You are on page 1of 7

Woroprobosari 60

EFEK STOKASTIK RADIASI SINAR-X DENTAL PADA IBU HAMIL DAN JANIN

Niluh Ringga Woroprobosari*

Keywords: ABSTRACT
x-ray radiation, pregnant
women, fetuses, !"#$%&'()* !"#$%& '%()*+'%,-). "/%0)#%$)*# )1 *#" *2 $-" 0*1$ 2'"34"#$
teratogenic. radiological examinations carried out. X-rays in dental radiography is a short-
wave electromagnetic rays that cause ionization reaction to any biological
material in its path. The purpose of this article is to give an overview of stochastic
"5".$1 )# +"#"'%& %1 6"&& %1 $* ,'"+#%#$ 6*0"# %#( 2"$41"1 )# ,%'$).4&%'7
+,-"'--,&(* 8*#)9)#+ '%()%$)*#: 14.- %1 ;<'%= '%()%$)*#: )1 ,*$"#$)%&&=
$"'%$*+"#).7 >%2" (*1" -%1 #*$ ?""# 6"&& ("@#"(: %&$-*4+- $-"'" -%1 ?""#
approved dosing limits. Gestational age most vulnerable is the end of week 2
$* A 6""B1 ,*1$<.*#.",$)*#7 82 $-" 04.- #""("( '%()*+'%,-1 *2 % 6*0%# 6-*
is pregnant, then the X-ray exposure will be directed mostly to the head and
neck area.
.&("/'-,&(* C-"'"2*'": $-" %,,&).%$)*# *2 $-" ,')#.),&" *2 DEDFD GD1 E*6
D1 F"%1*#%?&= D.-)"H%?&"I %1 6"&& %1 +**( ,'*$".$)*#: )#.&4()#+ )#1$'40"#$
control, protection of the room, the cumulative exposure dose control, and the
use of apron throughout the process, is noteworthy. Such protection, especially
for pregnant women and fetuses.

PENDAHULUAN pembentukan radikal bebas organik. Sekitar


dua pertiga dari kerusakan biologis akibat
F%()%1) ,"#+)*# (%&%0 ?"#$4B 1)#%'</ (%# radiasi dihasilkan dari efek tidak langsung
1)#%'<J 0"'4,%B%# 1)#%' "&"B$'*0%+#"$)B $"'1"?4$7 F"%B1) ,"0?"#$4B%# '%()B%& ?"?%1
gelombang pendek. Foton berenergi rendah organik tak langsung adalah sebagai berikut:
pada sinar-x dan foton berenergi tinggi pada
1)#%'<J (%,%$ 0"#+4?%- 1$'4B$4' #*'0%& (%')
sel hidup baik secara langsung maupun tidak
langsung. Mekanisme langsung melibatkan
gangguan struktur atom untuk menghasilkan F%()B%& ?"?%1 KL+ lebih berperan dalam
senyawa terionisasi dan elektron bebas. 0"#="?%?B%# B"'41%B%# $"'1"?4$7 F%()B%&
Mekanisme tidak langsung melibatkan bebas organik bersifat tidak stabil dan akan
radiolisis air dan pembentukan radikal bebas 1. terus berubah hingga menjadi stabil. Molekul
Mekanisme tidak langsung adalah yang berubah tersebut memiliki sifat kimiawi
pembentukan radikal hidrogen dan hidroksil dan biologis yang berbeda dari molekul aslinya
2
bebas yang dihasilkan oleh radiasi pada air, .
kemudian berinteraksi dengan molekul organik. M"0"')B1%%# '%()*+'%@ +)+) %(%&%- 1%&%-
8#$"'%B1) -)('*+"# (%# '%()B%& ?"?%1 -)('*B1)& satu studi radiologi paling sering dilakukan.
dengan molekul organik menghasilkan Sebuah survei tahun 1999 di Jepang

* Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang
0&%1-2&()1(-,*3(,/'45!(6!%1-78!4&&9"&:

