You are on page 1of 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN OBAT

ATAU OBAT TRADISIONAL DALAM UPAYA


PENGOBATAN SENDIRI DI PEDESAAN

Sudibyo Supardi*, S.RMuktiningsih*, Rini Sasanti Handayani*

ARSTRA CT

THE DETERMINANTS OF DRUGS USE AND TRADITIONAL MEDICINES


FOR SELF-MEDICA TION A T THE WILLAGES

Self-medication might potentiallv be an efficient self-help nreans for the community before
getting the opportunity to reach the Primary health center. Infornlation about the rleternrinants of
self-nzedication is needed to enhance community participation in self-medication.
The cross sectional study has been carried out anrong a rural communitv in two villages of
Subdistrict Tanjung Bintang, in the Southern part of Lanzpung province. The sanrple population
consists of housewives, who had ever taken drug or traditional medicines within the last nronth prior
to the interview. Respondents (320 housewives) were choosen by nrultistage random sanrpling based on
the number of household, RT and RW. The variables are knowledge, attiturle, distance, purpose
(curative/preventive), reference, and drugs usage or traditional nredicines. Data were analized by
Chi-square test and Logistic regression ana!ysis.
The results of the stu& ore as follows : A4odern drugs are used nzorefrequentlv thnn traditional
medicines. Most of the respondents obtained infornration about drugs,fronr advertisenrent in television
and radio program, and about traditional nreciicinesfrom their neighhours. Alost of the re~pondent~v
know about brandnanre of drug to relieve headache, fever and cough, and traditional nredicines to
relieve diarrhoea and muscle pain. The deternlinants of self nzedication are purpose (curutil~e/
preventive), attitude and distance.

Key word: drugs, traditional medicines, self-medication.

PENDAHULUAN umumnya mencakup 3 pertanyaan pokok,


yaitu. surnbcr pengobatan apa yang dianggap
Pcngobatan sendiri adalali penggunaan lriasyarakat Inarnprl mengobati kcluhannya,
setiap zat yang dikemas dan dijual di kriteria apa gang dipakai untuk mernilih
masyarakat untuk tr~juan pengobatan sakit sulnber pengobatan. dan bagaimaria proses
tanpa resep/naseliat dokter". Studi pengarn- pengambilan keputusan untuk rtielnilili surnber
bilan keputusan mengobati keluhan sakit tersebut2).

* Pusat Penelitiati dali Pel~gernbanganFannasi, Badan Litbang Kesehatan, Depkes KI, Jakarta

26 Rul. Penelit. Kesehat. 25 (38~4)1997


Faktor-faktor yang mernpengamhi ....................
....... Sudibyo Supardi et al

Sumber pengobatan mencakup tiga sektor mempengaruhi masyarakat pedesaan memilih


yang saling berhubungan, yaitu: pengobatan OB atau OT. Hasil penelitian diharapkan dapat
rumah tanggalpengobatan sendiri, pengobatan dimanfaatkan &lam upaya peningkatan mutu
tradisional, dan pengobatan profesiona13). pengobatan sendiri, baik melalui program yang
Kriteria yang dipakai untuk memilih sumber sudah bejalan, maupun melalui penyuluhan
pengobatan, menurut Young (1980) yaitu: untuk meningkatkan pemanfaatan OB dan OT.
pengetahuan tentang sakit dan obatnya,
keyakinan efektivitas pengobatan, biaya yang
dikaitkan dengan ketersediaan dana clan waktu, METODOLOGI
serta keparahan sakit2). Sedangkan menurut
Penelitian survei (cross sectional) dila-
Kalangie (1984), yaitu: pengetahuan tentang
kukan di dua desa di Kecamatan Tanjung
sakit dan obatnya, biaya yang berkaitan dengan
Bintang, Lampung Selatan, pada tahun 1996.
pengobatan, keparahan sakit, serta nasehat
Responden adalah ibu rumah tangga yang
keluarga'). Proses pengambilan keputusan
menggunakan OB atau OT dalarn waktu
dimulai dengan penerimaan informasi, mem-
sebulan terakhir. Responden diambil secara
proses berbagai informasi dan kemungkinan
acak bertingkat (multi stage random sampling)
dampaknya, kemudian mengambil keputusan
berdasarkan jumlah rukun warga, rukun
dengan berbagai dampaknya4).
tetangga dan rumah tangga. Jumlah responden
~ -

