You are on page 1of 8

Konsep Dasar Keperawatan

1) Pengkajian Gawat Darurat ARDS


a. Pengkajian primer
A: Airway ( Jalan Napas) : Pada pasien yang mengalami ARDS, jalan
napasnya akan mengalami gangguan/obstruksi. Ini biasa diakibatkan /
disebabkan karena adanya penumpukan secret yang diakibatkan oleh
peningkatan secret pulmonal. Perhatikan tanda-tanda medis yang
mungkin muncul seperti dispneu, dan adanya batuk dengan atau tanpa
sputum.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d
peningkatan secret pulmonal.

B : Breathing (Pernapasan) : Pada pasien yang mengalami ARDS,


akan dijumpai sesak dan irama pernafasanya tidak teratur. Ini
dikarenakan karena adanya peningkatan secret pada organ paru. Akan
dijumpai takipneu, penggunaan otot-otot bantu pernapasan dan suara
napas tambahan (ronchi).
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan pola napas b/d pertukaran gas
tidak adekuat, penurunan kemampuan untuk oksigenasi.

C : Circulation (Sirkulasi) : Karena adanya gangguan / masalah pada


organ paru, maka akan terjadi penurunan balik vena (cardio-
pulmoner). Yang kemudian akan menyebabkan penurunan curah
jantung. Sehingga dalam mengobservasi Tekanan Darah, akan
didapatkan hasil pasien mengalami hipotensi (tekanan darah rendah).
Tekanan darah yang rendah ini, akan menyebabkan darah sulit sampai
pada pembuluh darah/jaringan-jaringan perifer. Sehingga tidak jarang
kita akan mendapati pasien yang mengalami cianosis.
Masalah keperawatan : Resiko Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d
penurunan aliran balik vena, penurunan curah jantung.
D : Disability : Pada pasien ARDS, biasanya akan mengalami
penurunan kesadaran. Ini mungkin diakibatkan transport oksigen ke
otak yang kurang/tidak mencukupi (menurunya curah jantung
hipotensi). Yang akhirnya darah akan sulit mencapai jaringan otak.
Pada pasien ARDS kesadaran memang mungkin akan menurun tetapi
GCSnya masih sekitar 12-14. Sehingga kita lebih memprioritaskan
pernapasan dan pemompaan jantungnya. Karena apabila pernapsan dan
pemompaan jantungnya sudah tertangani dengan baik maka secara
otomatis kesadarnnya akan membaik (GCS 15).

E : Exposure (Nyeri) : Pada pasien ARDS, biasanya akan ditemukan


nyeri misalnya pada bagian paru.
Masalah keperawatan : Nyeri b/d inflamasi paru

b. Pengkajian sekunder
Pengkajian fisik
a. B1 (Breath): sesak nafas, nafas cepat dan dangkal, batuk kering,
ronkhi basah, krekel halus di seluruh bidang paru, stridor, wheezing.
b. B2 (Blood): pucat, sianosis (stadium lanjut), tekanan darah bisa
normal ataumeningkat (terjadinya hipoksemia), hipotensi terjadi pada
stadium lanjut(shock), takikardi biasa terjadi, bunyi jantung normal
tanpa murmur ataugallop.
c. B3 (Brain): kesadaran menurun (seperti bingung dan atau agitasi),
tremor.
d. B4 (Bowel): -
e. B5 (Bladder): -
f. B6 (Bone): kemerahan pada kulit punggung setelah beberapa
hari dirawat.
A. Diagnosa Keperawatan
Pengkajian Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi
A. Airways (Jalan Nafas) Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Buka jalan nafas 1. Membantu
Mengkaji adanya sumbatan pada bersihan jalan tindakan keperawatan 2. Identifikasi klien memenuhi
jalan nafas seperti: napas b/d selama ....x24 jam untuk pemasangan kebutuhan
1. Benda asing peningkatan diharapkan jalan jalan nafas buatan oksigen
2. Sputum secret pulmonal. nafas kembali efektif 3. Keluarkan sekret 2. Untuk
3. Cairan dengan KH: mengetahui
4. Lidah jatuh 1. Suara nafas adanya hipoksia
5. Tidak ada bersih 3. Membantu jalan
2. Secret nafas klien
berkurang

