Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak dan kordinasi, psikologis dan
pada tahun 1862 oleh seorang ahli bedah orthopedi bernama William James Little.
Sebuah gangguan motorik yang di sebabkan oleh kerusakan yang tidak progresif
pada perkembangan otak. Pada dasarnya cerebral palsy akan menunjukkan berbagai
macam gangguan klinis dari kerusakan korteks serebral atau kerusakan subkortikal
yang terjadi selama awal tahun kehidupan. Cerebral palsy sangat beresiko tinggi
dihadapi oleh dokter anak. Kondisi ini dapat terjadi dengan sendirinya dengan banyak
spektrum klinis yang berbeda. penyebab dan faktor risikonya banyak dan sangat
penting untuk mengetahui interaksi dari berbagai macam faktor yang dapat
Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan pada pusat pengendali motorik otak
yang sedang berkembang dan dapat terjadi selama kehamilan, saat melahirkan atau
setelah melahirkan hingga usia tiga tahun. Batas yang menyebabkan pergerakan dan
1
postur tubuh yang menyebabkan keterbatasan aktivitas dan sering disertai gangguan
pengetahuan, dan epilepsi ditemukan pada sekitar sepertiga dari semua kasus.
Cerebral Palsy sering disertai masalah muskuloskeletal sekunder yang timbul akibat
Cerebral palsy selalu dikaitkan dengan banyak defisit seperti keterbelakangan mental,
saraf anak dengan Cerebral Palsy harus mencakup evaluasi terkait defisit sehingga
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi
Cerebral Palsy adalah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan
tidak progresif. Terjadi pada waktu masih muda (sejak di lahirkan) dan merintangi
perkembangan otak normal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan
berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan
mental.3
postur tubuh. Hal ini di istilahkan sebagai “payung” yang mencakup gangguan
pengontrolan gerakan akibat adanya lesi atau kelainan terhadap perkembangan otak
di awal tahap kehidupan dengan latar belakang penyakit yang tidak progresif. Ini
dapat di tetapkan sebagai statik encephalopathy yang dimana, meskipun kelainan atau
kerusakan lesi primer tetap, namun tampakan pola klinis mungkin dapat berubah
Cerebral palsy adalah gangguan yang tidak progresif dari fungsi otak yang di
sebabkan faktor prenatal pada kasus berat. Asal dari faktor prenatal tersebut belum di
ketahui sebabnya, perinatal faktor seperti asphyxia dan trauma lahir bertanggung
3
jawab terhadap terjadinya kurang lebih 10 persen dari kasus tersebut. Saat di lakukan
neonatus tersebut . resiko cerebral palsy rendah pada neonatus tanpa gejala meski
Definisi dari cerebral palsy terdiri dari beberapa kondisi ,yaitu: lokasi lesi
terdapat di otak, lesi permanen dan tidak progresif meski gambaran kliniknya dapat
gerak dan postur dan gangguan kemampuan pasien untuk menggunakan ototnya
secara sadar. Mungkin j uga di iringi komplikasi lain dari gangguan neurological dan
Cerebral palsy adalah kondisi neurologis yang di sebabkan oleh cedera pada
otak yang terjadi sebelum perkembangan otak sempurna. Sebanyak 75% 80% kasus
ini disebabkan oleh luka prenatal yang kurang dari 10% karena trauma kelahiran atau
asfiksia yang signifikan. Faktor risiko yang paling penting adalah prematuritas dan
berat lahir rendah dengan risiko CP meningkat seiring dengan menurunnya usia
kehamilan dan berat lahir.4 Cerebral palsy terlihat pada 10 18% bayi dengan berat
lahir 500-999 gram. "CP terjadi lebih sering pada anak-anak yang lahir prematur atau
prematur. Meskipun bayi termal memiliki risiko absolut yang relatif rendah, kelahiran
4
lahir merupakan mayoritas besar. dari semua kelahiran, dan juga sekitar setengah dari
Retardasi mental (MR) umum terjadi pada Cerebral Palsy sampai 60% kasus.
Singhi dkk dalam sebuah penelitian di India melaporkan retardasi mental pada 72,5%
tingkat gangguan kognitif yang lebih tinggi daripada anak-anak dengan hemiplegia
spastik. Kelainan visual dan kelainan motilitas okular sering terjadi (28%) pada anak
nistagmus, atrofi optik, dan kelainan refraksi. Anak-anak yang di diagnosis Cerebral
visual. Gangguan pendengaran terjadi pada sekitar 12% anak dengan Cerebral Palsy.
