You are on page 1of 9

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN


KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
(Studi kasus pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Lampersari Semarang)

1
Albertus Ferry Rostya Adi, Yoestini
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851

ABSTRACT
Competition in the business world today is getting tight. It is also felt by businesses such culinary
Waroeng Special Sambal. Many other attempts that have sprung up with the characteristics of each.
That customers are satisfied and do not move to another place, then the company should know the
factors that affect customer satisfaction. Customer satisfaction can be created through pricing,
quality products and quality service. In particular, this study discusses customer satisfaction
Waroeng Special Sambal cabang Lampersari Semarang. This study examined three independent
variables, ie price, product quality, and quality of service can affect customer satisfaction. The
purpose of this study was to determine the effect of the three independent variables on customer
satisfaction.
This research was conducted with a questionnaire to 100 customers Waroeng Special Sambal
obtained by using purposive sampling techniques. Then conducted an analysis of data obtained in
the form of quantitative and qualitative analysis. Quantitative analysis involves the validity and
reliability testing, test classic assumptions, multiple regression analysis, Goodness of Fit test
through regression coefficient (R2), F test and t test. Qualitative analysis is an interpretation of the
data obtained in this study and the results of data processing is carried out by giving a description
and explanation. The data that have met the test of validity, reliability, and test the assumptions of
classical processed to produce a regression equation as follows:

Y = 0.233 X1 + 0.413 X2 + 0.272 X3

These results indicate that all the independent variables tested are positive and significant impact on
customer satisfaction through the F test and t test, whereas the number Adjusted R Square of 0.521
indicates 52.1% of the variation in customer satisfaction Waroeng Special Sambal cabang
Lampersari Semarang which can be explained by the third independent variable, where the
remaining 47.9% is explained by other factors outside of the study.

Keywords: price, quality products, quality service and customer satisfaction

PENDAHULUAN
Pada zaman globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi
dalam dunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola pikir
masyarakat yang berkembang, kemajuan teknologi, dan gaya hidup yang tidak lepas dari
pengaruh globalisasi. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak
langsung menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengaruh dari perkembangan zaman yaitu banyak sekali bermunculan produk barang dan
jasa yang menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk dan
jasa tersebut. Hal ini membuat konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan dalam
menggunakan produk barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen. Tetapi bagi
produsen, hal ini merupakan suatu bentuk ancaman karena semakin banyak produk barang
dan jasa yang ditawarkan maka semakin ketat pula persaingan yang terjadi dalam dunia
usaha. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu
1
Albertus Ferry Rostya Adi, Yoestini
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2

memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Untuk mengatasi hal
tersebut maka perusahaan harus memiliki strategi pemasaran yang kuat dalam memasarkan
produk barang dan jasanya sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis.
Kondisi persaingan yang ketat membuat konsumen sangat rentan untuk berubah-
ubah, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengikuti perubahan keinginan
konsumen secara terus-menerus. Sehingga terjadi perubahan cara berpikir, termasuk dalam
pemasaran dimana yang awalnya pemasaran berwawasan transaksi (transactional
marketing) berubah menjadi pemasaran berwawasan hubungan (relationship marketing).
Dimana sebelumnya pemasar hanya mengejar target penjualan, namun sekarang lebih pada
menarik pelanggan dan menjaga hubungan dengan pelanggan (Kotler, 1994 dalam Hasan,
2006). Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pelanggan, maka akan
memberikan masukan penting bagi perusahaan untuk merancang strategi pemasaran agar
dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya (Kotler dan Armstrong, 2001).
Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan mobilitas
masyarakat yang semakin tinggi dan aktivitas kerja yang sibuk dan mengakibatkan
semakin banyak para pekerja pria maupun wanita yang menghabiskan waktu di luar rumah.
Yang mengakibatkan mereka untuk selalu mencari sesuatu yang bersifat praktis dan instan
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Salah satunya dengan mencari makanan dan
minuman di luar rumah, banyak wanita pekerja atau karir yang menghabiskan waktu diluar
rumah, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga termasuk
menyediakan makanan bagi keluarga karena begitu banyak waktu yang dilakukan diluar
rumah. Oleh sebab itu para pekerja lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan makannya di
luar rumah. Karena dengan memilih membeli makanan di luar rumah mereka memiliki
banyak alternatif dalam memilih menu makanan yang mereka inginkan, selain untuk
memenuhi kebutuhan makannya, mereka juga mencari tempat makan yang memiliki
suasana yang tenang dan nyaman. Karena setelah seharian melakukan pekerjaan yang
melelahkan mereka membutuhkan ketenangan dan kenyamanan untuk mengembalikan
kondisi tubuh mereka.
Ini yang terjadi pada perkembangan usaha rumah makan dan restaurant pada era
globalisasi. Sekarang paradigma tentang rumah makan dan restaurant telah berubah, yang
sebelumnya hanya menyediakan menu hidangan (makanan dan minuman) saja untuk dijual
namun sekarang menjadi sebuah konsep modern yang menawarkan berbagai pelayanan.
Selain untuk memuaskan rasa lapar para pelanggan, usaha rumah makan dan restaurant
juga menyediakan suasana yang nyaman, tenang dalam menyantap hidangan. Menurut
Royan (dalam Remiasa & Lukman, 2007) dengan adanya perubahan tersebut,
menyebabkan terjadinya pergeseran fungsi sebuah kafe dan restoran, yang melahirkan
sebuah fenomena sosial dan budaya baru. Di samping sebagai tempat untuk memenuhi
kebutuhan utama yaitu makan dan minum, restoran dan rumah makan juga digunakan
sebagai tempat untuk berkumpul, bersosialisasi, bertukar pikiran, memperluas jaringan dan
bahkan menjadi salah satu tempat untuk melakukan prospecting business antar eksekutif
perusahaan. Sehingga dapat dikatakan kebiasaan makan dan minum di luar rumah telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern dan bertambah
luas dari fungsi utamanya.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu barang atau jasa akan mencerminkan tingkat
keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya Suatu produk atau jasa akan menjadi gagal
apabila tidak dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen. Namun usaha untuk memuaskan
konsumen sangatlah sulit karena persaingan yang begitu ketat dan perubahan lingkungan sosial
mempengaruhi perilaku konsumen serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
Menurut Kotler (2000:355) dengan melakukan bauran pemasaran yang tetap yaitu meliputi produk,
harga, pelayanan dan promosi akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun yang menjadi tolak
ukur kepuasan pelanggan lebih pada harga, kualitas produk dan pelayanan. Hal

2
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 3

ini juga terjadi pada Waroeng Spesial Sambal. Masih adanya beberapa keluhan pelanggan terhadap
harga, kualitas produk, dan kualitas layanan sehingga menuntut perusahaan untuk dapat
memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan agar kepuasan pelanggan menjadi meningkat
dan pelanggan bisa dipertahankan.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini betujuan untuk menganalisis pengaruh harga,
kualitas produk, dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada Waroeng Spesial Sambal.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS


Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktik pemasaran, serta
merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis. Kepuasan pelanggan berkontribusi pada
sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan,
berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan, dan meningkatnya
efisiensi dan produktivitas karyawan, Anderson (Tjiptono, 2006:349).
Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa Latin “satis” (artinya cukup baik,
memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan
sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai”. Mowen (1995)
merumuskan kepuasan pelanggan sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah
perolehan. Dengan kata lain kepuasan pelanggan merupakan penilaian evaluatif purnabeli yang
dihasilkan dari seleksi pembelian spesifik. Sementara itu, Engel, et al (1990) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbuk apabila hasil
tidak memenuhi harapan.

