You are on page 1of 11

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)

KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA
28 NOVEMBER – 7 DESEMBER 2016

PRE PLANNING
KEGIATAN KULTUM (KULIAH TUJUH MENIT)

Hari/Tanggal : Kamis / 1 Desember 2016


Tempat : UPTD Griya Werdha Surabaya
Waktu : 18.00 WIB – selesai
Kegiatan : Kultum Ba’da Shalat Maghrib

A. Pendahuluan
1 Latar Belakang
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan
tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan,
kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf. Dimensi spiritual ini
berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dengan
dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika
sedang menghadapi stress emosional, penyakit fisik atau kematian (Hamid,
2000).
Stoll (1995) menguraikan bahwa spiritual sebagai konsep dua
dimensi yaitu dimensi vertikal adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang
Maha Tinggi yang menuntun kehidupan seseorang, dan dimensi horizontal
adalah hubungan seseorang dengan diri sendiri, dengan orang lain dan
dengan lingkungan (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995). Menurut Roper
(2002) menyatakan bahwa spiritual dapat menjadi medikasi terapeutik tanpa
memandang agama, ras, dan warna kulit, misalnya dalam meningkatkan
koping, dukungan sosial, optimisme dan harapan, mengurangi depresi dan
kecemasan, serta mendukung perasaan relaksasi.
Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan
lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Sementara itu WHO mengatakan bahwa
lanjut usia meliputi usia pertengahan yaitu kelompok usia 45-59 tahun
(Nugroho, 2008). Laju perkembangan kesehatan di Indonesia salah satunya
dicerminkan dari peningkatan lanjut usia. Darmojo (2002) mengatakan
bahwa pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia tercatat sebagai paling
pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 1990-2025. Jumlah lansia yang kini
sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar
11,37 persen dari jumlah penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
berada pada peringkat keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika
serikat. Kenaikan pesat itu berkaitan dengan usia harapan hidup penduduk
Indonesia. Usia 60 tahun di Indonesia merupakan indikasi seseorang
memasuki masa lanjut usia (lansia).
Kebutuhan spiritual yang terpenuhi pada masa ini akan membuat
lansia mampu merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan
keberadaannya di dunia, mengembangkan arti penderitaan dan meyakini
suatu hikmah dari suatu kejadian/penderitaan, menjalin hubungan yang
positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya diri dan cinta. Lansia
juga akan mampu membina integritas personal dan merasa dirinya berharga,
merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan, serta mampu
mengembangkan hubungan antar manusia yang positif (Hamid, 2000).
Salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan pengetahuan Agama di
masa lanjut usia dapat dengan kultum. Kultum merupakan kegiatan
pemberian informasi mengenai Agama Islam dan bagaimana penerapannya
dalam kegidupan sehari – hari. Hal ini memberikan kesempatan kepada
klien untuk bersosialisasi dengan satu sama lain dan berbagi pengalaman
seputar Agama Islam pada waktu yang sama.
Berdasarkan hasil pengkajian pada lansia yang tinggal di UPTD
Griya Werdha Surabaya didapatkan data 15% lansia dengan ketergantungan
minimal care dan partial care yang sebenarnya mampu untuk Shalat
berjamaah, tetapi tidak mau melakukannya. Oleh karena itu kultum setiap
Ba’da Shalat Maghrib dapat diterapkan di UPTD Griya Werdha Surabaya
untuk meningkatkan pengetahuan Agama Islam pada lansia. muslim.

2 Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan kualitas ibadah pada lansia di Panti Griya Werdha
Surabaya
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan sosialisasi antar lansia di UPTD Griya Werdha
Surabaya.
2) Lansia muslim dapat menerapkan isi kultum pada kegiatan sehari –
hari.

