Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakana. Pertahankan pelaksanaan aktivitas fisik berhubungan keperawatan diharapkan rekreasi terapeutik (radio, koran,a. Memfokuskan perhatian, dengan kerusakan mobilitas fisik klien kunjungan teman/keluarga) sesuai meningkatakan rasa kontrol rangka normal, dengan criteria keadaan klien. diri/harga diri, membantu neuromuskuler, nyeri, hasil : b. Bantu latihan rentang gerak pasif menurunkan isolasi sosial. terapi restriktif Klien dapat aktif pada ekstremitas yang sakitb. Meningkatkan sirkulasi darah (imobilisasi) meningkatkan/mempertaha maupun yang sehat sesuai keadaan muskuloskeletal, nkan mobilitas pada tingkat klien. mempertahankan tonus otot, paling tinggi yang mungkin mempertahakan gerak sendi, dapat mempertahankan mencegah kontraktur/atrofi dan posisi fungsional, mencegah reabsorbsi kalsium meningkatkan c. Berikan papan penyangga kaki, karena imobilisasi. kekuatan/fungsi yang sakit gulungan trokanter/tangan sesuaic. Mempertahankan posisi dan mengkompensasi indikasi. fungsional ekstremitas. bagian tubuh,d. Bantu dan dorong perawatan diri menunjukkan tekhnik yang (kebersihan/eliminasi) sesuaid. Meningkatkan kemandirian klien memampukan melakukan keadaan klien. dalam perawatan diri sesuai aktivitas. e. Ubah posisi secara periodik sesuai kondisi keterbatasan klien. keadaan klien. e. Menurunkan insiden komplikasi kulit dan pernapasan (dekubitus, f. Dorong/pertahankan asupan cairan atelektasis, penumonia) 2000-3000 ml/hari. f. Mempertahankan hidrasi adekuat, men-cegah komplikasi g. Berikan diet TKTP. urinarius dan konstipasi. g. Kalori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses penyembuhan dan mem- h. Kolaborasi pelaksanaan fisioterapi pertahankan fungsi fisiologis sesuai indikasi. tubuh. h. Kerjasama dengan fisioterapis i. Evaluasi kemampuan mobilisasi perlu untuk menyusun program klien dan program imobilisasi. aktivitas fisik secara individual. i. Menilai perkembangan masalah klien. 2. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakana. Rencanakan periode istirahat yanga. Mengurangi aktivitas yang tidak berhubungan dengan keperawatan diharapkan cukup. diperlukan, dan energi terkumpul imobilisasi, pasien memiliki cukup dapat digunakan untuk aktivitas pemasangan gips energi untuk beraktivitas, seperlunya secar optimal. dengan kriteria hasil : b. Berikan latihan aktivitas secarab. Tahapan-tahapan yang diberikan - Klien menampakan bertahap. membantu proses aktivitas secara kemampuan untuk perlahan dengan menghemat memenuhi kebutuhan diri. tenaga namun tujuan yang tepat, - Pasien mengungkapkan mobilisasi dini. mampu untuk melakukanc. Bantu pasien dalam memenuhic. Mengurangi pemakaian energi beberapa aktivitas tanpa kebutuhan sesuai kebutuhan. sampai kekuatan pasien pulih dibantu. kembali. - Koordinasi otot, tulangd. Setelah latihan dan aktivitas kajid. Menjaga kemungkinan adanya dan anggota gerak lainya respons pasien respons abnormal dari tubuh baik sebagai akibat dari latihan. 3. Nyeri akut Setelah diberikan tindakani. Pertahankan imobilasasi bagian berhubungan dengan keperawatan diharapkan yang sakit dengan tirah baring, gips, spasme otot, gerakan klien mengatakan nyeri bebat dan atau traksi fragmen tulang, berkurang atau hilang,j. Tinggikan posisi ekstremitas yang edema, cedera dengan kriteria hasil : terkena. jaringan lunak c. Menunjukkan tindakank. Lakukan dan awasi latihan gerak santai, mampu pasif/aktif. berpartisipasi dalaml. Lakukan tindakan untuk beraktivitas, tidur, istirahat meningkatkan kenyamanan (masase, dengan tepat, perubahan posisi) d. Menunjukkan penggunaanm. Ajarkan penggunaan teknik keterampilan relaksasi dan manajemen nyeri (latihan napas aktivitas trapeutik sesuai dalam, imajinasi visual, aktivitas indikasi untuk situasi dipersional) individual n. Lakukan kompres dingin selama fase akut (24-48 jam pertama) sesuai keperluan. o. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
p. Evaluasi keluhan nyeri (skala,
petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)