You are on page 1of 9

JASA ASSURANCE LAINNYA:

JASA REVIEW DAN KOMPILASI


Pembahasan kali ini mengenai jenis-jenis jasa assurance dari akuntan publik yang
melibatkan laporan keuangan historis seperti telaah laporan keuangan historis dan
penugasan assuranceterbatas yang melibatkan laporan keuangan historis untuk memenuhi
kebutuhan spesifik pengguna laporan keuangan. Bab ini juga membahas
jasa assurance untuk beberapa jenis penugasan atestasi yang tidak melibatkan laporan
keuangan historis, seperti penugasanWebTrust dan SysTrust dan laporan atas proyeksi
laporan keuangan.
JASA REVIEW DAN KOMPILASI
Banyak perusahaan nonpublik meminta laporan keuangan mereka ditelaah atau dikompilasi
oleh akuntan publik, bukan untuk diaudit. Manajemen perusahaan yakin bahwa audit tidak
diperlukan karena tidak ada persyaratan dari bank atau pun pengawas dan laporan untuk
penggunaan internal juga tidak perlu diaudit. Sebaliknya perusahaan dapat melibatkan
akuntan publik untuk membantu menyusun laporan keuangan, baik untuk penggunaan
internal, sesuai permintaan kreditur. Bergantung pada jumlah pinjaman, kreditur mungkin
memerlukan kompilasi atau telaah laporan keuangan, bukan audit. Telaah laporan keuangan
memberikan assurance terbatas pada laporan keuangan, sedangkan kompilasi tidak
memberikan assurance atas laporan yang disajikan.
Standar untuk kompilasi dan telaah laporan keuangan disebut Pernyataann Standar Jasa
Akuntansi dan Review (PSAR). Karena assurance yang diberikan kompilasi dan telaah jauh
dibawah audit, jasa ini tidak terlalu memerlukan bukti-bukti dan biayanya lebih rendah
daripada audit. Karena jasa review dan kompilasi tidak memberikan assurance seperti di
audit, maka akuntan dan klien harus membangun pemahaman bersama tentang jasa yang
akan diberikan, terutama melalui perjanjian tertulis.
Jasa Review
Sebuah penugasan jasa review memungkinkan keterlibatan akuntan dalam
memberikanassurance terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai degan SAK, termasuk
pengungkapan informatif yang tepat atau basis akuntansi komprehensif yang lain seperti
basis kas akuntansi. Akuntan publik harus independen dari klien untuk dapat melakukan
jasareview.
Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review
Bukti untuk penugasan jasa review tetrdiri atas tanya jawab atas proseedur analitis dan
manajemen, membutuhkan prosedur jauh lebih sedikit dibanding dengan audit. Untuk
jasareview, akuntan tidak memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal,
pengendalian pengujian, atau melakukan pengujian substantif atas transaksi atau saldo,
seperti konfirmasi piutang dagang atau pemeriksaan persediaan secara fisik.
PSAR merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu jasa review:
 Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri
klien. Akuntan dapat mempelajari panduan industri atau sumber lain untuk
mendapatkan pengetahuan tersebut. Tingkat pngetahuan yang dibutuhkan sedikit
dibawah audit.
 Memperoleh pemahaman mengenai klien. Informasi yang perlu diperoleh antara lain
mengenai sifat transaksi bisnis klien, pembukuan dan karyawannya, dan isi dari
laporan keuangan. Tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari audit.
 Melakukan tanya jawab dengan manajemen. Tanya jawab adalah prosedur telaah
yang paling penting. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah laporan keuangan
disajikan secara wajar, dengan asumsi bahwa manajemen tidak bermaksud untuk
menipu akuntan. Pertanyaan harus dibuat dari personel klien yang tepat dan
biasanya melibatkan diskusi. Seperti contoh pertanyaan berikut:
1. Jelaskan prosedur anda untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi
serta mengungkapkan informasi dalam laporan.
2. Apa tindakan terpenting yang diambil pada rapat pemegang saham dan dewan
direksi tahun ini?
3. Apakah tiap akun pada laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP dan
diterapkan secara konsisten?
 Melakukan prosedur analitis. Tindakan ini mengidentifikasi kaitan dan akun individu
yang tampak tidak wajar. Prosedur analisis yang tepat tidak berbeda dengan yang
elah dipelajari sebelumnya. Selain memperhatikan tren yang tidak wajar tersebut,
akuntan juga harus melakukan tanya jawab lebih lanjut dengan personel klien untuk
mendapatkan penjelasan dari tiap kaitan yang tak terduga.
 Mendapatkan surat representasi. Akuntan diwajibkan untuk mendapatkan surat
representasi dari pihak manajemen yang memahami keangan.
Berdasarkan prosedur tersebut, skuntan bisa jadi akan memperhatikan bahwa terdapat
informasi yang tidak benar, tidak lengkap, atau tidak memuaskan. Jika demikian, maka
prosedur tambahan harus dilakukan sebelum akuntan menerbitkan laporan standar
jasareview.
Formulir Laporan
Formlir laporan terdiri dari tiga aspek, yaitu:

1. Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa review,
bukan jasa audit.
2. Paragraf kedua menyatakan bahwa telaah terutama yang berisi tanya jawab dan
prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit, dan tidak ada
opini yang dikeluarkan.
3. Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam hal assurance negatif,
bahwa “kami tidak memperhatikan adanya modifikasi material yang harus dilakukan
terhadap laporan keuangan.”
Tanggal pada laporan telaah merupakan tanggal pada saat auditor menyelesaikan tanya
jawab dan prosedur analitis.

Kesalahan dalam Mengikuti GAAP


Jika dalam laporan telaah tersebut klien tidak mengikuti GAAP, maka laporan harus
dimodifikasi. Laporan ini harus dapat mengungkapkan dampak dari perbedaan seperti yang
telah ditentukan oleh manajemen atau prosedur telaah akuntan. Bahkan jika dampak
tersebut belum ditentukan, pengungkapan harus muncul pada laporan paragraf terpisah.

“Kami telah menelaah neraca pada PT Arahan Jitu tanggal 31 Desember 2007 serta laporan
laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan aliran kas yang berkaitan untuk tahun
yang berakhir untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Pernyataan
Standar Jasa Akuntansi Publik Indonesia. Semua informasi yang dimuat dalam laporan
keuangan adalah penyajian manajemen (pemilik) PT Arahan Jitu.
Telaah terutama terdiri atas permintaan keterangan kepada pejabat perusahaan dan
prosedur analitis yang diterapkan atas data keuangan. Telaah mempunyai ruang lingkup
yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang dilakukan sesuai standar
audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dengan tujuan untk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak
memberikan pendapat semacam itu.
Berdasarkan telaah kami, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami yakin bahwa
laporan keuangan yang kami sebutkan di atas tidak disajikan sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia”
Seperti yang telah diungkapkan dalam catatan X atas laporan keuangan, prinsip akuntansi
yang berlaku umum mngharuskan bahwa tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Manajemen telah mengiformasikan kepada kami bahwa perusahaan telah menyatakan
tanahnya sebesar nilai taksiran dan bahwa, jika prisnip akuntansi yang berlak umum telah
diikuti, maka akun tanah dan ekuitas seharsnya turun sebesar Rp 500.000.000,00.
Jasa Kompilasi
Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan dalam PSAR sebagai salah satu hal
yang dipersiapkan akuntan saat membuat dan menyajikan laporan keuangan kepada klien
atau pihak ketiga tanpa memberikan assurance dari akuntan publik tentang laporan
tersebut.Laporan ini biasanya digunakan oleh manajemen untuk urusan internal, meskipun
dapat juga diberikan kepada pengguna eksternal. Akuntan publik tidak perlu menjadi
independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan tersebut dapat ditebitkan
tanpa adanya penjelasan tambahan.
“Kami telah melakukan kompilasi neraca PT Wasito Prima tanggal 31 Desember 2007 serta
laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan aliran kas yang berkaitan utuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Pernyataan Standar Jasa
Akuntansi dan Review yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Suatu kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan keungan yang
merupakan representasi manajemen (pemilik). Kami tidak melakukan audit atau telaah
terhadap laporan keuangan terlampir tersebut dan, oleh karena itu, kami tidak menyatakan
pendapat atau bentuk keyakinan lain atas laporan keuangan tersebut.”
Ketika akuntan menyampaikan laporan keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh
puhak ketiga, mereka diwajibkan mengeluarkan laporan kompilasi yang menyertai laporan.
Akuntan tidak diizinkan menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan untuk klien yang
menyerahkan laporan tersebut kepada penguna eksternal tanpa memenuhi persyaratan
penugasan kompilasi, termasuk penerbitan laporan kompilasi. Ketika akuntan tidak
menginginkan laporan tersebut digunakan oleh pihak ketiga, mereka tidak wajib
mengeluarkan laporan kompilasi asalkan mereka mendokumentasikan, dalam surat
penugasan, pemahaman mengenai jasa yang akan dilakukan dan pembatasan bahwa
laporan keuangan ditujukan hanya bagi manajemen.