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016


61 EFEK STOKASTIK RADIASI SINAR-X DENTAL PADA IBU HAMIL DAN JANIN

memperkirakan bahwa dokter gigi membuat 14?O"B (%# @&0 '*#$+"#7


AN O4$% '%()*+'%@ )#$'%*'%& (%# &"?)- (%') PN 3. >)#%'</ ("#$%& (%&%0 '%()*+'%@ =%#+
O4$% '%()*+'%@ ,%#*'%0)B 1"$)%, $%-4# 3. Dosis diserap oleh suatu bahan sesuai dengan
efektif yang diberikan kepada pasien tiap berat atom atau kepadatan bahan
'%()*+'%@ %(%&%- (*1)1 '"#(%-: $"$%,) (*1)1 tersebut. Semakin tinggi kepadatan
B*&"B$)2 ?"1%'#=% .4B4, 1)+#)@B%# B%'"#% atau berat atomnya, maka semakin
O40&%- ?"1%' '%()*+'%@ ()?4%$7 besar pula penyerapannya.
4. Sinar-x dental dapat menghitamkan
"04&1) @&0 G,"'%B<?'*0)(%I 1"$"&%-
KARAKTERISTIK SINAR-X DENTAL diproses secara kimiawi di kamar gelap.
5. Sinar-x dental dapat menyebabkan
Sinar-x dental merupakan pancaran bahan tertentu memendarkan cahaya
gelombang elektromagnetik dengan panjang (luminisensi), seperti kalsium-tungstat
+"&*0?%#+ =%#+ 1%#+%$ ,"#("B: =%)$4 PQPR7RRR atau !"#$%&'()*.
dari panjang gelombang sinar tampak. 6. Sinar-x dental dapat menyebabkan
S)&-"&0 T*#'%( F*"#$+"# %(%&%- @1)B%6%# )*#)1%1) ,%'$)B"&<,%'$)B"& 14%$4 ?%-%#Q9%$
yang pertama kali menemukan sinar-x pada saat dia melaluinya. Hal ini merupakan
tahun 1895.4 Jenis sinar elektromagnetik ini efek primer dari sinar-x dental.
ditemukan saat bereksperimen dengan sinar 7. Sinar-x dental dapat menyebabkan
B%$*(%7 >)#%' )#) 0"0)&)B) ?"?"'%,% 1)2%$ @1)B: perubahan biologis pada jaringan, dan
antara lain: hal ini dimanfaatkan dalam bidang
1. Sinar-x dental mampu menembus radioterapi 5.
bahan dengan daya tembus yang
besar. Semakin tinggi tegangan tabung
yang digunakan (besarnya KV), maka RADIOBIOLOGI SINAR-X DENTAL
akan semakin besar daya tembusnya.
Daya tembus juga akan semakin besar 8#$"'%B1) %6%& %#$%'% '%()%1) ,"#+)*# (%#
bila melewati suatu benda dengan berat suatu bahan terjadi pada tingkat elektron
atom atau kepadatan yang rendah. dalam 10-13 detik pertama setelah paparan.
2. Sinar-x dental dapat menimbulkan M"'4?%-%# )#) 0"#+%B)?%$B%# 0*()@B%1)
radiasi sekunder, yaitu dari tebarannya molekul biologis dalam hitungan detik hingga
B" 1"+%&% %'%- 1%%$ 0"&%&4) 14%$4 ?%-%#Q jam berikutnya. Pada prosesnya, perubahan
zat, sehingga akan mengakibatkan molekul dapat menyebabkan perubahan dalam
+%0?%'%# '%()*+'%@ (%# ,%(% @&0 sel dan organisme yang bertahan selama
akan tampak pengaburan kelabu berjam-jam, beberapa dekade, dan bahkan
secara menyeluruh. Grid digunakan mungkin berlanjut ke generasi-generasi
untuk mengurangi efek radiasi hambur berikutnya. Perubahan ini dapat menyebabkan
tersebut. Grid adalah potongan timah cedera atau kematian 2.
tipis sejajar yang diletakkan di antara Efek samping dari radiasi dikelompokkan

