PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BITUN
OLE SO LOU, A
Fra AUR RSI AN TF
“al
PENDAHULUANN
A. Latar Belakang
Masyarakat sejahtera menjadi dambaan dan merupakan kata kunci indikator
keberhasilan pembangunan. Kesejahteraan yang memiliki dimensi
1) Kesejahteraan yang dinikmati oleh segenap komponen masyarakat secara
berkeadilan;
2) Kesejahteraan yang betul-betul _mampu mendorong terbentuknya pondasi
ekonomi yang kuat dan berkesinambungan;
3). Kesejahteraan yang mampu mengurangi jurang antara miskin dan kaya;
4) Kesejahteraan yang mampu mengantarkan pada kondisi masyarakat yang semakin
beradab.
Guna mewujudkan hal tersebut harus diikuti dengan sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang baik serta komitmen penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, maka
diperlukan pemimpin yang benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi
1daerah dan mampu memahami tuntutan, kebutuhan dan harapan_masyarakat.
Berbekal pengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan
daerah serta pemahaman yang menyeluruh terhadap dinamika perkembangan dan
keberhasilan pembangunan daerah serta tantangan yang dialami selama ini kiranya
menjadi bekal yang cukup bagi kami untuk menawarkan program 5 (lima) tahun
kedepan guna melanjutkan keberhasilan yang sudah dicapai dan menuntaskan
permasalahan yang belum dapat diselesaikan untuk mewujudkan masyarakat yang
lebih sejahtera.
Analisis Lingkungan Strategi
Kondisi lingkungan strategis Kota Bitung adalah sebagai berikut:
1
Posisi Kota Bitung terletak pada posisi geografis 1°23'23” - 1°35°39” LU dan
12591743” - 125°18°13” BT. Luas wilayah Kota Bitung sebesar 31.350,35 ha
terbagi dalam delapan wilayah kecamatan serta 69 Kelurahan, yang sebelumnya
terbagi atas lima kecamatan. Kecamatan-kecamatan tersebut yaitu Kecamatan
Ranowulu terdiri atas 11 Kelurahan, Kecamatan Matuari memiliki 8 Kelurahan,
Kecamatan Girian memiliki 7 Kelurahan, Kecamatan Madidir memiliki 8
Kelurahan, Kecamatan Maesa memiliki 8 Kelurahan, Kecamatan Aertembaga
memiliki 10 Kelurahan, Kecamatan Lembeh Utara memiliki 10 Kelurahan dan
Kecamatan Lembeh Selatan memiliki 7 Kelurahan sebagian merupakan kawasan
lindung yaitu sebesar 13.378 ha (42,67%) yang terdiri dari hutan lindung, cagar
alam, taman wisata alam dan hutan wisata. Selebihnya yaitu 17.972 ha (57,33%)
diperuntukkan untuk kawasan budidaya dengan jumlah penduduk tahun 2014
bulan Maret berjumlah 247.405 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 790.40
Jiwa/ km’.
Bitung, adalah Kota yang diberkati Tuhan, dengan sejuta potensi alami yang ada,
tidak terbantahkan oleh siapapun juga. Dikenal sebagai ‘KOTA SERBA
DIMENSI’ Karena secara alamiah memiliki segalanya mulai dari: Pulau
(Lembeh); Gunung (DuaSudara/KlabavBatu. angus); Selat(Lembeh); Sungai
(Girian); Pantai Pasir Hitam (reti); Pantai Pasir (Langi); 98 Dive Spot bawah laut;
Hutan dan Cagar Alam (Tangkoko); Teluk (Walenekoko); Mata Air (Air Ujan/Air
2.
}
[
|
|
I
|
|
|
}Prang/Air Danowudu) yang sangat berlimpah dan lain sebagainya, Pelabuhan
Bitung adalah merupakan salah satu dari tiga pelabuhan alam yang ada di
Indonesia selain Sabang dan Cilacap. Tetapi dengan faktor kedalaman alur
pelayaran yang mencapai 40 meter, tidak adanya pendangkalan , arus gelombang
yang tenang, jelas membuat Pelabuhan Bitung mengungguli keduanya serta
‘menjadikan perairan Selat Lembeh sangat ideal untuk dijadikan Internasional
Hub Port.
