You are on page 1of 8

Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir

PRPN - SA TAN, 30 November 2010

DISAIN KONSEP RANCANG BANG UN IRADIATOR GAMMA (ISG-500)


UNTUK PENGAWETAN HASIL PERTANIAN

S. Budihardjo', Dian F. Atmoko', Syamsurilial Ramja', Sutomo', A. Suntoro' Pudjijanto MS2 dan Nada Mamada3

1 PRPN - BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Lt. 2, Serpong, Tangerang, Banten, 15310,
Telp. (021) 7560896, Faks. (021) 7560928.
2 PTRKN - BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 80, Serpong, Tangerang, Banten, 15310,
Telp. (021) 7560912, Faks. (021) 7560913.
3 PATIR-BATAN, Kawasan BAT AN Pasar Jumat Gedung 47 Lt 2, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12070
Telp. (021) 7659375, Faks. (021) 7691607

ABSTRAK.

DISAIN KONSEP RANCANG BANGUN IRADIATOR GAMMA (ISG-500) UNTUK


PENGAWETAN HASIL PERTANIAN. Telah dilaksankan pembuatan disain konsep irradiator
gamma ISG-500 yang akan digunakan untuk pengawetan hasil pertanian. Iradiator gamma
yang dirancang adalah irradiator gamma serbaguna dengan aktivitas sumber radiasi yang
digunakan sebesar 2x250 kCi Cobalt-60 (Co60). Iradiator gamma ini diusahakan
menggunakan bahan-bahan lokal seperti dalam konstruksi struktur bangunan, sistim
mekanik dan elektrik serta sistim kontrol pengendalian dalam pengoperasian iradiator.
Sumber radiasi Co60 yang digunakan adalah Co60 tipe pensil (C-188 Nordion), bahan
struktur bangunan beton mengikuti aturan BAPETEN serta jumlah carier sebanyak 15 buah.
Hasil disain konsep ini diharapkan dapat dilanjutkan menjadi disain dasar pada kegiatan
yang akan datang

Kata kunci: disain konsep, rancang bangun, ISG-500, hasil pertanian

ABSTRACT.

A CONCEPTUAL DESIGN OF GAMMA IRRADIATOR (ISG-500) FOR PRESERVATION OF


FARMING PRODUCT. A conceptual design of gamma irradiator ISG-500 for a preventation
of farming product has beendone. Thedesign of gamma irradiator are multi purpose with the
activity of radiation source used at 2x250 kCi cobalt-60. This gamma irradiator will be built by
using local materials, like as for the building structure construction, the mechanical and
electrical systems and for the instrumentation & control syatems. The sources of radiation
that will be used is C060 pencil types (C 188 - Nordion), concrete structured building
according to BAPETEN rule and the numbers of cariers that will be used are 15 carriersr.

Keywords: Conseptual disign, engineering, ISG-500, farming product

- 171 -
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir
PRPN - SA TAN, 30 November 2010