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016


Woroprobosari 62

menjadi dua kategori, yaitu efek deterministik terjadi. Oleh karena itu diasumsikan bahwa
dan efek stokastik. Efek deterministik tidak ada dosis ambang pada efek stokastik,
didasarkan pada kematian sel dan memiliki dan bahwa setiap paparan radiasi pengion
hubungan dengan dosis ambang. Apabila disertai dengan kemungkinan menginduksi
dosis yang diberikn berada di bawah ambang efek stokastik. Semakin rendah dosis radiasi,
batas maka tidak muncul efek klinis. Apabila semakin rendah kemungkinan kerusakan sel.
dosis paparan yang diberikan berada di atas Namun, tingkat keparahan kerusakan tidak
ambang batas, maka keparahan kerusakan berhubungan dengan ukuran dosis yang
meningkat sesuai dosisnya. Sedangkan diberikan 9.
efek stokastik adalah efek yang timbul tanpa Pencitraan gigi konvensional tidak pernah
dipengaruhi besar dosis paparan 3,6. menyebabkan efek deterministik. Akan tetapi
efek stokastik akibat kerusakan DNA dapat
EFEK STOKASTIK RADIASI SINAR-X terjadi. Pada tingkat yang jauh lebih kecil,
DENTAL dapat terjadi kerusakan genetik. Paparan
radiasi dental dapat beresiko menyebabkan
Efek stokastik adalah efek lain yang bisa kanker dan leukemia. Hal tersebut disebabkan
terjadi. Perkembangan kerusakan akibat efek mutasi DNA dan sifatnya diturunkan 10.
stokastik muncul secara acak dan bergantung
pada probabilitas struktur radiosensitif pada b. Stokastik Genetik
kepala dan leher. Struktur yang bersifat Mutasi dapat disebabkan oleh faktor
radiosensitif antara lain kelenjar tiroid, eksternal atau terjadi secara spontan. Mutasi
kelenjar ludah, sumsum tulang (leukemia) dan kerusakan kromosom kemungkinan
(%# *$%B7 >"&%)# )$4 "0?')*Q2"$41 O4+% ?"'1)2%$ diakibatkan oleh ketidakmampuan DNA untuk
radiosensitif, dan kehamilan periode tertentu 0"0,"'?%)B) ()') (%#Q%$%4 +"# ,"#+*#$'*&
rawan terjadi resiko kanker apabila terpapar kehilangan kendali proses proliferasi dan
radiasi 7. diferensiasi. Hal inilah penyebab terjadinya
keganasan 10,117 F%()%1) 1)#%'</ 0"'4,%B%#
a. Stokatik Somatik salah satu faktor eksternal penyebab yang
Efek stokastik somatik radiasi sinar-x ,*$"#1)%&7 F%()%1) (*1)1 B".)& =%)$4 PR < PRR
dental contohnya adalah jenis leukemia dan mSv, meningkatkan laju latar kerusakan DNA
tumor tertentu. Efek kerusakan tersebut terjadi sekitar 1 % yang terjadi secara alamiah 4.
setiap tubuh terkena paparan dosis radiasi F%()%1) ,%(% *'+%# '",'*(4B1) (%,%$
pada dosis berapapun. Paparan pada gigi merusak DNA dari sperma atau sel telur. Hal ini
secara khusus dikaitkan dengan meningioma, dapat menyebabkan kelainan kongenital pada
tumor kelenjar ludah dan tumor tiroid 8,6. Studi keturunan dari orang yang terpapar radiasi
yang telah dilakukan belum memungkin untuk tersebut. Wanita hamil yang telah menjalani
menetapkan dosis yang benar-benar aman. prosedur radiodiagnostik memiliki perkiraan
yaitu dosis batas yang apabila paparan di resiko teratogenik yang tinggi (beresiko terjadi
bawah dosis tersebut efek stokastik tidak akan malformasi utama sebesar 25,5%). Sebaliknya,