Hal ini terjadi lebih sering jika etiologi Cerebral Palsy terkait dengan berat lahir
Epilepsi sering terjadi pada anak-anak dengan Cerebral Palsy dan 35% sampai
62% anak mengalami epilepsi. Anak-anak dengan quadriplegia spastik (50% sampai
94%) atau hemiplegia (30%) memiliki insidensi epilepsi lebih tinggi dibandingkan
pasien dengan diplegia atau Cerebral Palsy ataxic (16 sampai 27%). Dalam sebuah
penelitian di India, ditemukan bahwa 35% memiliki epilepsi. 66% anak-anak dengan
hemiplegia spastik, 43% quadriplegia spastik dan 16% anak-anak dengan diplegia
5
Kehamilan prenatal juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk
menghitung 12% cerebral palsy pada bayi dan 28% pada bayi prematur. " Cystic
palsy dapat di sebabkan oleh cedera otak yang terjadi selama periode prenatal ,
perinatal, dan postnatal. 70-80% kasus cerebral palsy diperoleh selama masa prenatal
(trauma, infeksi, hypoxia, iskemik, infeksi TORCH, dll) . Perinatal asphyxia hanya
sekitar 8-15% dari seluruh kasus cerebral palsy dan kasus cerebrial palsy pada masa
A. Pranatal :7,8
a. Inheritance
Jika di duga lebih dari satu kasus cerebral palsy ditemukan pada saudara
kandung. Terjadinya lebih dari satu kasus cerebral palsy pada satu keluarga tidak
6
sebagai komplikasi persalinan (persalinan prematur) yang dapat terjadi lebih dari satu
b. Perilaku ibu
juga dengan ibu yang mengalami depresi dan tekanan darah tinggi, semua ini bisa
c. Masalah Gizi
hal ini berkaitan dengan masalah sosial ekonomi. Ibu yang tinggal dengan
kondisi sosial ekonomi yang kurang mampu serta anaknya banyak, otomatis asupan
gizinya pun akan berkurang, dan masalah gizi ini akan terbawa sampai anaknya lahir.
Ibu yang menderita kekurangan gizi akan berpengaruh pada pemberntukan dan
d. Infeksi
Jika ibu mengalami infeksi organisme yang dapat menembus plasenta dan
menginfeksi janin, proses ini meyebabkan prenatal brain injury. Infeksi janin
menyebabkan gejala dan tanda akut pada neonatus di ikuti dengan kerusakan otak
7
Komplikasi selama kehamilan seperti episode anoxia, radiasi x-ray,
menyebabkan gangguan pada otak fetus , biasanya akan terjadi retardasi yang
B. Perinatal :7,8
a. Anoxia
penyebab tersering cerebral palsy adalah masih trauma otak yang terjadi
peningkatan pelayanan obsetri dan neonatal care. Anoxia dapat terjadi seketika
b. Perdarahan intracranial
kondisi yang sama yang dapat menyebabkan anoxia juga dapat menyebabkan
perdarahan intracranial. Ini dapat terdiri dari perdarahan berat dari sinus venosus,
8
c. Premature
banyak di bandingkan bayi cukup bulan. Karena pembuluh darah, enzim, faktor
d. Jaundice
e. Purulent meningitis
gram negatif yang dapat menyebabkan cedera otak dengan komplikasi cerebral palsy
C. Postnatal 8
3. Patofisiologi
neurologis yang di sebabkan oleh cedera pada otak yang terjadi sebelum
9
tahun pertama. Cerebral palsy dapat di sebabkan oleh cedera otak yang terjadi selama
Trauma cerebral yang menyangkut trauma dari arteri cerebral media adalah
rangkaian patologis yang paling sering di temukan dan dikonfirmasi dari pasien
tersebut telah menunjukkan kehilangan jaringan (nekrosis dan atrofi) dengan atau
tanpa gliosis. Beberapa anak dengan cerebral palsy hemiplegia mengalami atrofi
yang terjadi pada kaki bisa sama sampai lebih berat daripada tangan. Yang terkait
dengan cerebral palsy bentuk ini adalah adanya rongga yang terhubung dengan
ventrikel lateral , multiple cystic lesion pada white matter, diffuse cortical atrophy,
spastisitas cenderung terjadi bayi pada cukup bulan, dystonia dari ekskremitas juga
sering terjadi bersama spastisitas tapi cenderung tidak dikenali. Hipotonus yang
menetap atau atonic pada cerebral palsy menunjukkan adanya keterlibatan cerebellar
pathways. Long-track signs seperti reflex deep-tendon cepat dan respon plantar
