You are on page 1of 17

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan

Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi


Di Surabaya

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

Mega Dwi Rani Siahaan

NIM : 2009210504

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2013

i
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Mega Dwi Rani Siahaan

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 18-05-1991

N.I.M : 2009210504

Jurusan : Manajemen

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Judul : Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan

Keuangan Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Di Surabaya

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal : 22 Oktober 2013

(Mellyza Silvy, S.E.,M.Si.)

Ketua Program Studi S1 Manajemen,


Tanggal : 22 Oktober 2013

(Mellyza Silvy, S.E.,M.Si.)

ii
Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Pada
Mahasiswa Perguruan Tinggi Di Surabaya

Mega Dwi Rani Siahaan


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya
Email : Megadwirani.siahaan@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the influence of direct financial literacy includes
knowledge of finance, financial planning, and control themselves against financial
management behaviors of students in Surabaya. And in this study, also using a different test
used to determine whether there are differences in the financial literacy of students seen from
demographic factors. The respondents in this study are students in Surabaya, with 105
respondents, and the methods used are non-random sampling. This research use programming
multiple regression analysis with SPSS 16.0 for windows software, to demonstrate that
knowledge of finance, financial planning, and self control simultaneously affect the behavior
of financial management. Then the financial knowledge, and self control does not directly affect
the behavior of financial management, whereas in financial planning has an impact on the
behavior of financial management
Keyword : Knowledge of finance, financial planning, locus of control, and demographic
factors on behavioural finance management

PENDAHULUAN
Ilmu keuangan merupakan sebuah keputusan melakukan suatu tindakan
ilmu yang dinamis dan prakteknya melekat (Ricciard V. and Simon H, 2000).
kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh Literasi keuangan adalah
karena itu, ilmu ini mutlak diperlukan oleh pengetahuan, perencanaan, dan
setiap orang supaya dapat secara optimal pengelolaan keuangan pribadi atau
menggunakan produk-produk financial dan keluarga yang merupakan salah satu
dapat membuat keputusan keuangan yang perilaku ekonomi yang berkembang di
tepat pada keuangan pribadi. Pengetahuan masyarakat dengan sadar ataupun tidak
dan implementasi atas praktek keuangan sadar telah dijalani selama bertahun-tahun.
pribadi yang sehat perlu dimiliki dan Literasi keuangan merupakan kebutuhan
dilakukan oleh setiap orang. Pengetahuan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari
dan implementasi seseorang atau kesulitan keuangan dan bagaimana
masyarakat dalam mengelola keuangan mengelola keuangan serta teknik dalam
pribadinya ini sering dikenal sebagai berinvestasi dengan tujuan mencapai
literasi (kemelekan) keuangan (financial kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007).
literacy), (Warsono, 2010). Financial knowledge (pengetahuan
Behavioral finance (perilaku keuangan) itu penting, tidak hanya bagi
keuangan) adalah keterlibatan perilaku kepentingan individu saja, pengetahuan
yang ada pada diri seseorang yang meliputi keuangan tidak hanya mampu
Emosi, sifat, kesukaan dan berbagai macam menggunakan uang dengan bijak, namun
hal yang melekat dalam diri manusia juga dapat memberi manfaat pada ekonomi.
sebagai makhluk intelektual dan sosial yang Kebanyakan mahasiswa menginginkan
berinteraksi dan melandasi munculnya untuk bisa membuat keputusan yang cerdas
tentang bagaimana mengatur

1
pengeluarannya. Oleh sebab itu, mencatat pendapatan dan pengeluaran agar
diperlukannya pendekatan praktis untuk tujuan dalam perencanaan keuangan dapat
mendapatkan tujuan yang ingin dicapai ini terpenuhi dan berjalan dengan baik sesuai
melibatkan pembelajaran mengenai dengan yang sudah di rencanakan dengan
aktivitas keuangan spesifik yang dihadapi baik (Ghozali, 2001). Didalam literasi
yaitu pencatatan, penganggaran, perbankan keuangan terdapat pengetahuan keuangan,
dan untuk menangani personal finances perencanaan keuangan dan pengelolaan
secara sistematis dan berhasil maka keuangan, serta kontrol diri juga perlu
diperlukan pengetahuan. Untuk memiliki untuk mengetahui seberapa jauh individu
Financial Knowledge maka perlu dapat mengontrol dan mengendalikan
mengembangkan financial skill dan belajar keuangannya pada saat menghadapi
untuk menggunakan financial tools. peristiwa yang terjadi.
Pengetahuan keuangan adalah dasar faktor Kontrol diri adalah cara pandang
kritis dalam pengambilan keputusan seseorang terhadap suatu peristiwa apakah
keuangan. Sebagai contoh, walaupun dia dapat atau tidak dapat mengendalikan
banyak konsumen mungkin memiliki peristiwa yang terjadi padanya. (Julian B.
kapasitas yang kuat mengatur pembelian Rotter,1966), mendefinisikan kontrol diri
impulsif dan sangat peduli tentang pasca sebagai suatu konsep yang menunjuk pada
kesejahteraan keuangan, Mahasiswa keyakinan individu mengenai peristiwa-
mungkin masih kekurangan pengetahuan peristiwa yang terjadi dalam hidupnya.
dan wawasan yang diperlukan untuk Kontrol diri menggambarkan seberapa jauh
membuat keputusan keuangan yang seseorang memandang hubungan antara
bijaksana (Ida dan Cinthia Yohana Dwinta, perbuatan yang dilakukannya (action)
2010). dengan akibat/hasilnya (outcome). Kontrol
Perencanaan keuangan adalah proses diri diartikan sebagai persepsi sesorang
yang dimulai dari merencanakan, tentang sebab-sebab keberhasilan atau
melaksanakan dan mengevakuasi. Rencana kegagalan dalam melaksanakan
keuangan sebuah strategi yang apabila pekerjaannya. Kontrol diri adalah
dijalankan oleh seseorang maka dapat bagaimana seorang individu mengartikan
membantu mencapai tujuan keuangan sebab dari suatu peristiwa (Ida, Cinthia
dimasa datang, (Ghozali, 2001). Sedangkan Yohana Dwinta,2010).
menurut (Dorimulu, 2003), menyatakan Penelitian yang dilakukan oleh
bahwa perencanaan keuangan atau (Lusardi & Mitchell,2008), menemukan
Financial planning merupakan proses bahwa terdapat perbedaan antara
mencapai tujuan hidup yakni masa depan mahasiswa laki–laki dan perempuan dalam
yang sejahtera dan bahagia lewat penataan membuat keputusan keuangan, dan
keuangan. Dalam melakukan perencanaan cenderung mahasiswa laki–laki lebih baik
keuangan pribadi, ada beberapa proses dalam mengelola keuangannya, karena
yang akan dilalui dan perlu diketahui. memiliki pengetahuan literasi keuangan
Proses perencanaan keuangan ini dilakukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bukan oleh seorang perencana keuangan, mahasiswa perempuan. Sedangkan pada
namun oleh individu yang mempunyai penelitian yang dilakukan oleh (Chen dan
tujuan-tujuan keuangan di masa depan. Volpe,1998), memperjelas bahwa tingkat
Perencana keuangan hanya memberikan literasi mahasiswa perempuan lebih rendah
arahan (guidance) dan rekomendasi atau dibandingkan dengan laki–laki, sehingga
nasihat (advice) kepada individu tersebut mahasiswa laki–laki masih lebih mungkin
pada saat melakukan perencanaan tepat dalam mengelola keuangan dengan
keuangan. Perencanaan keuangan adalah baik. Sedangkan pada penelitian yang
kegiatan untuk memperkirakan pendapatan dilakukan oleh (Ida, dan Cinthia Yohana
dan pengeluaran yang akan datang seperti Dwinta,2010), bahwa pengetahuan