B. Plan of Action
1. Rencana Strategis
Kegiatan kultum (kuliah tujuh menit) dilakukan pada pukul 18.00
WIB. Kegiatan ini diikuti oleh klien yang telah selesai melakukan Shalat
Maghrib berjamaah dengan tingkat ketergantungan minimal care dan partial
care. Evaluasi dilakukan secara formatif, yaitu setiap hari setelah
dilaksanakannya kultum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah
klien.
2. Tindakan
Terlampir dalam SOP (Standar Operasional Prosedur)
3. Pengorganisasian Kelompok
Penanggung jawab kegiatan : Rachmad Handani, S.Kep., Anis Lufiani,
S.Kep., dan Amin Rohmah, S.Kep., Ns.
Pelaksana kegiatan : Mahasiswa Program Profesi Ners Unair
Angkatan B17 Gelombang 2.
4. Sasaran
Seluruh lansia muslim dengan tingkat ketergantungan minimal care
dan partial care di Panti Griya Werdha.
3. Media
Terlampir dalam SPO (Standar Operasional Prosedur) tindakan.
4. Metode
Aplikasi
5. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta PJ
Pelaksana
1 18.00 - 18.30 WIB Kultum Mendengarkan dan Rachmad
mengajukan Handani,
pertanyaan S.Kep.
Anis
Lutfiani,
S.Kep.
Amin
Rohmah,
S.Kep.
6. Susunan Tempat
Seluruh tindakan dilakukan di UPTD Griya Werdha Surabaya.

C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat dan tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari
sebelum Shalat Maghrib
b. Persiapan pre planning kegiatan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
c. Persiapan pengorganisasian tugas dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
d. Persiapan lansia dilakukan 1 jam sebelum kegiatan dimulai.
2. Evalauasi Proses
a. 90% klien dengan ketergantungan minimal care dan partial care
kooperatif dalam mengikuti kegiatan kultum
b. Klien mampu menjelaskan kembali materi kultum yang disampaikan
3. Evaluasi Hasil
a. 90% klien yang mengikuti kegiatan tersebut mampu mengaplikasikan
materi kultum ke dalam kehidupan sehari – hari, terutama dalam hal
beribadah..
b. Klien mampu mengikuti kegiatan kultum dengan tertib.
Surabaya, 1 Desember 2016

Ketua Kelompok PJ Kegiatan


Kep. Gerontik Gelombang 2

Eko Yeppianto, S. Kep Rachmad Handani, S.Kep.


NIM. 131523143028 NIM 131523143030

Mengetahui,
PJMA Keperawatan Gerontik
Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan UNAIR

Elida Ulfiana, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIP. 197910131010122001
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA
28 NOVEMBER – 7 DESEMBER 2016

SPO (STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL)


KEGIATAN KULTUM (KULIAH TUJUH MENIT)

1. Fase Persiapan
a. Persiapan Diri (Perawat)
1) Membuat kontrak dengan klien
2) Mengingatkan kontrak dengan klien
3) Menyiapkan materi Kultum yang akan disampaikan
4) Memakai pakaian bersih, rapi, dan menutup aurat
b. Persiapan Klien
1) Lansia duduk per saf sesuai dengan jenis kelamin
2) Memakai pakaian bersih, rapi, dan menutup aurat
c. Persiapan Alat
1) Pengeras Suara (Mic)
d. Persiapan Lingkungan
1) Mempersiapkan tempat pertemuan
2) Kultum dilaksanakan di ruang tengah
3) Kultum dimulai Ba’da Shalat Maghrib
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri
3. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
4. Kontrak
a. Perawat menjelaskan tujuan kegiatan memperkenalkan diri
b. Perawat menjelaskan aturan dalam penyampaian kultum sebagai
berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan tempat, harus minta ijin
kepada perawat.
2) Lama kegiatan 30 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
5. Tahap Kerja
a. Mengucapkan salam
b. Menyampaikan isi Kultum
c. Membuka sesi tanya jawab
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan klien yang mampu
menyampaikan kembali materi kultum
6. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kultum
dan meminta menyebutkan kembali materi kultum
2) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan klien.
b. Rencana tindak lanjut
1) Kegiatan dilakukan setiap hari selama 30 menit dalam 8 kali
pertemuan.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI UPTD GRIYA WERDHA SURABAYA
28 NOVEMBER – 7 DESEMBER 2016

