You are on page 1of 5
DISTRIBUSI KASUS KEMATIAN AKIBAT ASFIKSIA DI MALANG RAYA YANG DIPERIKSA DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RSSA ‘TAHUN 2006-2007 Tasmono H.* Abstrak Kematn cbt Agia det bob ok hain hcl, bau dr ate pombunubon. Vang ing menimbalkan permaslaben tae tat gate sso ekatbvws dri atv pombnnnban. Dar hers deta obi pace penddiken kedokiran than bb krone erage aba gota dri harna baw di. Pada penton Rerapta ii diatkanpedaiaan tan enki tana ten 2006-2007 tet jumah kjadion genta di niente ers Relain, am seri loka xan Dar peadeoan teat didapaan jam haan tas 2006 stbergok 14 ae, tabwr 2007 seanyak 16 kasas degen hemaian tebanya abi ont (arin) bandngan dengan baking safaton maxpan pena. Pada hanging (50% ) karte jc felons leit ib bye dead marie (59% 41% ) degen wa tbanyah 31 40 tabu jog hea wie 11 ~ 20 tan, ‘edonghon lati kjaion bara di Rebupaten Mela. Kala Kunci : Asfitsia, gantung dini ( hanging ). PENDAHULUAN Menurut data mengenai bunuh diri berdasarkan jumlah Definisi ae ma Bagh Kedokteran, Focal i gees ipto Mangunkusumo, sepanjang periode Aafia berasl dui Baas Yuna, «yang bese "amps 1985-2004, angka banuh din di Jakara meneapa 58% dan splygnes yang berari"denyue” Ltilah ini digunakan asi 1.119 korban bunwh dis, 41% di anaranya gent cadens scamymgtetsng: ig ieitenmas a omen akibat kegigalan permapatan sectra normal. Asfiksia Seerya 356 ocang tewae favena ovendode obar obec smacycheblen olsen darth Bernurang Qhipoksi) cert ‘erlang, Mayoritas kasus buauh dir tw dilakukan kaum St eas Kennisud lesen eee pria. Kasus bunuh diti di Jakarta itu lebih disebabkan smikian organ tmbuh mengulami kekurangan ol a sont (Yeni Di Gan wea Kean, (Dita inant 200118 2008) ——“ygaa Pabolos sos an chonom. (Yai Epidemiologi Kebanyalean dasi korban bunub diri karena kchilangen Kematian akibat asfiksia dapat oleh Karena kecelakatn, pekerjaan ata ditenai PK (pemumasan hubungan ker), bunuh diri atau pembunuhan. Dibsndingkan dengan kkemiskinan, gangguan psikologis akibat penggusuran, penyebab lain dari pembunuhan, maka pembanuhan ‘atau dapat juga disebabkan olch purus cinta. Seseorang. dikarenakan asfiiacelatif orang tedjadi menjadi ses, depresi berkepanjangan, dan melakukan ‘upaya bunuh dit, (Tir jorensit RSCM, 2006 ) Gantung disi merupakan cara kematian yang paling sering dljumpai pada strangolasi ysis sckitar 90% dati sluruh Jenis Kelamin kasus di Amerika dan sepuluh tahun terakhit, kejadian Kasus bunub diri oleh lakilaki jauh lebih banyale sranguls tara 286 asus per whunaya dan cenderang dlbandingkan perempoan. Di Ameria erika, pada tahon menurun, ( Mem'im, Abdali 1997; Jones, Richard. 2006 ) 1995, rata-rata bunt disi pada lakistaki adalah 18,6 kejadian ‘per 100000 penduduk, dan pada wanita hanya 4,1 keadian per 100.000 penduduk. Sia Ataionil Pada Fokatas Kedoktsia Unisertar Braviiya Motang 35 Umur Sceare umem, ratirata bunuh ditt meningkat seixing pertambshan umar dengan puncak pada temaja dan devasa muda, Selain ira, angka Kejadian juga meningkat pada umar tua lebih dati 65 eabus. 7 Klasifikasi ‘Kematian akibatasfiksia dapat dikelompokkan menjadi: * 1, Sufchasi 2, Serangulast 3, Asfiksia khemis Sufokasi ‘Terdapat 6 bentuk umum dact sufokasi: 4. Sufokasi lingkungan / terperangkap Asfiksia disebabkan olen oksigen lingkungan yang Derkurang Kejadian yang sering adalah terperangkp (7 ‘repent, korben texjebak dalam reangen yang. kedap dara. Awalnya udara mencukupi, tempi ketika pemapasan beslanjus koshan kehobisan oksigen dan menjadi asiksa, Demildan juga lejaian pada sufokssilingkungan (rasios- ‘neato! safsation},akibat seseorang, secara tidak sadar ‘memasuki daerah yang memang kurang oksigenoya. 