Kompilasi yang Menghapus Seluruh Pengungkapan (contoh soal kasus) Auditor telah
melakukan kompilasi PT Wasito Prima tanggal 31 Desember 2007 serta laporan laba/rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan aliran kas yang berkaitan untuk tahun yang berakhir
tanggal tersebut sesuai dengan Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

Suatu kompilasi terbatas pada penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
merupakan representasi manajemen (pemilik). Auditor tidak melakukan audit atau telaah
terhadap laporan keuangan terlampir tersebut dan tidak menyatakan pendapat atau bentuk
keyakinan lain atas laporan keuangan tersebut.

Manajemen memutuskan untuk tidak memasukkan hampir semua pengungkapan material,


yang diharuskan oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jika pengungkapan
yang tidak dimasukkan tersebut disajikan dalam laporan keuangan, mungkin hal tersebut
akan mempengaruhi kesimpulan para pemakai laporan keuangan tentang posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan ini tidak dirancang
untuk mereka yang tidak mengetahui tentang masalah seperti itu.

Persyaratan Kompilasi, kompilasi tidak membebaskan akuntan dari pertanggungjawaban


karena mereka perlu bertanggung jawab dalam menjalankan seluruh jenis penugasan.
Dalam penugasan kompilasi, akuntan harus menjalankan prosedur sebagai berikut.

 Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa yang
diberikan dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.
 Memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik industri klien.
 Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan misi
laporan keuangan.
 Melakukan Tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi
persyaratan.
 Membaca kompilasi laporan keuangan dan berhati-hati dengan hal-hal yang tidak
dimasukkan atau kesalahan dalam perhitungan dan GGAP.
Akuntan tidak harus melakukan tanya jawab lainnya atau melakukan prosedur lain dalam
verifikasi informasi yang diberikan oleh klien. Akan tetapi jika mereka menyadari bahwa
laporan tidak disajikan secara wajar, maka mereka harus memperoleh informasi tambahan.
Jika klien menolak untuk memberikan informasi, maka akuntan harus menarik diri dari
penugasan kompilasi.

Bentuk Laporan PSAR menyebutkan tiga jenis laporan kompilasi. Penggunaan masing-
masing laporan bergantung pada keputusan manajemen untuk memasukkan semua
pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan.