SATUAN ACARA KEGIATAN (SAK)


KULTUM (KULIAH TUJUH MENIT)

Materi : Kultum
Hari/Tanggal : Setiap hari, 29 November – 6 Desember 2016
Waktu : 18.00 WIB – selesai
Tempat : UPTD Griya Werdha Surabaya
Sasaran : Lansia dengan ketergantungan minimal care dan partial care di
UPTD Griya Werdha Surabaya
Pelaksana : Mahasiwa Program Profesi UNAIR Keperawatan Gerontik
Angkatan
B17 Universitas Airlangga

1. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional umum :
Lansia dapat meningkatkan pengetahuan Agama Islam.
Tujuan instruksional khusus :
a. Lansia dapat memahami materi kultum
b. Lansia dapat mengikuti kegiatan kultum dengan tertib
2. Media
a. Mic
b. Sound System
3. Metode
Aplikasi dan diskusi
4. Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 18.00 – 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
(5 menit) 18.05 memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menyampaikan tujuan dan tujuan dan maksud
maksud pelaksanaan kegiatan pelaksanaan
3. Menjelaskan kontrak waktu kegiatan
4. Menjelaskan mekanisme 3. Mendengarkan
kegiatan kontrak waktu
4. Mendengarkan
mekanisme
kegiatan
Pelaksanaan 18.05 - 1. Memberikan kultum dengan Peserta
(20 menit) 18.25 metode diskusi dua arah mendengarkan
dengan klien kultum
Penutup 08.35– 1. Menanyakan perasaan klien 1.Menjawab
(5 menit) 08.45 setelah mengikuti kultum dan pertanyaan yang
meminta menyebutkan kembali diajukan
pokok materi dari kultum yang 2. Peserta menjawab
disampaikan salam.
2. Memberikan pujian atas
keberhasilan klien dalam
menjawab pertanyaan
3. Menutup kegiatan dan
mengucapkan salam

5. Pengorganisasian
PJ Acara : Rachmad Handani, S.Kep.
Pemateri : Mahasiswa FKp UNAIR secara bergantian
Fasilitator : 1. Anis Lutfiani, S.Kep.
2. Amin Rohmah, S.Kep.
3. Nur Ismail, S.Kep.
4. M. Ibnu Hasan, S.Kep.
5. Zaky Mubarak, S.Kep.
6. M. Hayat Sa’dan, S.Kep.
Observer : Eko Yeppianto, S.Kep.

6. Job Description
1. Pemateri
1) Membuka dan menutup acara.
2) Mensetting waktu kultum sesuai dengan rencana kegiatan.
3) Menyampaikan materi kultum
2. Fasilitator
1) Bertanggung jawab atas kelancaran acara.
2) Mengawasi kegiatan kultum
3) Mendorong peserta untuk aktif mendengarkan dan bertanya jika ada
yang kurang dimengerti
3. Observer
1) Mengamati jalannya acara.
2) Mengevaluasi serangkaian kegiatan kultum mulai dari pembukaan
hingga penutupan.
7. Setting

Keterangan :
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
: Pemateri
8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Persiapan alat dan tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan Shalat Maghrib berjamaah
2. Persiapan pre planning kegiatan dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
3. Persiapan pengorganisasian tugas dilakukan 1 hari sebelum kegiatan
4. Persiapan lansia dilakukan 1 jam sebelum kegiatan dimulai.
b. Evalauasi Proses
1. 90% klien dengan ketergantungan minimal care dan partial care
kooperatif dalam mengikuti kegiatan kultum.
2. Klien mampu menjelaskan kembali materi kultum yang disampaikan
c. Evaluasi Hasil
1. 90% klien yang mengikuti kegiatan tersebut mampu mengaplikasikan
materi kultum ke dalam kehidupan sehari – hari, terutama dalam hal
beribadah.
2. Klien mampu mengikuti kultum dengan tertib

You might also like