2. Bekapan (smothering) Asfiksia eb bekapan atau sumbatan dari hiduog dan mulut, Kejadian seperti ini biasanya oleh Karena pembunuhan as buauh dis, jarang karcna kecclaksan, 3. Tersedak (choking) Asfiksis disebabkan oleh sumbatan sepanizag saluran ‘apas. Kematian dapat terjadsecera alam, pembunwhar, atsa keeclakasn, Kematizn alumiah dapat erjadi pada seseorang dengan infteksi daerah epiglotis yang hebat deegan alba texjadi obstruks| jalan napas akibat epigloxis yang meradacg tadi dan pembengkakan jaringan sekitamya, Kejadion ini juga sering adalah akibar kecelakaan. Pada anak-anak sering terjadi aspirasi dari bend mainan,koin suang logan Sementara pada orang dewasa biasanya arena ‘igh palsu atau makaaan. 4. Asfiksia mekanis Pada asfiksia mekanis,tekanan das lua cubuh yang dapat smenghamiet gorak sespirsi, Kejadiannya hampie sebagian ‘esa karentlcan keeelkas, Asfiksia mekanis dapat dibagi menjadi des tipe a. Asfiksia eaumatis. "Teejadi saat sesuatu yang berat meashan pergeraksan dada atu perat ats, menyebabhan tidak diss bernapas b Asfiksia posisional Biasanya Kecelaksan akibat intoksikast obat sta alkohol, menyebabkan sescorang berada pada posish yang menghambat jalan aapes dan sulit watuke rmelepaskan di, (miss leher tercekuk) © Asifilisin terindis orang lain (vetsrasb "oman pile” death) Sesusi dengan namanya, asfiksia inl rrjadi sering Galam suatu kersmaiza atau kerusbhan yang imelibatkaa orang beaysk yang menimpa korban sebingga sulit untule bemapas Strangulasi Terdapat 3 bentuk wm dati srg 1. Haagjng ‘Atlin tej selGinderakibat adanystelanas/ Rompres strultu leer ch mata. benda pense Iainnya yang dikencangkan oleh berat badan Kejadianye lebih banyl alba buns 2. Ligature strangulation Pada fgstre ctragelaton, tekanan. Teher diakibadian, ‘oleh iketan yang dilakusan oleh kekuatan selain dor! brat badan, Sebagitn besar leasus dasi Agatere san gelation adalaby pembunshan, 3. Manual strangulation ‘Manual srangiation di akibatkan oleh tekanan leegan, azau tunglai tethadap Ieber, menclan serulwus daz lehet, Kebanyakan Kejadian iat merupakan kasus pembonuban Pada ketiga bentuk stangulasi, penyebab kematian ‘adalah asfiksia Karena sumbatan jalan aafas dan bipoksia otak akibat kompresi pembulul darah yong keotak Asfiksia Khemis Pada asfiksia khemis, inhalasi dedi sejumiah gas yang meacegah pengikatan oksigen pada tinghaten sel. Bahan kimia paling sering sebagai penyebob» adalah katbon rmonoksidaselin ty, hidregen sianida dan hiceogen sulfa juga sering menjadi penyebab. Rumusan Masalah 41. Apakal cejadi peninghstan angks kejadian kematian tlxbat asfiksia antars tahun 2006 dengan 2007 di aera Malang Rays? 2. Apa yang menjadi penyebab tesseving dari kernatian akbar asfiksia? 3, Apakab terdapat perbedaan insiden Kejadian ancara laki-laki dan peterspuan? 4. Pada usia berapakah angka kejadian tesbanyak paca ‘keratin alibat asfiksia ? 5. Diana lokasi Kejadian terbanyale di Malang dari Jeejadian kematian akbar asfiksia? KERANGKA KONSEP ‘Adapun kerangks konsep dae studi retrospekeif ini adalah sebagal betikut Tematin cee [ ‘ola Seon] [ast eis | fmsan esa Vereen ert fl tng opt fe inavan ruta ASI. HASIL STUDI RETROSPEKTIF Beriasarkan seal sewcopeltiPmengenaiepidemiololkasus ‘kematiaa akibae axfksa di loboracorium forensik RSSA “Mang selama peiode edn 2006 binge 2007, didapackan ‘asl sebagai beskue: rio Distribusi Kematian Berdasarkan Penyebab Asfiksia hanging 7 56,7 burking. 4 13,3 suffocation Zz 6,7 penyakit 1 33 tidak tahu 6 20 JUMLAH 30 100 Distribusi Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin er CS [_taki-taki 19 63 Perempuan M1 37 JUMLAH 30 100 Distribusi Kematian Berdasarkan Usia Distribusi Kematian Berdasarkan Tahun Pen JUMLAH __% Kejadian 0-10 1 33 11-20 5 16,7 “| 467 21-30 3 20 BoE 31-40 7 23,3 30 | 100 41-50 1 33 . 51-60 2 67 | 61-70 3 10 71-80 4 13,3 81.90 1 33 | tidak tahu 3 10 JUMLAH 30. 