1. PENDAHULUAN

Iradiator adalah suatu instalasi nuklir yang digunakan dalam proses pengawetan
suatu prod uk seperti hasil pertanian dan hasil olahannya, sterilisasi alat-alat kedokteran dan
lain-lain[1]. Ada beberapa jenis atau tipe irradiator yang dipakai untuk pengawetan produk
berdasarkan sumber radiasi yang digunakan yaitu irradiator gamma, irradiator sinar-x
(bremstrahlung) dan dengan pemercepat electron [11. Pad a instalasi irradiator gamma juga
dikenal 4 kategori iradiator gamma, yaitu kategori I, II, III dan IV yang dikate~orikan
berdasarkan batasan volume iradiasi, tipe basah dan atau tipe kering, besarnya skala 2.3.4].
Beberapa tahun yang lalu ada data dari FAO (Food and Agriculture Organization), ada
sekitar 25 % pangan/ hasil-hasil pertanian rusak akibat serangga, bakteri dan binatang
lainnya setelah panen, serta 40 % buah-buahan dan sayur mayur di negara China rusak
sebelum sampai ke tempat penjualan (pasar). Dan saat ini, di Indonesiapun kita sering
mendengar masalah yang sama, yaitu munculnya masalah setelah pasca panen, baik dalam
distribusi antar pulau ataupun untuk keperluan ekspor. Salah satu untuk mengatasi masalah
tersebut di atas dengan memanfaatkan teknik nuklir dalam pengelolaan hasil
pertanian/perikanan dan pangan adalah penggunaan sinar gamma untuk meradiasi bahan
pangan dan produk-produk pertanian lainnya untuk tujuan pengawetan makanan, atau
membunuh hama dan penyakit yang mungkin masih terkandung dalam tanaman untuk
tujuan karantina.
Dari data sejarah, pada tahun 1986 Food & Druf Administration (FDA) USA pada tahun 1986
mengijinkan penggunaan iradiator sebagai alat proses pengawet buah-buahan dan
sayuran[5J. Pada tahun 1987, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pada tanggal 29
Desember 1987, telah memberikan izin melalui PERMENKES No.
826/MENKES/PER/XII/1987 untuk beberapa jenis produk bahan pangan iradiasi, yang
diperbaharuhi pada tahun 1995 yaitu PERMENKES No. : 152/MENKES/SK/II/1995 untuk
dosis maksimum 10 kGy. Pad a tahun 1997, WHO menyatakan irradiator gamma aman
untuk digunakan sebagai alat pengawet[6] serta pada tahun 2009, MENKES mengeluarkan
peraturan No. 701/MENKES/PERNIIi/2009 tentang Pangan Iradiasi [7].
Data lain menyebutkan, lebih 40 negara di dunia dengan jumlah 170 fasilitas iradiasi
serta 60 fasilitas digunakan untuk pengawetan makanan, memanfaatkan teknologi irradiator
gamma untuk keperluan tersebut dengan jumlah produksi yang diiradiasi semakin meningkat
tiap tahun seperti diperlihatkan pada gambar 1 dan gambar 2.

'\.1

~<,-,J, \.

Gb. 1. Jumlah Negara-negara yang menggunakan/ mempunyai irradiator gamma

- 172 -
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nukfir
PRPN-BATAN. 30 November 2010

iii
c0
vE
'""'
c~
(j
:3
?:
IJ)
0;)
'L:C
-.:
E 0iii
50
80
40
20
60
70
10 1987
30
1998
1991
1994 n
I
O)'I'U
IOt/1 •. ,s

0
II Be:y'ul1J

It• I NctJl.;rlOl1ds
USA
t. Canodn
I
j)()uth
I Aj"w

Mcxi::o

U!• Flo/1((-
Repoblk of Koreo

Gb.2. Jumlah produksi yang diiradiasi di beberapa negara.

Fakta-fakta tersebut telah membuka prospek masa depan penggunaan iradiator


gamma sebagai alat pengawet pangan/hasil-pertanian I sterilisasi alat kesehatan menjadi
lebih besar apalagi di Indonesia baru ada 1 fasilitas iradiasi gamma milik swasta Rei-ion,
Cikarang, Sekasi yang dibangun pada tahun 1991. SATAN sendiri juga mempunyai fasilitas
iradiasi gamma, yang dimanfaatkan untuk penelitian, yaitu Iradiator IRKA, dan sa at ini
permintaan layanan iradiasi oleh industri cukup tinggi namun volume produk yang dapat
dilayani sangat kecil karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki IRKA. Melihat permasalahan
ini, ada permintaan dari manajemen dalam hal ini pimpinan SATAN untuk membuat rancang
bangun iradiator gamma untuk pengawetan hasil pertanian yang multi purpose (selain untuk
pengawetan produk pertanian, juga dapat dipakai untuk sterilisasi peralatan kesehatan),
tetapi berbiaya murah dalam pembangunan fasilitasnya(dengan meningkatkan kandungan
lokal).
Untuk itu pimpinan SATAN membentuk sebuah tim lintas satker setingkat eselon II, untuk
keperluan merancang suatu iradiator yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memberikan
keuntungan bagi para industri dan sebagai langkah pertama dibuatlah disain konsep ini.

