Professional Documents
Culture Documents
2007
sistim Informasi Kesehatan. Profil ini adalah sarana untuk memantau dan mengevaluasi
dan grafik.
sehingga lebih terarah dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan setiap program di
Puskesmas.
Data yang disajikan pada Profil Kesehatan Puskesmas Matakali tahun 2007 ini
adalah Paduan dari data BPS Kab.Polewali Mandar dengan data Pengamatan langsung (
Door to Door ) yang disajikan dalam bentuk cakupan program ( Basic Six ) Puskesmas
Matakali .
Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007 ini ada
beberapa hambatan yang ditemui sehingga bila ada kekurangan dalam penyusunan
mohon di maklumi
Wassalam
Penyusun
sebagai dasar Evaluasi tahunan dan pemantauan kecamatan sehat tahun 2010
fungsikan pada Bulan Mei tahun 2005 sesuai (SK Bupati Februari tahun 2005 )
yang sampai saat ini memberikan pelayanan rawat jalan secara optimal dengan
Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan
program pokok
masa depan yang hidup di lingkungan yang sehat dan berprilaku masyarakatnya
Untuk mewujudkan visi tersebut, ada tiga Misi yang harus diemban
Puskesmas Matakali :
Kesehatan .
S t r a t e g i:
Rehabilitatif.
Kesehatan Dasar.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Matakali adalah 57,62 Km 2 dengan batas
–batas wilayah sebagai berikut :
Berikut :
B. DERAJAT KESEHATAN
Indikator derajat kesehatan dan target yang hendak di capai tahun 2010
adalah sebagai berikut :
Bugis (27,13%), Jawa (10,43%), Toraja (5,02%), Makassar (2,28%). 96,33% beragama Islam, 3,6%
beragama Kristen, dan 0,07% beragama Hindu. Sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat,
seperti persatuan yang diwujudkan dalam sikap kegotongroyongan yang kokoh. Ini terlihat pada
acara-acara seperti selamatan, pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain yang sangat
mencerminkan budaya atau adat istiadat setempat. Mata pencaharian penduduk pada
umumnya adalah petani, sarana transportasi yang digunakan adalah angkutan umum (pete-pete)
dan ojek.
Fasilitas Pendidikan :
tentang kesehatan, maka diharapkan masyarakat yang berpendidikan tinggi memiliki kesadaran
yang tinggi pula dalam perilaku hidup sehat. Kondisi wilayah kerja puskesmas matakali pada
umumnya tingkat pendidikan masih rendah sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan
pentingnya pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan, namun tidak bisa dipungkiri juga
dukun. Hal ini disebabkan karena masyarakat kita masih kental dengan budaya, tradisi dan
kepercayaan setempat.
Sarana
1 Puskesmas (non perawatan) yaitu Puskesmas Matakali berlokasi di Jl. Poros Majene
3 Pustu masing-masing :
2 Polindes masing-masing :
Tenaga
Jumlah tenaga stuktural dan fungsional puskesmas matakali dapat dilihat pada table 48
TATA USAHA
SYAMSUDDIN UMAR
ROSMAWATI
FAUZAN
SUHARTINI
PUSTU PATAMPANUA
Hj. ANDI MULIATI
BUNGAROSI
HAJARAH
Sarana Peribadatan :
Masjid : 27 buah
Gereja : 4 buah
Sarana Olah Raga : Dari 1 Kelurahan dan 5 Desa di kecamatan matakali terdapat
A. UPAYA KESEHATAN
Puskesmas Matakali dalam menyelenggarakan kegiatan upaya pokok
kesehatan tetap mengacu kepada Basic Six ( Enam Dasar ) yaitu :
1. PROMOSI KESEHATAN
2. KIA/KB
3. Gizi
4. P2M
5. KESLING
6. UPAYA PENGOBATAN
Sementara upaya program yang lain, misalnya Laboratorium sederhana dan Kesehatan
Jiwa juga akan dikembangkan sesuai dengan tuntutan masalah kesehatan masyarakat.
hasil cakupan upaya program mulai Januari sampai dengan Desember 2006 sebagai berikut :
Kegiatan KIA terdiri dari kegiatan pokok dan integratif. Kegiatan integratif adalah kegiatan program
lain (misalnya kegiatan imunisasi merupakan kegiatan pokok P 2M) yang dilaksanakan pada
program KIA karena sasaran penduduk program P 2M (ibu hamil dan anak-anak) juga menjadi
pelayanan kesehatan. Untuk pertama ( kontak pertama ) disingkat dengan K1 sedangkan yang
lengkap K 4. Berdasarkan data tahun 2007 dari KIA diperoleh K1 dengan persentase cakupan
2. Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita, integrasi dengan program gizi.
