You are on page 1of 16

ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

PERAN TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG


KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
DANAU TOBA

TRANSPORTATION ROLE IN SUPPORTING THE


NATIONAL TOURISM STRATEGIC AREAS LAKE TOBA

Budi Sitorus Christina Natalia Sitorus


Sekretariat Jenderal Kementerian Universitas Pembangunan Nasional
Perhubungan kitin_maniez@yahoo.com
budi_dephub@yahoo.co.id

ABSTRACT

The research objective is to identify and analyze the development problems of Lake Toba
regional and support the accelerated development. The results are on the development of
tourism region of Lake Toba of which improve accessibility and connectivity of transport
from / to the tourist locations around the area of ​​Lake Toba to build toll roads Kualanamu-
Parapat, Silangit-Parapat and feeder roads as well as liaison adequate and smooth
traffic, safe, congratulations. This research is Qualitative descriptive using a qualitative
analysis approach and public policy analysis to find the steps of developing national
tourism strategic areas.

Keywords: national tourism strategic area, accessibility and connectivity area of ​​lake
toba

ABSTRAK

Tujuan penelitian mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan pembangunan kawasan


Danau Toba serta mendukung percepatan pembangunan. Hasil adalah rekomendasi
pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba di antaranya meningkatkan aksesibilitas
dan konektivitas transportasi dari/ke lokasi-lokasi wisata di seluruh wilayah Danau Toba
dengan membangun jalan tol Kualanamu-Parapat, Silangit-Parapat dan jalan pengumpan
serta penghubung yang memadai serta lalu lintas lancar, aman, selamat. Penelitian bersifat
deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan analisis kualitatif dan
analisis kebijakan publik untuk menemukan langkah-langkah pengembangan kawasan
strategis pariwisata nasional.

Kata kunci : kawasan strategis pariwisata nasional, aksesibilitas dan konektivitas


kawasan danau toba

9
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

PENDAHULUAN membangun dan meningkatkan akses jalan


ke kawasan wisata tersebut, mulai dari
Danau Toba merupakan membangun Jalan Lingkar Danau Toba di
danau alam yang terbentuk dari Pulau Samosir, hingga memperbarui dan
sebuah  danau  tekto-vulkanik dengan melakukan peningkatan jalan. Melalui
ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 Balai Besar Pengembangan Jalan Nasional
kilometer terletak di Provinsi Sumatera (BBPJN) Wilayah-I Sumatera Utara,
Utara. Danau ini merupakan danau terbesar diusulkan kegiatan pembangunan akses
di  Indonesia  dan  Asia Tenggara, dan jalan untuk tahun jamak (multiyears) 2016-
di tengah danau terdapat sebuah pulau 2019. Untuk tahap pertama, biayanya
vulkanik bernama Pulau Samosir. mencapai dua puluh miliar rupiah lebih
Keindahan Danau Toba dapat dan selanjutnya diperhitungkan lima puluh
dirasakan ketika kita tiba sana. Oleh karena satu miliar lima ratus juta rupiah hingga
itu, tak salah kiranya apabila Presiden RI sembilan puluh tujuh miliar rupiah setiap
menetapkan Danau Toba sebagai Kawasan tahunnya sampai akhir tahun 2019.
Strategis Pariwisata Nasional. Penetapan Selain infrastruktur jalan diperlukan
Kawasan Danau Toba sebagai Kawasan infrastruktur transportasi, seperti
Strategis Pembangunan Nasional, pembangunan dermaga penyeberangan dan
sebagaimana hal ini tertuang dalam kapal penyeberangan untuk mengangkut
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun wisatawan serta kendaraan yang akan
2011 tentang Rencana Induk Pembangunan menyeberang ke Pulau Samosir. Pada
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010- sektor transportasi, tahun 2014 telah selesai
2015. Pembangunan kawasan Danau Toba dilakukan pekerjaan peningkatan dermaga
ini dilakukan sebagai upaya Pemerintah penyeberangan di Simanindo Kabupaten
untuk meningkatkan devisa negara melalui Samosir dengan biaya empat miliar tiga
meningkatnya jumlah wisatawan baik lokal ratus juta rupiah, Peningkatan dermaga
maupun internasional, karena mereka bisa penyeberangan Balige Kabupaten Toba
berkunjung ke kawasan-kawasan Danau Samosir dengan biaya empat miliar lima
Toba, Parapat, Pulau Samosir, Tomok, Tuk- ratus juta rupiah. Peningkatan Dermaga
Tuk, Ambarita, Simanindo, dan Panguruan. Danau di Botaen Lontung Kabupaten
Agar rencana pembangunan Samosir dengan biaya dua miliar empat
kepariwisataan tersebut berjalan lancar, ratus juta rupiah, Peningkatan Dermaga
diperlukan koordinasi lintas Kementerian. Danau di Onan Rungu Kabupaten Samosir
Terkait hal ini, Menteri Koordinator dengan biaya enam miliar enam ratus juta
Kemaritiman menjelaskan, terdapat 9 rupiah. Menuju kawasan Danau Toba
(sembilan) rencana, yaitu  perpanjangan dapat dicapai melalui penerbangan melalui
landasan Bandar Udara Sibisa, Bandara Silangit yang pada saat ini terdapat
Pembangunan  resor turis resor, 3 kali/hari frekuensi keberangkatan dan
Pembangunan Jalan Tol Kualanamu- kedatangan oleh beberapa maskapai
Parapat, Pendalaman Tano Ponggol, dan penerbangan dengan waktu tempuh 1 jam
pembersihan Danau Toba. Kemudian, 45 menit Jakarta-Silangit.
dilakukan penyediaan lahan seluas 500 Permasalahan kawasan Danau
hektare untuk eco-tourism  wilayah wisata Toba, terkait dengan pencemaran sampah
Danau Toba, pembuatan Perpres Badan rumah tangga dan limbah pertanian serta
Otoritas Pariwisata Danau Toba, dan pemberian izin usaha perhutanan dari
kampanye ‘Bersih-Senyum’ bagi warga Pemerintah Kabupaten Samosir pada tahun
sekitar Danau Toba. (BPIW, 2016)     2012, membuat kerusakan lingkungan. Hal
Kementerian Pekerjaan Umum tesebut terjadi karena penebangan pohon
dan Perumahan Rakyat juga berencana besar-besaran yang menyebabkan longsor