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016


63 EFEK STOKASTIK RADIASI SINAR-X DENTAL PADA IBU HAMIL DAN JANIN

wanita yang tidak mengalami prosedur +)+)7 !*B$"' +)+) -%'41 0"#+)("#$)@B%1)
radiodiagnostik memiliki perkiraan yang lebih situasi di mana paparan diagnostik
rendah untuk terjadi resiko teratogenik (15,7%) memberi manfaat kepada pasien lebih
1
. besar daripada risiko bahaya yang akan
Meskipun demikian tidak ada kepastian diterima. Pengaruh prinsip ini adalah
bahwa efek ini akan terjadi, sehingga semua pemilihan secara tepat pasien seperti
efek genetik digambarkan sebagai stokastik. apa yang memerlukan pemeriksaan
Hubungan sebab-akibat munculnya efek ini '%()*+'%@ 1"'$% O"#)1 ,"0"')B1%%#
14&)$ 4#$4B ()?4B$)B%#7 F%()%1) ,"#+)*# 0"0)&)B) '%()*+'%@ =%#+ ()?4$4-B%#7
potensi untuk menyebabkan kerusakan Contohnya untuk pemeriksaan
genetik, tetapi belum terdapat data studi pada penunjang karies dan periodontitis lokal
manusia yang menunjukkan bukti meyakinkan .4B4, ()&%B4B%# '%()*+'%@ ,"'%,)B%&:
dari hubungan langsung dengan radiasi. sedangkan untuk pemeriksaan TMJ
Perkiraan resiko telah didasarkan terutama awal maupun penyakit periodontal
pada percobaan dengan mencit. Paparan yang sifatnya generalized dapat
dosis 0,5-1,0 Sv pada gonad diperkirakan 0"#++4#%B%# '%()*+'%@ ,%#*'%0)B7
mengakibatkan mutasi spontan meningkat dua Pertimbangan khusus juga diperlukan
kali lipat. Akan tetapi , hal itu bukanlah tidak dalam pemilihan pasien, misalnya pasien
mungkin karena diasumsikan bahwa tidak ada dalam keadaan hamil maupun pasien
dosis ambang pada efek stokastik 9. yang dalam perawatan radioterapi.

2. Prinsip ke dua adalah prinsip optimasi.


PERLINDUNGAN TERHADAP RADIASI Prinsip ini menyatakan bahwa dokter
SINAR-X DENTAL gigi harus menggunakan segala cara
untuk mengurangi paparan yang tidak
Perlindungan terhadap efek radiasi ionisasi perlu kepada pasien mereka dan diri
sinar-x perlu diberikan pada pasien dan 0"'"B% 1"#()')7 U)&*1*@ ,'*$"B1) '%()%1)
personel kesehatan yang terpapar. Ada tiga 1"')#+ ()1"?4$ 1"?%+%) ,')#1), DEDFD
prinsip dalam proteksi radiasi. Prinsip tersebut (serendah mungkin yang bisa dicapai).
juga bermakna kontrol dan pengawasan harus DEDFD 0"#=%$%B%# ?%-6% "B1,*14'
selalu dilakukan pada kualitas diagnostik dan radiasi pengion harus dijaga serendah
resiko yang berhubungan dengan radiasi. mungkin yang bisa dicapai tetapi tetap
Ketiga prinsip proteksi tersebut adalah sebagai 0%0,4 0"0?"')B%# +%0?%'% '%()*+'%@
berikut: (Gogos et al., 2002; White & Pharoah, yang representatif, dengan turut
2009) mempertimbangkan faktor ekonomi dan
1. M')#1), ,"'$%0% %(%&%- ,')#1), O41$)@B%1)7 sosial.
Prinsip ini mewajibkan dokter gigi Optimasi meliputi pemilihan alat,
untuk membandingkan maanfaat yang pemilihan tehnik, pengoperasian alat,
diperoleh dan resiko bahaya yang pemrosesan dan pembacaan gambaran
()$"')0% (%&%0 0"0?4%$ '%()*+'%@ '%()*+'%@7 T*#$*- ,"#"'%,%# ,')#1),