Prevalensi penduduk Indonesia yang sakit dihitung dengan rumus") SE = z,/=


selama sebulan terakhir 21%, terendah (12%) di dengan p = 0,70 (penggunaan OB dalarn
propinsi Lampung5). Untuk mengatasi keiuhan pengobatan sendiri menurut SKRT 1986') dan
tersebut, sekitar 60% masyarakat perkotaan derajat kemaknaan 5% dibutuhkan minimal
melakukan pengobatan dan sendiri mengguna- 320 responden. Data dikumpulkan melalui
kan obat pada tindakan pertamaq. Menurut wawancara dan obsewasi di rumah responden.
SKRT 1986, pengobatan sendiri antara lain: Data dianalisis dengan uji Chi-square dan uji
69,7% menggunakan obat (OB) dan 23.2% regresi logistik gandaI2).
menggunakan obat tradisional (OT)". Kerangka konsep disusun berdasarkan
teori Young2) dan Kalangie", sesuai dengan
Program Departemen Kesehatan yang kedua teori tersebut pemilihan OB atau OT
berkaitan dengan penggunaan OB dalarn upaya dipengaruhi oleh pengetahuan tentang OB dan
pengobatan sendiri di masyarakat antara lain OT, sikap terhadap OB dan OT, jarak ke
dilakukan melalui Pos Obat Desas) dan Pos sumber OB dan OT, tujuan penggunaan OB dan
Pelayanan Terpadu9), sedangkan yang berkaitan OT, serta adaltidaknya nasehat keluarga, yaitu
dengan penggunaan OT melalui Taman Obat sebagai berikut:
Keluargalo).Mengingat cukup besar persentase
anggota masyarakat yang melakukan - Pengetahuan
pengobatan sendiri, maka perlu upaya - Sikap PEMILIHAN
meningkatkan mutu pengobatan sendiri. - Jarak
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan - Tujuan penggunaan
informasi tentang faktor-faktor apa yang - Nasehat keluarga

BuL Penelit Kesehat. 25 (38~4)1997


Faktor-faktoryang mempengaruhi .............................. Sudibyo Supardi et a1

Definisi operasional r a p - r a p , dan skor = 0 : bila sikap tidak setuju.