Hubungan Harga terhadap Kepuasan Pelanggan


Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Jika harga yang
ditetapkan oleh sebuah perusahaan tidak sesuai dengan manfaat produk maka hal itu dapat
menurunkan tingkat kepuasan pelanggan, dan sebaliknya jika harga yang ditetapkan oleh sebuah
perusahaan sesuai dengan manfaat yang diterima maka akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang
dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan
semakin tinggi, maka akan menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal (Tjiptono, 1999).
Hasil penelitian Harjanto (2010) dan Ardhana (2010) yang menunjukan bahwa harga
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa
keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhi oleh produk yang salah satunya berkualitas,
sehingga dapat dibuat suatu hipotesis :
H1 : Semakin kompetitif harga, maka semakin tinggi kepuasan
pelanggan. Hubungan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan
Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup
daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi
produk dan ciri- ciri lainnya Kotler dan Amstrong (2004). Kualitas produk mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan karena kualitas produk dapat dinilai dari kemampuan
produk tersebut untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Hubungan kualitas produk dengan
kepuasan pelanggan tersebut ditegaskan pula oleh Chase dan Aguilano (1995) dalam Pramita
(2010), berpendapat bahwa kualitas dari suatu produk ditentukan oleh pelanggan melalui
karakteristik yang ada pada suatu produk dan jasa, dimana puas dan tidaknya pelanggan
dipengaruhi oleh nilai yang didapat dengan mengkonsumsi suatu produk. Semakin tinggi tingkat
kualitas produk dalam memuaskan pelanggan, maka akan menyebabkan kepuasaan pelanggan yang
tinggi pula (Kotler dan Amstrong, 2008).
Hasil penelitian Wardani (2010) dan Windoyo (2009) menyatakan bahwa kualitas produk
berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat
dijelaskan hipotesis sebagai berikut :
H2: Semakin tinggi kualitas produk, maka semakin tinggi kepuasan pelanggan.

3
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 4

Hubungan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan


Kualitas layanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau
keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh (Zeithaml, 1998).
Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu suatu usaha.
Semakin baik pelayanan yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan
sehingga usaha tersebut akan dinilai semakin bermutu. Sebaliknya apabila pelayanan yang
diberikan kurang baik dan memuaskan, maka usaha tersebut juga dinilai kurang bermutu. Apabila
pelayanan yang diterima atau dirasakan pelanggan sesuai atau bahkan melebihi harapan pelanggan,
maka pelayanan tersebut dianggap berkualitas dan memuaskan. Namun apabila pelanggan
mendapati bahwa pelayanan yang diterima itu tidak sesuai atau berada di bawah harapan
pelanggan, maka pelayanan dapat dianggap tidak berkualitas dan mengecewakan.
Hasil Wardani (2010) Fariza (2008) menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif
terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut :
H3 :Semakin tinggi kualitas layanan, maka semakin tinggi kepuasan pelanggan.

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

Harga

Kualitas Produk Kepuasan Pelanggan

Kualitas Layanan

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel Indikator
Harga (X1) 1. Harga yang ditetapkan saat ini sudah dapat diterima
oleh konsumen atau tidak.
2. Harga mampu bersaing dengan produk pesaing.
3. Kesesuaian harga dengan produk yang ada.
Kualitas Produk (X2) 1. Menu produk yang bervariasi
2. Cita rasa sesuai dengan harapan konsumen
3. Produk yang disajikan higienis
4. Porsi yang pas
Kualitas Layanan (X3) 1. Tangible atau bukti fisik
2. Reliability atau keandalan
3. Responsiveness atau ketanggapan
4. Assurance atau jaminan dan kepastian
5. Empathy
Kepuasan Pelanggan (Y) 1. Overall satisfaction
2. Expectation satisfaction
3. Experience satisfaction

4
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 5

Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat di kota Semarang yang
pernah berkunjung ke Waroeng Spesial Sambal yang jumlahnya sangat banyak, maka dilakukan
pengambilan sampel untuk penelitian ini.
Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 responden. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Accidental Sampling. Sedangkan
Accidental Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2005). Pelaksanaan accidental
sampling dalam penelitian ini diberikan kepada konsumen yang melakukan pembelian DI Waroeng
Spesial Sambal cabang Lampersari.

Metode Analisis
 Uji validitas
 Uji reliabilitas
 Uji normalitas
 Uji heteroskedastisitas
 Uji multikolinearitas,
 Analisis regresi berganda
 Uji F
 Uji t
 Koefisien determinasi (R2)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Reliabilitas dan Validitas


Berdasar pada hasil uji reliabilitas, menunjukkan bahwa semua variabel memiliki
Cronbach Alpha lebih besar dari Standar Alpha yaitu sebesar 0,600 sehingga dapat dikatakan
semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel. Dan juga semua
indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki nilai r hitung > r tabel dan tingkat signifikasi < 0,05, sehingga semua indikator yang
digunakan tersebut adalah valid.