B. Breathing (Pernafasan) Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Kaji pernapasan 1. Mengetahui ada


Kaji frekuensi nafas serta pola napas b/d tindakan keperawatan pasien dengan tidaknya
inspeksi misalnya: pertukaran gas selama ....x24 jam mendekatkan pernapasan
1. Batuk tidak adekuat, diharapkan pola nafas telinga diatas 2. Mengetahui
2. Nafas sesak penurunan kembali efektif mulut/ hidung apakah masih
3. Apnue kemampuan dengan KH: pasien sambil terjadi
4. Restraksi dada untuk oksigenasi. 1. RR 16-24 x memepertahankan pengembangan
Auskultasi: permenit pembukaan jalan paru
1. Suara nafas wheezing, 2. Ekspansi dada napas. 3. Mendengarkan
ronchi, rales, atau tidak ada. normal 2. Perhatikan dada apakah terdapat
Perkusi: 3. Sesak nafas pasien dengan suara tambahan
1. Pekak, timfani, sonor, redup. hilang / melihat gerakan atau tidak
Palpasi: berkurang naik turunnya dada 4. Membantu
1. Vokal fremitus, nyeri, tidak 4. Tidak suara pasien memenuhi
ada nafas 3. Auskultasi udara kebutuhan
abnormal yang keluar waktu oksigen
ekspirasi, 5. Membuka jalan
merasakan adanya nafas
aliran udara.
4. Kolaborasi
pemberian terapi
oksigen
5. Posisikan ekstensi
C. Circulation Resiko Gangguan Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Mengetahui
Suhu, TD, HR, nadi, turgor perfusi jaringan tindakan keperawatan 2. Kaji sirkulasi kondisi pasien
kulit, pendarahan, nyeri perifer b/d selama ....x24 jam perifer 2. Mengetahui
dada, pemeriksaan labor: penurunan aliran diharapkan perfusi 3. Kompresi dada luar tingkat keparahan
biasanya hasil pemeriksaan balik vena, jaringan perifer akan menyebabkan penyakit
laboratorium pada trauma penurunan curah teratasi dengan KH : sirkulasi ke paru- 3. Kompresi dada
abdomen memperlihatkan jantung. 1. Denyut nadi paru dan di ikuti luar akan
penurunan Hb dan Ht serta perifer teraba dengan ventilasi menstimulus
peningkatan kadar natrium kuat dan jantung untuk
sebagai akibat Hipovolemi. reguler berkontraksi
2. Warna kulit
sekitar luka
tidak
pucat/sianosis

D. Disability -- - - -
Kaji GCS atau kesadaran
E. Exposure Nyeri b/d Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi nyeri 1. Mengetahui
Pemeriksaan head to toe inflamasi akut tindakan keperawatan 2. Ciptakan tingkat nyeri
selama ....x24 jam lingkungan yang pasien
nyeri teratasi KH : tenang 2. Membuat pasien
1. Pasien rileks 3. Ajarkan teknik lebih rileks dan
2. Nyeri relaksasi nyaman
berkurang 3. Mengurangi rasa
nyeri yang
dirasakan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
ARDS merupakan suatu keadaan darurat dimana terjadi gangguan paru
yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak napas yang berat,
hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua belah paru, yang memerlukan
langkah diagnostic dan terapi yang tepat dan cepat. Berbagai penyakit lain atau
kelainan, baik intra pulmoner maupun ekstrapulmoner, dapat menyebabkan
terjadi kelainan ini. Untuk dapat memberikan terapi yang tepat pada penderita
ARDS pemahaman mengenai patofisiologinya adalah sangat penting.

B. Saran
Untuk menangani kasus gawat darurat dengan masalah ARDS, Hal yang perlu
dilakukan adalah :
a. Tekankan tindakan pertolongan untuk mengatasi masalah pernapasan yang
dialami.
b. Kita perlu memperhatikan linkungan sekitar demi keamanan dan kenyaman
penolong dan korban

You might also like