Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
ANGKATAN B15
SURABAYA
2014
Waktu : 45 menit
1. 1. Tujuan
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang
perawatan sebelum operasi atau pre operasi.
1. 2. Materi
5) Persiapan psikologis
6) Persiapan fisik
1. 3. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi, dan
3) Demonstrasi
1. 4. Media
1) Leaflet
2) Flip Chart
3) Alkohol gliserin
4) Tisu
1. 5. Organisasi kegiatan
1. 6. Kegiatan Penyuluhan
4 3 Menit Evaluasi :
5 2 Menit Terminasi :
2 Mengucapkan salam
1. 7.
Flip Chart
: Observer
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
: Moderator
Keterangan :
1. 8. Job Description
2. Moderator
Uraian tugas :
1. Penyaji
Uraian tugas :
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta.
1. Fasilitator
Uraian tugas :
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
1. Observer
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
1. 9. Evaluasi
2. Standart
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
1. Proses
1. Hasil
MATERI PENYULUHAN
1. 1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat
klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien
berpindah atau berada di ruang operasi.
1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam
menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.
2) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi nyeri
atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.
3) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian
tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi.
4) Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi atau
penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll.
5) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak
berfungsi, contoh transplantasi ginjal.
1. 3. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik. Masalah
kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor penyebab ditundanya
suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung,
diabetes melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi
kontraindikasi tindakan operasi.
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain lain
harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan
sebelum tindakan operasi dilakukan.
3) Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang sangat penting untuk
mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah pasca
tindakan.
1. 5. Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan
psikologis klien adalah :
1) Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat
mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien,
berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab,
apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan keluarga.
2) Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya mengatasi
kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga merupakan
dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi.
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya
kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan
informasi.
4) Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien pasca
tindakan operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan
batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.
1. 6. Persiapan Fisik
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan karena
obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika
klien mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa mempebolehkan :
1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur.
2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa
basa.
Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu
pada kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan.
1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani
pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih
telah kosong.
Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi luka.
5) Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan
lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.
1) Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada diruangan perawatan.
2) Napas dalam
Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau sulit
bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan operasi.
3) Batuk efektif
Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada tenggorokkan. Batuk yang
tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada luka pembedahan teutama luka operasi pada area
dada dan perut.
Daftar Pustaka
1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses &
Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta
Standart
2.
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media: flipchart, dan leaflet
4. Peserta hadir di tempat penyuluhan 5 menit
sebelum acara dimulai
5. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan diadakan H-2
Proses
Hasil
Job description
4.
1. Moderator
Uraian tugas::
1. Penyaji
Uraian tugas:
1. Fasilitator
Uraian tugas:
1. Observer
Uraian tugas: