Professional Documents
Culture Documents
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mandiri mata kuliah
pengantar teknik manajemin industri ini.
Tugas mandiri ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah tugas
mandiri pengantar teknik manajemin industri ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tugas mandiri kami ini dapat bermanfaat bagi
masyarakan luas dan dapat inspirasi terhadap pembaca.
Hormat kami,
Peulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan tergantung jumlah item yang
diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang digunakan. Ketiga faktor
pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi betapa banyak data yang diblutuhkan, bagaimana
pengolahannya (manual atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa data ahli
yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus sesuai dengan dana yang tersedia dan
tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan diramalkan dengan
metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa
ABC).
C. Kemudahan
..... Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan
akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih
tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya
manusia, maupun peralatan teknologi.
BAB II
( STUDY KASUS )
Mr. Bread adalah sebuah industri manufaktur yang memproduksi berbagai jenis varian roti,
baik roti tawar maupun roti manis. Permasalahan yang ada adalah tingkat produksi,
roti tidak seimbang sehingga sering tercipta retur, ini menyebabkan perusahaan banyak mengalami
kerugian.
Model Trend musiman merupakan pola yang berulang ulang dalam selang waktu yang tetap dan
umumnya tidak lebih dari satu tahun. Apabila dalam data hanya terdapat pola musiman, adanya
faktor musim dapat dilihat dari grafik fungsi autokorelasinya atau dari perbedaan
Lagautokorelasinya namun, jika data tidak hanya dipengaruhi pola musiman, tetapi juga
dipengaruhi pola trend, maka pola musiman tidak mudah untuk diidentifikasi. Apabila pola trend
lebih kuat dibandingkan dengan pola musiman, maka autokorelasi dari data asli akan membentuk
garis.
Rumus metode trend musiman
̅𝒕
̅−𝒃
𝒂=𝒚
∑𝑦 ∑𝑡
𝑦̅ = 𝑑𝑎𝑛 𝑡̅ =
𝑛 𝑛
∑𝑡∑𝑦
∑ 𝑡𝑦 −
𝑏= 𝑛
(∑ 𝑡)2
∑ 𝑡2 −
𝑛
Di mana :
𝑦̅ = 𝑎 + 𝑏𝑡
T : variable wakktu
Data jumlah roti yang terjual di pabrik roti Mr.Bread dari tahun 2013 tiap kuartal
Berdasarkan langkah pad sub bab di atas maka hasil perhitungan metode dari hasil trend
musiman dapat di sajikan sebagai berikut .peramalan penjualan produksi roti bolu menggunakan
metode trend musiman.dapat di sajikan sebagai beriut,peramalan penjualan produksi roti bolu
menggunakan metode trend musiman. Hasil peramalan mode trend musiman roti gulung ,
diperoleh sehingga diperoleh model ramalan roti untuk satu bulan dikali (Mt Roti Bolu)/3.
Berdasarkan langkah pada subbab 2.1,subbab 2,2 dan subbab 3 maka hasil perhitungan dari
motode trend musiman dapat disajikan sebagai berikut. Peramalan penjualan produksi roti
mandarin menggunakan metode trend musiman. Hasil peramalan mode trend musiman roti
mandarin =287.735,43, =2.053,975,83, =91,=819, diperoleh = 21.980+21,833t dikali (Mt Roti
Mandarin ).
Berdasarkan langkah pada subbab 2.1 subbab 2,2 dan subbab 3 maka hasil perhitungan darri
motode trend musiman dapat disajikan sebagai berikut. Peramalan penjualan produksi roti
mandarin menggunakan metode trend musiman. Hasil peramalan mode trend musiman roti tiga
rasa =263.424,51 =1.958,393,37 =91 =819, diperoleh =19.823=62,869t sehingga diperoleh
ramalan roti satu bulan =19.823=62.869t dikali (Mt Roti Tiga Rasa)/3.
4.KESIMPULAN
1. Mode ramalan untuk masing-masing roti pada pabrik roti Mr.Bread adalah;
a. Model ramalan roti bolu untuk satu bulan = 8.387+27.315t dikali (Mt Roti Bolu)/3.
b. Model ramalan roti gulung untuk satu bulan =8.009+46.868t dikali (Mt Roti Gulung)/3.
c. Model ramalan roti mandarin untuk satu bulan = 21.980+21.833t dikali (Mt Roti
Mandarin)/3.
d. Model ramalan roti untuk satu bulan = 19.823+62.869t dikali (Mt Roti Tiga Rasa)/3.
2. Untuk memproduksi banyak barang dari bahan yang hamper sama, pabrik harus
mengetahui prediksi penjualan yang akan agar tidak ada barang yang tidak terjual
sehingga keuntungannya bisa optimal.
3. Apabila terjadi gejolak ekonomi, misalkan kenaikan bahan baku, harga menyesuaikan
tanpa mengurangi mutu produk, dengan mengurangi mutu dimungkinkan terjadi
penurunan penjualan.
4. Dari solusi program lindo maka keuntungan maksimum pabrik sebesar Rp 15.446.000,00
dengan jumlah peramalan bulan januari 2013 sampai dengan desember 2013. Dengan
memproduksi roti penjualan roti yang harus dibuat setiap bulan sebagai berikut.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan ingin menyampaikan terima kasih mama usdaimah dan papa H.samidi atas segala doa
dan motivasi selama ini. Bapak marsudi selaku dosen pembimbing,atas segala bimbingan,
motivasi bantuan, serta kesabaran selama ini. Bapak agus widodo dan bapak sobri abusini selaku
dosen penguji, atas segala kritik dan saran yang telah diberikan, serta teman-teman atas segala
doa, bantuan, dan motivasinya selama ini.
DAFTAR PUSTAKA
Yong Wang dan Dongxio NIU, (2011), Forecasting Production Food with Seasonal Trend
Method, Journal Of Computation Information Of Systems,7, hal, 1479-1487.
Pangestu subagyo, (1986), Forcasting Konsep Dan Aplikasi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta