You are on page 1of 1

mental.

Semangat persatuan dan pantang menyerah tidak jatuh dari


langit begitu saja, pembentukannya harus kita usahakan. Metodenya
harus tepat dan harus sesuai dengan kondisi perkembangan mental
manusia. Pemaksaan belajar pada masa pertumbuhan akan
mengakibatkan orang menjadi jompo ketika memasuki usia produktif.
Mengapa anak-anak kita menjadi juara olimpiade matematika dan fisika
internasional sementara bangsa yang tidak menang justru lebih makmur
dan lebih maju kehidupannya ? Jangan-jangan itu adalah suatu ilusi
yang mereka ciptakan agar kita terkonsentrasi melulu pada prestasi
anak-anak kita sampai mengabaikan kondisi perkembangan mental
mereka. Anak-anak kita terus kita jejali dengan bahan ajar, sampai pada
saatnya mereka seharusnya produktif malah berubah menjadi pasif dan
jompo.

Yang perlu kita sadari saat ini adalah, sudah ada beberapa bangsa yang
masuk ke dalam ruang kelas mereka. Kita belum. Jangan pedulikan
bangsa lain yang juga belum masuk ke dalam kelas. Kita jangan
mencari perimbangan yang buruk. Yang menentukan nasib kita adalah
kita sendiri. Mari kita masuk kelas, telat tidak apa-apa, yang penting
masuk kelas dulu. Di dalam kelas kita akan menemukan perbedaan
sejati kita dengan mereka yang masih berada di luar.

Tidak usah berpikir tentang studi banding. Kita pahami dahulu sifat-
sifat kita di dalam kelas. Setelah kita memahami sifat-sifat kita,
mungkin saja kita malah tidak memerlukan studi banding.

Pendidikan yang Selaras Dengan Pertumbuhan Mental

Kita selalu dibuat bingung, ganti Menteri Pemdidikan, ganti pula


metodenya. Ubah ini ubah itu, sepertinya kreatif selalu menemukan
metode-metode baru. Sementara anak-anak semakin bingung
bagaimana cara mengunyah makanan baru, termasuk guru-guru mereka.
Bahkan para orang tua yang sebelumnya tidak tahu apa-apa terpaksa
ikut mengunyah makanan baru tersebut. Makanan apa ini ? Bagaimana

Page 40 of 67

You might also like