10
Prevalensi dari spastic diplegia atau quadriplegia meningkat di Australia,
swedia, dan united kingdom pada tahun 1970 seiring dengan meningkatnya tingkat
leukomalacia adalah istilah untuk karakteristik lesi necrosis koagulatif pada white
ultrasound mencari tanda adanya trauma pada white matter secara virtual seperti
kedua area hiperechoic (echodense) dan hipoechoic (echolusent). Bayi yang lahir
pada umur kehamilan kurang dari 32 minggu beresiko tinggi terhadap kedua lesi
vascular atau hemorrhage dan penampakan dini dari kerusakan jaringan. Sedangkan
Karakteristik anak cerebral palsy dapat dilihat dari ciri-ciri yang tampak pada
atau adanya kelainan yang terjadi pada otak. Cerebral palsy diklasifikasikan menjadi
enam, yaitu:10
11
b. Athetosis, merupakan salah satu jenis cerebral palsi dengan cirri menonjol,
gerakan-gerakan tidak terkontrol, terdapat pada kaki, lengan, tangan, atau otot-otot
Jadi keseimbangan buruk, ia mengalami kesulitan untuk memulai duduk dan berdiri.
d. Tremor, ditandai dengan adanya otot yang sangat kaku, demikian juga gerakannya,
otot terlalu tegang diseluruh tubuh, cenderung menyerupai robot waktu berjalan
e. Rigiditi, ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kecil tanpa disadari, dengan
f. Campuran, yang disebut dengan campuran anak yang memiliki beberapa jenis
terkontrol pada kaki, tangan. lengan, dan otot-otot wajah; hilangnya keseimbangan
yang ditandai dengan gerakan yang tidak terorganisasi; otot mengalami kekakuan
sehingga seperti robot apabila sedang berjalan; adanya gerakangerakan kecil tanpa
12
Karakteristik cerebral palsy dibagi sesuai dengan derajat kemampuan
fungsional yaitu:
a. Golongan Ringan
Cerebral palsy golongan ringan umumnya dapat hidup bersama anakanak sehat
b. Golongan Sedang
Cerebral palsy yang termasuk sedang sudah kelihatan adanya pendidikan khusus agar
dapat mengurus dirinya sendiri, dapat bergerak atau bicara. Anak memerlukan alat
c. Golongan Berat
Cerebral palsy yang termasuk berat sudah menunjukkan kelainan yang sedemikian
rupa, sama sekali sulit melakukan kegiatan dan tidak mungkin dapat hidup tanpa
cerebral palsy golongan ringan dapat hidup bersama anak-anak sehat lainnya, baik
membutuhkan pendidikan khusus agar dapat mengurus diri sendiri, bergerak dan
bicara dan memerlukan alat bantu khsusu untuk pola geraknya; dan cerebral palsy
13
golongan berat menunjukkan kelainan yang sedemikian rupa, sama sekali sulit
melakukan kegiatan dan tidak mungkin hidup tanpa bantua orag lain. Dari beberapa
pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum
anak cerebral palsy memiliki karakteristik sebagai berikut: mengalami kekakuan otot
muncul tanpa terkendali. Kondisi anak cerebral palsy yang demikian mengakibatkan
5. Klasifikasi Klinis
Upaya klasifikasi klinik cerebral palsy di perkirakan di awali oleh Sachs pada
tahun 1891 , yang menyarankan pengelompokan kasus berdasarkan waktu dari faktor
etiologi dan berdasarkan distribusi dan tipe gangguan klinik (diplegia, paraplegia,
hemiplegia, ataxia, choreic, dan gangguan athetoid) . Pada tahun 1843 dan 1862 Little
kedua yaitu paraplegia atau generalized rigidity di kenal dengan sebutan Little’s
yang di kenal beberapa tahun kemudian pada tahun 1871 Hammond Coined
14
mengistilahkannya sebagai athetosis untuk mendeskripsikan gerakan yang tidak
reaksi postural primitive atau reflex, seperti reflex tonus leher, assimetris dan simetris
,reflex moro, dan reaksi berjalan dan penempatan otomatis. Berat dan persisten nya
reaksi tersebut beberapa hal berhubungan dengan berat dan tipe dari cerebral palsy .
faktor penting lainnya dalam hal pengklasifikasian seorang anak dengan cerebral
palsy adalah ada dan beratnya kecacatan yang di sebabkan oleh gangguan motorik.
