Professional Documents
Culture Documents
4th
World’s Most
Populous Country
250 million
Population (in 2017) 17,508islands
Biggest Archipelagic Nation
G20
2nd fastest growing
Member State
after China 10
th
World’s Largest Economy 1trillion 4
USD GDP (PPP)
,876
USD GDP
per capita (PPP)
2
(Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014, www.imf.org dan The World
Factbook: Indonesia, Central Intelligence Agency,2014)
1. OPPORTUNITY
1. Opportunity
COUNTRIES GDP
(million USD)
1. United States 18,569,100
2. China 11,199,145
3. Japan 4,939,384
4. Germany 3,466,757
5. United Kingdom 2,618,886 USD 2.55
ASEAN 6. France 2,465,454 trillion
7. India 2,263,523
8. Italy 1,849,970
9. Brazil 1,798,187 GDP (Gross Domestic Product)
10. Canada 1,529,760
.
Indonesia menduduki peringkat ke 16
16. Indonesia 932,259
World 75,541,577
Indonesia
Overall Rank No. 69
(51.3/100)
Global Competitiveness Index
Subindex
Rank of GCI Innovation and
Negara Basic Efficiency
2015-2016 sophistication
Requirements Enhancers
Factors
Singapore 2 1 2 11
Malaysia 18 22 22 17
Thailand 32 42 38 48
Indonesia 37 49 46 33
Philippines 47 66 51 47
Vietnam 56 72 70 88
Lao PDR 83 86 106 103
Cambodia 90 93 101 121
Myanmar 131 128 131 134
Brunei - - - - negara
Dari 144 Meningkatnya potensi
Source: World Economic Forum
outlet Source: The Economist Intelligence5Unit, 2017
F&B
1. Opportunity
UU No 18/2012
Pasal 3 :
availability
Penyelenggaraan Pangan
dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil,
merata, dan berkelanjutan
berdasarkan Kedaulatan Pangan,
Ketahanan Kemandirian Pangan, dan
stability accessibility
Pangan
Ketahanan Pangan.
Pasal 4
Penyelenggaraan Pangan
bertujuan untuk:
d. Mempermudah atau
utilization (safety, meningkatkan akses Pangan bagi
quality, nutrition) masyarakat, terutama masyarakat
rawan Pangan dan Gizi 9
3. KEBIJAKAN BPOM
A. PERLINDUNGAN KONSUMEN
Fokus Kebijakan Pengawasan Pangan
1. Sistem
Penilaian
Keamanan
Pangan
Berbasis
Elektronik 2. Strengthening
7. Implementation
Peningkatan of Good
Daya Saing Regulatory
Practices
Fokus
Kebijakan
6. Perkuatan Pengawasan
Risk 3. Risk-
Pangan
Communicati Based
on Keamanan Inspection
Pangan
5.
Pengawasan 4. Global
Bahan Partnership
Berbahaya 11
A. PERLINDUNGAN KONSUMEN
KEMITRAAN
DALAM DAN
LUAR NEGERI
INTENSIFIKASI
PENGAWASAN PENGUATAN
DAN KELEMBAGAAN
PENINDAKAN
PENINGKATAN
PEMBERDAYAAN
LAYANAN
MASYARAKAT
PUBLIK 12
B. SISTEM PENGAWASAN
Penegakan Hukum
Evaluasi Final • Penghentian sementara kegiatan
• Public warning
• Product recall, pemusnahan
Persetujuan (Nomor MD/ ML , • Pencabutan izin edar
halal logo) • Pidana
13
B. SISTEM PENGAWASAN
INFRASTRUKTUR
• 33 kantor Balai/Balai Besar di seluruh Indonesia,
didukung oleh laboratorium pengujian terakreditasi dan
akan ditambahkan di Kabupaten/Kota
ELEKTRONISASI
• Pengawasan Obat dan Makanan berbasis digital (QR
Code dan 2D Barcode)
• Pembangunan Command Centre
14
C. FASILITASI INDUSTRI
Kebijakan Badan POM : Ease on Doing Business
1. Registrasi Pangan Olahan 2. Fasilitasi dan Pendampingan UMKM
• Pendaftaran pangan • Tarif PNBP untuk pendaftaran produk pangan berkurang
olahan melalui 50% sesuai dengan PP 32 tahun 2017
elektronik • Penyederhanaan persyaratan izin usaha industri (IUI)
• Untuk pangan olahan diganti dengan Izin Usaha Mikro Kecil dari Camat atau
risiko rendah dan Surat Keterangan Domisili Usaha dari Lurah
sangat rendah melalui • Fasilitasi impor dalam rangka pemenuhan bahan baku
notifikasi. melalui skema khusus
• Pengujian dapat • Pendampingan UMKM dengan jenis pangan high risk
memanfaatkan yang harus terdaftar MD
laboratorium Balai • Pendampingan khusus untuk registrasi pangan olahan
Besar/Balai POM (desk khusus)
• Menghilangkan • Bimbingan Teknis mengenai Halal dan konsultasi
beberapan langsung di sarana untuk pemenuhan GMP dan Halal
persyaratan
administrasi : SIPA • Pelatihan tenaga fasilitator di Balai Besar/Balai POM
dalam rangka meningkatkan pembinaan UMKM di
(Surat Izin
daerah
Pengambilan Air) dan
NKV (Nomor Kontrol 15
Veteriner)
C. FASILITASI INDUSTRI
Kebijakan Badan POM : Ease on Doing Business
16
Postur industri dan pasar makanan dan minuman di
Indonesia
Jumlah 3.241.675
17
Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri Menurut Manufaktur
Ind. Makanan dan minuman
1% Ind. Minuman ringan dan minuman beralkohol
1% Ind. Pengolahan Tembakau
1% 2%
1% Ind. Tekstil
3% 3% 2%
2% Ind. Pakaian Jadi
29% Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
6%
Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus
4% Ind. Kertas dan Barang Dari Kertas
1%
2% Ind.pencetakan dan media Rekaman
12000
10415
10000
8068
8000 7051 6798
6148 6404
5749
6000 5272 4953 5500
4000 3123
2000
20
Top 3 Pangan Tercemar Formalin
Tren TMS Formalin pada Mi
35% 33%
Mie 30%
Tahu 25%
20%
15%
Ikan dan Udang segar 15%
10%
5%
0%
2015 2016
Tren TMS Formalin pada Tahu Tren TMS Formalin pada Ikan &
10.00% Udang Segar
8.07% 14%
8.00% 14.50%
5.95% 14.00%
6.00%
4.00% 13.50%
13%
2.00% 13.00%
0.00% 12.50%
21
2015 2016 2015 2016
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO
Watchdog Proactive
Control Control
Risk
RMP
Management
Program
Kejaksaan
Ukraina Kazakhstan 26
4.PENUTUP
PENUTUP
Pertumbuhan dan mobilisasi penduduk menuntut
ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang aman,
bermutu dan bergizi
28
29