Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
1. Dasar
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tentang
Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Lampiran 2 Pedoman
Penyusunan Rencana Definitif Kelompok Tani (RDK) Dan Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK)
2. Latar Belakang
Program utama pembangunan pertanian yaitu: Peningkatan Ketahanan
Pangan dan Pengembangan Agribisnis. Kedua program tersebut pada
dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan pangan
menuju Ketahanan Pangan Nasional maupun daerah, melalui tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu serta merata dengan harga
terjangkau oleh seIuruh lapisan masyarakat di tingkat rumah tangga.
Ketahanan pangan tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat.
Untuk mewujudkan program ketahanan pangan tersebut, khususnya
penyediaan pangan, perlu disusun rencana/sasaran setiap tahun. Petani
sebagai pelaku utama pembangunan pertanian melalui musyawarah
menyusun Rencana Definitif Kelompok (RDK) yang merupakan rencana kerja
usahatani dari kelompok tani untuk satu periode 1 (satu) tahun berisi rincian
kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani.
RDK hendaknya dijabarkan lebih lanjut oleh kelompok tani dalam suatu
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang merupakan alat
perumusan untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi dan alat mesin
pertanian, baik yang berdasarkan kredit/permodalan usahatani bagi
anggota kelompok tani yang memerlukan maupun dari swadana petani.
Pesanan berupa RDKK yang disusun melalui musyawarah anggota kelompok
1
tani hendaknya disampaikan kepada Gabungan kelompok tani, Perusahaan
Mitra (distributor pupuk dan benih) serta Perbankan (khusus untuk keperluan
Oleh karena itu penyusunan RDKK yang dilaksanakan oleh kelompok tani
secara serentak dan tepat waktu merupakan kegiatan strategis, sehingga
perlu suatu gerakan untuk mendorong petani/ kelompok tani menyusun
RDKK. Mekanisme penyusunan RDKK harus memperhatikan keinginan para
petani, namun mengingat kemampuan petani dalam menyusun
perencanaan masih terbatas, maka penyuluh pertanian perlu mendampingi
dan membimbing petani/kelompok dalam menyusunnya, sehingga rencana
yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan petani dalam
menjalankan kegiatan usahataninya.
3. Tujuan
Pedoman penyusunan RDK dan RDKK bertujuan:
2.2 Permodalan
1. Supervisi
Supervisi diselenggarakan secara terkoordinasi, berkala dan berkelanjutan,
untuk memperlancar penyusunan RDK/RDKK serta gerakan-gerakannya
mencapai sasaran yang diharapkan. Supervisi dilakukan secara bertingkat,
yaitu :
A. Tim Supervisi Pusat melakukan supervisi ke Provinsi dalam rangka
memantau sampai seberapa jauh penyusunan RDK/ RDKK
dilaksanakan, permasalahan yang ada, serta saran pemecahannya di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota;
B. Tim supervisi provinsi melakukan supervisi ke kabupaten/kota dan
kecamatan;
C. Tim supervisi kabupaten/kota melakukan supervisi ke kecamatan, desa
dan kelompok tani;
D. Pembinaan gerakan penyusunan RDK/ RDKK dilakukan oleh :
Camat selaku Ketua Posko IV melakukan pembinaan agar gerakan
10
penyusunan RDK/RDKK diwilayahnya berjalan lancar;
11