuk
14
Perawatan gagal tumbuh
Ibu harus diajarkan untuk memasak makanan lokal daerah setempat yang tersedia
sehingga kebutuhan kalori tercukupi. Orang tua juga harus diberikan informasi
mengenai kebutuhan nutrisi dan psikologis bagi anak dengan gagal tumbuh.(3)
Anak yang mengalami gagal tumbuh harus dipantau setiap 4 minggu hingga
Untuk anak yang tidak terjadi perkembangan karena kondisi medis yang tidak
dapat terdiagnosis atau masalah sosial yang tidak dapat diatasi maka diperlukan
Komplikasi
dan akhirnya menyebabkan anak lebih rentan mengalami infeksi. Anak yang
15
mengalami gagal tumbuh dan infeksi harus segera dievaluasi dan mendapat
dalam rentang normal. Saat pemberian makan kembali dengan cepat setelah
terganggu.(5)
Prognosis
Malnutrisi yang berlangsung lama, biasanya terjadi pada negara berkembang dapat
secara negatif mempengaruhi pertumbuhan anak dan kognigtif. BBLR pada bayi yang
cukup bulan yang mengalami gagal tumbuh juga didapatkan perkembangan efek
dalam waktu jangka panjang. Pada usia delapan tahun, anak ini terlihat lebih kecil
dari anak-anak lainnya, kognigtif yang rendah dan secara keseluruhan lebih rendah
16
dibidang akademik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memgalami gagal
tumbuh.(1)
KESIMPULAN
Gagal tumbuh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan keadaan bayi
ataupun balita yang memiliki berat badan atau kenaikan berat badan rata-rata secara
mencolok kurang dari yang seharusnya pada anak-anak di usia , jenis kelamin dan
etnik yang sama. Bisanya terjadi pada anak usia 1-2 tahun, akan tetapi dapat juga
terjadi pada saat kapanpun di masa kanak-kanak.(6)
Walaupun definisi dari gagal tumbuh bervariasi, namun beberapa peneliti
menyetujui bahwa gagal tumbuh dapat dinilai dengan membandingkan secara akurat
panjang badan dan berat badan pada tabel pertumbuhan anak yang dilakukan secara
berulang. Evaluasi laboratorium dapat digunakan untuk menggali riwayat pasien serta
pemeriksaan fisik saja. Penanganan gagal tumbuh dapat dimulai dengan mencari tahu
etiologinya. Intevensi nutrisi dengan menggunakan diet sesuai dengan kalori yang
dibutuhkan merupakan dasar dari penangana gagal tumbuh. Masalah sosial dalam
keluarga dan masalah kesehatan harus diselesaikan. Mencari penyebab dasar dari
gagal tumbuh dengan hati-hati dan berulang dan pemberian suplementasi kalori
secara bertahap dan agresi sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik dari
perawatan anak dengan gagal tumbuh.(3)
Tujuan dari penatalaksanaan gagal tumbuh yaitu jumlah kalori yang adekuat sesui
dengan yang ditentukan, konseling nutrisi terhadapa keluarga, monitoring
pertumbuhan dan status nutrisi, penatalaksanaan yang spesifik terhadap komplikasi
ataupun defisiensi, monitoring dan follow up jangka panjang dan mengedukasi
kepada keluarga serta lingkungan sosial mengenai teknik mengasuh anak.(11)
17