Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Organic matter application can improve to soil structure. The purpose of this study was to explore
the effects of application of various organic matters (cow manure, vermicompost and coffee fruit
skin) to soil total porosity in plantation-based robusta coffee (PTPN XII) Bangelan , Wonosari,
Malang. The study was conducted using a factorial randomized block design and nested design
pattern with the first factor was the type of fertilizer treatment (type of organic matterr), i.e. P1
(plot applied with vermicompost), P2 (plot applied with rind coffee), P3 (plot applied with cow
manure), and P4 (plot applied with NPK / control). The second factor was the depth of soil, i.e.
K1 (0-10 cm depth), K2 (10-20 cm depth), and K3 (20-30 cm depth). Parameters observed were
soil texture, soil bulk density, soil bulk density, soil porosity, soil organic C, and soil pH. The results
showed that application of organic materialss (cow manure and vermicompost) was able to improve
total porosity of the soil. C-organic content of the soil was highest at the plot applied with
vermicompost.
Keywords: organic fertilizer, soil organic materials, soil physical and chemical characteristic
Pendahuluan
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Desa adalah menurunnya fungsi tanah, baik sebagai
Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten sumber unsur hara bagi tumbuhan maupun
Malang, merupakan perusahaan yang bergerak sebagai tempat akar untuk menjalar dan sebagai
dibidang perkebunan kopi. Pada awalnya PT tempat air tersimpan (Arsyad, 2006). Menurut
Perkebunan Nusantara XII (Persero) Desa Suprayogo et al. (2004) akibat alih fungsi lahan
Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten berpengaruh terhadap perubahan kandungan
Malang merupakan kawasan hutan belantara fraksi/partikel tanah. Akibat alih fungsi lahan
yang terdiri dari berbagai jenis pohon dan menjadi lahan perkebunan berakibat pada
tanaman. Akibat dari adanya ekstensifikasi, kepadatan tanah yang tinggi dan tingkat
sehingga dilakukan pembukaan lahan pada porositas atau distribusi pori tanah akan
tahun 1935 untuk dipergunakan sebagai semakin menurun, draenase rendah dan
perkebunan kopi robusta. Namun pada saat itu permeabilitas menurun.
kepemilikan perkebunan merupakan milik Pengelolaan di Perkebunan berbasis kopi
perusahaan Belanda, baru pada tahun 1957- meliputi pemupukan, pengairan, perlindungan
1958 mengalami nasionalisasi dan sekarang tanaman, perawatan tanaman dan lahan serta
menjadi bagian dari PT Perkebunan Nusantara produksi kopi dari panen sampai pasca panen
XII (Persero). sehingga akan memperoleh target produksi
Alih guna hutan menjadi perkebunan yang optimal. Guna memperoleh produksi
menunjukkan dampak yang sangat besar yang maksimal dan berkelanjutan maka
terutama terhadap kerusakan lingkungan dan dilakukan beberapa pengelolaan yang terpadu.
terjadinya kerusakan tanah. Kerusakan tanah Pengembalian atau pemberian bahan organik
http://jtsl.ub.ac.id
464
perkebunan PT Perkebunan Nusantara XII persentase debu dengan nilai 5,9% sampai
Kebun Kopi Robusta pada blok pengamatan dengan 44,4%, dan persentase klei dengan nilai
memiliki dataran dengan kelas lereng datar 32,4% sampai dengan 73,9%. Pada ke empat
hingga landai yaitu 3-6%. Ketinggian tempat plot tekstur tanah termasuk dominan klei.
pada lokasi pengamatan adalah berada pada
ketinggian 400-650 M dpl. Hasil analisis contoh Kadar C-organik Tanah
tanah di laboratorium menunjukkan tekstur
Pemberian bahan organik berpengaruh
tanah dominan klei, berat isi tanah tergolong
signifikan terhadap kadar C-organik Tanah
rendah hingga sedang, porositas tanah
(Gambar 2).Rata-rata kadar C-organik tanah
tergolong baik hingga porous, kandungan
tertinggi dijumpai pada plot P1 (2,12%) dan
bahan organik tanah tergolong rendah hingga
terendah dijumpai pada plot P4 (1,89%)
sedang, pH tanah termasuk masam dengan
(Gambar 2). Kedalaman tanah 0-10 cm
kisaran 4,1-5,3. Keadaan seperti ini
menunjukkan nilai C-organik tanah yang tinggi
menunjukkan bahwa tingkat kesuburan tanah
daripada kedalaman tanah dibawahnya (11-30
tergolong sedang hingga baik.