Oleh karena itu retardasi mental dan epilepsy biasa terjadi pada anak dengan cerebral
palsy dan kecacatan bisa menjadi lebih gawat dari gangguan motorik itu sendiri
A. Disfungsi Motorik14
a. Spastisitas
Pada spastisitas terjadi peningkatan konstan pada tonus otot , peningkatan reflex otot
kadang di sertai klonus (reflex peregangan otot yang meningkat) dan tanda Babinski
positif. Tonic neck reflex muncul lebih lama dari normal namun jarang terlihat jelas,
dan reflex neonatus lainnya menghilang pada waktunya. Hipertonik permanent dan
tidak hilang selama tidur. Peningkatan tonus otot tidak sama pada sesuatu gabungan
otot. Lengan adduksi, siku dan pergelangan tangan flexi, tangan pronasi, jari flexi
15
dengan jempol melintang di telapak tangan. kaki adduksi, panggul dan lutut flexi,
kaki plantar-flexi dengan tapak kaki berputar ke dalam. Golongan spastisitas ini
kerusakan ,yaitu :
daripada tangan.
brain stem . bayi pada golongan ini pada usia bulan pertama tampak flaksid dan
berbaring dengan posisi seperti katak terlentang dan mudah di kelirukan dengan bayi
dengan kelainan motor neuron menjelang umur 1 tahun barulah terjadi perubahan
tonus otot daari rendah hingga tinggi. Bila dibiarkan berbaring tampak flaksid dan
sikap seperti katak terlentang namun bila dirangsang atau mulai diperiksa tonus
16
ototnya berubah menjadi spastis .reflex otot normal atau sedikit meningkat dan
klonus jarang ditemukan. Tanda Babinski bisa positif maupun tidak. Karakteristik
dari cerebral palsy tipe ini adalah reflex neonatus dan tonic neck reflex menetap,
kadang terbawa hingga masa kanak-kanak. Reflex tonus otot dan reflex moro sangat
jelas. Sindrom dari perubahan tonus otot dapat disertai dengan choreoathetosis dan
ataxia. Sekitar 10-25 persen anak dengan cerebral palsy mengalami sindrom ini.
c. Choreoathetosis
Lokasi lesi utama yang menyebabkan kelainan ini adalah ganglia basalis . 5-
tidak disadari dan sikap yang abnormal. Pasien biasanya flaccid pada 6 bulan pertama
lahir dan kadang di salah diagnosiskan dengan gangguan motor unit. Gerakan yang
tidak disadari dan kelainan sikap biasanya berkembang selama pertengahan tahun
kedua . reflex neonatus kadang tampak, spastisitas dan ataxia bisa ditemukan.
eksremitas.
d. Ataxia
Lokasi lesi utama yang menyebabkan kelainan ini adalah cerebellum. 1-15
persen anak dengan cerebral palsy menunjukkan ataxia. Pasien dengan kondisi ini
Menjelang akhir tahun pertama ketika mereka memulai menjangkau suatu objek dan
17
mencoba berdiri, itu mulai tampak dan mereka tidak seimbang. Ketidaknormalan
akibat rendahnya tonus otot menetap hingga kanak-kanak. Reflex otot normal dan
d. Bentuk campuran
adalah tipe campuran yang paling sering dari disfungsi motorik, tapi semua jenis
B. Disfungsi Nonmotorik14,15
Hal ini ditemukan pada sekitar setengah dari seluruh pasien cerebral palsy .
perkembangan mental harus selalu di nilai dengan perhatian besar pada anak dengan
dan latih potensi terbaik anak sebelum perkembangan intelektual mereka di evaluasi.