100 Distribusi Kematian Berdasarkan Lokasi Kejadian Pea eu kotamadya malang | 9 30 Kabupaten malang | 20 66,7 tidak tahu 1 3,3 JUMLAH 30 100) Distribusi Kematian Kasus Hanging tahun 2006-2007 2006 7 41 2007 10 59 JUMUAH 7 1100 Distribusi Kematian Akibat Hanging Berdasarkan Jenis Kelamin [een JUMILAH Perempuan 7 41 Laki-laki 10 59 JUMLAH 7 100 ANALISA HASIL & PEMBAHASAN Berdasarkan stad retrospeltif mengena discibus jumlah Ikematian akibar afiksia di Malang Resa yang diperikea di Tstalasi Kedolteran Forensik RSSA Malang pads periode 006.2007, didapackan has sebagai besikut: 41, Tetdapat sedikit peningltan pada tahun 2007 dibandinglen talun 2006 sebanyak 6,6 %. Kernatian asus gantang dist meningkat dari taboa 2006 ke 2077 acbanyak 18%, Kecenderangan ‘nealing inl dapar disebabkan oleh banyak faktor, diznazanya masalah pseologis,sosal, dan ekonoan. Keadsaa bangsa Indonesia saat ini dapat mempeagemubi kebidupaa rskystaye yang semakin berat, 2. Sebagai casa kejadian tssering dasiasfiksia menvcut lata yang diperoleh adalat oleh kazens gaatoag dist Ghnging yaion sebanyale 567%. Hal ini sesuai literarar yang menyebutkan bahwa angke kejadian kemauan akibat astiksia tersering adalah karena gantung disi,yaira 90% dasi selurab lkasus penggantungen, Sedangkan meauruc data bagian forensike RSCM Jakarta pada tahun 1995- 200, sebesar 41% dati selneuh kasus burl dl rmerupakan. kasus gronung dit 3, Angha kejadian ematan akibatasfksia pada lakislakt lebih tingg! 26 % dibandingkan perempaan, ial iol dapat tered mengingat di leconesiasebagiae besar umggung jawab keluaega ston pekerjaan mash ddalcukaa eb lake, [Di Amerika serikat, kases beau disi pada Taki-Taki lebih seving terjadi daripada perempuan. Angka kjadian pada lakiLaki adalah sebesar 18,6 sedangkan pada perempuan 4,1 per 100.000 penduduk, 4, Kematian akibae asfiksia paling banyak terjadi pada sis produkt yaicu berisarantara usla 20 hingga 55 talon, ‘Pads litratar diseburkan angle kejadian buoub di ‘meninght seing pertambzhan umur, dengan angka -kejadian terbanyak pada usia produkei, Scbesar 13,3% adalah kasus ganmang diel pada usia lhanjac (85 th), Sepuai liceanie, eedapat hubusgan ancar perascan menjadi oa dengan bumuh dist PREG Gangygaan psikologis menjadi penyebab wtama oad in LLoksasi kejadian kematian akibat asfiksiaJebih baayake terjadi di kabupaten Malang sebanyale 66,7% dibandiagkan di Ketamadya Malang, yang hanya sebaayak 30%, Sedangkan sebanyak 3,3% tidak liketabui tempat Hnggaloya, KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdesatkan studi retroepektif mengensi epidemiologt asus kematian akbar asfiksia di kboratorium forensle FRSSA Malang selama petiode tahun 2006 hinggs 2007, depat disimpulkas hasil sebaged berkat 1. Angka lejadian di tun 2007 sedikit meningket ibsndinglkan tahun 2006. 2 Angka kejadian kematian pada lak-laki seit lebih ‘banyale datipada perempuan. 3. Anggks kejadian kematian banyak rerjadi pada usia produkef, antara usia 20-50 raha 4. Angks kejadian paling banyak terjadi di kabupaten Malang dibtadingkan koramadya Malang. 5. Cate kejadian terseting adslah ganeang eli (henge Jing, dengan saga kejadian pada lala lebis benyake daripad porempoaa. Saran Adapuo pada stud! retrospektif ini masih peck dilakukan petbaikan diantaranyaimasth dipertslean date yang lebih Tengkap sepest tingkar pendidikan, pekerjasa, maopun ‘motif bunub diri pada kasus buouk diti DAFTAR PUSTAKA DiMaio, Vincent. 2001. Foreucie Pattolgy 2* edition, CRC Bross. USA ‘Mun'im, Abdul, 1997, Padoman Um Kedoktoran Forenik, cedisi pestama, Dina Rupa Aksara, Jakara Jones, Richard. 2006. Appipxie Online, Quep// ww wforensicmed.couk/agphyxiahim, diakses tanggal {1 jancai 2008) Tis 2008. Benub Din’ Jakarta Mayoritas Dien Pra Oaline, (hetp://pusdiknakes.onid/ 2dyhow=denailnewsSekode=3044&etbI=cakrawala, dliakscs gyal 13 Jona 2008) ‘Yonirs, Diana, 2003. Pskologi : Buoul Dir, Mengaps Terjadi2. Online, hap://swwwkompasco.id/ escharan/nows/0306/03/ 113215 hum, iakses sanggal 13 Januari 2008) “Tim forensikt RSCM. 2006. Pole Cadena Ayfidsia. Online, (http://www. freewebs.com/asfiksia/ polacederaasfiksialntm, diakses tanggal 11 Jansati 2008)

You might also like