3. Memberikan nasihat tentang makanan, mencegah timbulnya masalah gizi karena kekurangan
protein dan kalori dan memperkenalkan jenis makanan tambahan (vitamin dan garam
pengobatan.
6. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas. Integrasi dengan
Angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sepanjang Januari sampai dengan
desember 2007 Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu masyarakat sedikit lebih mengerti
B. Hasil Cakupan KB
kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera (NKKBS).
1. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Puskesmas maupun di masyarakat (pada saat kunjungan
rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK, dasa wisma dan sebagainya). Termasuk
samping KB.
Dari hasil pendataan yang dilakukan akhir Desember 2007 menunjukkan bahwa Jumlah Pus
2959, cakupan pelayanan Akseptor KB bedasarkan jenis alat kontrasepsi (dapat dilihat pada
table 19), pelayanan KB masih perlu ditingkatkan olehnya itu perlu kerjasama dengan lintas
program dan lintas sektoral dengan cara :Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para
dukun bersalin. Dukun diharapkan dapat bekerja sama dengan Puskesmas dan bersedia
menjadi motivator KB untuk ibu-ibu yang mencari pertolongan pelayanan dukun. (Kegiatan KB
Tujuan P2M adalah menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin, dan mengurangi
berbagai faktor resiko lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit
menular di suatu wilayah, memberikan proteksi khusus kepada kelompok masyarakat tertentu
abdominalis, demam berdarah, malaria, frambusia, filariasis, poliomyelitis, batuk rejan dan
cacingan.
Lebih khusus untuk Puskesmas Matakali, penyakit yang masih endemis adalah ;
a). Rabies
Penyakit ini menular melalui gigitan hewan penular rabies ( anjing, kucing, kera dan
hewan lainnya)
Penyakit Rabies ini adalah penyakit yang memiliki IR yang rendah tetapi memiliki CFR
( Case Fatality Rate ) yang tinggi sehingga penyakit ini sangat berbahaya bila tidak segera
diatasi.
Dari Pengelolah program Rabies Puskesmas Matakali pada tahun 2007 ditemukan adanya
penderita yang digigit hewan penular Rabies.namun Penderita Positif Rabies Tidak ada
b). Malaria
Malaria adalah penyakit menular dan menyerang semua golongan umur yaitu bayi, anak-
Setiap tahun terdapat 300-500 juta kasus malaria di dunia dan penyebab 1 juta kematian
anak. Didaerah yang terjangkit malaria dapat menjadi penyebab utama kematian dan
Di Indonesia , angka penderita Malaria cukup tinggi, mencapai 70 juta atau 35 % dari
penduduk Indonesia. Dimasa yang akan datang , penderita malaria akan meningkat akibat
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit memiliki kasus yang rendah
namun memiliki CFR yang tinggi. Lokasi yang paling sering mewabah adalah daerah yang
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang menular yang sifatnya akut dan
disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui perantaraan vector nyamuk Aedes
Aegypti.
Angka CFR yang tinggi dari penyakit ini sehingga dengan 1 penderita saja yang meninggal
dinyatakan KLB.
Sepanjang Januari sampai Desember 2007 jumlah penderita DBD di wilayah kecamatan
Upaya untuk mengatasi hal ini dilakukan Abatesasi dan pemantauan jentik berkala.
d). Filariasis
pada sebagian besar daerah panas lembab di dunia. Tingginya prevalensi tergantung
jumlah cakupan pengobatan sebanyak 96 %, Penderita penyakit Filariasis tidak ada kasus
a). Diare
Penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan antara lain vibrio, “E.Choli”, klostridia dan
intoksikasi / keracunan makanan. Merupakan penyakit yang mudah menular dan sering
Lingkungan yang terkendali, akibat sikap hidup dan perilaku masyarakat yang baik akan
Dalam tahun terakhir 2007 didapati jumlah penderita diare adalah 561 kasus, menurun
Penyakit Kusta adalah penyakit menular cronis dan disebabkan oleh kuman kusta
mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh
lainnya.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui air dengan lingkungan yang tercemar. Oleh karena
itu sering mewabah pada daerah yang sulit mendapatkan air bersih untuk dikomsumsi
masyarakat.