cm) pada semua plot (P1, P2, P3 dan P4). Hal
itu disebabkan oleh vermikompos (P1)
Hasil dan Pembahasan dihasilkan dari proses perombakan bahan
organik dengan memanfaatkan aktivitas cacing
Tekstur Tanah tanah (Madjid, 2011). Vermikompos
mengandung 14,07% C, 0,63% N dan
Menurut Sutanto (2002), tekstur tanah
didapatkan C/N rasio sebesar 20,1. Dengan
merupakan perbandingan fraksi pasir, debu dan
aktivitas cacing tanah maka akan mempercepat
klei. Hasil analisis laboratorium, tekstur tanah
proses dekomposisi bahan organik dalam tanah
ditemukan (Gambar 1) kategori tekstur sedang
dan terbentuknya humus sehingga kadar C-
hingga halus yang termasuk kedalam kelas klei
organiknya dapat bertambah. Pupuk kandang
dan klei lom di tiga kedalaman tanah 0-30 cm.
sapi mengandung 13,05% C, 0,56% N dan
Persentase pasir pada semua plot perlakuan
didapatkan C/N rasio sebesar 24,1.
dengan nilai 19,3% sampai dengan 35,9%,
Gambar 1. Histogram persentase tekstur tanah (% pasir, % debu dan % klei) pada kedalaman tanah
0-30 cm. Keterangan: (P1) plot vermikompos, (P2) plot pupuk kulit buah kopi, (P3) plot pupuk kandang,
dan (P4) plot pupuk NPK
http://jtsl.ub.ac.id
466
Gambar 2. Kadar C-organik tanah pada Tabel 1. pH tanah pada lokasi pengamatan.
masing-masing plot penggunaan pupuk di tiga Plot Kedalaman pH
kedalaman tanah yaitu 0-30 cm. Keterangan: Penggunaan Tanah
Histogram yang diiringi dengan huruf yang sama Pupuk (cm)
tidak berbeda nyata menurut uji BNT taraf 5%
antar perlakuan pada kedalaman tanah 0-30 cm. P1: Nilai Kriteria
plot vermikompos, P2: plot pupuk kulit buah kopi, P1 0-30 4,9 Masam
P3: plot pupuk kandang, dan P4: plot pupuk NPK P2 0-30 5,0 Masam
(kontrol) di perkebunan kopi robusta. P3 0-30 4,9 Masam
P4 0-30 4,7 Masam
BNT 5% tn
Pupuk Kulit Buah Kopi mengandung 45,3% C, Keterangan: P1: plot vermikompos, P2: plot pupuk
0,82% N, dan didapatkan C/N rasio sebesar kulit buah kopi, P3: plot pupuk kandang, dan P4:
55,24 (Baon et al., 2005). Rendahnya kadar C- plot pupuk NPK.
organik pada P4 karena tidak adanya masukan
pupuk organik di dalam tanah. Tinggi
rendahnya C/N rasio mempengaruhi proses Selain itu adalah pengaruh pH tanah terhadap
dekomposisi bahan organik yang diberikan di tekstur tanah, pH tanah pada pemberian pupuk
dalam tanah. Hal ini dibuktikan pada organik memiliki rata-rata klei lebih tinggi
pemberian pupuk organik kulit buah kopi yang dibanding dengan pemberian anorganik
memiliki C/N rasio yang lebih tinggi dibanding (kontrol). Artinya tekstur tanah klei mempunyai
pemberian pupuk vermikompos dan pupuk koloid tanah yang dapat melakukan kapasitas
kandang sapi, dan pemberian pupuk kulit buah tukar kation yang tinggi. tanah yang banyak
kopi yang memiliki proses dekomposisi yang mengandung kation dapat berdisiosiasi
lebih lama yang akan berakibat semakin menimbulkan reaksi yang lebih masam. Pada
padatnya tanah dibanding pemberian pupuk pemberian pupuk organik terdapatnya masukan
vermikompos dan pupuk kandang sapi. bahan organik, sebaliknya pada pupuk
Bahan organik dapat berperan secara anorganik tidak adanya masukan bahan
langsung sebagai agen pengikat dalam proses organik. Bahan organik mempengaruhi besar
pembentukan agregat tanah (Sharma dan kecilnya daya serap tanah akan air. Semakin
Bhusman, 2001). Bahan organik dapat banyak air dalam tanah maka semakin banyak
meningkatkan stabilitas agregat makro melalui reaksi pelepasan ion H+ sehingga tanah
pengikatan partikel mineral tanah oleh menjadi lebih masam.