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016


Woroprobosari 64

optimasi adalah dengan mengatur 8TFM G8#$"'#%$)*#%& T*00)11)*# *#


jarak cone beam ke kulit, semakin jauh F%()*&*+).%& M'*$".$)*#I7 L%& )#) %B%#
jaraknya maka dosis yang diterima memerlukan konsultasi dengan ahli
dapat semakin berkurang (30-45%). =%#+ ?"'B*0,"$"#7 F"B*0"#(%1) )#)
Penerapan prinsi optimasi juga dapat menyatakan bahwa dinding harus
dilakukan dengan pemakaian apron memiliki kepadatan atau ketebalan cukup
timbal (Pb) yang dilengkapi thyroid agar mampu melindungi individu non
collar, karena kelenjar thyroid adalah pekerja dari paparan radiasi (misalnya,
struktur yang bersifat radiosensitif. masyarakat yang bekerja atau tinggal
("B%$ ("#+%# 2%1)&)$%1 '%()*+'%@I7 V%$%1
3. Prinsip ke tiga adalah bahwa pembatasan paparan tidak lebih besar dari 100 mGy
dosis. per minggu 2.
Batas dosis yang digunakan pada
eksposur pekerja dan masyarakat untuk
memastikan bahwa tidak ada individu DISKUSI
yang terkena dosis sangat tinggi. Batas
dosis tidak digunakan pada individu yang F%()%1) ,"#+)*#: 1","'$) '%()%1) *&"- 1)#%'<;:
terpapar untuk tujuan diagnostik atau bersifat potensial teratogenik. Dosis aman
terapeutik. Dokter gigi di setiap fasilitas ?"&40 $"'("@#)1)B%# ("#+%# O"&%1: 6%&%4,4#
bertanggung jawab untuk desain dan sudah ada batas dosis yang disepakati. Oleh
pelaksanaan program proteksi radiasi. karena itu efek dari paparan selama kehamilan
Posisi pengambilan foto yang aman perlu dievaluasi untuk mempertimbangkan
adalah di luar radius 2 m (±6 feet) dari dosis yang diserap oleh janin 13.
pasien dengan cakupan sudut 90-135 Embrio dan janin sangat sensitif
derajat dari beam (sumber radiasi). terhadap radiasi pengion, dan konsekuensi
Hanya pasien saja yang boleh berada ,"'B"0?%#+%# ?)1% 1%#+%$ 1"')417 8#)
pada area yang terkena radiasi pada dapat bersifat teratogenik, mutagenik, atau
pengambilan foto intraoral, kecuali karsinogenik. Seperti teratogen hampir semua
terdapat instruksi khusus. Pengukuraan diketahui, dosis radiasi pengion adalah salah
beban kerja juga harus dilakukan, satu faktor penentu toksisitas reproduksi
dengan tidak melakukan foto lebih dari (%&%0 ,"'B"0?%#+%# "0?')* Q O%#)#7 W"1B),4#
100 foto intraoral dan 50 panoramik tiap embrio dan janin dilindungi sampai taraf
minggunya. Aturan untuk dokter dan staf tertentu oleh rahim, dosis radiasi cenderung
tersebut perlu diketahui dan diterapkan lebih rendah dibandingkan dengan yang ibu
oleh tiap personel, demi kesehatan terkena. Berbagai penelitian telah menetapkan
masing-masing 12. dosis yang paling umum digunakan prosedur
U%1)&)$%1 '%()*+'%@ +)+) -%'41 ()'%#.%#+ diagnostik dan terapi untuk embrio dan janin.
dan dibangun untuk memenuhi Konsensus saat ini adalah bahwa paparan
kebutuhan perisai minimal dari BAPETEN radiasi dari <5 rad selama kehamilan tidak
(Badan Pengawas Tenaga Nuklir) dan berhubungan dengan peningkatan risiko