1. 1. Kompilasi dengan pengungkapan penuh. Kompilasi jenis ini membutuhkan


pengungkapan sesuai dengan GAAP.
2. 2. Kompilasi yang menghilangkan seluruh pengungkapan. Hal ini menunjukkan
kata-kata yang tepat ketika akuntan mengompilasi laporan tanpa pengungkapan.
Contohnya, manajemen juga memilih untuk tidak menyajikan laporan aliran kas.
Jenis kompilasi akan diterima jika laporan menunjukkan kurangnya pengungkapan
dan tidak adanya pengungkapan tersebut, menurut akuntan publik, tidak dilakukan
dengan maksud menyesatkan pengguna. Laporan ini digunakan untuk manajemen.
3. 3. Kompilasi Tanpa Independensi. Seperti KAP dapat mengeluarkan laporan
kompilasi meskipun laporan tersebut tidak independen dari klien, seperti yang
didefinisikan oleh Kode Etik. Apabila akuntan tidak memiliki independensi, maka
pada laporan harus menyatakan bahwa“ Kami tidak independen terhadap PT Wasito
Prima.”
Jadi unsur-unsur jenis laporan kompilasi yang dibutuhkan, seperti:
 Tanggal pada laporan akuntan adalah tanggal penyelesaian kompilasi.
 Setiap halaman laporan keuangan yang dikompilasi oleh akuntan harus menyatakan
“Lihat kompilasi laporan akuntan.”
 Apabila klien tidak menggunakan GAAP, maka auditor harus memasukkan modifikasi
yang sama dalam laporan kompilasi yang digunakan dalam laporan telaah.
TELAAH ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM UNTUK PERUSAHAAN PUBLIK
Lima syarat auditor dalam penugasan jasa peninjauan, sebagai berikut:

1. Memperoleh pemahaman atas prinsip akuntansi dalam industri klien.


2. Memperoleh pemahaman atas klien.
3. Melakukan tanya jawab tentang manajemen.
4. Melakukan prosedur analitis.
5. Mendapatkan surat representasi.
Pada perusahaan public tidak dapat dijadikan dasar assurance tingkat tinggi untuk
menyatakan pendapat. Biasanya, auditor tidak melakukan pengujian pada pencatatan
akuntansi, konfirmasi independen atau pemeriksaan fisik. Terdapat perbedaan antara dua
jenis telaah dibeberapa area seperti:
 Karena audit tahunan juga dilakukan untuk perusahaan publik, maka auditor harus
memperoleh informasi yang memadai tentang pengendalian internal klien, baik
untuk informasi keuangan tahunan maupun internim.
 Demikian pula, karena klien diaudit setiap tahun, maka pengetahuan auditor
terhadap hasil audit juga digunakan dalam mempertimbangkan ruang lingkup dan
hasil dari Tanya jawab dan prosedur analitis untuk telaah.
 Menurut PSAR, auditor melakukan Tanya jawab mengenai pertemuan antara
pimpinan perusahaan pemegang saham bagi perusahaan publik, auditor harus
membaca notulensi pertemuan mereka.
 Auditor juga harus memperoleh bukti bahwa informasi keuangan interim telah sesuai
dengan pencatatan akuntansi dalam telaah interim perusahaan publik. Contohnya,
auditor dapat membandingkan informasi keuangan interim ke buku besar.
PENUGASAN ATESTASI
Bab 1 menjelaskan tentang jasa assurance sebagai jasa profesional independen untuk
meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan. Para pembuatkeputusan bisnis
menggunakan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keadndalan dan relevansi
informasi ynag menjadi dasar keputusan mereka. Salah satu kategori jasa assurance yang
diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.
Akuntan publik banyak diminta untuk melakukan berbagai hal yang mirip dengan audit, atau
memberikan jasa untuk tujuan yang berbeda. Dalam penugasan atestasi, akuntan
melaporkan keandalan informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain. Contohnya adalah
ketika sebuah bank meminta akuntan publik untuk melaporkan secara tertulis apakah klien
sudah memenuhi semua persyaratan perjanjian pinjaman.
Standar Atestasi
IAPI telah menerbitkan 11 standar atestasi yang sesuai dengan 10 standar audit berlaku
umum, seperti ditunjukkan pada tabel 24-1. Standar atestasi dinyatakan dalam istilah yang
cukup umum untuk memungkinkan akuntan publik menerapkannya untuk setiap penugasan
atestasi, termasuk jenis penugasan baru.