2
keuangan mempengaruhi perilaku padanya. (Julian B. Rotter.1966)
seseorang dalam mengatur keuangannya, mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu
sedangkan kontrol diri dan pendapatan konsep yang menunjuk pada keyakinan
tidak mempengaruhi perilaku pengelolaan individu mengenai peristiwa-peristiwa
keuangan, karena pada penelitian ini, yang terjadi dalam hidupnya. Kontrol diri
sampel yang digunakan adalah mahasiswa menggambarkan seberapa jauh seseorang
yang rata-rata belum berpenghasilan atau memandang hubungan antara perbuatan
masih bergantung kepada orang tua. yang dilakukannya (action) dengan
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akibat/hasilnya (outcome). Kontrol diri
tertarik untuk mengambil judul “ Pengaruh diartikan sebagai persepsi sesorang tentang
Literasi Keuangan Terhadap Perilaku sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan
Pengelolaan Keuangan Pada Mahasiswa dalam melaksanakan pekerjaannya.
Perguruan Tinggi Di Surabaya “. Kontrol diri adalah bagaimana seorang
individu mengartikan sebab dari suatu
RERANGKA TEORITIS DAN peristiwa (Ida, dan Cinthia Yohana
HIPOTESIS Dwinta,2010).
Manajemen Keuangan
Deskripsi manajemen keuangan Pengetahuan Keuangan
secara garis besar, ruang lingkupnya Financial knowledge (pengetahuan
meliputi keputusan keputusan di bidang keuangan) itu penting, tidak hanya bagi
investasi, pembelanjaan, dan kebijakan kepentingan individu saja. Pengetahuan
dividen. Fungsi manajemen keuangan dapat keuangan tidak hanya mampu
diartikan sebagai manajemen dana, baik menggunakan uang dengan bijak, namun
yang berkaitan dengan pengalokasian dana juga dapat memberi manfaat pada ekonomi.
dengan berbagai bentuk investasi secara Kebanyakan mahasiswa menginginkan
efektif, pengumpulan dana untuk untuk bisa membuat keputusan yang cerdas
pembiayaan investasi secara efisien, dan tentang bagaimana mengatur
pengelolaan aktiva secara menyeluruh. pengeluarannya. Oleh sebab itu,
Tujuan manajemen keuangan adalah diperlukannya pendekatan praktis untuk
tercermin dalam kegiatan sehari-hari yang mendapatkan tujuan yang ingin dicapai ini
dilakukan oleh setiap individu maupun melibatkan pembelajaran mengenai
kelompok, seperti kegiatan transaksi, aktivitas keuangan spesifik yang dihadapi
pembelanjaan, tabungan, dan investasi yaitu pencatatan, penganggaran, perbankan
yang kita lakukan setiap hari. Dari dan untuk menangani personal finances
pengertian tersebut maka terdapat secara sistematis dan berhasil maka
hubungan antara manajemen keuangan diperlukan pengetahuan. Untuk memiliki
dengan literasi keuangan yang bertujuan Financial Knowledge maka perlu
untuk merencanakan pengelolaan keuangan mengembangkan financial skill dan belajar
pribadi, mengatur perolehan dan mengatur untuk menggunakan financial tools.
penggunaan dana semaksimal mungkin Pengetahuan keuangan adalah dasar
(Moeljadi.2006). faktor kritis dalam pengambilan keputusan
keuangan. Sebagai contoh, walaupun
Kontrol Diri banyak konsumen mungkin memiliki
Konsep tentang kontrol diri pertama kapasitas yang kuat mengatur pembelian
kali dikemukakan oleh (Julian B. impulsif dan sangat peduli tentang pasca
Rotter,1966), seorang ahli teori kesejahteraan keuangan, Mahasiswa
pembelajaran sosial. Kontrol diri adalah mungkin masih kekurangan pengetahuan
cara pandang seseorang terhadap suatu dan wawasan yang diperlukan untuk
peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat membuat keputusan keuangan yang
mengendalikan peristiwa yang terjadi bijaksana. Ada bukti menunjukkan bahwa

3
banyak orang Amerika kurang “literacy” (knowledge and ability). Literasi keuangan
finansial dan dengan demikian tidak akan mempengaruhi bagaimana orang
memiliki kemampuan untuk membuat menabung, meminjam, berinvestasi dan
keputusan keuangan yang sehat. mengelola keuangan (Hailwood,2007).
Literasi keuangan merupakan kebutuhan
Perencanaan Keuangan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari
Pengelolaan keuangan didefinisikan masalah keuangan dan bagaimana
sebagai proses yang dimulai dari mengelola keuangan serta teknik dalam
merencanakan, melaksanakan dan berinvestasi dengan tujuan mencapai
mengevakuasi. Rencana keuangan sebuah kesejahteraan (Lusardi & Mitchell,2007).
strategi yang apabila dijalankan oleh
seseorang maka dapat membantu mencapai Perilaku Keuangan
tujuan keuangan dimasa datang (Ghozali, Behaviour finance muncul pada
2001). Sedangkan menurut (Primus, tahun 1990-an sejalan dengan tuntuan
Dorimulu.2003), menyatakan bahwa perkembangan dunia bisnis dan akademik
perencanaan keuangan atau Financial yang mulai menyikapi adanya aspek atau
planning merupakan proses mencapai unsur perilaku dalam proses pengambilan
tujuan hidup yakni masa depan yang keputusan keuangan dan investasi.
sejahtera dan bahagia lewat penataan Behavioral finance (perilaku keuangan)
keuangan adalah keterlibatan perilaku yang ada pada
Dalam melakukan perencanaan diri seseorang yang meliputi Emosi, sifat,
keuangan pribadi, ada beberapa proses kesukaan dan berbagai macam hal yang
yang akan dilalui dan perlu diketahui. melekat dalam diri manusia sebagai
Proses perencanaan keuangan ini dilakukan makhluk intelektual dan sosial yang
bukan oleh seorang perencana keuangan, berinteraksi dan melandasi munculnya
namun oleh individu yang mempunyai keputusan melakukan suatu tindakan,
tujuan-tujuan keuangan di masa depan. menurut (Ricciard V. and Simon H,2000).
Perencana keuangan hanya memberikan Menurut (Nofsinger,2005),
arahan (guidance) dan rekomendasi atau mendefinisikan perilaku keuangan yaitu
nasihat (advice) kepada individu tersebut mempelajari bagaimana manusia secara
pada saat melakukan perencanaan actual berperilaku dalam sebuah penentuan
keuangan. Perencanaan keuangan adalah keuangan (a financial setting). Khususnya,
kegiatan untuk memperkirakan pendapatan mempelajari bagaimana psikologi
dan pengeluaran yang akan datang seperti mempengaruhi keputusan keuangan.
mencatat pendapatan dan pengeluaran agar Perilaku keuangan merupakan sebuah
tujuan dalam perencanaan keuangan dapat pendekatan yang menjelaskan bagaimana
terpenuhi dan berjalan dengan baik sesuai manusia melakukan investasi atau
dengan yang sudah di rencanakan dengan berhubungan dengan keuangan yang
baik (Ghozali.2001) dipengaruhi oleh faktor psikologi.