10
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

serta banjir yang menimbulkan korban jiwa. berarti transportasi merupakan suatu jasa
Pencemaran lingkungan berupa limbah yang diberikan, guna menolong orang dan
padat dan limbah cair serta polusi udara barang untuk dibawa dari suatu tempat
yang menjangkau jarak beberapa kilometer ke tempat lainnya. Dengan demikian,
dari lokasi pabrik Indorayon di Sosorladang transportasi dapat diberi definisi sebagai
Porsea sempat menjadi isu pokok selama usaha dan kegiatan mengangkut atau
bertahun-tahun karena menyangkut membawa barang dan/atau penumpang
penurunan kesehatan manusia, hewan, dari suatu tempat ke tempat lainnya. Dapat
ternak, bahkan ikan di daerah sekitarnya. ditegaskan lagi bahwa transportasi adalah
Penebangan hutan yang tidak terkendali jasa yang dipergunakan sebagai alat untuk
se bagai bahan baku industri berdampak memperoleh keuntungan-keuntungan
buruk karena kerusakan hutan dan jalan ekonomis dalam berbagai kegiatan
yang dilalui kendaraan truk yang melebihi usaha dan hubungan kemasyarakatan
kapasitas daya dukung jalan. Kerusakan (Kamaluddin, 2003).
hutan mengakibatkan hutan tidak berfungsi Berfungsinya alat pendukung proses
sebagai reservoar atau cadangan sumber perpindahan ini sesuai dengan yang
air yang mengalir ke Danau Toba sehingga diinginkan, tidak terlepas dari kehadiran
debit air jauh berkurang, keindahan dan seluruh subsistem tersebut secara serentak.
keaslian flora juga berubah. Masing-masing unsur tidak bisa hadir dan
Meskipun izin usaha perusahaan beroperasi sendiri-sendiri, semuanya harus
yang melanggar sudah dicabut dan kegiatan terintegrasi secara serentak (Miro, 2005).
penebangan hutan telah dihentikan, Menurut Galtung (dalam Trijono, 2007), 
kerusakan lingkungan di Danau Toba pembangunan merupakan  upaya untuk
masih belum teratasi sehingga wilayah memenuhan kebutuhan dasar manusia,
Danau Toba perlu untuk direvitalisasi baik secara individual maupun kelompok,
serta pembenahan sikap masyarakat dengan cara-cara yang tidak menimbulkan
untuk mendukung gerakan masyarakat kerusakan, baik terhadap kehidupam sosial
sehat sebelum pekerjaan pembangunan maupun lingkuangan alam. Pembangunan
pariwisata Danau Toba dikembangkan. Hal adalah suatu usaha pertumbuhan dan
ini perlu mendapat apresiasi pengembangan perubahan yang berencana dan dilakukan
pariwisata Danau Toba agar dapat secara sadar oleh suatu bangsa, negara,
diwujudkan dengan komitmen yang kuat. dan pemerintah menuju modernitas dalam
Dari hal di atas, dibutuhkan analisis rangka pembinaan bangsa. (Siagian, 2005)
permasalahan khususnya terhadap Sebagaimana diatur dalam Undang
aksesibilitas dan konektivitas kawasan Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
pariwisata Danau Toba melalui pendekatan Pembentukan Peraturan Perundang-
kebijakan publik untuk mencari solusi undangan kebijakan nasional tersebut
terhadap permasalahan pada transportasi seyogianya berupa suatu undang-undang
darat. Metode yang digunakan adalah percepatan pembangunan daerah tertinggal
metode deskriptif-kualitatif melalui (UU PPDT). Kebijakan nasional diambil
studi pustaka, literatur, benchmarking, sebagai upaya agar terdapat koordinasi
dan pengamatan lapangan. Sebagaimana yang baik dan tidak menegasikan otonomi
asal kata transportasi berasal dari bahasa daerah yang sudah berjalan. Mengingat
Latin yaitu transportare, trans berarti kebijakan nasional tersebut akan mengatur
seberang atau sebelah lain dan portare tentang pemenuhan hak-hak konstitusional
berarti mengangkut atau membawa. Jadi dan hak-hak asasi, serta hak dan kewajiban
transportasi berarti mengangkut atau warga negara.
membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau Tujuan percepatan pembangunan
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ini daerah tertinggal, yaitu : 1) memberikan