Perbedaan paling menonjol dalam standar atestasi dan GAAS adalah dalam standar atestasi
umum 2 dan 3. Standar 2 mensyaratkan bahwa akuntan publik memiliki pengetahuan yang
memadai tentang subyek atestasinya. Misalnya, agar akuntan dapat membuktikan
kepatuhan perusahaan kepada undang-undang perlindungan lingkungan hidup, mereka
membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang undang-undang dan metode yang
digunakan perusahaan untuk menjamin kepatuhan tersebut. Standar 3 mensyaratkan bahwa
akuntan publik dapat mengavaluasi materi agar lebih menggunakan contoh undang-undang
perlindungan lingkungan hidup, kesulitan dalam pengukuran atau kekurangan kriteria
spesifik akn membuat akuntan publik kesulitan untuk menyimpulkan apakah ada kepatuhan.
Untuk memberikan petunjuk tambahan dalam melakukan penugasan atestasi, dari IAPI
menerbitkan Persyaratan Standar Atestasi-PSAT. DSPAP ingin membedakan antara hal-hal
yang harus ditangani dalam standar audit dan hal-hal yang harus ditangani oleh standar
atestasi, meskipun kedua hal tersebut adalah mengenai atestasi. Standar umum, standar
audir berlaku pada atestasi yang bgerkenaan dengan pemberian kepastian atas laporan
keuangan historis, termasuk satu atau lebih bagian dari laporan keuangan tersebut. Hal ini
termasuk audit laporan keuangan yang disusun sesuai dengan GAAP atau basisi akuntansi
komprehensif lainnya, audit neraca, dan audit akun individual.
Semua bentuk lain dari atestasi dibahas dalam standar. Standar atestasi ditetapkan oleh
DSPAP mengikuti proses yang sama seperti yang digunakan untuk standar audit. (Standar
atestasi label sebagi SAT, bukan SA.)
Jenis Penugasan Atestasi
DSPAP tidak menentukan batas-batas dalam penugasan atestasi, kecuali dalam hal
konseptual karena adanya jenis-jenis jasa baru yang mungkin timbul. Sebagai contoh,
PricewaterhouseCoopers telah melakukan atestasi pada pemilihan suara kontes Miss
Americaselama beberapa dekade, tetapi atestasi dalam pembuktian kepatuhan terhadap
undang-undang perlindungan lingkungan hidup baru dimulai dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, IAPI telah mengembangkan standar atestasi yang spesifik dalam bidang berikut :
 Laporan keuangan prospektif
 Informasi keuangan pro forma
 Laporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan untuk perusahaan tertutup
 Kepatuhan kepada hukum dan regulasi
 Kesesuaian dengan prosedur penugasan
 Diskusi dan analisis manajemen.
Standar diperlukan untuk penugasan tersebut karena akuntan public sudah banyak
melakukan jasa ini sehingga memerlukan panduan lebih specific selain standar atestasi
yang ada. Meskipun demikian tidak ada standar khusus untuk suatu jenis jasa bukan berarti
jasa tersebut tidak layak diberikan.

Tingkat pemberian jasa :

Standar atestasi mendefinisikan tiga tingkat penugasan dan format kesimpulan terkait :

1. Ujian
2. Peninjauan
3. Prosedur yang disepakati
Sebagai tambahan, Penugasan kompilasi didefinisikan untuk laporan keuangan prospektif.

Pemeriksaan akan menghasilkan kesimpulan yang positif, untuk jenis lapran ini, akuntan
public membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian asersi secara
keseluruhan sesuai dengan criteria yang berlaku. Laporan dilakukan dalam penugasan untuk
menentukan bahwa tingkat pengembalian atas perkiraan portofolio, berdasarkan
rekomendasi perusahaan pialang sudah benar seperti disampaikan dalam materi promosi
perusahaan. Distribusi pemeriksaan oleh klien setelah diterbitkan tidak dibatasi, artinya
klien dapat menyebarkan informasi secara luas termasuk pada calon investor untuk tujuan
penjualan dan pemasaran.

Contoh Laporan Prakiraan

Kami telah memeriksa neraca prakiraan PT Argo Raung tanggal 31 Desember 2008 dan
laporan laba/ rugi, laporan perubahan ekuitas, serta laporan aliran kas terlampir untuk than
yang berakhir pada tanggal tersebut. Pemeriksaan kami lakukan berdasarkan standar yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia dan oleh karena itu, meliputi prosedur yang
kami pandang perlu untuk menerima baik asumsi yang digunakan oleh manajemen, dan
penyusunan maupun penyajian prakiraan tersebut.