Literasi Keuangan KERANGKA PEMIKIRAN


Financial literacy adalah literasi Pada gambar yang pertama yaitu
keuangan atau lebih dikenal dengan pengujian secara demografi yang
pengetahuan dalam pengaturan keuangan membedakan mengenai literasi keuangan
adalah salah satu perilaku ekonomi yang mahasiswa. Sedangkan gambar yang kedua
berkembang di masyarakat dengan sadar untuk dapat mengetahui bagaimana alur
ataupun tidak sadar telah dijalani selama pengaruh literasi keuangan terhadap
bertahun-tahun. Definisi literasi keuangan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa.
sebagai pengetahuan keuangan dan Maka, dapat digambarkan melalui suatu
kemampuan untuk mengaplikasikannya

4
kerangka pemikiran dalam bentuk gambar terhadap perilaku pengelolaan
sebagai berikut ini: keuangan
H5: Terdapat pengaruh kontrol diri
Gambar I mahasiswa secara parsial terhadap
perilaku pengelolaan keuangan
Literasi Keuangan

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
Faktor Demografi Faktor Demografi penjelasan ekplanatory study karena
- Laki –Laki - Perempuan
tujuannya adalah untuk menjelaskan
- IPK ≤ 2,75 - IPK ˃ 2,75 hubungan antara variabel melalui pengujian
- Ekonomi - Non Ekonomi hipotesis (Cooper, Donald R 2006 : 194).
- Menikah - Belum menikah Sedangkan data dalam penelitian ini
merupakan data kuantitatif, karena data
diukur dalam suatu skala likert (Likert
Gambar II scale). Berdasarkan sumber datanya
penelitian ini merupakan data primer yaitu
data yang bersumber dari responden yang
Literacy
diperoleh langsung dengan menggunakan
kuesioner.

Identifikasi Variabel
Berdasarkan hipotesis yang telah di
Perilaku
Pengelolaan kemukakan dalam penelitian ini, maka
Keuangan variabel yang digunakan meliputi: Variabel
terikat (Y) terdiri dari: (Y1) yaitu Perilaku
pengelolaan keuangan. Variabel bebas (X)
terdiri dari: (X1) yaitu Pengetahuan
keuangan (X2) yaitu Perencanaan keuangan
(X3) yaitu Kontrol diri.

Berdasarkan kerangka pemikiran di Definisi Operasional dan Pengukuran


atas maka hipotesis dalam penelitian ini Variabel
adalah sebagai berikut : Definisi operasional adalah suatu
definisi yang diberikan pada suatu variabel
H1: Ada perbedaan literasi keuangan atau menspesifikasi kegiatan atau memberi
mahasiswa ditinjau dari faktor suatu operasional yang digunakan untuk
demografi mengukur variabel-variabel dalam
H2: Terdapat pengaruh pengetahuan penelitian.
keuangan, perencanaan keuangan dan Literasi keuangan didalam kuesioner
kontrol diri secara simultan terhadap literasi keuangan diukur dengan tiga
perilaku pengelolaan keuangan variabel bebas yang meliputi:
H3: Terdapat pengaruh pengetahuan
keuangan mahasiswa secara parsial Pengetahuan Keuangan
terhadap perilaku pengelolaan Pengetahuan keuangan dalam
keuangan kuesioner ini diartikan sebagai ilmu yang
H4: Terdapat pengaruh perencanaan dimiliki pengelola keuangan mengenai
keuangan mahasiswa secara parsial pengetahuan keuangan secara umum
(Warsono, 2010). Sedangkan pengukuran

5
variabel diukur dengan menyatakan setuju, meliputi Emosi, sifat, kesukaan dan
atau tidak setuju terhadap subyek atau berbagai macam hal yang melekat dalam
objek tertentu. Skala Likert dimulai dari diri manusia sebagai makhluk intelektual
skala 1-5 yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) dan sosial yang berinteraksi dan melandasi
tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, dan munculnya keputusan melakukan suatu
(5) sangat setuju. tindakan (Ricciard V. and Simon H,2000).
Dalam kuesioner ini perilaku mengelola
Perencanaan Keuangan keuangan pada mahasiswa merupakan
Perencanaan keuangan dalam tindakan dan perilaku mahasiswa dalam
kuesioner ini diartikan sebagai cara menyikapi keuangan pada setiap bulan.
individu dalam merencanakan Sedangkan pengukuran variabel diukur
keuangannya mulai dari mencatat dengan menyatakan setuju, atau tidak
pendapatan dan pengeluaran yang dialami setuju terhadap subyek atau objek tertentu.
selama setiap bulannya. Dengan demikian Skala Likert dimulai dari skala 1-5 yaitu (1)
diharapkan adanya perencanaan keuangan tidak pernah, (2) jarang, (3) kadang-
yang baik maka akan menjadi tujuan dan kadang, (4) sering, dan (5) selalu.
akhir yang baik pula (Ghozali,2001).
Sedangkan pengukuran variabel diukur Populasi, Sampel dan Teknik
dengan menyatakan setuju, atau tidak Pengambilan Sampel
setuju terhadap subyek atau objek tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah
Skala Likert dimulai dari skala 1-5 yaitu (1) mahasiswa, sedangkan sample adalah
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) mahasiswa di kota Surabaya. Teknik
ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan non-random sampling yaitu
Kontrol Diri atau non-probabilistik yang tidak dibatasi
Kontrol diri dalam kuesioner ini (unrestricted) (Cooper, Donald R.
diartikan sebagai persepsi seseorang pada 2006:203). Keunggulan metode ini adalah
kejadian-kejadian dalam hidupnya. setiap unit populasi tidak mewakili peluang
Misalnya kemampuan pengelolaan yang sama terpilih untuk menjadi anggota
keuangan mahasiswa dalam memecahkan sampel.
masalah keuangan yang saat ini Metode pengambilan data yang
dihadapinya seperti melakukan kegiatan pertama digunakan adalah Confenience
konsumsi yang berlebihan. Selain itu sampling yaitu dengan cara pemilihan
diharapkan juga melalui kontrol diri ini sampling berdasarkan kemudahan, jadi
pengelolaan keuangan mahasiswa juga kuesioner diberikan kepada mahasiswa
mampu mengevaluasi pendapatan dan yang kuliah di perguruan tinggi dan yang
pengeluaran yang terjadi agar tidak berada di wilayah kota Surabaya. metode
terjadinya kekurangan dalam anggaran pengambilan data yang kedua digunakan
keuangannya (Julian B. Rotter,1966). adalah purposive sampling yaitu pemilihan
Sedangkan pengukuran variabel diukur anggota sampel yang didasarkan atas tujuan
dengan menyatakan setuju, atau tidak dan pertimbangan tertentu dari peneliti
setuju terhadap subyek atau objek tertentu. dimana kriteria yang ditentukan dalam
Skala Likert dimulai dari skala 1-5 yaitu (1) penelitian ini adalah : (1). Mahasiswa
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) perguruan tinggi di Surabaya. (2).
ragu-ragu, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Mahasiswa yang menempuh Strata satu (S-
1). Selanjutnya melakukan sampel kecil
Perilaku Keuangan yaitu menyebarkan kuesioner minimal 30
Behavioral finance (perilaku dan melakukan sampel besar yaitu
keuangan) adalah keterlibatan perilaku menyebarkan kuesioner yang akan
yang ada pada diri seseorang yaitu yang melibatkan 100 responden, namun sebagai