Potensi geoposisi Kota Bitung yang berhadapan langsung dengan Samudera
Pasifik dimana Pelabuhan Bitung berada di
bir pasifik, cukup penting bagi
Indonesia untuk memainkan roda perekonomian dunia.
Data tentang Produk Domestik Regional Bruto/PDRB sebagai dasar pengukuran
pertumbuhan ekonomi Kota Bitung kurun waktu 2007-2012 mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2012 PDRB Kota Bitung atas dasar harga
berlaku sebesar 4.23 Triliun Rupiah
. Indeks pembangunan manusia Kota Bitung rata-rata 76.66 berdasarkan data tahun,
2013
. Keuntungan Geografis yang dimiliki Bitung/Sulawesi Utara semestinya secara
sadar dimanfaatkan oleh Pemerintah pusat dalam meningkatkan daya saing
ekonomi sekaligus menekan pasar ekspor ke negara Asia Pasifik. Momentum
perdagangan bebas Asean dan China hendaknya membuka mata atas kekuatan
Indonesia untuk memainkan pasar lebih fleksibel, dengan Bitung sebagai : New
Gateway Of Indonesia In Asia Pasific.
. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :
a. Kemiskinan dan penghasilan yang masih rendah
ingkat pengangguran terbuka cukup tinggi yaitu
sebanyak 10.051 orang dengan kata lain tingkat pengangguran mencapai
11.30 persen.
¢. Produktifitas industri kecil dan UKM masih rendahArah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Selain analisis lingkungan strategis penyusunan Visi Misi ini, juga perlu
memperhatikan arah kebijakan pembangunan daerah jangka panjang sebagaimana
diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun
2005-2025 yaitu :
1, Penyelenggaraan pemerintahan yang semakin baik;
2. Meningkatnya upaya menuju kualitas masyarakat yang sejahtera dan
Perekonomian daerah yang semakin kuat;
3. Menyusun blue print (cetak biru) kota Bitung sebagai tempat investasi yang
kondusif didukung oleh infrastruktur pelabuhan utama internasional (IHP) dan
kawasan ekonomi khusus (KEK) yang menjadi Bitung memiliki julukan
(City Branding) yang merupakan simpul dan gerbang internasional di kawasan
Indonesia Timur;
4, Pengelolaan dan pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.
IL. VIS DAN MISI TAHUN 2016-2021
A. Visi
Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayananan kepada
masyarakat selama lima tahun kedepan. Adapun visi dan misi adalah: Visi Kota Bitung
tahun 2016-2021 adalah :
"Bitung yang Sejahtera, Maju, Berdaya Saing dan Berbudaya, menjadi Titik Simpul
dan Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik"
Dengan penjelasan Visi antara lain :
1.
Sejahtera :
Ditunjukkan oleh kemudahan masyarakat untuk mengakses sumber-sumber
kegiatan sosial ekonomi untuk kehidupan yang layak yang diukur melalui
penyelenggaraan kehidupan masyarakat Kota Bitung yang sejajar dan sederajat,
‘menurunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan, meningkatnya pendapatan per}
kapita masyarakat, meningkatnya derajat_ kesehatan dan _pendidikan,
ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari luar daerah Kota
Bitung menjadi lebih kecil, adanya kemampuan untuk memenuhi_ sendiri
kebutuhan pokok serta kualitas pelayanan masyarakat yang lebih baik.
Maju:
a, Maju dalam Perekonomian: Bitung sebagai pelabuhan internasional /
International Hub Port (IMP) yang ditunjang dengan Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK), maju dalam sektor industri terlebih khusus industri berbasis
kelautan, perikanan dan perkebunan serta usaha mikro kecil menengah
(UMKM). Dalam sektor perdagangan menjadi tempat konsolidasi barang
komoditi ekspor dan impor, juga sebagai pusat distribusi dan kolektif
logistik. Sektor jasa dikembangkan dengan berbasis pelayanan di bidang
perekonomian serta sektor pariwisata yang berbasis pada keindahan alam dan
potensi lainnya,
b. Maju dalam Pendidikan: Pendidikan formal maupun nonformal yang
berkualitas dari segi sumber daya, infrastruktur dan keterjangkauan dan
mendorong pengembangan pendidikan tinggi vokasi.