11
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

dan menjamin pemenuhan hak dan dapat dikembangkan menjadi daya tarik
kesempatan kepada setiap warga negara wisata alam yaitu pantai, keindahan alam,
dan daerah tertinggal untuk mewujudkan danau, dan kondisi lingkungan dan strategi
keadilan dan kesejahteraan agar setara pengelolaan pariwisata Samosir.
dengan daerah lainnya dalam wilayah Berdasarkan stategi ST-SO-WT-
NKRI; 2) memberdayakan masyarakat WO, Pardede dan Suryawan menegaskan
daerah tertinggal melalui pembukaan bahwa penyediaan sumber daya manusia
atau peningkatan akses dalam berbagai yang berkualitas dan memadai dalam
bidang sehingga mereka mampu menjaga bidang pariwisata, melalui pendidikan
harkat dan martabat sebagaimana warga dan pelatihan tentang sadar wisata, harus
negara Indonesia lainnya; 3) meningkatkan semakin ditingkatkan, perekrutan tenaga
kualitas sumber daya manusia melalui kerja di Kabupaten Samosir juga agar lebih
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, mengutamakan masyarakat setempat, yang
termasuk namun tidak terbatas pada dalam hal ini masyarakat di Kabupaten
kesehatan, pendidikan, dan lapangan Samosir. Begitu pula, instansi setempat
pekerjaan; 4) meningkatkan ketersediaan mesti mengembangkan kepariwisataan
sarana dan prasarana di dalam daerah dengan cara membuat paket wisata,
tertinggal, antara lain energi (listrik), peningkatan fasilitas umum yang menunjang
transportasi, telekomunikasi, dan sarana kepariwisataan, dan meningkatkan kerja
perdagangan; dan 5) mempercepat sama serta hubungan yang lebih baik
terciptanya keseimbangan pembangunan dengan pihak Dinas Pariwisata dan
daerah tertinggal dengan daerah lainnya, Kebudayaan Provinsi Sumatera Utara juga
sehingga terjadi harmonisasi kehidupan dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
antar masyarakat. di daerah pariwisata lain, seperti Bali dan
Penelitian bersifat deskriptif kualitatif Lombok (Pardede, 2016)
dengan menggunakan metode pendekatan Berdasarkan penelitian yang
analisis kualitatif dan analisis kebijakan berjudul Pengembangan Destinasi
publik untuk menemukan langkah konkret Pariwisata di Kepulauan Selayar Sulawesi
dalam kaitannya dengan pengembangan Selatan dilakukan oleh Nurul Nadjmi,
kawasan strategis pariwisata nasional. Wiendu Nuryanti, Budi Prayitno, dan
Pengumpulan data menggunakan Nindyo Soewarno, dapat disimpulkan
teknik pengumpulan data sekunder, sebagai berikut Pengembangan destinasi
bersumber dari berbagai sumber dari Pariwisata kepulauan yang ada di
BPS Kabupaten Samosir, Kementerian Kepulauan Selayar dalam hal ini Klaster
Perhubungan, dan Kementerian PU PERA. Selayar – Takabonerate, sangat erat
kaitannya dengan pembagian jenis wisata
yang terdapat di kawasan destinasi,
HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga pembagian daerah-daerah inti
dan pendukung menjadi sangat penting
Berdasarkan penelitian yang untuk mendapatkan kawasan destinasi
dilakukan oleh Fransiska Roslila Eva wisata yang terarah dan teratur. Kebijakan
Purnama Pardede dan Ida Bagus Suryawan dan Program pengembangan destinasi
tentang strategi pengelolaan Kabupaten Pariwisata klaster Selayar – Takabonerate,
Samosir sebagai daya tarik wisaata alam dengan pengembangan daya tarik wisata
di Provinsi Sumatera Utara (2016), bahari Selayar, memiliki pokok program
potensi Pulau Samosir memiliki potensi intensifikasi produk dengan melakukan
sangat beragam dan terdiri atas berbagai kegiatan dukungan intensifikasi
destinasi dan dikategorikan menjadi dua produk melalui pengembangan “wisata
potensi, antara lain potensi alamiah yang bahari” di Pulau Selayar, intensifikasi