Tipe lain dari gangguan perkembangan motorik bisa terlihat pada anak dengan
cerebral palsy , beberapa dari mereka menunjukkan gejala perhatian yang mudah
b. Konvulsi
18
c. Retardasi pertumbuhan
d. Gangguan sensorik
e. Gangguan penglihatan
Paling sering adalah strabismus yang biasa di temukan pada pasien dengan
spastic diparesis. Katarak terlihat utamanya pada anak dengan asphyxia pada periode
perinatal yang berat, scar setelah koreoretinitis terlihat pada anak dengan infeksi
fetus.
f. Gangguan pendengara
Di temukan 5-10 persen dari seluruh anak yang menderita cerebral palsy.
g. Kesulitan berbicara
19
Masalah utama yang di jumpai dan di hadapi pada anak yang mengalami gangguan
menyebabkan anak tampak selalu berliur. Air liur dapat menyebabkan irtasi
berat kulit dan meyebabkan seorang sulit di terima dalam kehidupan sosial
menurunkan aliran saliva tetapi terdapat efek samping yang begitu perlu di
perhatikan yaitu mulut kering dan digesti yang buruk. Ada cara dengan
b. Kesulitan makan dan menelan yang di picu oleh masalah motorik pada mulut,
dapat menyebabkan gangguan nutrisi yang berat. Nutrisi yang buruk pada
Anak yang mengalami gangguan menelan berat dan malnutrisi , di mana hal
20
ini di sarankan untuk menggunakan selang makanan. Ini di gunakan untuk
c. Inkontinentia Urin
Cerbral palsy dapat berdampak pada keadaan kejiwaan yang banyak dialami
adalah kurannya ketenangan. Anak cerebral palsy tidak dapat stabil, sehingga
latihan. “Anak cerebral palsy dapat juga bersikap depresif, seakan-akan melihat
sesuatu dengan putus asa atau sebaliknya agresif dengan bentuk pemarah, ketidak
kelainan fungsi dapat terjadi tergantung dari jenis cerebral palsy dan berat
adanya kelumpuhan anggota gerak tubuh, baik anggota gerak atas maupun
21
anggota gerak bawah, sehingga anak dalam melakukan mobilitas mengalami
hambatan.
kelumpuhan pada otot-otot mulut dan kelainan pada alat bicara. Kelainan
mengalami hambatan.
c. Kelainan fungsi mental Kelainan fungsi mental dapat terjadi terutama pada
anak cerebral palsy dengan potensi mental normal. Oleh karena ada hambatan
Terdapat beberapa langkah untuk mengetahui tanda-tanda cerebral palsy yaitu :15
1. Gejala awal
Pada umumnya cerebral palsy dapat terlihat pada usia kurang dari 3
bayi akan terlihat lemas dan kaku. Ada juga bayi pada periode awal
22
2-3 bulan pertama. Sehingga kemungkinan anak cerebral palsy
2. Pemeriksaan fisik
motorik bayi dan melihat kembali riwayat medis mulai dari riwayat
3. Pemeriksaan neuroradiologik
imaging untuk mengetahui struktur jaringan otak selain itu juga dapat
kelainan lainnya.
gambar yang lebih baik dalam hal struktur atau area abnormal dengan
4. Pemeriksaan lainnya
Dalam hal ini pun perlu adanya pemeriksaan lainnya, di mana yang
23
palsy. Beberapa dokter mengatakan bahwa terdapat penyakit kejang
7. Diagnosis
cerebral palsy, sebagai retardasi mental. tonggak penetapan adalah saat mencapai
akhir dari kedua kondisi tersebut dan mempelajari secara pelan-pelan akan membantu
tidak hanya melihat perkembangan pasien dari anak normal yang lain tapi juga dari
fungsi anggota badan kanan dan kiri dan dari tangan dan kaki. Dengan cara ini
cerebral palsy hemiplegia dan diplegia dapat dicurigai. Pada fase awal dari banyak
automatic yang persistent seperti reflex moro, reflex menggenggam,dan tonic neck
reflex asimetris menghilang melebihi dari usia normal seharusnya, dimana hal ini
24
Observasi dari keterlambatan perkembangan motorik, kelainan tonus otot, dan
postur tubuh yang tidak biasa adalah penanda penting dalam mendiagnosis cerebral
palsy. penilaian terhadap reflex infant persistent juga penting , pada bayi yang tidak
mengalami cerebral palsy reflex moro jarang terlihat setelah umurnya lewat 6 bulan,
hand preference jarang berkembang sebelum umur 12 bulan. Hand preference dapat
terjadi sebelum umur 12 bulan apabila hemiplegia spastic terjadi. Strategi diagnosis
berdasar dari gejala klinik,pola dari perkembangan gejala, riwayat keluarga, dan
faktor lain dapat mempengaruhi dalam penegakan diagnosis yang lebih spesifik. Tes
kejang, dan disfungsi kognitif dapat membantu melengkapi penilaian klinis dalam
menentukan diagnosis.