Uji Asumsi Klasik


Grafik normal plot pada penelitian ini menyebar merata di sekitar garis diagonal. Sehingga
hal ini menunjukkan bahwa model regresi sesuai dengan asumsi normalitas dimana standardized
residual yang berdistribusi normal adalah garis yang memiliki pola yang dekat dengan garis
diagonal. Semua variabel yang digunakan mempunyai nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1
dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Hasil ini berarti bahwa variabel-variabel penelitian tidak
menunjukkan adanya gejala multikoliniearitas dalam model regresi. Grafik Scatterplot dapat dilihat
bahwa titik – titik membentuk pola yang tidak teratur ( tidak jelas ) dan menyebar diatas dan
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu y. Hal ini dapat menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 1
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Variabel Standardized Coefficients t Sig.
Beta
Harga ,233 2,874 ,005
Kualitas produk ,413 5,087 ,000
Kualitas layanan ,272 3,383 ,001

Berdasarkan hasil pengolahan data, ditulis persamaan regresi sebagai berikut :


5
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 6

Y = 0,233 X1 + 0,413 X2 + 0,272X3

Dapat diketahui bahwa koefisien regresi harga adalah sebesar 0,233 dengan tingkat
signifikan 0,005. Tanda koefisien yang positif (+) sebesar 0,233 menunjukkan bahwa
pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan adalah positif atau berbanding lurus, artinya
semakin kompetitif harga, maka kepuasan pelanggan akan semakin tinggi. Koefisien
regresi variabel kualitas produk adalah sebesar 0,413 dengan tingkat signifikan 0,000.
Tanda koefisien yang positif (+) sebesar 0,413 menunjukkan bahwa pengaruh kualitas
produk terhadap kepuasan pelanggan adalah positif atau berbanding lurus, artinya semakin
tinggi kualitas produk, maka kepuasan pelanggan akan semakin tinggi pula. Adapun
koefisien regresi variabel kualitas layanan adalah sebesar 0,272 dengan tingkat signifikan
0,001. Tanda koefisien yang positif (+) sebesar 0,272 menunjukkan bahwa pengaruh
kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan adalah positif atau berbanding lurus, artinya
semakin kualitas layanan, maka kepuasan pelanggan semakin tinggi pula.

Uji F
Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai F sebesar 36,932 dengan tingkat signifikansi
0,000. Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama harga, kualitas produk, dan kualitas layanan
dapat menjelaskan secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,521. Hal ini berarti 52,1
persen kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel harga, kualitas produk, dan kualitas
layanan. Sedangkan sisanya sebesar 42,9 persen (100%-52,1%) kepuasan pelanggan dijelaskan
oleh variabel lain selain ketiga variabel tersebut.

Uji t
Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel harga diperoleh nilai t hitung = 2,874 dengan
tingkat signifikansi 0,005. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, maka diperoleh nilai t
tabel adalah sebesar 1,661. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan atau Hipotesis 1 terbukti.
Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai t hitung = 5,087
dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan
bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan atau
Hipotesis 2 terbukti.
Berdasarkan hasil pengujian untuk variabel kualitas layanan diperoleh nilai t hitung =
3,383 dengan tingkat signifikansi 0,001. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis yang menyatakan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan diterima atau Hipotesis 3 terbukti.

KESIMPULAN DAN KETERBATASAN


Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel Kualitas Produk (X2) memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,413 dan nilai t hitung =
2,874 dengan tingkat signifikansi 0,005.Variabel kualitas layanan merupakan variabel dengan
pengaruh paling besar kedua setelah kualitas produk. Hal ini terlihat pada hasil analisis regresi
linear berganda sebesar 0,272. Variabel Kualitas Layanan (X3) memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) dengan nilai regresi 0,272 nilai t hitung = 3,383
dengan tingkat signifikansi 0,001. Sedangkan variabel harga merupakan variabel dengan pengaruh
paling besar ketiga. Hal ini terlihat pada hasil analisis regresi linear berganda sebesar 0,233.
Variabel Harga (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
dengan nilai regresi 0,233 dan nilai t hitung = 3,223 dengan tingkat signifikansi 0,002.