6
antisipasi peneliti akan menyebarkan 120 Uji reliabilitas dilakukan untuk
kuesioner yang akan digunakan sebagai menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari
cadangan apabila terdapat beberapa suatu skor skala pengukuran (Mudrajat
kuesioner yang tidak kembali atau identitas Kuncoro, 2009 : 175). Kuesioner yang
yang kurang lengkap. reliabel, apabila jawaban yang diberikan
oleh seorang responden adalah konsisten
ANALISIS DATA DAN dari waktu ke waktu, sementara reliabilitas
PEMBAHASAN dianalisis dengan melihat alphanya. Cara
Hasil Pengumpulan pendeteksian suatu variabel dapat
Pengumpulan data dalam penelitian dikatakan reliable jika variabel lebih besar
ini dilakukan dengan cara memberikan dari cronbach alpha > 0,6, maka hasilnya
kuesioner penelitian secara langsung dapat dikatakan signifikan.
kepada responden yaitu mahasiswa di kota Berikut hasil uji validitas dan reliabilitas
Surabaya. Data kuesioner yang disebarkan yang tersaji dalam tabel.
sebanyak 120 kuesioner dan sampai dengan
batas pengumpulan data terkumpul 120 Tabel 2
kuesioner dan yang dapat dianalisis 105 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
kuesioner. Reliabilit
Variabel Item Validitas
Pertanyaan as
Dari 105 orang responden dapat Cronbac
Correlati
diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, on
h's
Alpha
usia, jurusan, rata-rata IPK, dan status Setiap bulan
pernikahan. Karakteristik-karaktersitik saya
0,000
PR 1 menyisihkan
responden yang akan dijelaskan sebagai uang untuk
Valid

berikut. ditabung
Saya
Tabel 1 merencanakan 0,000
PR 2
Karakteristik Responden keuangan Valid
Karakteristik Kategori Jumlah Persentase pribadi
Jenis kelamin Laki-laki 49 47% Saya membuat
Perencanaan catatan 0,611
Perempuan 56 53% 0,000
Keuangan PR 3 keuangan Reliabel
18-20 tahun 12 11% Valid
pribadi setiap
Usia 21-23 tahun 70 67%
bulan
24-26 tahun 22 21%
Saya tidak akan
27-29 tahun 1 1% membeli
Jurusan Ekonomi 60 57% kebutuhan yang
Non Ekonomi 45 43% tidak tercatat 0,000
Rata-rata IPK IPK ≤ 2.75 10 11% PR 4
pada Valid
IPK > 2.75 95 89% perencanaan
Status Menikah 10 10% keuangan
pernikahan Belum menikah 95 90% pribadi
Sumber dana Orang tua 60 57% Dalam
Keluarga 16 15% mengelola
Berbisnis/bekerja 29 28% keuangan, saya
tidak
Sumber : Pengolahan Data dari Hasil KD menemukan 0,000
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner 1 cara untuk Valid
memecahkan
masalah
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pengelolaan
keuangan
Uji Validitas digunakan untuk Saya terbiasa 0,714
mengukur sah atau valid tidaknya suatu Kontrol Diri
mengevaluasi Reliabel
KD 0,000
pendapatan dan
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid 2
pengeluaran
Valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu setiap bulan
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan Setiap bulan
saya selalu
diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, KD 0,000
merasa
3 Valid
2012). Pengujian dikatakan valid jika kekurangan
uang saku
korelasinya sig (p-value <0.05) atau ada KD Saya 0,000
korelasi antara item dengan total skor-nya. 4 mengeluarkan Valid

7
uang untuk (b). Hasil analisis yang dilakukan pada
kebutuhan yang
kurang penting perbedaan jurusan (ekonomi dan non-
Saya mengatur
0,000 ekonomi) menunjukkan bahwa besarnya
PP 1 keuangan
pribadi
Valid thitung adalah 0.491 lebih kecil dari ttabel
PP 2
Saya menabung 0,000 (0.025,103) sebesar 1.983 dengan signifikan
dengan aktif Valid
Saya 0.624 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0
melakukan diterima. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
pencatatan 0,000
PP 3
pendapatan dan Valid tidak ada perbedaan yang signifikan
pengeluaran pada pengetahuan keuangan mahasiswa
setiap bulan
Saya berdasarkan jurusan (ekonomi dan non-
menyisihkan ekonomi). (c). Hasil analisis yang
Pengelolaan uang untuk 0,674
Keuangan PP 4 jalan-jalan,
0,000
Reliabel dilakukan pada perbedaan rata-rata IPK
Valid
berbelanja dan menunjukkan bahwa besarnya thitung adalah
nongkrong
bersama teman -0.367 lebih kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar
Saya berbelanja -1.983 dengan signifikan 0.715 > 0.05,
dengan 0,000
PP 5
menggunakan Valid
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal
daftar belanja ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada
Pada akhir
bulan saya
perbedaan yang signifikan pada
PP 6
sering 0,000 pengetahuan keuangan mahasiswa
mengalami Valid
kekurangan
berdasarkan rata-rata IPK. (d). Hasil
uang analisis yang dilakukan pada perbedaan
Sumber : Pengolahan Data dari Hasil status pernikahan menunjukkan bahwa
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner besarnya thitung adalah -1.827 lebih kecil
dari ttabel (0.025,103) sebesar -1.983 dengan
Hasil Pengujian Hipotesis signifikan 0.071 > 0.05, dapat disimpulkan
Pengujian hipotesis bertujuan bahwa H0 diterima. Hal ini dapat dijelaskan
menjawab permasalahan serta bahwa tidak ada perbedaan yang
membuktikan hipotesis dalam penelitian ini signifikan pada pengetahuan keuangan
menggunakan alat uji statistik dan yang mahasiswa berdasarkan status
pertama Uji independent sample t-test pernikahan
digunakan untuk mengetahui ada atau (2). Perbedaan perencanaan keuangan
tidaknya perbedaan rata-rata antara dua mahasiswa di Surabaya. (a). Hasil analisis
kelompok sampel yang tidak berhubungan. yang dilakukan pada perbedaan jenis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kelamin menunjukkan bahwa besarnya
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan thitung adalah 0.123 lebih kecil dari ttabel
pada masing-masing variabel. Dalam (0.025,103) sebesar 1.983 dengan signifikan
penelitian ini, uji t digunakan untuk 0.902 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan diterima. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
literasi keuangan yaitu: tidak ada perbedaan yang signifikan
(1). Perbedaan pengetahuan keuangan pada perencanaan keuangan mahasiswa
mahasiswa di Surabaya. berdasarkan jenis kelamin. (b). Hasil
(a). Hasil analisis yang dilakukan pada analisis yang dilakukan pada perbedaan
perbedaan jenis kelamin menunjukkan jurusan (ekonomi dan non-ekonomi)
bahwa besarnya thitung adalah 1.329 lebih menunjukkan bahwa besarnya thitung adalah
kecil dari ttabel(0.025,103) sebesar 1.983 dengan -0.900 lebih kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar
signifikan 0.187 > 0.05, dapat disimpulkan -1.983 dengan signifikan 0.370 > 0.05,
bahwa H0 diterima. Hal ini dapat dijelaskan dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal
bahwa tidak ada perbedaan yang ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada
signifikan pada pengetahuan keuangan perbedaan yang signifikan pada
mahasiswa berdasarkan jenis kelamin. perencanaan keuangan mahasiswa