2. TEORI

Penggunaan teknologi nuklir yaitu dengan menggunakan iradiasi sinar gamma sudah
ban yak digunakan untuk pengawetan hasil pertanian dan hasil olahannya dalam hal,
membunuh bakteri pembusuk atau mikroba pathogen, membunuh serangga serta dapat
menghambat pertunasan. Kemampuan sinar gamma berenergi tingg! untuk rnenerobos
masuk ke dalam materi memungkinkan dapat dimanfaatkan untuk tujuanpengawetan hasil
pertanian, pasteurisasi dan sterilisasi melalui proses ionisasi atom-atom materi. Karena itu,
radiasi sinar-y disebut juga radiasi pengion. Ion-ion bermuatan hasil proses ionisasi dapat
merusak molekul-molekul sel, memutus ikatan DNA, dan membunuh atau membuat
ketidakmampuan bakteri pathogen dan serangga untuk bereplikasi. Pad a Irradiator
gammadigunakan sumber radiasi Cobalt 60 (Co-60) karena mempunyai karakter pancaran
energi yang relative besar 1,17 Mev dan 1,33 Mev sehingga daya tembus pada material
yang diiradiasi juga lebih besar, skema peluruhannya dapat dilihat pada gambar 3.

- 173 -
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuk/ir
PRPN - BA TAN, 30 November 2010

Gb. 3. Skema peluruhan sumber radioaktif Cobalt-60

Material radioaktif Co-60 tidak terdapat di alam namun diproduksi oleh reaktor nuklir sebagai
hasil dari reaksi inti nuklir dari Co-59 yang dipasang di target reaktor. Proses untuk menjadi
Co-60 relative panjang antara 18 - 24 bulan tergantung besaran aktivitas yang akan
dihasilkan.
Secara teori, dibandingkan dengan teknologi konvensional yang sudah mulai
ditinggalkan di negara maju (Amerika, Jepang), teknologi iradiasi menggunakan sinar
gamma memiliki beberapa keunggulan yang antara lain adalah :
1. prosesnya efektif, yaitu memiliki daya tembus tinggi untuk mencapai target penyinaran;
2. Tidak menimbulkan residu apa pun pada produk yang diiradiasi sehingga aman untuk
dikonsumsi;
3. Dapat menggantikan proses fumigasi menggunakan bahan kimia beracun, seperti
ethylene oxide;
4. Dapat menggantikan methyl bromide yaitu bahan kimia pencemar lingkungan dan
perusak ozone dalam kendali infestasi serangga pad a bebijian; dan
5. Merupakan proses dingin sehingga tidak mengurangi nutrisi makanan yang diiradiasi.

Sesuai fungsinya, selain produklhasil pertanian, produk-produk lain yang diiradiasi


adalah piranti medik, baik untuk tujuan pasteurisasi maupun sterilasi. Contoh lain produk-
produk yang diiradiasi menggunakan iradiator gamma adalah piranti medis Uarum suntik,
kateter), produk pangan (udang, cumi-cumi, ikan, dan bumbu siap pakai), prod uk farmasi
(obat-obatan), produk kosmetik dan rempah-rempah (Iada I merica, pala, kemiri, ketumbar,
cabe I lombok, brambang I bawang, jahe I kencur Ilengkuas), produk herbal (teh herbal,
jamu herbal), obat-obatan tradisional (daun kejibeling, ekstrak daun jambu), farmasi (alat
kontrasepsi), dan bahan minuman suplemen (amylum).18,9] Skema atau gambar salah satu
irradiator gamma yang digunakan untuk pengawetan hasil pertanian dapat dilihat pada
gambar 4.

-- SourcE in
Loading Ilrea Control Canso"? Storage Pool

Gambar.4. Skema instalasi irradiator gamma untuk pengawetan hasil pertanian atau produk
olahan I makanan

-174-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir
PRPN-BATAN, 30 November 2010

Gambar 4 adalah suatu gambar skema irradiator gamma yang digunakan untuk pengawetan
hasil pertanian dan produk olahannyal makanan yang ada di Viena, Austria (10).
Secara umum proses radiasi suatu prod uk tergantung pada dosis serap yang diterima
prod uk yang bersangkutan dan atau laju radiasi yang dihasilkan sumber radiasi yang
digunakan. Parameter yang mempengaruhi besar kecilnya radiasi yang diterima prod uk ada
faktor, yaitu :
1. faktor besar kecilnya aktivitas sumber radiasi yang dipakai
2. faktor jarak sumber dengan produk yang diiradiasi
3. faktor lama produk di dalam medan radiasi di ruang iradiasi

