You are on page 1of 9

TEMPORAL

(MASTOID & PETROSUM)

NOTE :
 Temporal bone berbatasan dengan : Spenoid, oksipital, parietal.
 Mastoid berada pada posterior tulang Temporal sampai MAE
 Petrosum bagian tulang temporal yang menonjoll kedalam. Petrosum sering disebut juga
Petrous pyramid, Pars Petrosa.

1) PATOFISIOLOGI
1. Mastoiditis: peradangan pada mastoid antrum dan udara sel.
2. neuroma akustik: tumor jinak yang timbul dari sel Schwann dari saraf kranial kedelapan.
3. Kolesteatoma: tumor- jinak seperti kista yang sering terjadi di telinga tengah atau daerah
mastoid sekunder
Keluhan: gangguan pendengaran. Komplikasi
4. Otosklerosis: kerusakan pada pembentukan tulang spons di telinga midlle dan telinga
internal. Keluhan: gangguan pendengaran dan muncul selama adolescene.

2) PROYEKSI
1. Proyeksi umum Mastoid, dgn pasien kooperatif :
1. Axiolateral Oblique Projection (Law Modification Method)
 menggambarkan patologi tulang dari proses mastoid. Kedua sisi umumnya
diperiksa untuk perbandingan.
 Posisi Obyek :
 kepala dalam posisi lateral. Yang dekat dengan kaset yang diperiksa.
 MSP Kepala diatur sejajar dengan meja pemeriksaan. Kemudian kepala
dirotasikan 15o ke arah cassete.
 IOML tegak lurus Cassete.
 CR: 15o caudad FFD : 100 cm
CP: 1 inch posterior dan superior MAE Film : 18x24 cm
 Kriteria Radiograf :
 Terlihat udara di tulang mastoid.
 TMJ tampak di depan mastoid.
 Mastoid di tengah IR
 Densitas dan kontras cukup untuk memperlihatkan mastoid sel udara.
Batas tulang tegas, tidak ada gerakan selama mengekspos

2. Axiolateral Oblique Posterior Profil Projection (Stenvers Method )


 Proyeksi ini menampakkan beberapa kelainan pada tulang temporal (spt acoustic
neuroma), yang menyebabkan IAC (Internal acoustic canals) tampak
asimetris. Dibuat foto perbandingan kanan dan kiri.

 PRONE / ERECT
 Posisi Obyek :
-Atur dagu sehingga IOML tegak lurus terhadap IR
-Rotasikan kepala 45 derajat dan bagian yag diperiksa berada dekat dengan
IR.
-Atur mastoid bagian bawah berada pada pertengahan IR.
 CR : 12o cephalad - FFD : 100 cm
 CP : 3 hingga 4 inchi (7 hingga 10 cm) posterior, dan ½ inchi (1,25 cm) inferior
permukaan MAE, menuju ke mastoid process yang dekat dengan IR.

 Kriteria radiograf :
 Petrosum, tulang labirin, cavity tympany, internal auditory canal, dan mastoid air
cells ( dengan mastoid tips) tidak superposisi dengan tulang temporal.
 condylus mandibular mengalami superimposisi dengan tulang cervical
 internal acousticus canal, cochlea, dan semicircularncanals (bony labyrithm)
tampak dibawah petrous ridge
 processus mastoideus tampak berada di bawah cranial margin.

3. Proyeksi AP Axial (Town method)


 PP: terlentang / tegak
 OP:
 dagu ditekan sehingga OML atau IOML tegak lurus kaset
 kepala MSP diatur tegak lurus kaset, untuk mencegah rotasi kepala.
 CR: 30o untuk OML atau 37o IOML FFD: 100 cm
 CP: di kepala MSP setinggi 2 inci glabella superior Film: 24x30 cm

 Kriteria Radiograf :
 tampak jelas petrosum dan sel udara mastoid.
 tampak sellae dorsum dan clioid berada di foramen magnum
 sellae dan clinoideus posterior dorsum foramen magnum, petrosa piramida
bilateral, sel-sel udara mastoid dan labirin tulang, tampak jelas.
4. Axiolateral projection (Schuller method)

Untuk melihat processus mastoid. Kedua sisi diperiksa untuk perbandingan.


 PP : Semiprone / berdiri
 PO :
- Daun telinga ditekuk ke depan
- Kepala diatur true lateral ( sehingga MSP kepala sejajar dengan kaset)
- IPL diatur tegak lurus dengan kaset, dan IOML sejajar ke tepi kaset
 CR: 250 – 300 caudad FFD: 100 cm
 CP: 1,5 inch atas dan belakang MAE Film: 18x24 cm
 Kriteria radiograf :
- Terlihat udara disisi lateral mastoid dan tulang labirin terletak disisi kaset.
- Condylus mandibula dan TMJ terlihat di depan udara yang terlihat di bagian tulang
mastoid yang diperiksa.

5. Axiolateral Oblique Projection (Arcelin method)


 PO:
- Kepala - MSP diputar 45derajat terhadap kaset
- Atur IOML tegak lurus dengan kaset
- Atur mastoid pada tengah Cassete
 CR: 10 derajat caudad FFD: 100 cm
 CP: 1 inci anterior dan 3/4 inci EAM superior Film: 18x24 cm
 Kriteria radiograf :
 petrous ridge ada di bagian atas karena posisi diatur sejajar dengan kaset.
 Proc. Mastoid terlihat berada dibawah cranium.
6. Axiolateral Oblique projection (Mayer method and Owen modification)
patologi tulang mastoid. Keduanya diperiksa untuk perbandingan.
 PP: terlentang / tegak,
 PO:
- Kepala MSP 45º diputar ke arah kaset, sisi diperiksa di dekat kaset.
- dagu diatur sehingga IOML tegak lurus kaset
- Atur mastoid pada pertengahan kaset
 CR: 45° caudad FFD: 100 cm Film: 18x24 cm
 CP: 3 inci di atas lengkungan superciliary menuju EAM anterior 1 inci dekat
Film
 Kriteria Radiograf :
- sel udara mastoid berada di tengah-tengah film
- Nampak sel-sel udara mastoid dan struktur labirin tulang
7. Proyeksi Submentovertex (SMV)
 PP: terlentang / tegak,
 OP:
- Leher hiperekstensi hingga IOML paralel dengan cassete
- Bagian vertex menempel Cassete
- Mengatur kepala MSP tegak lurus dengan kaset dan CR
 CR: tegak lurus IOML FFD: 100 cm Film: 24x30 cm
 CP: di tengah-tengah antara sudut mandibula setinggi 2,5 -3 inch simpisis
mandibula rendah
 Kriteria radiograf:
-Tampak petrosum, kanal akustik internal foramen ovale dan foramen
spinosum
-Tidak ada rotasi kepala: tampak piramida petrosum simetris, jarak antara
batas mandibula dan lateral kepala yang sama
CATATAN!!!

1. YANG SERING DIGUNAKAN DI RS.


AP AXIAL- SCHULLER KANAN DAN KIRI

2. MASTOIDITIS
AP AXIAL – SCHULLER KANAN DAN KIRI

3. LAW METHODE : DEKAT KASET YANG DIFOTO

4. ARCELLIN – STANVERS : YANG JAUH KASET YG DIFOTO

5. SCHULLER : TELINGA DITEKUK, YANG DEKAT KASET YG DIFOTO

6. MAYERS : YANG DEKAT KASET YANG DIFOTO.

You might also like