12
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

fasilitas penunjang kepariwisataan Pintu Pohan Meranti, Siantar Narumonda,


dengan melakukan kegiatan dukungan Parmaksian, Lumban Julu, Uluan, Ajibata
pengembangan objek wisata pendukung di dan Bonatua Lunasi) dengan Ibu Kota
kawasan “wisata bahari” di Pulau Selayar, Balige memiliki penduduk 38.088 jiwa pada
dukungan pengembangan fasilitas tahun 2015, tingkat kepadatan penduduk di
penunjang wisata (parking area, visitor Balige sebesar 418.32 jiwa/km2.
centre shelter, sign and posting, community Produk Domestik Regional Bruto
centre, rescue point, rest area, seafood (PDRB) merupakan ukuran kinerja makro
promenade) di Pulau Selayar, dukungan kegiatan ekonomi suatu wilayah. PDRB
pengembangan akses laut (sarana suatu wilayah menggambarkan struktur
prasarana transportasi, rute dan moda) ekonomi daerah, peranan sektor sektor
dan fasilitas pelabuhan di Bulukumba, ekonomi dan pergeserannya yang
pelabuhan ferry di Pamatata dan Benteng didasarkan pada PDRB atas dasar
dan Bandara H. Aroeppala di Pulau harga berlaku. Di samping itu PDRB
Selayar. Pengembangan infrastruktur menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
kepariwisataan, peningkatan kapasitas dan baik secara total maupun per sektor dengan
peran serta masyarakat dengan kegiatan membandingkan PDRB tahun berjalan
kampanye sapta pesona (sosialisasi terhadap tahun sebelumnya menggunakan
sadar wisata) pemberdayaan kelompok dasar harga konstan pada 2010. PDRB
sadar wisata, traning need assessment Kabupaten Toba Samosir atas dasar harga
bagi masyarakat lokal. Peningkatan tahun 2015 sebesar Rp. 5.181.286,1 juta.
SDM dan pelaku usaha kepariwisataan, Berdasarkan dasar harga konstan 2010
pemetaan, analisis dan perluasan pasar, PDRB Kabupaten Toba Samosir pada
dengan melakukan kegiatan analisis 2015 sebesar Rp. 4.355.221,01 juta. atau
pasar pengembangan daya tarik wisata di mengalami pertumbuhan sebesar 4,24%
kawasan “wisata bahari” di Pulau Selayar. dibanding dengan 2014.
Kabupaten Toba Samosir merupakan Masyarakat sekitar Danau Toba
Kabupaten terdiri atas 16 (enam belas) memiliki mata pencarian sebagai petani
kecamatan dengan luas wilayah 2.021,80 dan nelayan. Masyarakat di sana juga
km2. Daerah tersebut terletak di Danau mengandalkan kekayaan alam di sekitar
Toba dengan 16 kecamatan (Kecamatan tempat pemukiman di Danau Toba, seraya
Balige, Tampahan, Laguboti, Habinsaran, menjunjung tinggi budaya dan tradisi serta
Borbor, Nassau, Silaen, Sigumpar, Porsea, kearifan lokal Danau Toba.

Sumber : BPS Kabupaten Toba Samosir


Gambar 1 Perkembangan PDRB dan Distribusi PDRB atas Harga Berlaku Kab. Toba Samosir

13
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

Menurut data lapangan kerja, kebijakan ekonomi terhadap kualitas


penduduk bekerja lebih banyak di hidup.  Berdasarkan data BPS Kabupaten
sektor pertanian (pertanian, perkebunan, Toba Samosir, IPM tahun 2015 Kabupaten
kehutanan, pemburuan, dan perikanan) Samosir sebesar 73,40 sedangkan pada
yaitu 48.480 jiwa (73,22%), diikuti tahun 2014 sebesar 72,45, seperti terlihat
sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan pada Tabel 1.
perorangan yaitu 4.447 jiwa (6,72%), Dari Tabel 1, IPM Kabupaten
sektor perdagangan besar/eceran, rumah Toba Samosir selama periode 12 tahun
makan, dan jasa akomodasi yaitu 7.599 mengalami peningkatan rata-rata sebesar
jiwa (11,48%), sektor industri pengolahan 75,40. Pada 2013 IPM Kabupaten Toba
yaitu 2.471 (3,73%), sektor konstruksi Samosir mengalami kenaikan tertinggi
yaitu 1.234 jiwa (1,86%), sektor sebesar 77,49
transportasi, pergudangan dan komunikasi Selain IPM. infrastruktur jalan
yaitu 1.689 jiwa (2,55%), dan sektor di Kabupaten Toba Samosir pada 2015
lembaga keuangan dan usaha persewaan mencapai 1.366,21 km yang terbagi atas
yaitu 292 jiwa (0,44%). Sementara itu, jalan negara 60,89 km, jalan provinsi
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPT) sepanjang 199,50 km, dan jalan kabupaten
dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sepanjang 1.105.82 km. Berdasarkan
penduduk Kabupaten Toba Samosir pada kondisi jalan di Kabupaten Toba Samosir
2015 sebesar 80,28%. pada 2015, sekitar 25,20% merupakan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) jalan dengan kondisi baik, sekitar 19,57%
adalah pengukuran perbandingan dari dalam keadaan sedang, sekitar 29,00%
harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dalam kondisi rusak, dan 26,23% rusak
dan standar hidup untuk semua negara berat. Kecamatan Habinsaran merupakan
seluruh dunia. IPM digunakan untuk kecamatan yang memiliki jalan terpanjang
mengklasifikasi suatu negara apakah sekitar 27,91% dan Kecamatan Bonatua
merupakan sebuah negara maju, negara Lunasi merupakan kecamatan yang
berkembang, atau negara terbelakang, memiliki jalan terpendek sekitar 0,38%
juga untuk mengukur pengaruh dari dari total jalan kabupaten.

Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Toba Samosir

Sumber : BPS Kabupaten Toba Samosir

14
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

Sumber : BPS Kabupaten Toba Samosir


Gambar 2 Kondisi dan Presentasi Jalan Di Kabupaten Toba Samosir

Data kunjungan wisatawan ke dan barang pada angkutan danau di


Danau Toba dalam 5 tahun terakhir Kabupaten Toba Samosir tahun 2015 dari
menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan 3 (tiga) dermaga masing-masing 5.859
mancanegara pada 2011 dan 2012 cukup kunjungan kapal, 212.446 penumpang
tinggi, masing-masing mencapai 15.000 dan 6.470,0 ton barang. Dermaga Ajibata
kunjungan, tetapi kemudian turun menjadi merupakan dermaga yang paling sibuk.
11.000 kunjungan pada 2013. Total angka Jumlah kunjungan kapal, penumpang dan
kunjungan pada 2014, termasuk wisatawan barang di dermaga tersebut tahun 2015
mancanegara dan nusantara sebanyak masing-masing 4.002 kunjungan kapal,
180.000 kunjungan. Program percepatan 172.980 penumpang dan 5.621,0 ton barang.
pembangunan Destinasi Pariwisata Danau Jumlah perahu/kapal yang terdapat di
Toba menargetkan jumlah kunjungan Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2015
wisatawan mancanegara sebesar 1.000.000 sebanyak 42 yang terdiri dari 7 perahu motor
kunjungan pada tahun 2019. Peningkatan tempel dan 35 kapal motor. Perahu/kapal
ini akan dicapai melalui peningkatan motor terbanyak terdapat di Kecamatan
aksesibilitas dan atraksi. Ajibata yaitu sebanyak 21 perahu dengan
Jumlah kunjungan kapal, penumpang 5 perahu motor tempel dan 16 kapal motor
(tabel 2, 3 dan 4)

15
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

16
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

Sumber : BPS Kabupaten Toba Samosir


Gambar 3 Grafik Angkutan Danau di setiap Dermaga Tahun 2015

Responsible tourism merupakan Selain Bandar Udara Silangit


konsep yang akan diterapkan dalam terdapat Bandar Udara Internasional
pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Sibisa  yang terletak di Kecamatan Ajibata,
Toba, yang mewjibkan pengembangannya Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
harus ramah dan memperhatikan daya Bandar udara ini memiliki ukuran landasan
dukung lingkungan (Carrying Capacity). pacu 750 x 23 m. Bandara ini terletak 10
Hal ini sejalan dengan prinsip “Semakin kilometer dari  Kota Parapat,  Danau Toba.
dilestarikan, semakin mensejahterakan”. Bandar Udara Sibisa resmi beroperasi pada
Untuk meningkatkan konektivitas 15 November 2006 dan diikuti dengan
jalur udara, Garuda Indonesia membuka dimulainya penerbangan perdana Susi Air
rute penerbangan ke Bandara Silangit rute Medan-Sibisa.
perdana mulai 22 Maret 2016. Untuk Untuk mewujudkan Destinasi
tahap awal, Garuda memulai penerbangan Pariwisata Danau Toba menjadi world
tiga kali seminggu dengan kapasitas per- class destination, Badan Otorita Danau
penerbangan sebanyak 96 penumpang Toba menyusun masterplan kawasan
dengan menggunakan pesawat CRJ-1000. pariwisata yang terintegrasi. Di dalam
Peningkatan aksesibilitas ke Danau kawasan ini direncanakan akan dibangun
Toba juga dilakukan dengan peningkatan fasilitas penunjang (amenitas) berupa resor
landasan pacu (runway) Bandara Silangit hotel dan fasilitas pendukung lainnya yang
dari 2.400 x 30 meter menjadi 2.650 x 45 memenuhi standar kelas dunia baik dari segi
meter. Selain itu, peningkatan landasan kenyamanan maupun keamanan. Amenitas
pacu runway juga akan dilakukan pada salah satunya akan dialokasikan oleh
Bandara Sibisa. Kementerian Pariwisata pada 600 hektare
Peningkatan aksesibilitas jalur darat di dekat Bandara Sibisa di Kabupaten
dilakukan dengan pembangunan jalan Toba Samosir. Pada daerah tersebut akan
tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dibangun tourism resort.
yang proses pembebasan lahannya hingga Lima hotel bintang lima dan
Februari 2016 sudah mencapai 83%. Jalan convention center berskala internasional
tol ini ditargetkan akan beroperasi pada akan dibangun di zona otorita pariwisata
2017. Untuk ruas Tebing Tinggi-Pematang Danau Toba. Sudah terdapat 3 pengusaha
Siantar-Parapat masuk dalam Proyek yang berminat mengembangkan
Strategis Nasional (PSN) karena terdapat investasinya di wilayah tersebut.
nilai strategisnya. Kementerian Pariwisata juga mempunyai