c. Maju dalam Kesehatan: masyarakat mudah mendapatkan pelayanan
keschatan yang berkualitas, merata dan berkeadilan,
Berdaya saing :
Ditunjukkan oleh kemampuan kualitas produk dan jasa yang mampu bersaing di
pasaran nasional dan global, baik produk yang dihasilkan dari sektor perikanan
‘maupun Kualitas sumber daya manusia yang dapat bersaing di pasar tenaga kerja
nasional maupun internasional dengan tingkat kemakmuran masyarakat yang
tercermin dari tingkat pendapatan dan pembagiannya, tersusunnya lembaga dan
pranata ekonomi yang berfungsi dengan baik, kemandirian ekonomi, penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta Struktur ekonomi wilayah yang kokoh
dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi global. Dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi maka akan mampu meneiptakan lapangan
kerja bagi penduduknya dan meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani
masyarakat Kota Bitung.|
j
Berbudaya :
Ditunjukkan oleh meningkatnya kemampuan sumberdaya manusia Kota Bitung
harkat dan martabat yang tinggi, akhlak dan moral yang mulia,
berkepribadian yang baik, serta berkualitas pendidikan yang tinggi sebagaimana
yang memi
tercermin dalam kearifan lokal budaya masyarakat Kota Bitung yang berjiwa
gotong royong (Mapalus) didorong oleh falsafah DR. Sam Ratulangi Sifow Timou
Tumou Tou yang dapat diukur melalui ketersediaan sumberdaya manusia yang
berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan
pembangunannya, mampu menjadi Kota yang maju dalam tata kelola
pemerintahan yang didukung oleh masyarakat yang tertib dan sadar hukum,
santun dalam bergaul dan dalam melaksanakan demokrasi;/- Mampu
‘mempertahankan dan mengembangkan budaya daerah di tengah-tengah
keragaman sosial budaya bangsa dan masyarakat secara nasional; serta mampu
‘menjalankan Pembangunan yang lestari dalam pengertian berkesinambungan dan
tetap memelihara kualitas lingkungan hidup bagi generasi di masa mendatang.
Bitung Titik Simpul :
Sesuai kebijakan program Sistem Logistik Nasional, Kota Bitung menjadi titik
temu atau integrasi jaringan lokal dan nasional dengan koneksi jaringan global
Supply Chain Management. ( contoh konkrit saat ini adalah dibukanya pelayaran
yang menghubungkan PNG, Bitung dan Tanjung Pelepas Malaysia, pelayaran
kapal Roro Bitung Gensan).
Pintu Gerbang :
Ditunjukkan oleh kesiapan baik Infrastruktur, kebijakan, Sumberdaya Manusia
sebagai Bandar Niaga Internasional dengan infrastruktur yang mantap (Pelabuhan
Bitung, Kawasan KEK dan Jalan Tol), prasarana dan sarana Pendidikan serta
Kesehatan, Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi, Jumlah Kunjungan
Wisatawan yang terus meningkat.B. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut maka dilaksanakan dengan 6 (enam) Misi, yaitu: |
| 1. Mewujudkan masyarakat Kota Bitung_ yang sejahtera, religius, aman, damai serta
j berbudaya
i 2. Membangun sumberdaya manusia yang berkualitas
|. Membangun ekonomi kerakyatan yang memiliki daya saing
| 4, Menciptakan iki
Khusus (KEK) serta kesiapan International Hub Port (IHP) dan optimalisa
investasi yang kondusif dan kesiapan Kawasan Ekonomi
pelayanan
5. Pemanfataan sumberdaya pariwisata bahari dan cagar alam serta melestarikan
keseimbangan ekosistem lingkungan
|
I
|
I
Ill. STRATEGI DAN PRIORITAS PROGRAM
A. Strategi
Strategi yang akan dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi tersebut meliputi;
1. Strategi politis: membangun sistem politik yang beretika dan demokratis. |
: 2. Strategi prioritas pembangunan: prioritas di sektor unggulan daerah dan berbasis
perwilayahan (cluster).
