Professional Documents
Culture Documents
10 1 21 1 10 20170517
10 1 21 1 10 20170517
PENDAHULUAN
Menurut World health maternal, artinya terdapat 1 kematian
Organization (WHO) tahun 2014, ibu setiap 2,3 menit. Tujuh faktor
terdapat 210 juta wanita hamil , dan kematian maternal di Asia antara
130 juta kelahiran di seluruh dunia lain: kehamilan ektopik dan
dari jumlah tersebut, diperkirakan komplikasi lain 15%, Anemia 13%,
sebanyak 558.000 ibu meninggal Hipertensi dalam kehamilan 9%,
setiap tahun akibat komplikasi persalinan obstruktif, abortus 6%,
kehamilan dan persalinan, 35% infeksi 12%, serta perdarahan 31%
diantaranya adalah meninggal karena yang disebabkan oleh retensio
perdarahan, penyebab utama plasenta, atonia uteri, dan sisa
perdarahan pada persalinan adalah plasenta yang tidak segera ditangani
retensio plasenta, atonia uteri dan (Depkes RI, 2014).
sisa plasenta yang tidak segera Berdasarkan Survey
ditangani (Depkes RI, 2014). Demografi Kesehatan Indonesia
Asia Tenggara (ASEAN), (SDKI) tahun 2012 angka kematian
sebanyak 232.000 ibu meninggal ibu 359/100.000 kelahiran hidup,
setiap tahun karena komplikasi angka tersebut mengalami kenaikan
Jurnal Darul Azhar Vol 3, No.1 Februari 2017 – Juli 2017: 20 - 27
Faktor penyebab kematian ibu diantaranya jarang juga pada persalinan berikutnya.
adalah perdarahan sekitar 26,9%, eklampsia Ruptur perineum adalah robekan yang
saat bersalin 23%, infeksi 11%, terjadi pada perineum sewaktu persalinan.
komplikasipuerpurium8%, trauma obstetrik Keluhan ruptur perineum tidak hanya
5%, emboli obstetrik 8%, aborsi 8% dan berperan atau menjadi bagian penting dari
penyebab tidak langsung 10,9%, dan salah proses persalinan, tetapi juga diperlukan
satu penyebab perdarahan tersebut adalah untuk mengontrol buang air besar dan buang
akibat ruptur perineum (Depkes RI, air kecil, menjaga aktivitas peristaltik
2012).Kalimantan Selatan, AKI tahun 2013 normal (dengan menjaga tekanan intra
masih cukup tinggi, sebanyak 12 kasus abdomen) dan fungsi seksual yang sehat.
antara lain disebabkan 5 kasus perdarahan, 4 Rupture perineum terjadi pada hampir
kasus eklampsia, 1 kasus infeksi akibat semua persalinan pertama, dan tidak juga
Rupture Perineum dan 2 kasus sebab lain, pada persalinan berikutnya.Semua laserasi
penyebab utama kematian ibu karena perineum, kecuali yang sangat super fisial
perdarahan adalah retensio plasenta dan akan disertai perlukaan vagina bagian
atonia uteri yang tidak segera ditangani bawah dengan derajat yang bervariasi.
yaitu sekitar 35,2% (Dinkes Prov Kal-Sel, Perdarahan pasca persalinan dengan uterus
2013). yang berkontraksi baik biasanya disebabkan
Rupture perineum adalah perlukaan oleh robekan serviks atau vagina. Kesalahan
jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran pada tekhnik mengejan juga bisa berdampak
bayi baik menggunakan alat maupun tidak terjadinya robekan perineum yaitu bilamana
menggunakan alat. Faktor-faktor yang ibu bersalin mengejan sambil mengangkat
menyebabkan terjadinya rupture perineum bokong, selain itu membuat proses
adalah paritas, jarak kelahiran, berat badan mengejan tidak maksimal, juga bisa
bayi, pimpinan persalinan tidak memperparah robekan perineum (daerah
sebagaimana mestinya, umur, ekstraksi antara vagina dan anus). Robekan yang
cunam, ekstraksi vakum, trauma alat dan semacam itu dapat mencapai kedalaman
episiotomi. (Rustam, M. 2007) tertentu itu sehingga mengenai muskulus
Penyebab kematian ibu yang spinterani dan dapat meluas dalam dinding
disebabkan karena Infeksi berawal dari vagina dengan berbagai kedalaman
penatalaksanaan rupture perineum yang (Cunningham, et. al. 2006).
kurang baik. Persalinan pervaginam sering Bahaya dan komplikasi akibat
disertai dengan ruptur. Pada beberapa kasus terjadinya rupture perineum adalah
rupture ini menjadi lebih berat, vagina perdarahan yang dapat menjadi hebat
mengalami laserasi dan perineum sering khususnya pada ruptur derajat dua dan tiga
robek terutama pada primigravida, ruptur atau jika ruptur meluas ke samping atau naik
dapat terjadi secara spontan selama ke vulva mengenai clitoris. Infeksi Juga
persalinan pervaginam. Selain perdarahan dapat terjadi akibat rupture perineum.
masa nifas akut, rupture yang diabaikan. Laserasi perineum dapat dengan mudah
dapat menyebabkan kehilangan darah yang terkontaminasi feses karena dekat dengan
banyak tapi perlahan selama berjam-jam anus. Infeksi juga dapat menjadi sebab luka
(Prawirohardjo, S. 2010). tidak segera menyatu sehingga timbul
Rupture perineum merupakan jaringan parut. Untuk mencegah timbulnya
penyebab kedua perdarahan post partum infeksi atau komplikasi lainnya pada masa
setelah atonia uteri.Ruptur Perineum dapat nifas utamanya dengan rupture pada
terjadi pada persalinan pertama dan tidak perineum dapat dilakukan dengan
Jurnal Delima Azhar Vol 3, No.1 Februari 2017 – Juli 2017: 8 - 14