17
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

rencana membangun objek wisata baru mencakup lapangan golf seluas 100
di sekitar Danau Toba, tepatnya kawasan hektare. Berdasarkan informasi Kompas
zona otorita pariwisata di Kabupaten Toba Travel,  daerah tersebut merupakan lahan
Samosir, Sumatera Utara. Objek wisata itu Badan Otorita Pariwisata (BOP) Danau
akan berkonsep  eco tourism (ekowisata). Toba, yang mencakup Desa Pardamean dan
Pembangunan objek wisata tersebut Sigapiton.

Gambar 4 Kunjungan Menteri Pariwisata Gambar 5 Kapal Penyeberangan sebagai


Alat Transportasi Utama di Danau Toba

Program pembangunan kawasan Perlengkapan jalan, diadakan juga


Danau Toba telah menjadi program Persiapan status lahan pembangunan
nasional sebagaimana menjadi amanah dermaga Ambarita (Baru), dan yang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor terakhir yaitu kegiatan Persiapan status
50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk lahan pembangunan dermaga Ajibata
Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Baru).
Tahun 2010–2025. Pada tahun 2017 terdapat 10 (sepuluh)
Untuk akses Danau Toba dan program pengembangan pelabuhan di
Pulau Samosir serta 9 destinasi wisata Kawasan Danau Toba. Kegiatannya yaitu
prioritas lainnya sepanjang 500 kilometer, peningkatan pelabuhan penyebrangan di
Kementerian Pekerjaan Umum dan beberapa dermaga, yaitu dermaga Ajibata,
Perumahan Rakyat (PUPR) membutuhkan Ambarita, Tigaras dan Simanindo dengan
dana sekitar Rp 400 miliar per tahun. menyediakan SID dan Rencana Induk
Sementara itu Kementerian Perhubungan Pelabuhan. Selain itu, akan dilakukan Studi
memiliki usulan kegiatan untuk mendukung Lingkungan dan Andalalin Pelabuhan
pengembangan Kawasan Strategis Nasional Ajibata, Ambarita, Tigaras dan Simanindo.
Danau Toba 2016-2019. Dan yang terakhir dilakukan pembangunan
Tahun 2016 kegiatan untuk peningkatan pelabuhan penyebrangan di
mendukung pengembangan kawasan Simanindo, Tigaras, Ajibata dan Ambarita.
strategis nasional danau toba dengan cara Selanjutnya usulan kegiatan mendukung
diadakannya Angkutan Pemadu Moda pengembangan kawasan strategis tersebut
Bandar Udara Silangit ke Danau Toba, dapat dilihat pada Tabel 6.
selanjutnya Pengadaan dan Pemasangan

18
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

Tabel 6 Usulan Kegiatan Mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Nasional


Danau Toba 2016 – 2019

Sumber : Kementerian Perhubungan

Selain meringankan beban APBN dalam mendukung kegiatan pariwasata


untuk menginvestasikan pembangunan Danau Toba.
infrastruktur diperlukan peran besar kerja Transportasi di kawasan Danau
sama antara pemerintah dan swasta, dalam Toba sangat penting, mengingat kawasan
hal penanaman modal Asing (Simbolon, Danau Toba akan dikembangkan baik
2003). sebagai daerah pariwisata maupun kegiatan
Pada Gambar 6, 7 dan 8 terlihat bahwa perekonomian masyarakat. Hal tersebut
Dermaga Wisata Ajibata di Kabupaten menunjukkan dengan adanya pengembangan
Toba Samosir dan Dermaga Wisata Tomok wilayah Danau Toba diharapkan pariwisata
di Kabupaten Samosir, Dermaga Balige dapat meningkat tiap tahunnya, guna
di Kabupaten Toba Samosir merupakan mensejahterakan masyarakatnya serta
prasarana transportasi yang akan diperbaiki membuka daerah dari keterisolasian.

