Professional Documents
Culture Documents
KEDOKTERAN INDUSTRI
INSTALASI LAUNDRY
RSI MUHAMMADIYAH HASANAH
MOJOKERTO
Disusun oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
STATUS KEDOKTERAN INDUSTRI
2
non infeksius dimasukkan
ke area pencucian.
2. Pencucian dan Detergent Masker Menyiapkan bahan dan alat Cairan
Pengeringan Bubuk Handscoon pencucian sebelum tubuh,
Sabun Celemek memulai. darah, dan
Batang Sepatu Boots Pencucian linen non duh pasien.
Pewangi Ember Linen infeksius (menggunakan Detergent
Pemutih Infeksius mesin cuci non infeksius) bubuk
Air Ember Linen Pencucian linen infeksius Desinfektan
1. Dimasukkan ke dalam
Bersih Non-Infeksius
mesin cuci linen
Baju Kerja
infeksius.
Mesin Cuci 2. Direndam dengan
Linen deterjen.
Infeksius 3. Dilakukan pencucian
Mesin Cuci menggunakan mesin cuci
Linen linen infeksius.
Noninfeksius 4. Linen dikucek dan
disikat ulang
menggunakan sabun
batang yang sudah
dicampurkan.
5. Melakukan pembilasan
menggunakan air.
6. Melakukan perendaman
dalam larutan pemutih
selama 15 menit.
7. Pemerasan linen dan
pengeringan
menggunakan mesin cuci
linen infeksius.
Merapikan peralatan dan
sisa bahan pencucian.
Membersihkan area
pencucian.
3. Penyetrikaan Pelicin Setrika Petugas laundry Alat
Setrika Meja Setrika memisahkan linen yang Setrika
Kursi Kerja harus disetrika (seprei, stick
Masker laken, urung bantal, taplak)
Penutup dengan linen yang tanpa
Kepala perlu disetrika.
Linen tanpa penyetrikaan
Baju Kerja
langsung dilipat.
Untuk linen yang akan
dilakukan penyetrikaan
diklasifikasikan sesuai
dengan jenisnya.
Linen disetrika dengan
diberi pelicin dan pewangi.
3
Linen ditata didalam lemari
penyimpanan sesuai nama
unit kerja, sebelum
didistribusikan.
4. Pelipatan dan - Tas Bentangkan linen, bagian -
Penyempanan Penyimpanan luar di posisi bawah.
Lemari Bentangkan tanda ruangan
Penyimpanan agar terlihat dengan cara,
Masker Lipat dengan
Penutup mempertemukan bagian
sudut sudutnya.
Kepala
Linen ditata rapi dalam rak
Baju Kerja
penyimpanan sesuai kode
ruangan yang telah
ditentukan.
5. Pendistribusian - Masker Membawa linen bersih -
Celemek dengan keranjang linen
Baju Kerja melalui tangga.
Keranjang Penyerahan linen bersih
Pembawa dilakukan jam 14.00 ke
Linen tiap ruangan sesuai jumlah
dan jenis linen yang
Troli Pembawa
tercatat dibuku
Linen
pengambilan linen.
Petugas ruangan akan
menerima dan mengecek
jumlah dan jenis linen
yang diberikan kemuidan
mencatat dibuku
pengembalian linen.
Menata linen di ruangan
dengan rapid an menaruh
linen bersih yang baru
diserahkan ke ruangan
diurutan terbawah.
4
2. Lingkungan Kerja
5
3. Penyetrikaan Tempat penyetrikaan - - Posisi kerja
menjadi 1 dengan penyetrikaan
tempat penyimpanan kurang ergonomis
linen bersih, tanpa dengan posisi
sekat ukuran 3x6m. duduk di kursi,
Pencahayaan cukup, punggung
ventilasi baik, suhu membungkuk
ruang tidak panas, karena para petugas
tidak lembab. Meja laundry diunit
setrika ukuran 150x50 penyetrikaan sudah
cm, tinggi 1m. kursi terbiasa membukuk
kayu setinggi 80 cm ketika dulu kursi
yang sudah cukup penyetrikaan belum
ergonomis bagi para diganti sesuai
petugas laundry. standart.
4. Pelipatan dan Tempat penyimpanan - - Untuk mengambil
penyimpanan linen bersih menjadi 1 linen bersih,
linen bersih ruang dengan tempat petugas laundry
setrika, tanpa sekat cukup berdiri
ukuran 3x6m. ataupun berjinjit.
Pencahayaan cukup, Namun untuk
ventilasi baik, suhu mengambil selimut
ruang tidak panas, bersih yang terletak
tidak lembab. 3 buah diatas lemari,
lemari kayu 2 pintu petugas laundry
berkaca. dapat
menggunakan
tangga kecil di
ruang laundry.
5. Pendistribusi Pendistribusian linen - - Posisi kerja sangat
an linen bersih menuruni tidak ergonomis
bersih tangga manual dari punggung
lantai 4 keseluruh membungkuk saat
ruangan di RS sambil meletakkan dan
mengangkat mengambil
keranjang linen keranjang linen,
bersih. menurunkan tanpa
troli dan melewati
tangga manual
sendiri.