8
berdasarkan jurusan (ekonomi dan non- perbedaan status pernikahan menunjukkan
ekonomi). (c). Hasil analisis yang bahwa besarnya thitung adalah -0.591 lebih
dilakukan pada perbedaan rata-rata IPK kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar -1.983
menunjukkan bahwa besarnya thitung adalah dengan signifikan 0.556 > 0.05, dapat
-0.905 lebih kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal ini
-1.983 dengan signifikan 0.367 > 0.05, dapat dijelaskan bahwa tidak ada
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal perbedaan yang signifikan pada kontrol
ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada diri mahasiswa berdasarkan status
perbedaan yang signifikan pada pernikahan.
perencanaan keuangan mahasiswa (4). Perbedaan perilaku pengelolaan
berdasarkan rata-rata IPK. (d). Hasil keuangan mahasiswa di Surabaya. (a).Hasil
analisis yang dilakukan pada perbedaan analisis yang dilakukan pada perbedaan
status pernikahan menunjukkan bahwa jenis kelamin menunjukkan bahwa
besarnya thitung adalah -0.598 lebih kecil besarnya thitung adalah -0.781 lebih kecil
dari ttabel (0.025,103) sebesar -1.983 dengan dari ttabel (0.025,103) sebesar -1.983 dengan
signifikan 0.551 > 0.05, dapat disimpulkan signifikan 0.436 > 0.05, dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima. Hal ini dapat dijelaskan bahwa H0 diterima. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa tidak ada perbedaan yang bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan pada perencanaan keuangan signifikan pada perilaku pengelolaan
mahasiswa berdasarkan status keuangan mahasiswa berdasarkan jenis
pernikahan. kelamin. (b). Hasil analisis yang dilakukan
(3). Perbedaan kontrol diri mahasiswa di pada perbedaan jurusan (ekonomi dan non-
Surabaya. (a). Hasil analisis yang dilakukan ekonomi) menunjukkan bahwa besarnya
pada perbedaan jenis kelamin menunjukkan thitung adalah -0.389 lebih kecil dari ttabel
bahwa besarnya thitung adalah 0.749 lebih (0.025,103) sebesar -1.983 dengan signifikan
kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar 1.983 dengan 0.698 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0
signifikan 0.456 > 0.05, dapat disimpulkan diterima. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
bahwa H0 diterima. Hal ini dapat dijelaskan tidak ada perbedaan yang signifikan
bahwa tidak ada perbedaan yang pada perilaku pengelolaan keuangan
signifikan pada kontrol diri mahasiswa mahasiswa berdasarkan jurusan
berdasarkan jenis kelamin. (b). Hasil (ekonomi dan non-ekonomi). (c). Hasil
analisis yang dilakukan pada perbedaan analisis yang dilakukan pada perbedaan
jurusan (ekonomi dan non-ekonomi) rata-rata IPK menunjukkan bahwa besarnya
menunjukkan bahwa besarnya thitung adalah thitung adalah -0.561 lebih kecil dari ttabel
-0.221 lebih kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar (0.025,103) sebesar -1.983 dengan signifikan
-1.983 dengan signifikan 0.826 > 0.05, 0.576 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal diterima. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
ini dapat dijelaskan bahwa tidak ada tidak ada perbedaan yang signifikan
perbedaan yang signifikan pada kontrol pada perilaku pengelolaan keuangan
diri mahasiswa berdasarkan jurusan mahasiswa berdasarkan rata-rata IPK.
(ekonomi dan non-ekonomi). (c).Hasil (d). Hasil analisis yang dilakukan pada
analisis yang dilakukan pada perbedaan perbedaan status pernikahan menunjukkan
rata-rata IPK menunjukkan bahwa besarnya bahwa besarnya thitung adalah -0.223 lebih
thitung adalah -1.989 lebih besar dari ttabel kecil dari ttabel (0.025,103) sebesar -1.983
(0.025,103) sebesar -1.983 dengan signifikan dengan signifikan 0.824 > 0.05, dapat
0.049 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa H0 disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal ini
ditolak. Hal ini dapat dijelaskan bahwa ada dapat dijelaskan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan pada kontrol perbedaan yang signifikan pada perilaku
diri mahasiswa berdasarkan rata-rata pengelolaan keuangan mahasiswa
IPK. (d).Hasil analisis yang dilakukan pada berdasarkan status pernikahan.