polisakarida. Menurut Syukur dan Indah. Berat Isi Tanah
(2006) bahwa pemberian pupuk organik ke
dalam tanah baik berupa kompos maupun Pemberian pupuk organik dan kedalaman
pupuk kandang menyebabkan peningkatan tanah memiliki perbedaan yang nyata (p<0,05)
kadar C-organik tanah. terhadap berat isi tanah. Hasil pengamatan nilai
berat isi tanah termasuk rendah hingga sedang.
pH Tanah Hasil pengukuran berat isi tanah dapat
Pemberian pupuk organik dan kedalaman disajikan pada Gambar 3. Rata-rata berat isi
tanah tidak berpengaruh nyata (p>0,05) tanah tertinggi dijumpai pada plot pupuk NPK
terhadap pH tanah. Rata-rata pH tanah di (0,96 g cm-3) dan terendah pada plot pupuk
http://jtsl.ub.ac.id
467
kandang (0,84 g cm-3). Pada P3 (Pupuk isi tanah (Baon et al.,., 2005). Kedalaman tanah
kandang) dapat menurunkan berat isi tanah, menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap
namun pada P1 (plot vermikompos) dan P2 berat isi tanah. Berat isi tanah pada berbagai
(plot pupuk kulit buah kopi) tidak perlakuan menunjukkan semakin tinggi dengan
menunjukkan penurunan berat isi tanah. bertambahnya kedalaman tanah Gambar 4.
waktu yang lama karena terkait dengan terdapat pada plot pupuk NPK (59,24%).
komposisi padatan yang relatif stabil. Berat Pupuk kandang disini dapat berfungsi sebagai
jenis tanah akan mempunyai perbedaan yang memperbaiki kehidupan mikroorganisme
nyata jika pada tanah tersebut terdapat
terdapa variasi tanah, selain
ain menambah kandungan bahan
komposisi mineral tanah yang sangat besar. organik serta humus dan meningkatkan
kesuburan tanah karena dapat menambah zat
makanan tanaman, juga melindungi tanaman
Tabel 2. Nilai rerata berat jenis tanah terhadap kerusakan karena erosi, perbaikan
struktur tanah, daya pengikat air, dan porositas
Plot Penggunaan Berat Jenis
tanah.
Pupuk Tanah
Pada P1 (plot vermikompos) dan P3 (plot
P1 2,35
pupuk kandang) menunjukkan peningkatan
P2 2,36
porositas tanah. pemberian vermikompos dan
P3 2,40
pupuk kandang dapat membantu aerasi tanah
P4 2,36
sehingga akan memperlancar gerakan udara
BNT 5% tn dan air didalam tanah dan ini akan sangat
Keterangan: Angka rerata yang didampingi huruf
mempengaruhi sistem tem perakaran tanaman.
sama pada kolom yang sama berarti berbeda nyata
menurut uji BNT 5%. P1: plot vermikompos, P2: Bahan organik yang diberikan ke dalam tanah
plot pupuk kulit buah kopi, P3: plot pupuk kandang memberikan pengaruh dalam waktu yang lama
dan P4: plot NPK (kontrol). sehingga dapat lebih memberikan porositas
yang lebih besar walaupun ada penurunan berat
isi (pada pupuk kandang). Menurut Sutanto
Porositas Total Tanah (2002), porositas tanah/ total ruang pori
Pemberian pupuk organik berpengaruh nyata dipengaruhi oleh bahan organik tanah. Humus
(p<0,05)
0,05) terhadap porositas total tanah. Secara dengan partikel tanah terdapat interaksi
umum porositas tanah pada lokasi pengamatan sehingga berakibat pada struktur tanah yang
mulai dari 48,46% sampai 77,75% termasuk ke lebih mantap dan akan memperbesar ruang
dalam kelas baik hingga porous Gambar 5. pori.
Hubungan Berat Isi Tanah dengan
Porositas Tanah
Hasil analisis korelasi dan regresi (Gambar 5)
menunjukkan adanya hubungan yang nyata (P (P-
value = 0,010* <5% dan R2 = 0,950).
Porositas tanah tertinggi terdapat pada plot Hubungan antara berat isi tanah dengan
pupuk kandang (64,95%) dan terendah porositas tanah berupa garis linier yaitu y =
http://jtsl.ub.ac.id
469
103,9 - 46,80x, dengan x adalah berat isi tanah Setiap 1% pemberian bahan organik
dan y adalah porositas tanah dan (R2= 0,952). berpengaruh terhadap penurunan berat isi
Dari hubungan tersebut menunjukkan tanah sebesar 1,83 g cm-3. Model persamaan
kecenderungan yang negatif yaitu semakin regresi linier ini cukup kuat untuk diterima
rendah berat isi tanah maka porositas tanah karena mencakup 90% pengaruh dari bahan
akan tinggi. Dengan pemberian bahan organik organik terhadap berat isi tanah, sedangkan
dapat menurunkan berat isi sebesar 103,9 g cm- pengaruh ekternal lainnya 10%. Hubungan
3. Setiap 1% pemberian bahan organik tersebut juga menunjukkan dengan kadar C-
berpengaruh terhadap penurunan berat isi organik yang tinggi memungkinkan tanah
tanah sebesar 46,8 g cm-3. Model persamaan menjadi lebih gembur dan menurunnya berat
regresi linier ini cukup kuat untuk diterima isi tanah. Menurut Hillel (1980), bahwa nilai
karena mencakup 95% pengaruh dari bahan berat isi tanah akan semakin menurun dengan
organik terhadap berat isi tanah, sedangkan bertambahnya konsentrasi karbon organik
pengaruh ekternal lainnya 5%. Kepadatan tanah.