Pemeriksaan khusus diperlukan pada anak yang dicurigai atau terbukti cerebral palsy.
,dilakukan paling tidak satu kali pada anak yang dicurigai cerebral palsy untuk
25
menyingkirkan kemungkinan penyakit degeneratif ,tumor intracranial,
butuhkan anak.
8. Penatalaksanaan
Pengobatan kasual pada cerebral palsy tidak ada, hanya simtomatik. Pada
individu anak. Anak, orang tua, dokter anak, dokter saraf, ahli terapi fisik, psikiater
dan pihak sekolah harus turut serta . secara garis besar , penatalaksanaan penderita
1. Aspek medis
26
a. Aspek medis umum :
Gizi : masalah gangguan pola makan yang berat pada anak dengan cerebral
palsy tampak pada beberapa kelompok anak yang tidak menjaga status gizi
mereka biasanya di awali dari saat lahir dan mereka bisa di identifikasi dini
dari lama waktu mengunyah dan menelan jumlah standar makanan dan
dibandingkan dengan control berat badan mereka. (Gisel & Patrick 1988) .
nutrisi yang adequate pada anak tersebut tidak dapat dicapai dengan tambahan
Aspek medis lain : Disfungsi traktus urinarius bawah pada anak cerebral palsy
biasa terjadi pada pasien cerebral palsy ,pengobatan pada gangguan tidur berat
pada anak cerebral palsy dengan memberikan melatonin oral dosis 2-10 mg
tiap waktu tidur. Osteopenia adalah masalah yang lebih umum pada cerebral
palsy biasa nya di terapi dengan biophosphonates selama 12-18 bulan dan
b. Terapi obat-obatan
27
Obat pada gangguan motorik cerebral palsy dibatasi, namun tetap
pendekatan kolaborasi dengan spesialis anak, fisioterapis dan orang tua. Splint
dan calipers di batasi pada pasien cerebral palsy meski dalam beberapa kasus
hal terssebut berguna. Splint soft polyurethane foam telah terbukti sangat
efektif dalam mengurangi flexi berat pada lutut . Pemberian boots dan sepatu
berkontribusi banyak dalam hal ini. Bentuk spastic dari cerebral palsy paling
sering di lakukan pembedahan. Elongasi tendon Achilles pada satu atau kedua
sisi dan prosedur untuk mengurangi adduksi hip dan flexi lutut adalah
28
prosedur yang relative simple dan sangat membantu fungsinya. Waktu
e. Fisioterapi
Tindakan ini harus segera di lakukan secara intensif . orang tua turut
perhatikan posisi penderita pada waktu istirahat atau tidur. Bagi penderita
diperlakukan sama seperti anak yang normal yaitu pulang kerumah dengan
dengan kecacatan yang di alami sang anak, prospek untuk pekerjaan saat anak
matang.
9. Prognosis
29
Di Negara yang telah maju misalnya inggris dan skandinvia terdapat 20-25 %
penderita cerebral palsy sebagai buruh penuh dan 30-50-% butuh penanganan dan
perawatan di institute cerebral palsy . prognosis pada penderita dengan gejala motorik
ringan adalah baik. Makin banyak gejala penyertanya dan makin berat gejala
kadang mengalami epilepsy dan beresiko tinggi mengalami chest infection, status
epilepticus dan masalah lainnya. Cerebral palsy berat juga menyebabkan prognosis
yang buruk pada pasien yang lebih tua. Perkiraan yang tepat dari kelangsungan hidup
dari cerebral palsy berat sangat sulit, tapi yang penting adalah perencanaan untuk
BAB III
PENUTUP
30
Cerebral Palsy adalah suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang kekal dan
tidak progresif. Terjadi pada waktu masih muda (sejak di lahirkan) dan merintangi
perkembangan otak normal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidup dan
berupa kelumpuhan spastis , gangguan ganglia basalis dan serebellum dan kelainan
mental.
Cerebral palsy adalah masalah umum yang terjadi di seluruh dunia ,insiden
nya 2-2,5 dari tiap 1000 kehidupan neonatus. Lebih dari 50 % penyebab cerebral
postur tubuh yang tidak biasa adalah penanda penting dalam mendiagnosis cerebral
palsy.
Pengobatan kasual pada cerebral palsy tidak ada, hanya simtomatik. Pada
individu anak. Anak, orang tua, dokter anak, dokter saraf, ahli terapi fisik, psikiater
31