Sikap responden dibuat kategori berikut:
PENGETAHUAN, yaitu kemampuan - Suka OB dan OT : bila skor total mencapai
responden menjawab dengan benar 6 10-12 untuk jawaban OB dan 10-12 untuk
pertanyaan tentang nama OB dan OT yang jawaban OT.
dapat digunakan untuk keluhan demam, pusing, - Suka OB : bila skor total mencapai 10-12
batuk, diare, pegal linu dan peningkatan untuk jawaban OB.
kesehatan, dibuat skala ordinal: tahu OB dan - Suka OT : bila skor total mencapai 10-12
OT, tahu OB, tahu OT dan tidak tahu OB untuk jawaban OT.
dan OT . - Tidak suka OB dan OT : bila skor total
~nencapai0-3 untuk jawaban OB dan 0-3
Pengetahuan diberi skor sebagai berikut: untuk jawaban OT.
(a) Skor = 1 : bila jawaban benar, yaitu OB
sesuai dengan buku "Kompendia Obat Bebas"'" JARAK, yaitu jarak dalam meter dari
dan "Informasi Spesialite Obat Indone~ia"'~), rumah responden ke surnber OB atau OT yang
sedangkan OT sesuai dengan buku "Materia dipilihnya, berdasarkan titik potong, dibuat
Medika jilid I-VIM") atau "Cabe Puyang skala ordinal : dekat dan jauh.
Warisan Nenek Moyang"16),dan (b) skor = 0 :
bila jawaban tidak benar. TUJUAN PENGGUNAAN, yaitu tujuan
responden menggunakan OB atau OT, dibuat
Pengetahuan dibuat kategori sebagai skala nominal : pengobatan dan yeningkatan
berikut: kesehatan.
- Tahu OB dan OT : bila skor total mencapai
3-6 untuk jawaban OB dan 3-6 untuk NASEHAT KELUARGA, yaitu a d d
jawaban OT. tidaknya anggota keluarga yang memberi saran
- Tahu OB : bila skor total mencapai 3-6 atau nasehat kepada responden untuk memilih
untuk jawaban OB. OB atau OT, dibuat skala ordinal: ada dan
- Tahu OT : bila skor total mencapai 3-6 tidak ada.
untuk jawaban OT.
- Tidak tahu OB dan OT : bila skor total tidak PEMILIHAN OB ATAU OT, yaitu
mencapai 3-6 untuk jawaban OB dan 3-6
tindakan responden memilih penggunaan OB
untuk jawaban OT.
atau OT dalam upaya pengobatan sendiri untuk
SIKAP, yaitu tanggapan responden berupa satu keluhan terakhir yang dirasakan sebulan
setuju, ragu-ragu atau tidak setuju terhadap 6 terakhir, dibuat skala nominal : memilih OB
pernyataan tentang OB dan OT, yaitu mudah dan memilih OT.
diperoleh, murah harganya, mudah digunakan,
manjur, aman dan untuk pengobatan sakit
ringan, dibuat skala ordinal suka OB dan OT, HASIL DAN PEMBAHASAN
suka OB, suka OT dan kurang suka OB dan
OT. Karakteristik responden, persentase terbe-
sar berumur kurang dari 30 tahun, tidak tamat
Sikap diberi skor sebagai berikut (a) skor SD. bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
= 2 : bila sikap setuju, skor = 1 : bila sikap pengeluaran per bulan kurang Rp 200.000.

Bul. Penelit. Kesehat. 25 (3&4) 1997


Faktor-faktor yang mempengaruhi ..............................Sudibyo Supardi et a1

Responden yang menggunakan OB seba- televisil radio, clan yang memilih OT mendapat
nyak 259 orang (80,9%) dan yang mengguna- informasi dari keluargdtetangga (Tabel 1). Hal
kan OT 61 orang (19,1%). Pola ini tampaknya ini menunjukkan brosur dan wadah OB atau OT
tidak berbeda jauh dengan hasil SKRT 1986, sebagai sumber informasi kurang digunakan
yang menyatakan masyarakat dalam melakukan oleh masyarakat pedesaan.
pengobatan sendiri 69,7% menggunakan OB
dan 23,3% menggunakan OT7). 2. Pengetahuan tentang nama OB dan OT

Faktor-faktor yang mempengaruhi respon- Persentase terbesar responden tahu


den memilih OB atau OT sebagai berikut: (mampu menyebutkan) nama OB untuk demam,
pusing dan batuk, dan menyebutkan nama OT
1. Sumber informasi OB dan OT untuk diare dan pegal linu (Tabel 2). Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat
Persentase terbesar responden yang tentang kegunaan OB dan OT saling
memilih OB mendapat informasi dari iklan melengkapi.

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Obat dan Obat Tradisional.

StJMBrn W O W S #
MEMILm OB I MEMLIFi OT
Jumlah - % [ Jumlah Yi I
Keluargaltetangga 65 55,l 37 60,7
Iklan tvlradio 152 58,7 14 23,O
Penjual/brosur/wadah 34 13,l 5 8,2
Mantri/dukun/dll 8 3,1 5 82
-
Jumlah 259 i00,rt I 61 - -
1#,0
- - -

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Nama Obat dan


Obat Tradisional.