tanah yang menurun akibat dari adanya bahan Penurunan berat isi tanah disebabkan
organik diikuti pula oleh turunnya nilai berat isi karena adanya penambahan bahan organik ke
tanah dibandingkan dengan pemberian pupuk dalam tanah yang berdampak pada peningkatan
anorganik yang tidak memiliki masukan bahan jasad mikro tanah karena bahan organik
organik tanah. Semakin meningkatnya berat isi merupakan sumber energi bagi jasad mikro.
tanah maka nilai porositas akan semakin Selain itu disebabkan oleh akar tanaman
menurun dan sebaliknya jika berat isi tanah dengan mikroorganisme tanah membentuk
menurun maka porositas tanah akan meningkat agregat-agregat tanah (agregasi yang dimulai
(Hillel, 1980). dengan penghancuran bongkah-bongkah tanah
pecah menjadi agregat yang lebih kecil,
Hubungan Bahan Organik Terhadap Berat
selanjutnya agregat-agregat yang kecil ini diikat
Isi Tanah
oleh bahan sekresi (gel) yang dikeluarkan oleh
Hasil analisis korelasi dan regresi (Gambar 6) akar yang mampu mengikat butiran tanah dan
menunjukkan adanya hubungan yang nyata (P- juga berfungsi sebagai pemantap tanah.
Value = 0,047* < 5% dan R2 = 0,909). Selain itu penurunan berat isi dipengaruhi
kandungan klei /partikel-partikel klei terhadap
pembentukan agregat berfungsi sebagai
pengikat karena ia diadsorbsi pada permukaan
butiran pasir dan setelah dihidrasi tingkat
reversiblenya sangat lambat. Fungsi pengikat klei
ini lebih berarti pada agregat tanah berukuran
kecil (Madjid, 2011). Pada tanah ini dengan
kandungan lebih dari 30% sehingga dapat
dikatakan mempunyai pengaruh terhadap
agregasi.
Gambar 6. Hubungan C-organik dengan berat Hubungan Bahan Organik Terhadap
isi tanah Porositas Tanah
Hubungan antara C-organik dengan berat isi Hasil analisis korelasi dan regresi (Gambar 7)
tanah berupa garis linier yaitu y = 3,67 - 1,83x, menunjukkan adanya hubungan (P-Value=
dengan x adalah kadar C-organik dan y adalah 0,097 dan R2= 0,816). Hubungan antara C-
berat isi tanah dan (R2=0,90). Dari hubungan organik tanah dengan porositas tanah dengan
tersebut menunjukkan kecenderungan yang garis linier adalah y = 17,66 + 21,87x, dengan x
negatif yaitu semakin tinggi kadar C-organik adalah C-organik tanah dan y adalah porositas
tanah maka berat isi tanah akan menurun. tanah dan (R2= 0,81). Dari hubungan tersebut
Dengan pemberian bahan organik dapat menunjukkan kecenderungan yang positif yaitu
menurunkan berat isi sebesar 3,67 g cm-3. semakin tinggi kadar C-organik nya maka
porositas tanah akan meningkat. Pemberian
http://jtsl.ub.ac.id
470
http://jtsl.ub.ac.id
471
Suprayogo, D., Widianto, Noveras, H., Widodo, Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik.
R.H., Purnomosidhi, P. dan Van Noordwijk, M. Kanisius. Yogyakarta.
2004. Konversi hutan menjadi lahan pertanian: Syukur, A. dan Indah, N. 2006. Kajian pengaruh
apakah fungsi hidrologi hutan dapat digantikan pemberian macam pupuk organik terhadap
sistem monokultur. Agrivita 26 : 47-52. pertumbuhan caism di tanah pasir pantai. Jurnal
Ilmu Tanah dan Lingkungan 5 (1), 61-68.
.
http://jtsl.ub.ac.id
472
http://jtsl.ub.ac.id