You are on page 1of 8

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Pancasila Tengku Indra Putra, M.Sy

PANCASILA SEBAGAI PEMBENTUK MORAL BANGSA

Disusun Oleh :

Kelompok 12

Hardiati Rusmalan Hsb


(11725200847)
Muhammad Ridho Saputra
(11725101340)

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
TP.2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki fungsi sebagai pegangan
atau acuan bagi manusia Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku, berkaitan dengan sistem
nilai, tentang baik dan buruk, tentang adil dan zalim, jujur dan bohong, dan sebagainya. Dengan
demikian membahas Pancasila sebagai pandangan hidup akan memasuki domein etika, masalah
moral yang menjadi kepedulian manusia sepanjang masa, membahas hal ihwal yang selayaknya
dikerjakan dan yang selayaknya dihindari.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :

Bagaimanakah Moral Bangsa saat ini?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :

Mengetahui bagaimana Moral Bangsa saat ini.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Moral

Moral berasal dari mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan. Moral adalah

ajaran tentang hal yang baik dan yang buruk yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan

manusia. Seorang yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam

masyarakatnya dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika sebaliknya terjadi, pribadi

itu dianggap tidak bermoral.

Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar, baik,

terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma. Moral pun

dapat dibedakan seperti moral ketuhanan dan agama, moral filsafat, moral etika, moral hukum,

moral ilmu dan sebagainya. Nilai norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan

masyarakat dalam berbagai aspeknya.

B. Pancasila Sebagai Moral Bangsa

Pancasila sebagi pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah disahkan sebagai dasar

Negara merupakan kesatuan utuh nilai-nilai budi pekerti atau moral. Oleh karena itu, Pancasila

dapat disebut sebagai moral bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah menegara dalam NKRI,

dengan demikian Pancasila juga merupakan moral Negara, yaitu moral yang berlaku bagi

Negara. Secara etimologis Pancasila berarti lima asas kewajiban moral. Yang menentukan baik

atau buruknya sikap dan perbuatan manusia. Dengan memahami norma-norma,m manusia akan

tahu apa yang harus atau wajib dilakukan dan apa yang harus dihindari.

2
Pancasila sebagai moral bangsa sangat dibutuhkan, sebab Pancasila mempunyai fungsi

meliputi:

1. Meliputi keharmonisan hubungan social, karena moral memberikan landasan kepercayaan

kepada sesama, percaya atas itikad baik setiap kebaikan orang.

2. Menjamin landasan kesabaran untuk dapat bertahan terhadap naluri dan keinginan nafsu

memberi daya tahan dalam menunda dorongan rendah yang mengancam harkat dan martabat.

3. Menajamin kebahagiaan rohani dan jasmani.

4. Memberikan motivasi dalam setiap sikap dan tindakan manusia untuk berbuat kebaikan dan

kebaikan yang berlandaskan moral.

5. Memberikan wawasan masa depan, baik konsekuensi maupun sanksi social terutama yang

berkaitan dengan tanggungjawab terhadap Tuhan dalam kehidupan akhirat.

Pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan yang utuh, yaitu:

1. Pengamalan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang antara lain mencakup tanggungjawab

bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME dan

meletakkan landasan spiritual, moral dan etika yang kukuh bagi moral bangsa.

2. Pengamalan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yaitu mencakup peningkatan

martabat serta hak dan kewajiban asasi manusia. Penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan

ketidak adilan di muka bumi.

3. Pengamalan sila Persatuan Indonesia, mencakup pembinaan bangsa di kehidupan manusia,

masyarakat, bangsa dan Negara. Sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam rangka

memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.

3
4. Pengamalan sila Kerakyatan Yang diPimpin oleh Hikmat Kebikjaksanaan Dalam

Permusyawaratan Perwakilan, mencakup upaya makin menumbuhkan dan mengembangakan

system politik demokrasi yang makin mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis.