9
Kedua menggunakan Multiple sedangkan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05
Regression Analysis (MRA). MRA dengan demikian dapat diartikan bahwa H0
digunakan untuk mengetahui pengaruh ditolak dan H1 diterima, yang artinya
beberapa variabel independent (X) terhadap Pengetahuan keuangan, perencanaan
variabel dependent (Y). Tujuan dari keuangan dan kontrol diri secara
penelitian ini adalah untuk menguji simultan berpengaruh signifikan
pengaruh pengetahuan keuangan, terhadap perilaku pengelolaan
perencanaan keuangan dan kontrol diri keuangan secara simultan.
secara simultan dan parsial dengan tingkat Pada hipotesis ketiga, keempat dan
signifikansi (α) yang digunakan sebesar kelima akan dilakukan pengujian secara
5%. Berdasarkan hasil uji regresi linier parsial untuk menguji pengaruh
berganda maka diperoleh hasil sebagai pengetahuan keuangan, perencanaan
berikut: keuangan dan kontrol diri terhadap perilaku
Tabel 3 pengelolaan keuangan. Berdasarkan tabel 4
Hasil uji regresi linier berganda maka hasil yang diperoleh menunjukkan
Variabel B Thitung Sig bahwa besarnya thitung adalah -0.299.
Constant 13,887 5.370 0.000
Pengetahuan -0.546 -299 0.765
Sedangkan alpha 2.5 persen dan df = 101
Perencanaan 0.493 3.411 0.001 maka, didapat ttabel(0.025,101) sebesar 1.983.
Kontrol diri 0.191 1.320 0.190 Jadi nilai thitung lebih kecil dari ttabel (-0.299
Fhitung = 10.219 < 1.983). Sedangkan tingkat signifikan
Ftabel = 2.65
Ttabel = 1.983 0.765 > 0.05 dapat disimpulkan bahwa H0
Sumber : Pengolahan Data dari Hasil diterima. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner pengetahuan keuangan secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Berdasarkan tabel 4, dapat diperoleh perilaku pengelolaan keuangan. Artinya
model persamaan regresi linier berganda semakin bagus pengetahuan keuangan yang
sebagai berikut: dimiliki oleh mahasiswa, tidak berpengaruh
terhadap perilaku pengelolaan
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ei keuangannya
PP = 13.887 + -0.546 X1 + 0.493 X2 + Pengujian pengaruh perencanaan
0.191 X3 + ei keuangan terhadap perilaku pengelolaan
Dimana : keuangan berdasarkan tabel 4 maka hasil
Y = adalah perilaku pengelolaan keuangan yang diperoleh menunjukkan bahwa
α = adalah koefisien konstanta besarnya thitung adalah 3.411. Sedangkan
β1 = adalah koefisien regresi untuk alpha 2.5 persen dan df = 101 maka, didapat
pengetahuan keuangan ttabel(0.025,101) sebesar 1.983. jadi nilai thitung
β2 = adalah koefisien regresi untuk lebih besar dari ttabel (3.411 > 1.983).
perencanaan keuangan Sedangkan tingkat signifikan 0.001 < 0.05
β3 = adalah koefisien regresi untuk kontrol dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Hal
diri ini dapat dijelaskan bahwa perencanaan
X1 = adalah pengetahuan keuangan keuangan secara parsial mempunyai
X2 = adalah perencanaan keuangan pengaruh signifikan terhadap perilaku
X3 = adalah kontrol diri pengelolaan keuangan. Berdasarkan nilai
ei = adalah residual / pengganggu estimasi beta (β) dapat dikatakan bahwa
Berdasarkan hasil pengujian pada perencanaan keuangan memiliki arah
tabel 4 dapat dijelaskan bahwa Fhitung pengaruh yang positif terhadap perilaku
adalah 10.219 dengan alpha 5 persen, df1 = pengelolaan keuangan. Hal ini berarti
3 dan df2 = 101 maka, di peroleh semakin baik perencanaan keuangan pada
Ftabel(0.05;3;105-3) adalah 2.65 jadi Fhitung lebih seseorang akan membuat perilaku
besar dari pada Ftabel (10.219 > 2.65),

10
pengelolaan keuangannya menjadi lebih pernikahan. Hasil uji beda ini dapat
baik. diuraikan sebagai berikut:
Pengujian pengaruh kontrol diri (a). Tidak terdapat perbedaan pengetahuan
terhadap perilaku pengelolaan keuangan keuangan yang signifikan, dilihat dari
berdasarkan tabel 4 maka hasil yang faktor demografi yaitu jenis kelamin,
diperoleh menunjukkan bahwa besarnya jurusan studi, rata-rata IPK dan status
thitung adalah 1.320. Sedangkan alpha 2.5 pernikahan pada mahasiswa di Surabaya.
persen dan df = 101 maka, didapat (b). Tidak terdapat perbedaan perencanaan
ttabel(0.025,101) sebesar 1.983. jadi nilai thitung keuangan yang signifikan, dilihat dari
lebih kecil dari ttabel (1.320 < 1.983). faktor demografi yaitu jenis kelamin,
Sedangkan tingkat signifikan 0.190 > 0.05 jurusan studi, rata-rata IPK dan status
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal pernikahan pada mahasiswa di Surabaya.
ini dapat dijelaskan bahwa kontrol diri (c). Ada perbedaan kontrol diri yang
secara parsial tidak berpengaruh signifikan, dilihat dari rata-rata IPK
signifikan terhadap perilaku mahasiswa di Surabaya. Artinya bahwa
pengelolaan keuangan. Berdasarkan nilai terdapat perbedaan kontrol diri pada
estimasi beta (β) dapat dikatakan bahwa mahasiswa rata-rata IPK ≤ 2.75 dengan
kontrol diri memiliki arah pengaruh yang mahasiswa rata-rata IPK > 2.75, terhadap
positif terhadap perilaku pengelolaan perilaku pengelolaan keuangan. sedangkan
keuangan. Hal ini berarti walaupun jika dilihat dari jenis kelamin, jurusan studi,
mahasiswa memiliki kontrol diri yang baik, dan status pernikahan, tidak terdapat
namun tidak berpengaruh terhadap perilaku perbedaan kontrol diri yang signifikan pada
pengelolaan keuangan. Jika dilihat dari mahasiswa. (d). Tidak terdapat perbedaan
besarnya koefisien determinasi parsial (r2) perilaku pengelolaan keuangan yang
yaitu sebesar 0.1030 yang berarti secara signifikan, dilihat dari faktor demografi
parsial perencanaan keuangan memberikan yaitu jenis kelamin, jurusan studi, rata-rata
kontribusi sebesar 10.3 persen terhadap IPK dan status pernikahan pada mahasiswa
perilaku pengelolaan keuangan. di Surabaya.
Hal ini sangatlah dimungkinkan,
PEMBAHASAN tidak adanya perbedaan pada pengetahuan
Pembahasan pada berikut ini tentang keuangan, perencanaan keuangan dan
analisis yang telah dikemukakan perilaku pengelolaan keuangan karena
sebelumnya dan untuk mencari pemecahan kuesioner pertanyaannya masih bersifat
masalah-masalah yang diajukan pada umum, dan kurang spesifik. Sehingga tidak
penelitian, sehingga dapat tergambar ada perbedaan antara mahasiswa jurusan
dengan jelas bahwa tujuan penelitian dapat ekonomi dan non-ekonomi, mungkinlah ini
tercapai. Berikut adalah pembahasan terkait yang menyebabkan adanya keterbatasan
perumusan masalah dan pengujian pada penelitian ini.
hipotesis: Hasil penelitian ini berbeda dengan
Pembahasan Hipotesis Pertama penelitian yang dilakukan oleh Chen dan
Analisis independent sample t-test Volpe (1998), yang mengemukakan bahwa
yang telah dilakukan terhadap variabel ada perbedaan mahasiswa jurusan bisnis
literasi keuangan yang meliputi dan non-bisnis yang signifikan pada
pengetahuan keuangan, perencanaan pengetahuan keuangan. Dan terdapat hasil
keuangan, kontrol diri dan perilaku yang berbeda juga pada faktor demografi,
pengelolaan keuangan pada mahasiswa penelitian yang dilakukan Chen dan Volpe
ditinjau dari faktor demografi. Adapun (1998), yang mengemukakan bahwa ada
faktor demografi yang diuji beda yaitu perbedaan mahasiswa perempuan dan laki-
meliputi jenis kelamin, jurusan (ekonomi laki yang signifikan pada pengetahuan
dan non-ekonomi), rata-rata IPK dan status keuangan.

