You are on page 1of 5

GANGGUAN PERILAKU ANAK

Masalah perilaku bayi/anak yang berbeda sering kali merupakan bentuk penampilan konflik terjadi

pada masa perkembangan kepribadian terhadap perilaku dari orang tua, saudara, guru ataupun

teman-temannya yang berhubungan dengan mereka.

Untuk itu, perkembangan perilaku (psikososial) harus diperhatikan, dihindari dan ditanggulangi bila

terjadi penyimpangan sesederhana apapun bentuknya.

Faktor yang mendukung terjadinya perilaku anak lebih menonjol didaerah perkotaan, sehingga

diduga terjadinya pergeseran nilai budaya, perilaku orang tua, perubahan dari keluarga besar ke

keluarga kecil dan sebagainya.

Gangguan perilaku pada anak dibagi menjadi :

1. Sebelum terjadinya konsepsi, misalnya faktor usia orang tua, besarnya keinginan memiliki

anak dan sebagainya.

2. Pada waktu kehamilan, berhubungan dengana adanya hyperemis grafidarum, asfiksia,

perinatal dan sebagainya. Stress psikologi pada ibu yang bekerja juga dapat sebagai

penyebab gangguan perilaku pada bayi dan sebagainya.

3. Setelah kelahiran, misalnya bayi yang lahir dengan resiko tinggi harus dipisahkan dari ibunya,

sehingga keadaan ini akan mengganggu ikatan batin antara bayi dan ibunya, anak emas

(anak mahal) , over proteksi, perilaku buruk orang tua, guru , teman yang dicontoh oleh

anak.

Berbagai jenis gangguan perilaku yang sering ditemui adalah :

1. Habit problems (masalah kebiasaan anak)


2. Problems of movement

3. Problems of toilet training

4. Problem of speech

Habit Problems

Berbagai bentuk kebiasaan kurang baik yang sering dijumpai yaitu : menghisap ibu jari, menggigit

kuku, pika, mencabut rambut, fobia, suka mencuri / berbohong dan sebagainya.

Menghisap ibu jari

Menghisap ibu jari biasanya dijumpai pada anak usia 3 bulan – 3 tahun. Bila lebih dari 3 tahun harus

waspada adanya factor stress yang memerlukan intervensi segera. Biasanya pada keluarga yang

sosial ekonomi menengah ke atas. Bila gangguan ini berlanjut sampai 5 – 6 tahun terdapat gangguan

dari pertumbuhan gigi, infeksi saluran pencernaan dan perkembangan kepribadian.

Bila terjadi pada masa bayi, tidak perlu dirisaukan, karena dapat diganti dengan dot dan kemudian

secara bertttahap dapattt diberhentikan. Bila terjadi di atas 1 tahun, kemungkinan anak bosan,

lelah, tidak nyaman. Untuk itu berikan situasi yang nyaman kepada anak. Bila di atas 5-6 tahun,

dapat dihentikan dengan memberikan pengertian akan akibatnya, serta memberikan hadiah

(reward). Bila sulit diatasi, maka akan terdapat ketidakmatangan emosi dan sosial yang memerlukan

penanganan khusus.

Menggigit Kuku

Kebiasaan menggigit kuku dianggap kepanjangan dari menghisap ibu jari. Kebiasaan ini biasanya

terjadi usia 13 – 15 tahun. Bila belum hilang sampai usia remaja, umumnya akan beralih pada

beberapa kebiasaan anatar lain makan permen karet, mengorek hidung, atau memainkan rambut.

Kebiasaan ini sebagai ekspresi dari kegelisahan, rasa tertekan, kecewa dan kemarahan.

Menghilangkan dengan member pengertian pengertian dari akibat kebiasaan tersebut, mengalihkan

pada bentuk permainan lain dengan teman sebayanya.

Problem of Movement
Gangguan perilaku ini berhubungan dengan gerakan tertentu, misalnya membenturkan kepala,

mengamuk (temper tantrums), hyper aktif, habit spasum (tics) , breath holding spell.

Menggoyang dan membenturkan kepala (Rocking and head banging)

Terjadi pada usia 7 – 14 bulan, kadang – kadang dijumpai pada usia 15 tahun. Pada tahun pertama

kehidupan, merupakan hal yang biasa dan timbul sesuai dengan tahap perkembangan motoriknya.

Pada anak yang lebih besar menunjukan adanya stress atau kelainan organic. Faktor stress mungkin

merupakan perwujudan dari rasa tidak aman dan upaya menarik perhatian orangtuanya. Umumnya

tidak diperlukan usaha untuk menghentikan kebiasaan ini. Bila keadaan mengkhawatirkan, dapat

dialihkan dengan gerakan ritmik seperti bertepuk tangan, menari dan sebagainya.