Berdasarkan data bahwa jumlah penderita Tifoid di Kecamatan Matakali tahun 2007
Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau yang lebih dikenal dengan ISPA lebih banyak
mengenai kelompok usia muda yang rawan khususnya Bayi dan Anak Balita. Dalam
Di dunia, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) jadi penyebab kematian dari 2
Juta Anak Balita pada tahun 2000. Di Indonesia , ISPA merupakan penyebab 36,4%
kematian bayi tahun 1992 dan 32,1 % kematian bayi pada tahun 1995, serta
penyebab 18,2 % kematian pada balita tahun 1992 dan 38,8% tahun 1995.
Berdasarkan data dari P2M program ISPA tahun 2007 Puskesmas Matakali
Cakupan penderita ISPA bukan pneumoni 2195 kasus, pneumoni 0 dan pneumoni
berat 0 .
Penyakit ini ditimbulkan terutama perumahan yang tidak layak, polusi udara
sehingga memungkinkan penularan penyakit ini. Dan faktor resiko lainnya seperti;
Penyakit Tuberkulosis disebabkan oleh kuman tuberculosis dengan gejala khas. Pada
Penyakit memiliki daya tular yang tinggi dan untuk mengetahuinya dideteksi melalui
Indikator yang digunakan dalam Progam TB diantaranya ; Proporsi Suspek yang diperiksa
dahaknya, Angka konversi (Conversion Rate), Angka Kesembuhan (Cure Rate) dan Angka
Adapun CDR : sebesar 24, 7 % dari 70 % target, sedangkan Cure Rate :100 % dari 85 %
target.
Fenomena yang terjadi pada penyakit TBC ini dikenal dengan istilah Ice Berg Phenomena ,
dimana jumlah penderita yang tidak terlaporkan (muncul) lebih banyak dari pada yang
Dari bulan Januari – Desember tahun 2007 peningkatan angka kesembuhan penderita
walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit tersebut
1). Poliomyelitis
Penyakit ini adalah merupakan suatu infeksi menular yang terutama mengenai dan
merusak sel-sel motorik dikurno anterior medulla spinalis dan inti motorik batang otak
sehingga menimbulkan kelumpuhan dan atrofi otot.Dan sepanjang tahun 2007 tidak di
2). Campak
Ialah infeksi akut menular yang disebabkan oleh virus. Terutama mengenai anak umur 6
bulan – 5 tahun.,dan tidak ada kasus penyakit campak di wilayah Puskesmas Matakali.
3). Diftheri
Ialah suatu penyakit infeksi mendadak yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium
Diftheriae. Sangat mudah menular terutama mengenai anak-anak umur 2 bulan – 5 tahun.
4). Pertusis
Adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh Bordetella Pertusis. Nama lain penyakit
ini adalah tussis quinta, whooping cough, batuk rejan, batuk seratus hari.
5). Tetanus
6). TBC
Tuberkulosis anak masih merupakan problema yang kompleks terutama di Negara yang
7). Hepatitis-B
Ialah penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya
Masalah gizi masih cukup rawan di beberapa wilayah Indonesia, tidak terkecuali wilayah kerja
Puskesmas Matakali. Penyebab langsung adalah komsumsi zat gizi kurang dan infeksi penyakit.
Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu ketersediaan pangan ditingkat rumah tangga, asuhan
Ibu dan anak serta pelayanan kesehatan. Disisi lain yang menjadi penyebab utama yakni,
masalah gizi, khususnya pada kelompok ibu hamil dan balita, terutama setelah paska krisis multi
Tujuan Upaya Peningkatan Gizi di Puskesmas yaitu meningkatkan status gizi masyarakat melalui
usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi (ibu
pemulihan.