3. TAT AKERJA (BAHAN DAN METODE) RANCANGAN

Filosofi disain yang diterapkan dalam rancang bangun instalasi iradiator gamma untuk
pengawetan hasil pertanian ini adalah : hasil pertanian yang di iradiasi menjadi awet dan
optimal secara ekonomi, serta jaminan keselamatan dan keamanan ketika proses iradiasi
dan instalasi irradiator gamma sedang berlangsung maupun ketika instalasi sedang tidak
digunakan (istirahaUmaintenance/perbaikan) bagi publik dan operator/pengguna perangkat
iradiator gamma tersebut. Dua sasaran utama tersebut, yaitu hasil iradiasi dan keselamatan,
merupakan hal yang umum harus dijalankan pada sebuah instalasi nuklir'11].
Pembuatan disain Konsep dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Menentukan requirement dari instalasi iradiator yang akan dibuat sebagai user
requirement yang berasal dari pimpinan SATAN. User Requirement berisi
perihal spesifikasi iradiator gamma yang akan dibuat disesuaikan dengan tujuan
serta sasaran akhir dibuatnya perangkat iradiator gamma ini.
2. Dari dokumen requirement tersebut dibuat konsep bekerjanya instalasi iradiator
gamma, yang bekerja direncanakan menggunakan aktifitas 2x250 kCi,
diungkapkan secara teoritis (Design Requirement and Objective-DRO).
3. Keberadaan disain konsep ini akan membuktikan bahwa requirement yang
diinginkan secara teoritis bisa dilaksanakan. Namun demikian, tidak selalu
semua yang secara teoritis dapat dilakukan maka secara praktis (praktek) dan
atau engineering juga akan dapat diujudkan.
Secara garis besar pembuatan disain konsep dapat digambarkan pada gambar 5.

Pimpinan

Proses dalam tim

Design Requirement
And
Hasil kerja tim
Objective

Gb. 5. Skema kerja pembuatan disain konsep

User requirement pimpinan adalah dibuat suatu instalasi iradiator gamma untuk
pengawetan hasil pertanian yang serbaguna artinya juga dapat dimanfaatkan urituk produk
selain pertanian serta dalam pembangunan konstruksinya dapat lebih murah dibanding
dengan iradiator gamma sejenis yang ada di pasaran. Untuk pelaksanaan kegiatan ini dibuat
tim pelaksana lintas satker setingkat eselon II di SATAN antara lain PRPN (Pusat Rekayasa

- 175 -
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir
PRPN-BATAN, 30 November 2010

Perangkat Nuklir), PATIR (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, PTRKN (Pusat
Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, PKTN (Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir) dan
PSJMN (Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari berbagai pertemuan. diskusi, presentasi anggota Tim Rancang bangun iradiator
gamma ISG-500 dihasilkan suatu konsep iradiator gamma untuk pengawetan hasil
pertanian. ISG-500 (Iradiator gamma Serba Guna) adalah irradiator gamma dengan aktivitas
sumber Co60 sebesar 2x250 kCi sebagai jawaban untuk instalasi iradiator serbaguna.
Sedangkan proses iradiasi suatu barang produk dalam irradiator gamma ISG-500 dapat
dilihat pad a gambar 6. Dari gambar 6 dapat dilelaskan sebagai berikut :
1. Proses iradiasi suatu produk dimulai dari bagian loading - unloading yang merupakan
bagian tempat pertama kali barang produk dimasukan kedalam carrier (IN) yang siap
dimasukan ke ruang iradiasi.
2. Dengan menggunakan conveyor (sistim penggerak target) barang produk tadi dibawa
ke ruang iradiasi
3. Jalur konveyor didalam ruang iradiasi dibuat sedemikian sehingga setiap sisi barang
produk terkena paparan yang sama.
4. Setelah barang produk diiradiasi akan keluar ke bagian unloading (OUT) sebagai
barang produk yang telah diiradiasi.
5. Pergerakan barang produk dari bagian loading (IN), masuk ke ruang iradiasi sampai
ke bagian unloading (OUT), pengaturan lama barang produk berada di dalam ruang
iradiasi dikendalikan oleh sistim instrumentasi dan kendali (SIK).
6. Sumber radiasi dimasukan kedalam rak sumber (ad a 2 buah) dipasang sejajar,
diangkat dari kolam penyimpan sumber saat opersional dan dimasukan ke kolam
penyimpan sumber sa at tidak dimanfaatkanl tidak operasional.