19
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

Gambar 6. Visualisasi Dermaga Wisata Ajibata di Kab. Toba Samosir

Gambar 7. Visualisasi Dermaga Wisata Tomok di Kab. Samosir

Gambar 8. Visualisasi Dermaga Balige di Kab. Toba Samosir

20
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

Permasalahan yang sedang dihadapi berbagai lokasi, disertai berbagai fasilitas


adalah belum didukung oleh lokasi yang berkualitas, akan memperpanjang
galangan kapal, sehingga untuk melakukan lama tinggal wisatawan (length of stay)
docking atau perbaikan masih mencari dan menambah tingkat penginapan hotel
lokasi docking yang terdekat namun dengan (occupancy rate), dan home stay.
biaya pengangkutan kapal yang cukup Dengan terbentuknya Badan Otorita
tinggi, padahal pembangunan kapal baru Danau Toba, dan rencana Pemerintah akan
belum dapat dilaksanakan karena terkait menyiapkan infrastruktur dengan anggaran
anggaran. sebesar Rp.21 triliun untuk mempercepat
Selain itu, terdapat juga permasalahan kawasan Danau Toba, diharapkan dapat
peningkatan aksesibilitas jalur darat membangkitkan kembali wisata Danau Toba
dilakukan dengan pembangunan jalan menjadi daerah tujuan wisata yang unggul.
tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi Oleh karena itu, perlu diikuti rencana aksi
yang proses pembebasan lahannya mengembangkan kepariwisataan Danau
hingga Februari 2016 mencapai 83% dan Toba melalui langkah-langkah konkret.
ditargetkan akan beroperasi pada 2017. Pariwisata dan konservasi dapat
Kawasan kaldera Danau Toba dengan berjalan dalam satu harmoni hubungan
panjang ± 100 km dan lebar ± 30 km sebagai simbiosis mutualisme atau saling
destinasi wisata atau objek wisata yang menguntungkan, yaitu penerimaan dari
sangat lengkap dengan pemandangan alam wisata disisihkan sebagian untuk konservasi
yang indah, juga memiliki keanekaragaman penjaga lingkungan, yaitu keindahan alam/
budaya dan sejarah, karena misalnya masih panorama yang dapat terus dinikmati
terdapat batu zaman megalitik. Kehidupan wisatawan.
sosial budaya dan eksotisme tradisi Menanamkan peduli lingkungan
masyarakat Batak, baik yang mendiami kepada anak-anak, pemuda/pemudi, dididik
tepian danau maupun Pulau Samosir, turut di sekolah untuk kerja bakti menanam
menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk pohon, menjaga kebersihan. Juga,
berkunjung. Sementara itu, sumbangan mendorong kearifan lokal, seperti melarang
dari sektor lapangan usaha pendukung merusak lingkungan dan mengawasinya,
wisata bagi PDRB di 7 Pemerintah Daerah pembuatan tanaman biota danau, mendanai
di kawasan Danau Toba, yakni Kabupaten pelatihan dan modal usaha produktif yang
Simalungun, Samosir, Toba Samosir, menunjang kegiatan pariwisata, seperti
Dairi, Tapanuli Utara, Karo, dan Humbang pemandu wisata, kuliner, kerajinan tangan,
Hasundutan juga terlihat masih rendah. tenunan ulos, dan lain-lain. Hal ini telah
Organisasi Pendidikan, Ilmu diungkapkan Goleman (2009), ketika
Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB ia mengisahkan bagaimana tumbuhnya
(UNESCO) berencana akan menilai kecerdasan ekologis yang ditunjukkan
kembali Taman Bumi Nasional Kaldera suku Sher di dataran tinggi Tibet.
Danau Toba pada 2017. Taman Bumi Global Perlu diperhatikan bahwa
UNESCO (UNESCO Global Geopark, pengembangan kawasan ekowisata
UGG) merupakan konsep pembangunan terpadu Danau Toba harus melibatkan
yang mengedepankan konservasi, edukasi, masyarakat agar memberikan dampak
dan pengembangan sosial ekonomim ekonomi langsung bagi penduduk. Areal
masyarakat. Pembangunan memerlukan di lokasi sekitar 400 hektare yang akan
unsur geologi, biologi, dan budaya. Pelibatan dikembangkan adalah untuk perhotelan,
sosial ekonomi masyarakat bisa dengan pusat konsumsi, wisata air, dan ekowisata.
menyediakan rumah tinggal (homestay) dan Begitu pula, agar dilengkapi dengan taman
cindera mata kepada wisatawan. Dengan bunga untuk situs ekowisata dan dapat
kemudahan ketersediaan penginapan di menjadi objek wisata sekaligus fasilitas