1. Menimbang berat badan Balita untuk memantau pertumbuhan anak. Dilakukan secara rutin
2. Pemeriksaan HB (dan BB) pada ibu hamil secara rutin. Kunjungan ibu hamil ke Puskesmas
3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang kurang gizi. PMT penyuluhan
yang bergizi dan cara memasaknya. PMT pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan
5. Pembagian vitamin A untuk Balita 2 x setahun, suplemen tablet besi (sulfas ferrosus) untuk
ibu hamil yang datang ke puskesmas untuk ANC dan pemberian obat cacing untuk anak yang
Target program perbaikan gizi telah ditetapkan meliputi, Cakupan distribusi Vitamin A, cakupan
a) Ibu Nifas
sedangkan cakupan distribusi Vitamin A pada ibu nifas pada bulan agustus tahun
b) Balita
Cakupan pemberian Vitamin A kepada anak Balita di Kec. Matakali pada bulan
Pebruari adalah 100 % dan bulan Agustus tahun 2007 adalah 100 %. Melihat
cakupan tersebut maka pada bulan September tahun 2007 diadakan sweeping
pemberian Vitamin A kepada Balita dan hasil yang dicapai adalah 100%.
2) Cakupan Tablet Fe
baru berkisar 83,4 %. Artinya pencapaian masih kurang dari target. Hal ini disebabkan karena
Akibat dari kekurangan Fe ini dapat menyebabkan Bayi BBLR, Perdarahan, Resiko Kematian Ibu
Dan Anak. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan Fe melalui Program
pemberian tablet Fe, Pemeriksaan Hb, Penyuluhan PUGS dan penganeka ragaman makanan.
Wanita Usia Subur, dan anak Usia Sekolah. Pembagian wilayah kerja menurut kategori
Pencapaian pemberian Kapsul yodium pada Ibu Hamil, Ibu Menyusui WUS dan Usia
Berdasarkan hasil pendataan dan survey penggunaan garam beryodium tahun 2007 di
kecamatan Matakali menununjukkan keberhasilan yang berarti. Hal ini terlihat dari tingkat
telah mencapai 99 %.
Akibat dari kekurangan Yodium akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, menciptakan
generasi yang lemah. Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan upaya Program penyuluhan
Indikator status kesehatan juga diukur berdasarkan gizi penduduk menurut ; Status Gizi,
1) Status Gizi
Berdasarkan hasil pendataan akhir desember 2007 status gizi balita paling banyak adalah baik
dengan persentase 71 %.
Salah satu penyebab kematian pada ibu melahirkan adalah anemia yang disebabkan
kekurangan zat besi (Fe). Dari data KIA diperoleh informasi bahwa tahun 2007 angka kematian
ibu menurun.
sebanyak 90 tablet.
Bayi yang dilahirkan dibawah 2500 gram disebut dengan BBLR. Berbagai faktor penyebab
terjadinya BBLR, namun faktor utama adalah gizi ibu selama hamil kurang (Bumil KEK). Pada
masa kehamilan ibu perlu mendapat perhatian khusus oleh karena dampak yang ditimbulkan
bukan saja pada berat yang tidak cukup, tetapi dengan bayi BBLR memiliki kemungkinan kecil
untuk tumbuh dengan baik, dan akan lebih mudah terserang penyakit.
Laporan KIA tahun 2007 1,5 % BBLR umum disebabkan karena KEK pada Ibu hamil
4) GAKI
Berdasarkan hasil pemetaan Gaky pada tahun 2007 dilaporkan bahwa TGR ( Total Goiter
Environment atau Lingkungan adalah situasi atau kondisi diluar host dan agent yang memudahkan
interaksi antara keduanya. Faktor ini juga dapat menjadi risiko timbulnya gangguan penyakit pada
pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko
F. Pengobatan
Program pengobatan di Puskesmas Matakali merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang
b. Mengirim (merujuk) penderita ke pusat-pusat rujukan medis sesuai dengan jenis penyakit yang
c. Menyelenggarakan Puskesmas keliling untuk menjangkau wilayah kerja Puskesmas yang belum
mempunyai Puskesmas Pembantu atau wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit sarana
transportasinya.
Tujuan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah untuk meningkatkan kesadaran , melalui upaya
promosi kesehatan sehingga masyarakat dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi
perilaku sehat.
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program
puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas ,
membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan.