Menurut pendapat kami, prakiraan terlampir disajikan sesuai dengan panduan penyajian
prakiraan yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia dan asumsi yang mendasarinya
memberikan dasar rasional bagi manajemen untuk melakukan prakiraan. Meskipun
demikian biasanya akan terdapat perbedaan antara taksiran dan hasil sebenarnya, karena
peristiwa dan keadaan sering tidak terjadi sebagaimana yang diharapkan, dan perbedaan
tersebut mungkin material. Kami tidak bertanggung jawab untuk memutakhirkan laporan ini
dengan adanya peristiwa dan keadaan yang terjadi sesudah tanggal laporan ini.

Dalam suatu telaah, akuntan public memberikan kesimpulan berisi assurance negative.
Laporan assurance negative dikeluarkan jika terdapat informasi yang menarik perhatian
akuntan public yang menunjukkan pernyataan tidak disajikan sesuai dengan criteria yang
berlaku. Penugasan untuk jasa review tidak boleh diberikan untuk sebagian besar jasa yang
memiliki standar atestasi misalnya seperti laporan keuangan prospektif karena sulit
menetapkan standar untuk assurance terbatas yan g diberikan melalui telaah.

Dalam penugasan atau prosedur yang disepakati bersama semua prosedur yang dilakukan
akuntan public harus disepakati oleh akuntan public, penanggung jawab asersi, dan para
pengguna laporan akuntan public. Tingkat assurance dalam laporan tersebut bervariasi
dengan prosedur khusus yang diseakati dan dijalankan. Maka distribusi laporan hanya
terbatas untuk pihak yang terlibat yang mengetahui prosedur yang dijalankan akuntan
public dan tingkat assurance yang dihasilkan.

Laporan tersebut harus memuat pernyatan tentang prosedur manajemen, hal yang
disepakati akuntan public dan penemuan kauntan public selama melaksanakan prosedur
tersebut.

Dibelahan dunia lain, AICPA dan Canada Institute of Chartered Accountants (CICA) telah
dikembangkan bersama dengan jasa assurance yang terkait dengan e-commerce dan
teknologi informasi. Kelompok-kelompok pemberi jasa dikenal sebagai WebTrust dan
SysTrust, melakukan penugasan sesuai standar atestasi.

STANDAR LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan
dalam beberapa masa yang akan datang (laporan laba/rugi) atau suatu tanggal di masa
depan (neraca). Contohnya adalah prediksi manajemen atas laporan laba/rugi dan neraca
satu tahun dari sekarang.

Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan resiko potensial bagi
auditor atas kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan prospektif. jika auditor
dapat meningkatkan keandalan informasi ,maka resiko informasi dapat dikurangi dengan
cara yang sama seperti pada audit laporan keuangan historis . resiko dapat timbul karena
hasil actual yang diperoleh dimasa depan mungkin berbeda secara signifikan dari hasil
prediksi dalam laporan keuangan prospektif.

Prakiraan dan Proyeksi


Standar atestasi IAPI mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:

Prakiraan
Adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan ekspektasi dari posisi keuangan
entitas ,hasil usaha, dan aliran kas yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak
yang bertanggung jawab. Bank biasanya memerlukan informasi ini sebagai bagian dari
aplikasi pinjaman.

Proyeksi
Adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan suatu entitas, hasil
usaha, dan aliran kas, yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak yang
bertanggung jawab ,dengan satu atau lebih asumsi hipotesis.

Pengunaan laporan keuangan prospektif


Laporan keuangan prospektif dibuat untuk salah satu dari dua pihak berikut:

1. Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ke tiga yang terkait, seperi
dimasukannya posisi keuangan dalam prospektus penjualan obligasi rumah sakit.
2. Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan langsung,
seperti dimasukannya proyeksi keuangan dalam dokumen permohonan pinjaman
bank.
Jenis penugasan
untuk menghindari kebingungan dikalangan auditor, IAPI menciptakan standar
atestasi yang lebih spesifik, yang menetapkan jenis penugasan berikut ini dalam laporan
keuangan prospektif :
 Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik meyakini kelengkapan dan
kewajaran seluruh asumsi yang digunakan.
 Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat dengan akurasi
perhitungan laporan ,bukan kewajaran asumsinya.
 Suatu penugasan atas prosedur yang disepakati bersama dimana akuntan publik
dan seluruh pengguna laporan menyetujui prosedur atestasi yang spesifik dan
terbatas
Pemeriksaan laporan keuangan prospektif
Standart atestasi IAPI jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan atestasi
terhadap akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya,mereka menguji asumsi yang
mendasari dan memeriksa penyusunan dan penyajian prakiraan atau proyeksi. Untuk
pemeriksaan prakiraan dan proyeksi, terdapat empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:

1. Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif.