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016


65 EFEK STOKASTIK RADIASI SINAR-X DENTAL PADA IBU HAMIL DAN JANIN

malformasi 14. P 0).'*+'%= GXY=I 1%O% =%#+ ()$"')0% O%#)#


Pembatasan dosis secara ketat mampu untuk pemeriksaan full mouth. Beberapa
menghidarkan janin dari efek deterministik, kemungkinan tentang hubungan serta
tetapi belum tentu dapat mengeliminasi efek pengaruh antara dosis radiasi kelenjar tiroid
stokastik yang mungkin terjadi. Efek stokastik )?4 (%') ,"0"')B1%%# '%()*+'%@ +)+) (%# ?%=)
terjadi beberapa saat setelah paparan, dan lahir dengan berat badan rendah mendorong
terdiri dari kerusakan materi nukleus dalam ADA (American Dental Association) untuk
sel yang dapat menyebabkan kanker akibat merekomendasikan penggunaan kerah
radiasi atau mutasi yang dapat diturunkan ,"&)#(4#+ $)'*)( (%# %,'*# 1"&%0% '%()*+'%@
kepada keturunan individu yang terpapar. gigi, terutama anak-anak, perempuan usia
Efek radiasi pengion pada kehamilan subur, dan wanita hamil 13.
juga tergantung pada usia kehamilan pada
saat paparan dan tidak hanya pada dosis janin
diserap, seperti pada setiap bahan teratogen. KESIMPULAN
Pada periode pra-implantasi embrio bersifat
kurang radiosensitif, namun efek paparan F%()%1) 1)#%'</ ("#$%& ()0%#2%%$B%#
radiasi lebih sering pada 14 hari pertama secara luas untuk menunjang penentuan
setelah pembuahan adalah kegagalan diagnosis, prognosis dan rencana perawatan
implantasi embrio (aborsi dini) atau tidak suatu kelainan rongga mulut. Akan tetapi,
muncul efek sama sekali. Apabila anomali pemeriksaan tersebut tetap memiliki efek
genetik atau malformasi terjadi, hasil yang samping akibat proses ionisasi yang
dirasa mungkin adalah kehilangan embriopada ditimbulkan sinar-x. Efek stokastik seringkali
periode tersebut atau perbaikan pada bagian luput dari perhatian, karena kerusakan yang
embrio yang mengalami anomali dan sel-sel muncul tidak tampak secara lagsung seperti
totipoten terbentuk pada tahap ini. Periode pada efek deterministik. Sekalipun kemunculan
organogenesis, yaitu akhir minggu ke-2 hingga efek stokastik dipengaruhi oleh probabilitas
minggu ke-8 pasca-konsepsi, adalah periode pada tiap individu, perlu diingat bahwa efek
yang sangat sensitif terhadap efek teratogenik ini tidak memerlukan ambang batas dosis.
radiasi pengion. Sel radiosensitif pada periode Dosis sekecil apapun dapat menimbulkan efek
tersebut contohnya sel-sel sistem saraf pusat stokastik berupa mutasi pada tingkat genetik,
(SSP), meskipun periode pembentukan serta keganasan pada tingkat somatik. Oleh
utamanya adalah antara minggu ke-8 dan 15 B%'"#% )$4: ,"#"'%,%# ,')#1), DEDFD G+%,-./,
kehamilan yang merupakan periode sangat As Reasonably Achievable) serta proteksi yang
radiosensitif 15. baik pada pasien serta tenaga medis terkait
Apabila sangat dibutuhkan pemeriksaan sangat perlu diperhatikan. Proteksi dalam
'%()*+'%@ (%') 1"*'%#+ 6%#)$% =%#+ 1"(%#+ hal ini termasuk kontrol alat, perlindungan
hamil, maka paparan sinar-X akan diarahkan ruangan, kontrol dosis paparan komulatif,
sebagian besar pada area kepala dan serta pemakaian apron sepanjang proses.
leher. Hal ini bertujuan untuk memenimalisir
paparan pada janin, sehingga hanya sekitar
DAFTAR PUSTAKA