21
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

pendidikan atau riset bagi masyarakat. ditingkatkan. Dengan demikian, dalam


Terkait dengan hal di atas, tata kelola pemerintahan untuk koordinasi
dibutuhkan pengembangan transportasi antar kementerian/lembaga perlu terus
untuk meningkatkan aksesibilitas dan ditingkatkan dalam pengembangan Danau
konektivitas dari dan ke kawasan Danau Toba sebagai kawasan strategis pariwisata,
Toba untuk menjangkau 7 kabupaten. serta diperlukan upaya selain melaksanakan
Karena berfungsi sebagai promoting pembangunan perlu kiranya agar
dan servicing, transportasi perlu terus menurunkan tingkat kerusakan lingkungan,
dibenahi dan dikembangkan mengingat menurunkan tingkat kerusakan kawasan
mampu menciptakan nilai tempat (place hutan lindung dari penebangan liar, serta
utility), nilai waktu (time utility) yang mengubah pola pikir masyarakat setempat
menumbuhkan bangkitan (generating) yang kurang ramah terhadap turis domestik
tarikan, dan distribusi dalam pemindahan maupun mancanegara, agar meningkatkan
barang dan penumpang. pariwisata nasional. Yang juga patut
Dengan menghubungkan wisatawan dicatat, sebagai pendukung gerak laju
ke lokasi-lokasi wisata secara cepat, pertumbuhan ekonomi dan kepariwisataan
tepat, aman, dan nyaman dengan nasional, terkait dengan pengembangan
biaya terjangkau, maka kemudahan- Danau Toba sebagai destinasi wisata,
kemudahan yang diciptakan transportasi dibutuhkan investasi untuk pembangunan
menjadi pembangkit dan pendorong bagi galangan kapal guna membangun kapal
perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dibutuhkan sebagai alat transportasi
daerah. di kawasan Danau Toba.
Sarana dan prasarana transportasi
perlu dikembangkan dan ditingkatkan
kualitas pelayanannya, seperti sarana DAFTAR PUSTAKA
transportasi darat, armada bus, dan
kendaraan yang berukuran tepat, kapal Badan Pengembangan Infrastruktur
penyeberangan di danau dan sungai dengan Wilayah. 2016.  BPIW Koordinasikan
tonase tepat, dermaga, dan pesawat udara Pengembangan Kawasan Wisata
yang berukuran sesuai dengan kemampuan Danau Toba. [diakses]. http://
landasan pacu. bpiw.pu.go.id/article/detail/bpiw-
koordinasikan-pengembangan-
kawasan-wisata-danau-toba. [16
SIMPULAN Januari 2017].

Daya tarik alam dan budaya di Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba
Kawasan Danau Toba berpotensi besar Samosir. 2016. Indeks Pembangunan
dalam mengembangkan pariwisata, namun Manusia (IPM) di Kabupaten Toba
belum dimanfaatkan secara maksimal. Samosir Tahun. [diakses]. https://
Dukungan transportasi dalam menunjang tobasamosirkab.bps.go.id/ [27
Danau Toba sebagai kawasan strategis Desember 2016].
pariwisata masih belum optimal. Oleh
karena itu, masih diperlukan keseriusan Goleman, Daniel. 2000. Kecerdasan
dan perhatian baik pemerintah, swasta, Emosi : Mengapa Intelegensi Lebih
dan masyarakat, serta ketersediaan Tinggi Daripada IQ, Alih Bahasa T.
anggaran pembangunan untuk infrastruktur Hermay. Jakarta: Gramedia Pustaka
transportasi, serta pembenahan terhadap Utama.
aksesibilitas dan konektivitas dari dan
menuju objek wisata Danau Toba perlu terus Kamaluddin, Rustian. 2003. Ekonomi

22
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Peran Transportasi dalam Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba

Transportasi. Jakarta: Ghalia Tentang Pembentukan Peraturan


Indonesia. Perundang-undangan. Jakarta: UU
RI.
[Kemenhub RI] Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia. 2016. Usulan
Kegiatan Mendukung Pengembangan
Kawasan Strategis Nasional Danau
Toba 2016 - 2019. Jakarta: Kemenhub
RI.

Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi


untuk Mahasiswa, Perencana, &
Praktisi. Jakarta: Erlangga.

Pardede, et al. 2016. ‘Strategi Pengelolaan


Kabupaten Samosir Sebagai Daya
Tarik Wisata Alam di Provinsi
Sumatera Utara’. Jurnal Destinasi
Pariwisata. 4 (1).

Pengembangan Destinasi Pariwisata


di Kepulauan Selayar Sulawesi
Selatan, Nurul Nadjmi, Wiendu
Nuryanti , Budi Prayitno, & Nindyo
Soewarno. Fakultas Teknik Unhas.
http://eng.unhas.ac.id/arsitektur/
files/587f0e845f42c.pdf [17 April
2017].

[PP RI] Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun
2010-2015. Jakarta: PP RI.

Siagian, Sondang. P.2005. Administrasi


Pembangunan, Konsep Dimensi &
Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara.

Simbolon, Maringin Masry. 2003. Ekonomi


Transportasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Trijono, Lambang. 2007. Pembangunan


Sebagai Perdamaian. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.

[UU RI] Undang Undang Republik


Indonesia Nomor 10 Tahun 2004

23
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Budi Sitorus , Christina Natalia Sitorus ISSN 2355-4721

Halaman ini sengaja dikosongkan.

24
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017

You might also like