2. Mengevaluasi hal–hal yang mendukung asumsi
3. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya dengan
panduan dari IAPI
4. Menerbitkan laporan pemeriksaan
Elemen tersebut didasarkan pada pengumpulan bukti tentang kelengkapan dan kewajaran
asumsi yang mendasari, seperti yang diungkapkan dalam laporan keuangan prospektif.
Untuk membuat evaluasi, CPA harus memahami bisnis dan industry klien ,mengidentifikasi
hal-hal signifikan yang dapat diandalkan atas hasil operasi bisnis klien dimasa depan (faktor
kunci), dan menentukan ketepatan asumsi yang digunakan sehubungan dengan faktor kunci
tersebut.

Elemen, Akun, atau Bagian Tertentu


Auditor sering diminta untuk mengaudit dan menerbitkan aspek tertentu dari laporan
keuangan. Seperti laporan audit penjualan, laporan royalty, keikutsertaan laba dan provisi
pajak penghasilan. Audit untuk elemen, akun, atau bagian tertentu diatur dalam PSA 41 (SA
623) untuk Laporan Khusus. Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau
bagian tertentu dan audit keuangan laporan yang lengkap, yaitu:

1. Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit, bukan
laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya dibutuhkan bukti lebih banyak
dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan keseluruhan.
Misalnya, jika akun penjualan dilaporkan secara terpisah, maka salah saji yang lebih
kecil akan dianggap material dibandingkan bila penjualan adalah salah satu dari
banyak akun dalam audit laporan keuangan lengkap.
2. Standar pelaporan GAAS yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian
elemen, akun, atau bagian bukan merupakan laporan keuangan yang disajikan
sesuai dengan GAAP.
Auditor harus memperluas upaya audit mereka untuk memasukkan elemen, akun, atau
bagian lain yang terkait dengan bagian lain yang sedang diaudit. Misalnya, dalam
menyatakan pendapat atas penjualan, auditor juga harus mempertimbangkan pengaruh
piutang penjualan.

Surat Kepatuhan Utang dan Laporan Sejenis


Jika klien terlibat dalam perjanjian pinjaman yang mengharuskan mereka memberikan
laporan dari akuntan public kepada pemberi pinjaman tentang ada atau tidak adanya
kondisi tertentu, auditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan
penugasan sejenis dalam laporan terpisah atau dengan menambahkan paragraf setelah
paragraf opini sebagai bagian dari laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor;
 Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi penugasan.
Dalam audit atas perjanjian kepatuhan utang, auditor biasanya mengevaluasi
apakah pembayaran pokok dan bunga dilakukan saat jatuh tempo, apakah terdapat
pembatasan deviden, modal kerja, dan rasio utang, dan apakah pencatatan
akuntansi sudah memadai dalam pelaksanaan audit biasa. Meskipun demikian,
auditor tidak berhak untuk menentukan apakah klien telah membatasi kegiatan
usahanya sesuai dengan persyaratan perjanjian atau dengan haknya atas property
yang dijaminkan. Kode etik melarang auditor berpraktik sebagai pengacara dalam
keadaan demikian.
 Auditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang laporan
keuangannya secara keseluruhan telah diaudit. Surat kepatuhan utang seperti
adanya rasio lancer sebesar 2,5 % atau lebih baik akan sulit diselesaikan tanpa audit
laporan keuangan secara lengkap.
 Opini auditor adalah assurance negative, yang menyatakan bahwa auditor tidak
melihat adanya hal yang mengindikasikan ketidakpatuhan.

You might also like