Tujuan UKS adalah meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
1.Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan
3.Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan secara aktif dalam pelayanan
5.Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai VI dan guru berupa
9.Rujukan medik
Tujuan :
3.Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan
masyarakat lainnya. Semua kegiatannya dilakukan di luar gedung puskesmas yaitu di tingkat
J. Kesehatan Gigi
Tujuan Usaha Kesehatan Gigi adalah untuk menghilangkan dan mengurangi gangguan kesehatan
1). Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2). Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang lebih mampu
akurat,tepat waktu secara periodic dan teratur untuk pengelolaan program kesehatan
TABEL 2
UMUR
TABEL 3
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF DIWILAYAH
PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 5
Profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA DI WILAYAH
PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 6
TABEL 7
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO LUKA DAN MENINGGAL
BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK DIWILAYAH
PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 8
YANG DI TANGANI
NO KELURAHAN / DESA AFP TB.PARU PNEUMONIA
1. MATAKALI 0 3 0
2. PATAMPANUA 0 2 0
3. PASIANG 0 3 0
4. TONROLIMA 0 3 0
5. I.MAKKOMBONG 0 2 0
6. BARUMBUNG 0 1 0
TABEL 9
YANG DI TANGANI/DIOBATI
NO. KELURAHAN HIV/AIDS PSM DBD DIARE KET
/DESA
1. MATAKALI 0 0 0 230
2. PATAMPANUA 0 1 0 72
Profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007
3. PASIANG 0 0 0 76
4. TONROLIMA 0 0 0 91
5. I.MAKKOMBONG 0 0 0 44
6. BARUMBUNG 0 0 0 48
Jumlah 0 1 0 561
TABEL 10
DI OBATI
NO KELURAHAN /DESA MALARIA POSITIF MALARIA KET
KLINIS
1. MATAKALI 0 3
2. PATAMPANUA 0 96
3. PASIANG 0 5
4. TONROLIMA 0 0
5. I.MAKKOMBONG 0 0
6. BARUMBUNG 0 0
TABEL 11
TABEL 12
TABEL 13
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) DIWILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN
NO KELURAHAN/DESA NEONATUS BAYI BAYI BBLR KET
1. MATAKALI 14
2. PATAMPANUA 22
3. PASIANG 21
4. TONROLIMA 11
5. I.MAKKOMBONG 13
6. BARUMBUNG 10
TABEL 15
TABEL 16
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN
DIWILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 17
TABEL 18
PESERTA KB
NO KELURAHAN/DESA JUMLAH BARU AKTIF KET
PUS
1. MATAKALI 461 151 231
2. PATAMPANUA 662 101 58
3. PASIANG 680 285 255
4. TONROLIMA 385 182 162
5. I.MAKKOMBONG 425 130 171
6. BARUMBUNG 295 76 124
Profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007
JUMLAH 2108 356 1001
TABEL 19
JENIS KONTRASEPSI
N KELURAHAN IUD IMPLAN SUNTIK PIL KONDO MOW MOV
O /DESA T M
1. MATAKALI - 4 96 131 1 - -
2. PATAMPANUA - - 64 34 - - -
3. PASIANG 1 11 106 137 - - -
4. TONROLIMA - 13 82 80 2 - -
5. I.MAKKOMBONG - 9 83 88 - - -
6. BARUMBUNG - 6 40 41 7 3 -
KECAMATAN 1 46 460 551 10 3
TABEL 21
JENIS KELURAHAN/DESA
N IMUNISASI MATAK P.PANU BARUMBU I.MAKKOMBO T.LIM PASIAN
O ALI A NG NG A G
1 BCG 119,7 76.4% 84 % 124 % 101 % 54,71 %
%
2 DPT1/HB1 98,6 % 81,8 % 104 % 112,3 % 109 % 66,03 %
3 DPT2/HB2 84,5 % 51 % 112 % 135 % 85 % 57,5 %
4 DPT3/HB3 69% 60% 100 % 124,6 % 105,6 60,4 %
%
5 POLIO1 121% 91,8% 116% 76,9% 120,7 84,9%
Profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007
%
6 POLIO2 100 % 56,3% 94% 83,1% 98,11 57,5%
%
7 POLIO3 64,8% 51% 78% 84,6% 81,13 69,8%
%
