You are on page 1of 9

1.

Rangkaian penyearah dengan 1 dioda dengan filter kapasitor

TR1
D1
V1
+12.7 VSINE +6.36 DIODE C1 R1
AC Volts AC Volts 1000u 1k +8.14
Volts

TRAN-2P2S

A
D

C
Dik: Vs = 6,4V

R1= 1kΩ

C=1000µF

Dit: Vp..?

Vrl..?

Vr…?
𝑉𝑟𝑚𝑠
Vp= ….. pendekatan 1
0,707

6,4
Vp=
0,707

Vp=9,05V

Vp=9,05-0,7V……..pendekatan 2 Vp=8,35V

𝑉𝑝
VRL= 𝜋

9,05
VRL= 3,14

VRL=2,9v

𝑉𝑝
IL= 𝑅𝑙
9,05
IL= 1𝑘Ω

Il= 9,05mA
𝐼
VR= 𝑓𝑥𝐶

9,05𝑚𝐴
VR= 60𝐻𝑧 𝑥 1000µ𝐹

VR= 0,15Vpp

2. Rangkaian penyearah dengan 2 dioda dengan filter kapasitor

D1
TR1
DIODE
C1
V1 +4.47 100u R1 +5.44
+14.1 VSINE AC Volts 1k Volts
AC Volts
DIODE
D2

TRAN-2P3S
B

A
D

C
Dik: Vs = 4,47V

R1= 1kΩ

C=1000µF

Dit: Vp..?

Vrl..?

Vr…?
𝑉𝑟𝑚𝑠
Vp= ….. pendekatan 1
0,707

4,47
Vp=
0,707

Vp=6,32V

Vp=6,32-0,7V……..pendekatan 2 Vp=5,6V
2𝑉𝑝
VRL= 𝜋

2 𝑥 6,32
VRL= 3,14

VRL=4,02V

𝑉𝑝
IL= 𝑅𝑙
6,32
IL= 1𝑘Ω

Il= 6,32mA

𝐼
VR= 𝑓𝑥𝐶

6,32𝑚𝐴
VR= 60𝐻𝑧 𝑥 1000µ𝐹

VR= 0,105Vpp
3.Rangkaia Dioda Bridge dengan 1 buah capasitor

TR1
BR1

V1 C1 R1
+12.7 VSINE +6.36 1000u 1k +7.43
AC Volts AC Volts Volts

2W005G
TRAN-2P2S

A
D

C
Dik Vs = 6,36V

R1= 1kΩ

C=1000µF

Dit: Vp..?

Vrl..?

Vr…?
𝑉𝑟𝑚𝑠
Vp= ….. pendekatan 1
0,707

6,36
Vp=
0,707

Vp=8,9

Vp=8,9-1,4V……..pendekatan 2 Vp=7,5V

2𝑉𝑝
VRL= 𝜋

2 𝑥 8,9
VRL= 3,14

VRL=5,67V

𝑉𝑝
IL= 𝑅𝑙
7,5
IL= 1𝑘Ω

Il= 7,5mA
𝐼
VR= 𝑓𝑥𝐶

7,5𝑚𝐴
VR= 60𝐻𝑧 𝑥 1000µ𝐹

VR= 0,125Vpp

Kesimpulan:
Pada pengukuran dengan alat ukur,terjadi perbedaan antara alat ukur dengan
pencarian menggunakan manual/ teori. Beberapa alasan terjadi perbedaan tersebut:

1) Toleransi Resistor .
Toleransi adalah perbedaan maksimum antara nilai resistor yang dimaksud
dengan kenyataan harga resistor itu sendiri ketika dilakukan pengukuran.
Sebagai contoh sebuah resistor dengan nilai 2kΩ±20% , mempunyai
kemungkinan harga maksimum sebesar 2kΩ - 1k4Ω dan harga minimum
nya adalah 1600Ω. Dengan adanya nilai toleransi maka hasil dari
pengukuran dengan teori berbedaa

2) Nilai Sensivitas pada alat ukur


Sensitifitas adalah rasio antara perubahan pada output terhadap perubahan
pada input. Pada alat ukur yang linier, sensitivitas adalah tetap. Dalam
beberapa hal harga sensitivitas yang besar menyatakan pula keunggulan dari
alat ukur yang bersangkutan. Alat ukur yang terlalu sensitif adalah sangat
mahal, sementara belum tentu bermanfaat untuk maksud yang kita
inginkan.Kepekaan (sensitivitas) menyatakan berapa besarnya harga
pengukuran untuk setiap satuan harga sinyal input. Sinyal input yang paling
kecil yang memberikan sinyal output dan dapat diukur dinamakan
sensitivitas alat ukur. Jadi dengan demikian hasil dari pengukuran dengan
teori berbeda deikarenakan adanya sensitivitas pada alat ukur yang membuat
nilai nya berbeda
3) Tahanan dalam pada alat ukur
Setiap alat ukur memiliki spesifikasi dan tahanan dalam berbeda beda.
Dalam menghitung besar tegangan dengan alat ukur tentu saja tahana dalam
pada alat ukur sangat berpengaruh, sedangkan dengan menggunakan teori
rangkaian dioda kita tidak menggunakan tahanan dalam pada alat ukur, itu
lah mengapa hasil teori dan pengkuran berbeda

4..)Efek pembebanan/Loading effect

Efek pembebanan adalah tegangan drop dalam rangkaian listrik yang disebabkan
oleh tahanan dalam meter. Suatu ammeter ideal akan mengukur arus listrik tanpa
penghantar setiap tegangan drop yang dapat dipertimbangkan. Dalam pemasangan
alat ukur secara bersamaan secara paralel sangat berpengaruh terhadap arus yang
mengalir ,karena terjadinya percabangan. Efek pembebanan ammeter untuk
pengukuran yang akurat adalah tegangan drop dalam rangkaian listrik yang
disebabkan tahanan dalam meter.

NAMA : BURJU A.SIMBOLON


KELAS : EK-2B

You might also like