3. Karyawan
Juml. Rata-
Populasi rata Status Resiko Penanganan
No. Unit kerja
L P Lama Kesehatan Kesehatan Resiko
kerja
6
1 Pengambilan linen kotor
Pencucian dan
pengeringan Menggunakan
Penyetrikaan Dermatitis APD Ketika
Pelipatan dan 17 Kontak Iritan Bekerja.
2 2 Baik
penyimpanan linen Tahun Low Back Sosialisasi cara
bersih Paint kerja yang
Pendistribusian linen ergonomis.
bersih
7
4. Sistem Manajemen
No Komponen Problem K3
Kebijakan Manajemen
Internal Eksternal
1 Proses Para petugas laundry Dari pihak RSIM Mengajukan anggaran
industri/kerja masih sering tidak Hasanah masih untuk menambah petugas
menggunakan APD kurang pengawasan laundry terutama untuk
ketika bekerja dengan terhadap kedisplinan melakukan pengawasan
alasan ingin cepat selesai, penggunaan APD kinerja dimasing-masing
Masih kurangnya jumlah ketika bekerja. unit serta pengawas juga
dari petugas laundry, Masih kurangnya melakukan pembagian
sehingga masing-masing anggaran untuk tugas saat bekerja dengan
petugas yang ada menambah jumlah system rotasi agar tidak
kerjanya merangkap petugas laundry. ada pekerja yang
diunit lain. merangkap diunit lain dan
tidak jenuh saat bekerja.
2 Lingkungan
kerja
Lingkungan Ruang laundry berada di Dari pihak RSIM Sudah diajukan anggaran
fisik Lantai 4 RSIM Hasanah, Hasanah belum untuk membuat akses lift
akses menuju kesana hanya menyediakan akses khusus pendistribusian
menggunakan tangga lift menuju lantai 4 laundry.
manual. Ditambah lagi sehingga untuk
petugas harus membawa pengambilan linen
linen kotor menaiki tangga kotor dan
manual. pendistribusian linen
bersih tidak
ergonomis.
Lingkungan Para pekerja laundry masih Kurangnya Penambahan petugas
Biologi sering terlihat tidak pengawasn dari pihak laundry sebagai pengawas
menggunakan APD RSIM Hasanah kerja sembari membantu
lengkap. terhadap penggunaan diunit yang membutuhkan.
APD Petugas laundry. Sosialisasi pentingnya
pemakaian APD saat
bekerja.
Sanksi jika pekerja tidak
mematuhi peraturan,
terutama penggunaan
APD.
8
Sanksi jika pekerja tidak
mematuhi peraturan,
terutama penggunaan
APD.
Lingkungan - - -
Sosbud
Lingkungan Petugas laundry masih Tidak disediakan lift Penyediaan lift untuk
Ergonomi sering membungkuk, untuk distribusi dan membawa laundry ke
mengangkat beban berat pengambilan linen lantai 4.
dengan posisi yang dari tiap ruangan Melakuakan sosialisasi
kurang ergonomis. menuju ke ruang mengenai posisi
Tempat instalasi laundry laundry di lantai 4. ergonomis ketika
yang terletak di lantai 4 melakukan pekerjaan
dan hanya bisa diakses khususnya dibidang
melalui tangga manual laundry.
menyebabkan petugas
harus mengangkat
keranjang linen melalui
tangga manual baik saat
pengumpulan linen kotor
maupun saat akan
mendistribusikan linen
bersih ke ruangan. Hal ini
dilakukan tanpa bantuan
troli karena troli sulit
melewati tangga manual.
3 Karyawan Resiko Dermatitis - Promotif
Kontak Iritan Memberi penyuluhan
Resiko low back pain dan pelatihan kepada
(LBP) pekerja tentang
pengenalan, penilaian,
dan pengendalian resiko
penggunaan bahan dan
alat dalam proses
industri serta alat
pelindung diri.
Melakuakan sosialisasi
mengenai posisi
ergonomis ketika
melakukan pekerjaan
khususnya dibidang
laundry.
Preventif
Melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala
9
setiap 6 bulan.
Keharusan penggunaan
alat pelindung diri saat
bekerja, terutama saat
terpapar bahan bahan
kimia.
Membiasakan diri untuk
menggunakan posisi
ergonomis ketika
melakukan pekerjaan.
Kuratif
Memberi pengobatan
secara menyeluruh sesuai
hasil pemeriksaan
kesehatan pekerja. Pekerja
yang sakit dapat langsung
mendapat pengobatan
dengan gratis.
Rehabilitasi
Rehabilitasi dini setelah
pengobatan secara tepat
dan melakukan edukasi
mengenai masalah
kesehatan yang dialami
untuk memperbaiki
kualitas hidup pekerja.
10
5. Regulasi/Undang-Undang
Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR
Sakit
5. Kepmen LH No.58/MENLH/1/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi
C. Internasional:
III. PEMBAHASAN
a. Tinjauan Pustaka
b. Kesesuaian/Ketidaksesuaian terhadap Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
(minimal 20 sumber – 12 dalam negeri, 8 luar negeri; buku-hasil penelitian-jurnal;
maksimal 5 th terakhir, atau bisa lebih 5 tahun bila belum ada revisi, bisa juga blog
dengan catatan penulis jelas siapa beliau)
12