5. Pengamalan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu mencakup upaya

mengambangkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan

pembangunan menuju terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Kita sebagai bangsa Indonesia, hendaknya dapat menjalankan nilai-nilai dalam Pancasila

secara seutuhnya. Jika kita sudah menjalankannya, mungkin tidak aka nada lagi pertikaian antar

sesama, seperti yang kita lihat akhir-akhir ini. Pertikaian yang mengatasnamakan agama dan

suku sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Ungkapan Pancasila sebagai moral bangsa bukanlah suatu hal yang berlebihan karena

Pancasila mempunyai nilai luhur, norma dan sikap yang bisa dijabarkan menjadi sesuatu yang

utuh dan menyatu dalam kepribadian bangsa kita. Dengan Pancasila sebagai moral

bangsa diharapkan akan membawa perubahan yang baik bagi bangsa sehingga masyarakat

Indonesia akan menjadi pribadi dengan tingkah laku yang baik.

“Dengan penerapan Pancasila sebagai moral bangsa, bangsa kita akan mampu

menghindarkan dari dari watak hipokrit yang senang berpura-pura. Sifat ini akan membatasi

manusia untuk berbuat jujur dan kebohongan akan membawa negara kita pada kehancuran ini.”

Pancasila adalah dasar negara yang telah dirumuskan dan disepakati oleh pendiri bangsa

kita sebagai tujuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini,

hendaknya semua tingkah laku bisa dijiwai oleh Pancasila yan bulat dan utuh. Pancasila sebagai

4
moral bangsa ini juga mampu memberikan keyakinan pada masyarakat tentang keselarasan,

keserasian dan keseimbangan dalam suatu hubungan. Hubungan ini tidak hanya antara kita dan

Tuhan tapi juga antara manusia dan manusia serta manusia dan alam. Dengan hubungan baik

yang terjalin ini, diharapkan akan mampu untuk mengejar kemajuan lahiriah dan batiniah.

Pancasila sebagai moral bangsa juga diharapkan bisa menjadi tuntutan bagi bangsa kita

agar mampu menghindari hal-hal buruk yang akan membawa bangsa kita pada perubahan yang

memprihatinkan. Dengan penerapan ini, bangsa kita akan mempunyai manusia-manusia dengan

kualitas yang tinggi sehingga Indonesia akan menjadi bangsa yang maju. Dengan

penerapan Pancasila sebagai moral bangsa, bangsa kita akan mampu menghindarkan dari dari

watak hipokrit yang senang berpura-pura. Sifat ini akan membatasi manusia untuk berbuat jujur

dan kebohongan akan membawa negara kita pada kehancuran ini. Nilai Pancasila yang

diterapkan akan membantu anda untuk bersikap tanggung jawab sehingga tidak perlu

melemparkan kesalahaan pada orang lain. Selain itu, penerapan Pancasila sebagai moral

bangsa juga akan melatih bangsa kita menjadi bangsa yang adil sehingga tidak akan ada

perbudakan pada yang lemah oleh yang kuat.

Penerapan Pancasila sebagai moral bangsa ini juga penting dalam membentuk pribadi

yang kuat akan keyakinan yang benar dan tidak mudah goyah oleh tekanan dan godaan apapun.

Selain itu, penerapan tersebut juga akan membuat kita terhindar dari sifat dengki, cemburu dan

juga kurang sabar.

5
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kita sebagai bangsa Indonesia, hendaknya dapat menjalankan nilai-nilai dalam Pancasila

secara seutuhnya. Jika kita sudah menjalankannya, mungkin tidak aka nada lagi pertikaian antar

sesame. Pancasila sebagai moral bangsa juga diharapkan bisa menjadi tuntutan bagi bangsa kita

agar mampu menghindari hal-hal buruk yang akan membawa bangsa kita pada perubahan yang

memprihatinkan. Penerapan Pancasila sebagai moral bangsa ini juga penting dalam membentuk

pribadi yang kuat akan keyakinan yang benar dan tidak mudah goyah oleh tekanan dan godaan

apapun.

Saran

1. Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah kami
2. Bagi para pembaca, apabila ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh,maka
penulis dengan rendah hati agar lebih membaca buku-buku lainnya yang berkaitan dengan
fikih ibadah terkhususnya mengenai puasa
3. Menjadikan Makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para mahasiswa dan
mahasiswi berfikir aktif dan kreatif.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.siputro.com/2011/05/fungsi-pancasila-sebagai-moral-bangsa/

https://www.scribd.com/doc/242912983/PANCASILA-SEBAGAI-MORAL-BANGSA

You might also like