PENGETAHUAN TENTANG OBAT TRADISIUN&


WAMA OB D A N OT
Wm KELUX-XAN
Demam 58,4% 41,6% 24,7% 753%
Batuk 73,8% 26,396 33,1% 66,9%
Pusing 88,494 11,6% 6,696 93,4%
Diare 41,9% 58,1% 54,7% 45,3%
Pegal linu 8,8% 91,3% 51,3% 48,8%
Peningkatan kesehatan 5,6% 94,4% 473% 52,5%

Bul. PeneUt. Kesehat. 25 (3&4) 1997 29


Faktor-faktor yang mempengaruhi ..............................
Sudibyo Supardi et a1

Persentase terbesar responden cenderung 4. Jarak ke sumber OB dan OT


mernilih OB karena tahu OB dan rnemilih OT
karena tahu OT. Hubungan antara pengetahuan Persentase terbesar responden cenderung
dengan pernilihan OB dan OT secara statistik mernilih OB atau OT bila jarak dari rumah ke
tidak bermakna (Tabel 4). Hasil ini tidak sesuai surnber OB atau OT dekat (0-500rn) Hubungan
dengan Jackson, dkk (1982), yang menyatakan antara jarak dengan pemilihan OB dan OT
persepsi sakit berhubungan dengan pengobatan secara statistik berrnakna (Tabel 4). Hasil ini
sendin"). Pengetahuan tentang OT berhu- sesuai dengan Kalangie3), yang rnenyatakan
bungan dengan penggunaannyals). Pengalarnan pernilihan dipengaruhi oleh jarak, tetapi tidak
sakit dan obatnya berhubungan dengan pengo- sesuai dengan Colsonzo),yang rnenyatakan jarak
batan sendiriI9). dan biaya tidak berhubungan langsung dengan
pemilihan surnber pengobatan.
3. Sikap terhadap OB dan OT
5. Tujuan penggunaan OB dan OT
Persentase terbesar sikap responden setuju
terhadap sernua pernyataan tentang OB dan OT. Persentase terbesar responden memilih OB
Sikap responden yang tidak setujulragu-rap untuk pengobatan dan rnernilih OT untuk
terutarna terhadap pernyataan tentang OB peningkatan kesehatan. Hubungan antara tujuan
aman, dan OT manjur (Tabel 3). dengan pernilihan OB dan OT secara statistik
bermakna (Tabel 4). Hasil ini sesuai dengan
Persentase terbesar responden yang suka Supardizl),yang menyatakan ibu rurnah tangga
OB & OT cenderung mernilih OB, sedangkan cenderung rnernilih OB dan OT untuk tujuan
yang hanya suka OT cenderung mernilih OT. berbeda.
Hubungan antara sikap dengan pemilihan OB
clan OT secara statistik bermakna (Tabel 4). Hal 6. Nasehat keluarga
ini sesuai dengan Supardi"), yang menyatakan
kepercayaan terhadap khasiat OT berhubungan Persentase terbesar responden cenderung
dengan penggunaannya, dan sikap ibu terhadap rnernilih OB atau OT tanpa nasehat keluarga.
OB berhubungan dengan penggunaannya. Hubungan antara adaltidaknya nasehat keluarga

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Terhadap Obat dan Obat Tradisional.

Mudah diperoleh 973% 2,5% 90,6% 9,4%


Murah harganya 94,0% 6,0% 87,2% 12,8%
Praktis 97,8% 2,2% 92,2% 7,8%
Manjur 63,1% 36,9% 67,5% 32,5%
Arnan 55,9% 44,1% 89,7% 10,3%
Untuk sakit ringan 87,5% 12,5% 80,394 19,7%