11
Pembahasan Hipotesis kedua parsial terhadap financial management
Hasil penelitian ini menunjukkan behavior.
bahwa ada pengaruh pengetahuan Perbedaan hasil ini dapat disebabkan
keuangan, perencanaan keuangan, dan dari karakteristik responden yang berbeda,
kontrol diri terhadap perilaku pengelolaan penelitian yang dilakukan Ida, dan Chintia
keuangan mahasiswa di Surabaya secara Yohana Dwinta (2010), karakteristik
simultan. Hasilnya mengindikasikan respondennya yaitu mahasiswa yang rata-
adanya pengaruh signifikan pada rata sudah memiliki kartu kredit yang
pengetahuan keuangan, perencanaan difasilitasi dari orang tua. Sedangkan pada
keuangan dan kontrol diri terhadap perilaku penelitian saat ini yaitu mahasiswa yang
pengelolaan keuangan mahasiswa di rata-rata tidak memiliki kartu kredit,
Surabaya secara simultan. Hasil penelitian sehingga tentunya sangat berbeda, dan juga
ini sesuai dengan penelitian Ida, dan terdapat perbedaan pada penelitian ini yaitu
Cinthia Yohana Dwinta (2010), yang dalam responden mahasiswa dengan jurusan
penelitiannya mengemukakan bahwa untuk ekonomi dan non-ekonomi yang berada di
menunjukkan financial management Surabaya. maka muncul kemungkinan
behavior, individu harus merasa bahwa banyak mahasiswa yang memang tahu
informasi yang penting dan relevan adalah pengetahuan keuangan itu penting, namun
memungkinkan untuk membuat perbedaan tidak semua atau hanya sebagian kecil
dalam hasil yang akan dicapai. Dan responden yang melakukannya dengan
individu yang percaya bahwa hasil baik.
keuangan karena kebetulan atau orang lain Pembahasan Hipotesis Keempat
yang kuat yaitu eksternal akan cenderung Hasil penelitian ini menunjukkan
untuk tidak mengambil langkah-langkah bahwa perencanaan keuangan berpengaruh
untuk mengelola keuangan financial positif signifikan, terhadap perilaku
management. pengelolaan keuangan mahasiswa di
Variabel pengetahuan keuangan, Surabaya. Artinya semakin baik
perencanaan keuangan dan kontrol diri perencanaan keuangan pada seseorang akan
berpengaruh sebesar 23.3 persen terhadap membuat perilaku pengelolaan
perilaku pengelolaan keuangan, dan 72.7 keuangannya menjadi lebih baik. Hal ini
persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar sangatlah dimungkinkan, dengan
model. perencanaan keuangan yang baik membuat
Pembahasan Hipotesis Ketiga seseorang memiliki target-target dalam
Hasil penelitian ini menunjukkan pengelolaan keuangan, serta dapat
bahwa pengetahuan keuangan tidak mengendalikan pengeluaran-
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengeluarannya, karena untuk mencapai
pengelolaan keuangan. Artinya semakin suatu rencana keuangan yang sudah
bagus pengetahuan keuangan yang dimiliki disusun. Hal ini didukung dari jawaban 90
oleh mahasiswa, tidak berpengaruh persen responden yang menjawab dengan
terhadap perilaku pengelolaan benar, pernyataan bahwa selalu
keuangannya. Hal ini dapat didukung dari merencanakan keuangan pribadinya.
jawaban responden yaitu 80 persen Jika dilihat pada indikator pertanyaan
responden menjawab dengan benar yang lebih memfokuskan pada perilaku
pernyataan bahwa dapat melakukan pengelolaan keuangan, mengenai
kegiatan menabung, namun tidak tercermin mahasiswa selalu melakukan pencatatan
pada perilaku pengelolaan keuangannya. pendapatan, dan pengeluarannya rutin
Hasil penelitian ini berbeda dengan setiap bulan yaitu sebesar 90 persen
penelitian Ida, dan Cinthia Yohana Dwinta responden. Hal ini menunjukkan bahwa
(2010), yang mengemukakan bahwa rata-rata mahasiswa sudah memiliki
financial knowledge berpengaruh secara perencanaan keuangan yang bagus, padahal

12
jika dilihat dari usia responden yaitu 18 – yang signifikan diilihat dari jenis kelamin,
24 tahun tersebut, kondisi seseorang jurusan studi, rata-rata IPK dan status
keuangannya dengan baik dan memiliki pernikahan mahasiswa di Surabaya.
perilaku pengelolaan keuangan yang (b).Perencanaan keuangan mahasiswa tidak
bagus.cenderung suka menghabiskan uang ada perbedaan yang signifikan dilihat dari
bersama teman-teman, karena di usia jenis kelamin, jurusan studi, rata-rata IPK
tersebut dapat dikatakan seseorang yang dan status pernikahan mahasiswa di
masih akan berinjak ke masa kedewasaan. Surabaya. (c). Kontrol diri mahasiswa ada
Namun pada kenyataannya mahasiswa perbedaan yang signifikan dilihat dari rata-
dapat melakukan perencanaan. rata IPK mahasiswa ≤ 2.75 dengan
Pembahasan Hipotesis Kelima mahasiswa rata-rata IPK > 2.75, terhadap
Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku pengelolaan keuangan. sedangkan
bahwa kontrol diri tidak berpengaruh jika dilihat dari jenis kelamin, jurusan studi
signifikan terhadap perilaku pengelolaan dan status pernikahan, tidak ada perbedaan
keuangan mahasiswa di Surabaya. Artinya yang signifikan pada kontrol diri
bahwa walaupun mahasiswa memiliki mahasiswa di Surabaya. (d). Perilaku
kontrol diri yang baik, namun tidak pengelolaan keuangan mahasiswa tidak ada
berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan perbedaan yang signifikan dilihat dari jenis
keuangan. Hal ini dapat didukung dari kelamin, jurusan studi, rata-rata IPK dan
jawaban responden yaitu 80 persen status pernikahan mahasiswa di Surabaya.
responden yang menjawab dengan benar, Hipotesis Kedua dalam penelitian ini
pernyataan bahwa sering mengalami menunjukkan bahwa pengetahuan
kekurangan uang pada akhir bulan. keuangan, perencanaan keuangan dan
Sehingga sebagian besar dari responden kontrol diri secara simultan mempunyai
adalah mahasiswa yang kurang mampu pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
mengatasi masalah-masalah yang terjadi pengelolaan keuangan mahasiswa di
pada kondisi keuangannya, akibatnya Surabaya secara simultan.
sering mengalami kekurangan uang, karena Hipotesis Ketiga dalam penelitian ini
sangat rendahnya kontrol diri pada perilaku menunjukkan bahwa pengetahuan
pengelolaan keuangannya. keuangan tidak berpengaruh signifikan
Hasil penelitian ini sama dengan terhadap perilaku pengelolaan keuangan
penelitian Ida, dan Cinthia Yohana Dwinta mahasiswa di Surabaya. Hal ini dapat
(2010), yang mengemukakan bahwa locus disimpulkan bahwa semakin bagus
of control tidak berpengaruh secara parsial pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh
terhadap financial management behavior. mahasiswa, tidak berpengaruh terhadap
perilaku pengelolaan keuangannya.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, Hipotesis Keempat dalam penelitian ini
DAN KETERBATASAN menunjukkan bahwa perencanaan
Kesimpulan keuangan berpengaruh signifikan terhadap
Melalui hasil analisa yang telah perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa
dilakukan baik secara deskriptif maupun di Surabaya. Hal ini dapat disimpulkan
statistik dengan Uji Independdent sample t- bahwa semakin baik perencanaan keuangan
test dan Multiple Regression Analysis pada seseorang akan membuat perilaku
melalui SPSS 11.5 maka dapat ditarik pengelolaan keuangannya menjadi lebih
kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan baik. Hal ini sangatlah dimungkinkan,
hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan perencanaan keuangan yang baik
yaitu sebagai berikut: membuat seseorang memiliki target-target
Hipotesis Pertama dalam penelitian ini dalam pengelolaan keuangan, serta dapat
menunjukkan bahwa (a). Pengetahuan mengendalikan pengeluaran-
keuangan mahasiswa tidak ada perbedaan pengeluarannya, karena untuk mencapai

13
suatu rencana keuangan yang sudah Angela A. Hung , Andrew M. Parker, and
disusun. Joanne K. Yoong. 2009. "Defining
Hipotesis Kelima dalam penelitian ini and Measuring Financial Literacy".
menunjukkan bahwa kontrol diri tidak Working Paper.
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
pengelolaan keuangan mahasiswa di Cude, B. J, Lawrence, F. C, Lyons, A. C,
Surabaya. Hal ini dapat disimpulkan Metzger, K, LeJeune, E, Marks, L.
walaupun mahasiswa memiliki kontrol diri and Machtmes, K. 2006. "College
yang baik, namun tidak berpengaruh Students and Financial
terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Literacy:What They Know and
What We Need to Learn". The
Keterbatasan Penelitian Journal of Eastern Family
Dari hasil penelitian yang telah Economics and Resource
dilakukan, penelitian ini memiliki beberapa Management Association- 2006
keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: Conference pp. 102 - 109.
(1). Penelitian ini hanya terbatas meneliti
literasi keuangan mahasiswa di Surabaya. Cooper, Donald R. and Pamela S.
(2). Pada penelitian ini hanya dilakukan Schindler. 2006. Business Research
pada responden mahasiswa yang kuliah di Methods 9th Edition. New York :
Surabaya. (3). Salah satu kelemahan McHill International Edition.
penelitian ini yaitu tidak dicantumkannya
tentang pendapatan dan pengeluaran Chen, H., and Volpe, R.P. 1998. "An
mahasiswa. (4). Kuesioner pada penelitian analysis of personal financial
ini tidak merujuk pada jurnal-jurnal literacy among college students".
tertentu. The Journal of Financial Services
Review. Vol. 7 (2). pp. 107 - 128.
Saran
Saran-saran yang diberikan agar Chen, H. and Volpe, R. P. 2002. "Gender
dapat digunakan bagi pihak yang terkait differences in personal financial
dan bagi peneliti berikutnya adalah sebagai literacy among college students".
berikut: The Journal of Financial services
(1). Penelitian ini dapat menambah review Vol. 11 (3). pp. 289 - 307
pengetahuan bagi mahasiswa ekonomi dan
non-ekonomi mengenai perencanaan Ghozali, I. dan Chariri, A. 2001, Teori
keuangan itu penting, dan untuk mahasiswa Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit
yang sumber dananya dari orang tua, UNDIP.
keluarga dan berbisnis atau bekerja ini
dapat memiliki atau merencanakan Hailwood, D. W. a. K., 2007. "Financial
keuangannya sebaik-baiknya. Bagi peneliti Literacy and its Role in Promoting a
selanjutnya: (2).Penelitian ini hanya Sound Financial System". Reserve
menggunakan sampel mahasiswa, sehingga Bank of New Zealand, Vol. 70 (5),
diharapkan peneliti selanjutnya tidak pp. 2-20.
terpaku pada sampel mahasiswa saja
melainkan yang bukan mahasiswa. (3). Hilgret, M. A., and Hogarth, J. 2003.
Penelitian mendatang disarankan untuk "Household Financial Management
memperluas wilayah penelitian, sehingga :The Connection between
tidak hanya di wilayah Surabaya. Knowledge and Behavior". Federal
Reserve Bulletin
Daftar Rujukan

14
Ida dan Cinthia Yohana Dwinta. 2010. “ Education, and Technology, Vol 22
Pengaruh Locus Of Control, (7) pp. 1 - 9.
Knowledge, dan Income terhadap
Financial Management Behaviour”. Sabri, M.F., MacDonald, M., Masud, J.,
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. Hira, T.K., Othman, Mohd. A., 2010.
12, No. 3, hlm.131 - 144. "Financial Behavior and Problem
among College Student in Malaysia"
Imam Ghozali. 2012. Aplikasi Analisis : Research and Education
Multivariate dengan Program IBM Implication. Consumer Interest
SPSS 20. Edisi Enam. Universitas Annual, Vol. 54 (8) pp. 166 - 170.
Diponegoro.
Safir, Senduk. 2001. "Mengelola Keuangan
Julian B. Rotter (1966). "General Measures Keluarga, Seri Perencanaan
Internal-Eksternal Locus of Control Keuangan Keluarga". Jakarta: PT.
Scale". Journal of Psychological Elex Media Komputindo.
Monographs Vol. 80 (4). pp. 609.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods
Lusardi, A and Mitchell, O. S. 2007. "Baby For Bussines. Fourth Edition. New
Boomer retirement security: The York. John Willey and Sons Inc.
roles of planning, financial literacy,
and housing wealth". Journal of Warsono. 2010. "Prinsip-Prinsip dan
Monetary Economics Vol. 54 (4) Praktik Keuangan Pribadi". Jurnal
pp.205 – 224 Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No.
2, hlm. 137 - 151.
Lusardi, A. 2008. "Household Saving
Behavior: The Role Of Financial
Literacy, Information, And
Financial Education Programs".
National Bureau of Economic
Research. Vol. 60 (8) pp. 110 - 135.

Mamduh, Hanafi. 2006. Manajemen Risiko.


BPFE. Yogyakarta.

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan


Pendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif. Edisi Pertama.
Bayumedia Publishing.

Nofsinger, Jhon R. 2005. Psychologi of


Investing. Second Edition. New
Jersey. Precentice-Hall Inc.

Primus, Dorimulu. 2003. Investor Yang


Menabur Yang Menuai. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Vol 81 (9) pp.
9 - 17.

Ricciard V. and Simon, H, K. 2000. "What


is Behavior in Finance". Business,

15

You might also like