8 POLIO4 76% 46,3% 78% 73,9% 60,4% 82%
9 CAMPAK 78,9% 64,5% 68% 126 % 90,56 100%
%
TABEL 22
PELAYANAN KESEHATAN
NO KELURAHAN / DESA BAYI BALITA KET
1. MATAKALI 71 227
2. PATAMPANUA 110 469
3. PASIANG 106 495
4. TONROLIMA 53 247
5. I.MAKKOMBONG 65 257
6. BARUMBUNG 50 187
JUMLAH 455 1882
TABEL 23
JUMLAH BUMIL
NO KELURAHAN /DESA Fe 1 Fe 3 KET
1. MATAKALI 68 51
2. PATAMPANUA 161 140
3. PASIANG 103 70
4. TONROLIMA 61 54
5. I.MAKKOMBONG 73 32
6. BARUMBUNG 53 35
TABEL 25
1. MATAKALI 0 0
TABEL 26
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI DAN
KOMPLIKASI YANG DITANGANI DI WILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 27
TABEL 28
JUMLAH /PERSENTASE DESA /KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI <24 JAM
DIWILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN ,CFR,KLB MENURUT JENIS KLB MENURUT JUMLAH DESA
YANG DISERANG DIWILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
JUMLAH DISERANG
NO KELURAHAN /DESA PENDERITA MENINGGAL KET
1. MATAKALI 5 - CAMPAK
2. PATAMPANUA - -
3. PASIANG - -
4. TONROLIMA - -
5. I.MAKKOMBONG - -
6. BARUMBUNG - -
TABEL 30
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI DI WILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
KATEGORI
NO KELURAHAN /DESA BAIK TIDAK BAIK KET
1. MATAKALI √ -
2. PATAMPANUA √ -
3. PASIANG √ -
4. TONROLIMA √ -
5. I.MAKKOMBONG - √
6. BARUMBUNG √ -
TABEL 32
TABEL 33
1. MATAKALI 4X
TABEL 35
1. MATAKALI 0
TABEL 36
PELAYANAN KESEHATAN
NO KELURAHAN /DESA PRA USILA USILA KET
1. MATAKALI 302 296
2. PATAMPANUA 352 315
3. PASIANG 225 214
4. TONROLIMA 316 284
5. I.MAKKOMBONG 212 147
6. BARUMBUNG 194 152
TABEL 37
Profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR YANG DAPAT KAPSUL YODIUM
DIWILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 38
1. MATAKALI 0
TABEL 39
JUMLAH KUNJUNGAN
NO SARANA PELAYANAN RAWAT JALAN RAWAT INAP GGN.JIWA
TABEL 40
1. MATAKALI 78 %
TABEL 41
1. MATAKALI 100 % -
TABEL 42
TABEL 43
TABEL 44
TABEL 45
SARANA
NO KELURAHAN TEMPAT -TEMPAT PENGELOLAAN KET
/DESA UMUM MAKANAN
1. MATAKALI 25 3
2. PATAMPANUA 20 4
3. PASIANG 21 8
4. TONROLIMA 18 -
5. I.MAKKOMBONG 11 -
6. BARUMBUNG 12 -
TABEL 46
TABEL 47
PERSENTASE RUMAH /BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES
DIWILAYAH PUSKESMAS MATAKALI TAHUN 2007
TABEL 48
TABEL 50
PENUTU P
Dengan tersusunnya profil Kesehatan Puskesmas Matakali Tahun 2007, maka diharapkan
dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan kinerja sekaligus Evaluasi pencapaian program
pelayanan kesehatan di Puskesmas Matakali dibidang kesehatan dengan menilai derajat kesehatan
dari beberapa aspek diantaranya angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Aspek ini
dipengaruhi oleh upaya kesehatan yang dilakukan melalui upaya peningkatan, pemerataan pelayanan
kesehatan
Sedangkan upaya kesehatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber daya
Diera Desentralisasi, data dan Informasi kesehatan sangat penting artinya baik
pengambilan keputusan. Untuk menjawab kepentingan diatas, maka profil ini disusun setiap
tahunnya yang memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Pencapaian Upaya Program Puskesmas. Profil ini disajikan dalam bentuk teks,
lampiran beberapa table dan grafik, untuk mempermudah menganalisis masalah kesehatan.
Progam kesehatan diera Desentralisasi terjadi beberapa perubahan terutama dalam hal
perencanaan kesehatan yang berbasis bottom up untuk mengetahui kebutuhan oleh masing