30 Bul. Penelit. Kesehat. 25 (3&4) 1997


Faktor-faktor yang mempengaruhi .............................. Sudibyo Supardi et al

dengan pemilihan OB dan OT secara penggunaan (W = 7 1,SO), kemudian sikap


statistik tidak bermakna (Tabcl 4). Menurut terhadap OB dan OT (W = 17,08), dan terakhir
Kalangie3), nasehat kcluarga rnerupakan jarak ke sumber OB dan OT (W = 15,86).
salah satu faktor dalam pemilihan sumber Faktor yang tidak bermakna adalah pengeta-
pengobatan. huan dan nasehat keluarga (Tabel 4). Hasil ini
menunjukkan bahwa dalam memilih OB atau
7. Hasil analisis regresi logistik ganda OT responden lebih rasional, yaitu lebih
mementingkan tujuan penggunaan. daripada
Berdasarkan derajat kemaknaan (p < pengetahuan yang kebanyakan berasal dari
0.05), rrlaka faktor yang paling berpengaruli promosi televisilradio, serta nasehat keluargat
terhadap pemilihan OB atau OT adalah tujuan tetangga.

Tabel 4. Hasil Uji Chi-square dan Regresi Logistik Ganda Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Obat dan Obat Tradisional.

PENGETAHUAN
Tidak taliu
Tahu OT
Tahu OB
Tahu OB dan OT

SIKAP
Tidak suka OB & OT
Suka OT
Suka OB
Suka OB & OT

JARAK
Dekat (0--500 ~ n )
Jauh (> 500 m)
I
TUJUAN PENGGUNAAN
Peningkatan kesehatan
Pengobatan

NASEHAT KELUARGA
Ada
Tidak ada
7- - .- -- ---- ----- I I

.---
Jumlalt --- - -

Bul. Penelit. Kesehat. 25 (38~4)1997 31


Faktor-faktor yang rncmpengaruhi .............................. Sudibyo Supardi et al

KESIMPULAN Young, James C. (1980). A rnodel of illness


treatment decision in a Tarascan town.
Berdasarkan hasil penelitian dan pemba- .4merican Ett1ologist, 7( 1 ) Febn~ary:106- 1 3 1.
hasan, diambil kesimpulan sebagai berikut:
Kalangie, Nico S. (1984). Kerangka konseptual
1. Responden lebih banyak yang memilih OB
sistem perawatan kesehatan. Ilcrlan~Proceeding
daripada OT. Seminar peranan universitas dala~n pengern-
2. Umumnya responden banyak mendapat bangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
informasi OB dari iklan televisilradio, dan menunjang sistem Kesehatan nasional, Jakarta
informasi OT dari keluargaltetangga. 13- 16 Pebruari 1984: 4-9
3 . Umumnya responden tahu tentang nama
OB yang dapat digunakan untuk pusing, Donna Dolinsky ( 1989). I'sychosocial aspects of
batuk dan demam, serta tahu tentang nama the illness experience. Dalanr Phamiacy
OT yang dapat digunakari untuk diare dan practice, Social behavioral aspects, .l-hird
edition, Williams & Wilkins, Baltilnore :
pegcl linu.
127-141.
4. Faktor-faktor yang ~nempengaruhi pcmi-
lihan OB atau OT, dari yang terbesar Sumantri, Sr~harsono, et al, (1992). Siin~cri
pengaruhnya, yaitu tujuan penggunaan, Kesehatan Runrall Tarrggu. Radan Penelitian
sikap, kenludiari jarak dari nlmah kc dan Pengembangan Kesehatan Ilepkes RI,
sumber OB atau OT. Sakarta: 60-63.

Dalam upaya meningkatkan nlutu pengo- Ministry of Health, WHO and Faculty of
batan seridiri di pedesaan, disarankan: (a) perlu Medicine Atma Jaya Catholic University (1993).
diadakan penyuluhan : media penyuluhan OB Perrgg~~naan ohrrt padu nnr.~j~~rrrkc~t perkotrrarr
di tiga kota hescrr tii .Iau,rr.Jakarta: 1-60,
melalrii televisi d a ~ i radio, scrta niedia
penyuluhan OT rnelalui tokoh masyarakat. Rud~arso,Ratna, et al ( 1986) S I ~ ~ I~ 'JC N
, T IC ~ I ~ ~
Materi penyuluhan disesuaikan dengan Klrnlall 7unggc1 1986 13adan I'cncl~t~andan
penggunaan OB dari OT di masyarakat. yaitu Pengemhangan Kesehatan I)cphc\ RI, Jakarta
OB urltuk pcngobatan dan OT untuk 60-63
periirigkalari keseliatan. (b) pcrlu diadakan
pcnclrtiari lebih larijut untuk mendapatkan
riiodel interverisr yang tepat dalarli upaya
meningkatkan pcngguriaan OB alau OT di
masyarakat. Departemen Kcsellatan ( 1903). f'os))utrr/ri rltltl
prinrary lrcaltll cure it1 hlrforresicr.Jakarta: 1 - 10.