6
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 7

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu sampel yang digunakan dalam penelitian ini
hanya 100 orang sebagai responden, sehingga diharapkan bagi penelitian di masa yang akan datang
dapat menggunakan sampel yang melebihi penelitian ini. Hasil pengisian kuesioner terutama untuk
jenis pertanyaan terbuka masih terdapat beberapa yang berisi jawaban kosong, hal ini dikarenakan
aktivitas beberapa responden yang cukup padat dan jumlah pertanyaan terbuka yang cukup banyak,
dimana terletak di masing-masing indikator sehingga tidak memungkinkan responden mengisi
semua pertanyaan terbuka yang ada. Penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian 3 variabel yaitu
harga, kualitas produk, dan kualitas layanan, sehingga hanya mampu menjelaskan 52,1% variasi
kepuasan pelanggan. Penambahan variabel baru atau indikator baru perlu dilakukan dalam
penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah
penelitian yang sedang diteliti. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pengaruh ketiga variabel
independen tersebut dengan kepuasan pelanggan. Penelitian yang akan datang dapat diperluas pada
pengaruhnya tidak hanya terhadap kepuasan pelanggan saja tetapi juga pada pengaruhnya terhadap
loyalitas pelanggan.

7
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 8

REFERENSI

Aaker, dan Day. 1998, Metode Statiska Untuk Menarik Kesimpulan, Edisi lima,
Gramedia, Jakarta.
Armstrong, Gery dan Philip Kotler. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga
Band, William A, 1991, Creating Value for Costumer: Designimg and Implementation a
Total Corporate Strategy, John Walley and Sons Inc, Canada.
Bilson, Simamora. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel, Edisi Pertama, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
Danny T Widyaratna dan F. Chandra. 2001. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Terhadap Tingkat Penjualan di Warung Bu Kris, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol. 3, No. 2.(September), Hal. 85-95
Dutka, Alan, 1994. AMA Hand Book for Customer Satisfaction. NTC Business Book,
Lincolnwood, Illionis
Engel James et al, 1994. Perilaku Konsumen jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta
Engel, J.F., R. Blackwell, dan C. Minnard. 1995. Consumer Behaviour. Eighth edition.
The Dryden Press. Forth Worth.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP UNDIP.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
BP UNDIP
Hawkins, Del I, Roger J. Best and Kenneth A. Coney. Consumer Behaviour Building
Marketing Strategy International Edition. 8th edition. Irwin Mcgrow
Hill. New York:2011
Kartajaya H.,2002 “Hermawan Kertajaya on Marketing”, PT Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 1996, Principle Of Marketing, Seventh Edition,
International edition, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Kotler, Philip and Gary Amstrong. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran Jilid I. Erlangga.
Jakarta
----------------------------------------. 2004. Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1. Edisi 9.
Jakarta:Indeks

8
DIPONEGORO BUSINESS REVIEWVolume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 9

---------------------------------------. 2008. Principles of Marketing Thirteenth Edition.


New Jersey: Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian (Edisi kedelapan, terjemahan Arcella Ariwati
Hermawan), Jakarta: Salemba Empat
----------------. 2000. Manajemen Pemasran. Edisi kedua belas. PT Macam Jaya
Cemerlang
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani, 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba
Empat, Jakarta.
Marzuki, 2005, Metodologi Riset, Yogyakarta: Ekonisia.
Mowen, John C. 1995. Consumer Behavior. Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs. New
Jersey. International Edition
Mowen, John C, Michael Minor, Dwi Karttini Yahya. 2002. Perilaku konsumen Jilid 2
Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Musanto, Trisno. 2004. Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 6, No. 2 (September), h. 123-
136
Payne, Adrian, 2000, Pemasaran Jasa (The Essence of Service Marketing), Terjemahan
Sumarni, Murti dan john Soeprihanto. 1995. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar
ekonomi perusahaan) edisi keempat. Yogyakarta: Liberty
Foedjiawati, Samuel Hatane. 2005. Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap
Kesetiaan Merek. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.7, No. 1
(Maret), h.74-82
Sugiyono.2001.Metode Penelitian Bisnis Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, F. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi
--------------. 1997. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Penerbit Andi-Offset, Yogyakarta
--------------. 1999, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi
--------------. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi
--------------. 2002. Strategi Pemasaran Edisi 2. Yogyakarta:Andi
Umar, Husein, 2002, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Yuliarmi, Ni Nyoman dan P. Riyasa.2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan PDAM Kota Denpasar,
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 12, No. 1
9

You might also like