B. Prioritas Program Pembangunan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi di atas, maka perlu memperhatikan beberapa
permasalahan yang belum terselesaikan selama ini, antara lain :
1. Menciptakan nilai tambah produk industri dengan basis teknologi tepat guna
dengan menggunakan bahan baku lokal, serta menciptakan dan memperbaiki
i sentra-sentra industri produk unggulan, menciptakan sarana dan prasarana
infrastruktur penunjang pada pusat-pusat industri serta penanggulangan dan
pengurangan resiko bencana, yang dapat mensejahterakan masyarakat Kota
Bitung untuk upaya menciptakan masyarakat Kota Bitung yang berdaya saing
tinggi.;10.
ML.
12.
Meningkat terus kehidupan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,
dengan memelihara kerukunan antar umat beragama, sehingga tereiptanya rasa
aman dan damai dengan semboyan “Torang Samua Basudara”.;
Melestarikan budaya yang ada sebagai nilai-nilai dan identitas masyarakat Kota
Bitung dan mengembangakan sumber daya kebudayaan dalam keberagaman
sebagai eleman pemersatu masyarakat Bitung dan bangsa Indonesia.;
Mengembangakan sentra ekonomi kerakyatan dan menciptakan peluang usaha
ekonomi serta menciptakan wirausaha muda yang menjadi pioneer dalam
pembangunan.;
Peningkatan kesejahteraan melalui pelayanan masyarakat dengan aksi; Bitung
Sehat, Bitung Pintar dan Bitung Sejahtera.
Peningkatan peran perempuan dalam pembangunan dan terwujudnya kehidupan
demokratis yang aman dan damai berlandaskan hukum dan berkeadilan.;
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan informal dan
formal serta non formal, dengan mencanangkan wajib belajar pendidikan
menengah 12 tahun serta layanan pendidikan yang terjangkau, meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan, perikanan dan
kemaritiman;
Mendorong peran aktif pendidikan tinggi dalam pengembangan SDM yang siap
pakai khususnya pengembangan pendidikan tinggi vokasi.;
Menyiapkan dan meningkatkan sarana prasarana olah raga, seni budaya
dan kepemudaan.;
Mengembangkan koperasi, UMKM dan ekonomi kreatif yang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.;
Menciptakan kemudahan berinvestasi dalam mengelola potensi kelautan dan
perikanan, dengan memberdayakan masyarakat nelayan dan pelaku ekonomi lokal
demi terlaksananya pengelolaan sumber daya laut yang lestari dan membangun
ckonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber
kekayaan laut secara berkelanjutan sebagai Pelabuhan Perikanan Internasional.;
Meningkatkan kerja sama internasional dengan difasilitasi oleh pemerintah
melalui peran pelabuhan Bitung sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan AsiaPasifik, melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Bitung yang dapat
membantu bisnis lokal dan global lebih efisien dan bersaing di perdagangan
dunia, sesuai kebijakan Sistem Logistik Nasional serta pendidikan dan
kebudayaan.;
Meningkatkan infrastruktur kepelabuhanan yang dapat memfasilitasi
Bandar/Terminal Bitung menjadi Bandar/Terminal dan menjadi pusat pelabuhan
nasional dan Asia Pasifik.;
Peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat.;
Meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan manca negara ke Kota Bitung,
menjadikan Kota Bitung sebagai Kota Wisata Alam, meningkatkan kesempatan
berwisata dan rekreasi bagi warga Kota Bitung, meningkatkan pengelolaan
sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan meningkatkan
peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.Dengan doa dan partisipasi aktif dari semua pihak, melalui serangkaian strategi yang
akan dievaluasi pada berbagai tahapannya, diharapkan visi-misi yang dirumuskan dapat tereapai
dan terwujud.
Bitung, 7 Agustus 2015
Mengetahui,
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota
Kota Bitung
Calon Walikota Calon Wakil Walikota
Maximiliaan Jonas Lomban, SE., M.Si