Gangguan:
Indikator internal & external
dan warning

Sistim Mekanik
Sistim SIK:
penggerak
- Operasi koveyor, sumber
- Proses dll.
- Perawatan
- Perbaikan
- Pengujian ~.;p("*,;"'.c;:r.,*'-">i-,>""j';, Sistim elektrik,
- Penggantian sumber power daya,

.jigiii ---
penerangan dU.

-_II!I!I!I
.1iiiiI1RI •• IIiiiI HasH pertanian
Hasil pertanian III I!!!!!!I !iii
III III
(sesudah di
-iradiasi)
(sebelum di iradiasi) IN OUT
•• 111 .11111

Gb. 6. Disain konsep instalasi irradiator gamma ISG-500

- 176 -
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir
PRPN - SA TAN, 30 November 2010

Komponen-komponen terbesar dan terpenting dalam instalasi iardiator gamma ISG-


SOOadalah komponen-komponen yang dipakai dalam sistim mekanik, sistim elektrik, SIK,
sistim keselamatan dan konstruksi bangunan dan jenisnya dapat dilihat di tabel 1.

Tabel1. Komponen-komponen utama iradiator gamma ISG-SOO

NO KOMPONEN JENIS
1. Sistim Mekanik sistim penggerak Carrier (konveyor), Sistim penggerak
Rak Sumber, Sistim pemasukan sumber radiasi dan alat
lainnya, Sistim Sirkulasi Udara, Sistim Sirkulasi Air (Kolam
sumber radiasi), TOTE, CARRIER, RAK SUMBER.
2. I Sistim Elektrik sistim Power Supply Normal, Sistim Power Supply
Darurat, Sistim Distribusi, Sistim penerangan, Sistim
Pentanahan dan Penangkal Petir
3. I Sistim Instrumentasi Sistim Interlock, Sistim Uji Diri Peralatan, Sistim Aktuasi,
& Kendali Sistim Monitoring, Sistim kendali pewaktuan dan gerakan
carrier, Konsul Kendali, Sistem Keamanan
4. I Sistim Keselamatan Hasil perhitungan-perhitungan keselamatan radiasi seperti
Radiasi dipersyaratkan oleh BAPETEN yang berupa Kolam
Sumber radiasi Co60, Ruang Iradiasi, Ruana Kontrol
S. I Sistim Ban banaunan utama dan banaunan penunian

Hasil disain konsep yang lain adalah spesifikasi teknis (garis besar) irradiator gamma
ISG-SOO untuk pengawetan hasil pertanian seperti terlihat pad a tabel 1. Dari tabel 1 sudah
terlihat componen-komponen mana saja yang dapat diperoleh di pasar local dan dirancang
sendiri serta componen yang memang Sangay tergantung dari produk luar negeri

Tabel 2. Spesifikasi teknis disain konsep iradiator ISG-SOO

Dimensi
Data
Bahan
Berat
Sistem
Sumber
Lebar Iantar
Banqunan
NO. Jarak
Kerapatan
Diameter
Kecepatan
Tanah,
Dimensi
Data
Bangunan,
sipilKolam
Carrier
rack
carrier
SPESIFIKSI
labirin
Ventilasi
ruang
yang sumber
(didesiqn)
beton
putaran
Beton,sumber shelding
iradiasi REMARK
rei(as)7
1 ton
m
(Sx2x7)
diperlukan Im
(kuranq
(100x70x180)
Lokasi,
1,S
2x2S0
2,4
1,2S menit
(10,Sx13x4)
2
(1S0x100)
20 x~- 2S0
,2 m
kalikCi
qr/cm3
m
kCicm mlebih)
cm
(maksimum)
(tipe
(multi (tote
{double
pertukaran
atau (untuk
0,1 90x60x80)
C188-Nordion
purpose)
ppmposisi
rack per
udara Canada)
-790 double
cm
(SOxSO)
jam rack
sumber
cm 1 di atas2
baris
uktur bagunan (tahan atau
gempa tidak)
lantai)
tingkat}