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016


Woroprobosari 66

11. V%1B%': F7 NRPR7 Emerging Role of Radiation


1. F%$#%,%&%# >: V"#$4' Z: [*'"# Y7 NRRA7 Doctor, Will 4")&*),GI%53")*1,7C*#5%,M,L*'',L.@&"!#35!."%,3"),
that X-ray Harm My Unborn Child. CMAJ 179 (2) : L31#!".A*"*%!%6
1293-1296. 12. Coulthard P, Horner K, Sloan P, Theaker E. 2003.
2. White SC, Pharoah MJ. 2009. Oral Radiology: Master Dentistry: Oral and Maxillofacial Surgery,
01!"#!2'*%, 3"), 4"5*121*535!."6 6th Ed. St. Louis: Radiology, Pathology and Oral Medicine. Churchill
Mosby Elsevier. pp. 109-206. Livingstone. Pp: 247-250.
3. Okano T, Sur J. 2009. Radiation Dose and Protection 13. S%&& VU: W"%' \F: W4)'-"%( TF7 NRRf7 Protection
in Dentistry7 \!>F NRPR G]^I _ PPN<PNP7 of Pregnant Patients during Diagnostic Medical
4. D&%$%1 `7 NRRa7 78*9, :*%*;353", 03<3"3", =3)!3%!, Exposures to Ionising Radiation. Health Protection
>.%!%,=*")3;6,?*@!"31,+%2*9,:*%*'3@353",=3)!3%!, Agency (March): 6-10.
)3", -!"A9&"A3", 23)3, 4")&%51!, B."$B&9'!1. BATAN: 14. De Santis M, Cesari E, Nobili E, Straface G,
28-38. Cavaliere AF, Caruso A. 2007. =3)!35!.", *C*#5,
5. bB%=4(%: 87 NRRc7 Radioloogi Diagnostik. Edisi ke-2. .", )*E*'.2@*"56 V)'$- !"2".$1 F"1"%'.- GM%'$ TI
\%B%'$%: V%&%) M"#"'?)$ U[ d87 L%&7 Pc<Pe7 81:177–182 (2007)
6. White SC, Mallya SM. 2012. Update on The Biological 15. De Santis M, Di Gianantonio E, Straface G, Cavaliere
7C*#5%,.8,4."! !"A,=3)!35!."D,=*'35!E*,>.%*,F3#5.1%, DU: T%'41* D: >.-)%H*# U: V"'&"$$) F: T&"0"#$)7 NRRc7
and Radiation Hygiene. Austral DJ (57) : 2-8. Ionizing radiations in pregnancy and teratogenesis:
7. 8TFM: NRRa7 G!.'.A!#3', 7C*#5%, 385*1, 01*"353', +, , 1*E!*/, .8, '!5*135&1*6 F",'*(4.$)H" C*/).*&*+= NR
Irradiation (Embryo and Fetus)7 8TFM M4?&).%$)*# fR7 (2005) 323–329.
D##7 8TFM aa GP<NI7
8. Claus EB, Calvocoressi L, Bondy ML, Schildkraut
JM, Wiemels JL, Wrensch M. 2012. Dental X-Rays
3"), =!%9, .8, H*"!"A!.@36 Cancer (September) :
4530-4536.
9. Whaites, E. 2007. Essential of Dental Radiography
3"),=3)!.'.AI6,4thEd. London: Churchill Livingstone
Elsevier. pp. 97-204.
10. T"'34")'% bW: W")'"&"1 \F: E*,"1 WD: \4#34")'%
gT: Y*0"1<U)&-* 8>: C')#(%(" >: W%.-%(*<>%#$"&&)7
2008. A*".5.J!#, *C*#5%, .8, K$13I%, .", :*135!"! *),
H&#.%3,L*''%,)&1!"A,03".13@!#,>*"53',=3)!.A132;I6
!W\F NRRA GaeI _ afA<]Ra7

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016

You might also like