Breath holding spell

Merupakan emosi yang melibatkan gangguan saluran nafas terjadi apada anak usia 1 – 5 tahun

sampai remaja. Merupakan ekpresi dari rasa frustasi yang merupakan suatu bentuk gangguan

hubungan orangtua dengan anak. Biasanya dijumpai pada orangtua yang sangat sabar, ibu yang over

protektif yang memenuhi semua kebutuhan anak atau pada orangtua yang tidak konsisten.

Gejalanya yaitu anak menangis, setelah itu menghisap nafas dalam dan tiba-tiba berhenti menahan

nafas sampai mulut menjadi biru, anak lemas, hal ini berlangsung 5 -10 detik dan akan berhenti

dengan sendirinya.

Temper tantrums (mengamuk)

Bentuk dari ketidaksenangan, kemarahan yang ditampilkan secara dramatis. Biasanya anak menjerit,

memukul, menendang, menjatuhkan badan ke lantai, melempar barang dan sebagainya. Terdapat

pada usia 3 – 12 tahun.

Penyebabnya : anak meniru orangtua yang bertemperamen jelek, anak yang takut pada situasi

tertentu, misalnya diajak ke dokter, orangtua terlalu sabar, terlalu melindungi, tidak ada konsistensi

mana yang boleh/tidak dan sebagainya. Biasanya juga disertai dengan gangguan lain seperti suka

mengigit kuku, enourisis (ngompol).


Cara mengatasinya adalah dengan tidak boleh dipenuhi keinginan anak setelah mengamuk, karena

begitu sadar, dia tidak mendapatkan apa-apa, sehingga secara pelan-pelan akan menghentikan

kebiasaannya tersebut.

Habit spacum(tics)

Beberapa jenis tics :

 Tics motor yaitu gerakan yang berulang pada muka seperti meringis, menarik nafas panjang,

gerakan hidung, mengedipkan mata, dll

 Tics vocal seperti suara batuk kecil, meludah, mengulang kata – kata dan sebagainya

 Jenis lain seperti menendang, memutar leher berulang-ulang dan sebagainya

Penyebab tics :

 Psikodinamik, para ahli mempercayai bahwa tidak seorangpun anak yang berbahagia

mengalami tics

 Organik, terdiri dari factor endogen seperti herediter, neurologi, biokimia dan sebagainya,

dan factor estrogen seperti infeksi, trauma, toksik dan sebagainya.

Problem of toilet training

Mengompol (enourisis)

Ketidakmampuan seorang anak diatas 3 tahun mengontrol buang air kecil.

Penyebab :

 Psikodinamik : gagalnya toilet training karena stress kejiwaan, misalnya anak dipisah dari

ibu/ayah, mempunyai adik, takut dokter dan sebagainya.

 Orangtua terlambat untuk mendidik perihal toilet training

 Kemungkinan sesuatu hal yang diturunkan

 Kelainan organic seperti infeksi saluran kencing, penderita diabetes, fionosis

Faekal sailing (encopresis)


Keadaan dimana seorang anak tidak dapat menahan buang air besar, tanpa kelainan organic yang

jelas. Terjadi pada usia 1 – 7 tahun.

Problem of speech

Gagap (stuttering)

Kelainan dalam kelancaran berbicara berupa pengulangan kata, perpanjangan suara, kata atau suku

kata. Terjadi pada anak 2 – 7 tahun. Biasanya disertai tics.

Penyebab factor emosional pada anak yang orang tuanya perfeksionis, dapat juga herediter yaitu

kelainan pada lidah yang pendek dan kaku, ataupun terdapat retardasi mental. Setelah besar akan

menimbulkan rasa kurang percaya diri, sehingga sulit bergaul dengan teman sebaya.

Elective Mutism

Keadaan dimana anak memaksa diri secara mental dan fisik untuk tidak berbicara, hanya berbicara

pada orang tertentu. Terjadi pada usia 3 – 5 tahun.

Factor penyebab antara lain : dipisah dari keluarganya (masuk sekolah), pengalaman traumatis, anak

yang sangat tergantung pada ibunya.

Demikian beberapa gangguan perilaku anak yang perlu untuk diketahui oleh para orang tua.

Betapapun sederhananya gangguan tersebut, perlu penanganan yang tepat, sehingga tumbuh

kembang anak secara psiko sosial dapat dicapai. Makin dini ditangani kebiasaan tersebut, makin

besar kemungkinan untuk menghilangkannya.

You might also like