Tahap berikut yaitu kegiatan setelah terwujudnya disain konsep adalah pembuatan
Disain dasar akan membuktikan bahwa konsep teoritis yang dibuat akan dapat dikerjakan
(secara prakteklpraktis) menggunakan komponen-komponen yang secara prinsip telah ada
teknologinya.

-177-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir
PRPN - SA TAN, 30 November 2010

5. KESIMPULAN.

Oari kegiatan disain konesep rancang bang un irradiator gamma ISG-500 untuk
pengawetan hasil pertanian dapat disimpulkan sebagai berikut :
Oisain konsep iradiator "multipurpose", diwujudkan dalam disain iradiator dengan
menggunakan aktivitas sumber Co60 2x250 kCi
Biaya pembangunan lebih murah dapat terwujud dengan salah satunya adalah
diusahakan muatan lokal yang lebih banyak dalam pembangunannya
Sebagian komponen utama ada yang bisa didapatkan pada pasar dalam negeri
Sistim Instrumentasi & kendali (khususnya pad a perangkat lunak) dapat dibuat
sendiri

6. UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih pertama kami tujukan ke program blockgrant diknas/ program
insentif RISTEK Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa sesuai dengan
Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia No. 053/M/Kplll/2010 tanggal 09
Pebruari 2010. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih untuk semua anggota tim disain
radiator gamma untuk pengawet hasil pertanian. Karena terbentuknya laporan teknis ini
tidak Iepas dari hasil dikskusi semua divisi di dalam tim.

7. DAFTAR PUSTAKA

1. MAHA M., Prospek Penggunaan Tenaga Kerja Nuklir dalam Bidang Teknologi Pangan,
Buletin, Batan, P. 19-28, Jakarta, 1985.
2. ANSI N433.1-1978, "Safe Design and Use of Self-Contained, Dry Storage Gamma
Irradiators" American National Standards Institute, 1430 Broadway, New York (1978).
3. ANSI N43.15-2001 American National Standards, "Safe Design and Use of Self-
Contained Wet Source Storage Gamma Irradiators (Category III)" American National
Standards Institute, 1430 Broadway, New York (2001).
4. ANSI N43.10-2001 American National Standards, "Safe Design and Use of Panoramic,
Wet Source Storage Gamma Irradiators (Category IV) and Dry Source Storage Gamma
Irradiators (Category II) "American National Standards Institute, 1430 Broadway, New
York (2001).
5. Health Physics Society., Food Irradiation., www.hps.orq/documents/foodirradiation.pdf.,
di-access tanggal19 Februari 2009.
6. WHO. "Food Irradiation - Skay's the limit. Press Release WHO/68", P. 2, 19 September
1972.
7. PERMENKES No. 701/MENKES/PERNIIi/2009 tentang Pang an Iradiasi, Jakarta, 2009
8. Situs-antarjejaring dari Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BAT AN , JI.
Cinere Pasar Jumat, Kotak Pos 7002 JKSKL Jakarta 12070, Telp. 062-021-7690709,
http://www.batan.qo.id/patir/ + komunikasi pribadi.
9. Situs-antarjejaring dari PT "Rei-Ion Sterilization Services", Zona Industri Ganda Mekar,
Cibitung, Bekasi 17520, Telp. 62-21-88363788 (hunting), Fax.: 62-21 88363729; 62-21-
8832 1246, http://www.rel-ion.com + komunikasi pribadi.
10. ICGFI., Fact about Food Irradiation., Vienna, Austria 1999.,
www.iaea.orq/proqrammes/nafa/d5/public/foodirradiation.pdf. di-akses tgl 19 Februari
2009.
11. IAEA., Nuclear Power Plant Instrumentation and Control: A Guide Book., Technical
Reports Series No. 239., Vienna, 1984.

- 178 -

You might also like