You are on page 1of 3

KERANGKA ACUAN

PEMBENTUKAN KEGIATAN KELOMPOK PENDUKUNG ASI (KP-ASI)


DI KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2016

A. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih terbilang tinggi bila dibandingkan
dengan negara lain dikawasan ASEAN (Kompas, 2004). Penyebab tingginya AKB
disebabkan oleh karena banyak hal yang mana salah satunya adalah dari faktor status
gizi bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif, maka kualitas
kesehatan bayi dan anak balita akan semakin buruk, karena pemberian makanan
pendamping ASI yang tidak benar menyebabkan gangguan pencernaan yang
selanjutnya menyebabkan gangguan pertumbuhan, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan terjadinya gizi kurang & buruk serta meningkatkan AKB. Gizi buruk secara
langsung maupun tidak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasan anak,
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan produktivitas.
Pemberian ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13%
sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22/1000
kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000 kelahiran hidup maka jumlah bayi yang
akan terselamatkan sebanyak 30 ribu. Namun yang patut disayangkan tingkat
pemberian ASI secara eksklusif di KABUPATEN PROBOLINGGO hingga saat ini masih
sangat rendah yakni antara 62,67% .
Salah satu faktor penyebab adalah masa cuti yang relatif singkat bagi ibu yang
bekerja serta keagresifan produsen susu formula mempromosikan produknya kepada
masyarakat. Untuk itu perlu dikembangkan Kelompok Pendukung ASI/ KP-ASI agar
dapat meningkatkan cakupan pemberian ASI Eksklusif.

B. PENGERTIAN
Kelompok Pendukung ASI/ KP-ASI adalah suatu kelompok yang terdiri dari
puskesmas, kecamatan, keKepala Desaan, kader, tokoh masyarakat yang mempunyai
peran sebagai motivator ASI yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan cakupan
pemberian ASI Eksklusif dengan sasaran ibu hamil dan atau ibu menyusui beserta
keluarganya termasuk kunjungan rumah pada ibu baru melahirkan. KP-ASI bertemu
secara rutin untuk saling bertukar pengalaman, berdiskusi dan saling memberikan
dukungan terkait Pemberian Air Susu Ibu dengan didampingi Konselor ASI dari
Puskesmas.

C. TUJUAN
Membentuk Kelompok Pendukung ASI/ KP-ASI di wilayah keKepala Desaan
KABUPATEN PROBOLINGGO secara bertahap guna meningkatkan cakupan pemberian
ASI Eksklusif di wilayah rintisan KP-ASI dan KABUPATEN PROBOLINGGO.

D. SASARAN
Sasaran KP-ASI adalah ibu hamil dan atau ibu menyusui beserta keluarganya.

E. DATA & FAKTA PENDUKUNG


1. Cakupan ASI Eksklusif : 62,67 %
2. Jumlah balita gizi buruk : 444 balita (0,27 %)
3. Jumlah bayi yang meninggal di KABUPATEN PROBOLINGGO Tahun 2011
sebanyak 465 bayi.
4. Masa cuti ibu bekerja yang terlalu singkat dan gencarnya promosi susu formula di
masyarakat.
5. Surat Keputusan bersama 3 (tiga) menteri, yaitu Menteri Kesehatan, Menteri
Ketenagakerjaan & Transmigrasi, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan tentang
Peningkatan Pemberian ASI Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja No : 48/
MEN.PP/ XII/ 2008, No : PER. 27/ MEN/ XII/ 2008 dan No : 1177/ MENKES/ PB/
XII/ 2008
6. Peraturan Daerah KABUPATEN PROBOLINGGO No 6 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
7. Deklarasi Inisiasi PROBOLINGGO KABUPATEN Layak Anak pada tanggal 23 Juli
2010.
8. Launching PROBOLINGGO KABUPATEN Peduli Perempuan pada tanggal 18
Januari 2012.

F. PEMBENTUKAN KP-ASI
Membentuk 1 (satu) KP-ASI di satu desa, didukung dengan Surat Keputusan/ SK
Pembentukan KP-ASI oleh Kepala Desa

G. PETUGAS PENDAMPING
Konselor ASI dari Puskesmas

H. PERSIAPAN PEMBENTUKAN KP-ASI


1. Sosialisasi KP-ASI Tingkat KABUPATEN (Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kecamatan
dan KeKepala Desaan)
2. Pelatihan/ Sosialisasi Motivator ASI bagi kader/ masyarakat yang konsentrasi
terhadap peningkatan pemberian Air Susu Ibu.
3. Pembentukan KP-ASI di wilayah KeKepala Desaan yang didukung dengan Surat
Keputusan/ SK Pembentukan KP-ASI oleh Kepala Desa

I. KEGIATAN
Motivator yang terbentuk dalam Kelompok Pendukung ASI bertugas :
1) Memotivasi ibu hamil/ ibu menyusui dan keluarganya dalam meningkatkan pemberian
ASI Eksklusif.
2) Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang :
 Gizi Ibu hamil dan ibu menyusui.
 Pengertian, keuntungan/ manfaat ASI dan kerugian pemberiaan Susu Formula
 Perawata payudara (perawatan payudara bengkak, perawatan puting susu lecet
dan perawatan peradangan pada payudara).
 Cara memerah dan menyimpan ASI,dll.

3) Kunjungan rumah pada ibu baru melahirkan dan saling memberikan dukungan terkait
Pemberian Air Susu Ibu secara eksklusif.
4) Berdiskusi & bertukar pengalaman tentang permasalahan yang terjadi selama
memberikan motivasi kepada sasaran melalui pertemuan rutin semua anggota KP-ASI
dengan didampingi oleh Konselor ASI dari Puskesmas.
Tempat dapat dilaksanakan di puskesmas/ keKepala Desaan/ balai RW atau tempat lain
yang sudah disepakati bersama.

J. EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melihat :
 Tingkat keaktifan motivator ASI dalam memotivasi sasaran.
 Tingkat keberhasilan menyusui secara eksklusif di wilayah keKepala Desaan
masing-masing.

K. MONITORING
Monitoring dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas, Kecamatan dan
KeKepala Desaan.

PROBOLINGGO,
2016
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Banyuanyar

...................................

You might also like