Ilepartemen Kesehatan ( 1987) Pcdonratr 1itltliA


DAFTAR RUJUKAN kader ciulam penlatfaatu~r Tanlcrtr Ohnt
Kel~rarga D~tlenBnlkesmas, Jakarta 1-1 2
I Andeson, J.A.D, (1979) Historical Backgronnd
to self-care. Dalanr : Self Medication (The Lwanga, SK. 1% S. Lemesliow (1991). Sanrple
Preceedings of Workshop on Self Care, London, size cleternrinatiotl it1 health .sturlies (a practical
on 8th and 9th January 1979) MTP Press n~atztral). World health organization, Geneva:
Limited Lancaster, England, 1979, p 10-15. 50-5 1.

32 BuL Penelit. Kesehat. 25 (3&4) 1997


Faktor-faktor yang mempengaruhi ................... .
...... Sudibyo Supardi et al

12. Riono, Pandu. dkk. (1992). Apliliasi regreri 18. Supardi, Sudibyo (1989). Pengetahuan, sikap
logistik. Fakultas Kesehatan Masyarakat d m perilaku ibu rumah tangga terhadap obat
Universitas h~donesia,Depok. tradisio~ial di desa Tapos, Bogor dan ffakor-
faktor yang mempengaruhinya. Proceeding
13. Ilepartemcn Kesehatan RI (1996). Ron~pe~rdia kbrrgres Ilnriah ISFI ke-7, Surabaya.
ohat behas. Direktorat Sendral Pe~lgawasanobat
dari makanan. Jakarta. 19. Cust, G. & J.P. Wells (1979). Home
~nedicines-communication, advertising and
education. Dalanr elf medication (The
14. Dcparte~nen Kesehatan RI ( 1996). Itrfomrasi
Preceedings of Workshop on Self Care, London,
Spesialite obat Itrdo~resia,edisi farmakoterapi,
on 8th and 9th January 1979), MTP Press
volume 26. Limited Lancaster, England: 45-52.

15. Departemen Kesehatan RI (1 977, 1978, 1979, 20. Colson, Anthony C. (1971). The Differential use
1 980, 1 985, 1 995) A luteria iLIeMia Itrdo~tesia. of medical resources in developing countries.
Jilid I , II, m, IV, V, VI,Jakarta. .loun~al of 11ealtlr atid social behavior, 12
September: 226-236.
16. Mardisiswoyo, Sudaniian & Harsono
Rajahnangunsudarso (1 986). Chbe p~i.vang 2 1. Supardi, Sudibyo (1 992). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan penggunaan obat tradi-
warisatr trerrek nrovatrg. Jilid I , II, III, PT Karya
sional dan obat di desa Tapos, Bogor. Majalah
Wreda, Jakarta.
Grnlitl Dunia Famlasi (12): 1 1-16.

17. Jacksoll, Joseph D. et a1 (1982). An 22. Supardi, Sudibyo. dkk, (1997). Laporan
investigation of prescribed and nonprescribed petrelitia~r faktor+ktor yang nlen~perrgaruhi
medicine use behavior within the household penggutlaatr obat dart obat tradisional dalam
contex. Social science & nredicii~e, vol 16: pet~gobatatr setrdiri di pedesaan 1996-1997.
2009-20 15. Puslitbang Fannasi Badan Litbangkes, Jakarta.

BuL Penelit. Kesehat. 25 (38~4)1997

You might also like