Professional Documents
Culture Documents
Rumbiati1)
Dosen STIE Rahmaniyah Sekayu
Abstract
The delivery process of stem raw material in the supply chain at PT.
CCL (Cahaya Cemerlang Lestari) was descriptively analyzed using
the model of POA (Performance of Activity), including seven
dimension of measurements.
1)
Koresponden Penulis : rumbiatikamaludin@gmail.com
75
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
PENDAHULUAN
Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat pesat
dikarenakan beberapa hal. Pertama adalah kebutuhan minyak nabati dunia
cukup besar dan terus meningkat sebagai akibat penambahan jumlah
penduduk maupun tingkat konsumsi per kapita. Kedua, diantara berbagai jenis
tanaman penghasil minyak nabati, kelapa sawit merupakan tanaman dengan
potensi produksi minyak tertinggi. Ketiga, semakin berkembangnya jenis-jenis
industri berbasis kelapa sawit baik oleokimia dan biodiesel
Beragam industri hilir membutuhkan minyak sawit kasar (crude palm oil,
CPO) sebagai bahan baku. Mutu produk menjadi sangat penting terlebih bagi
industri bahan pangan yang menggunakannya sebagai bahan baku utama.
Selain itu, karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, ditambah lagi sangat
dipengaruhi musim menjadi kendala tersendiri yang membutuhkan perhatian dan
penanganan yang tepat. Tentunya setiap industri selalu menginginkan proses
bisnisnya mampu memenuhi elemen- elemen kepuasan pelanggan, yaitu mutu
sesuai pasar, biaya yang minimum dan pengiriman sesuai jadwal. Masalah
pasokan dan ketersediaan menjadi isu penting dalam peningkatan produktivitas.
Dalam kaitan ini, penjaminan pasokan bahan baku dari kebun ke pabrik dan
pasokan produk dari pabrik ke pelabuhan menjadi aspek penting yang patut
diperhatikan.
76
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
KAJIAN PUSTAKA
Model SCOR adalah suatu model acuan dari operasi supply chain
(Bolstorff & Rosenbaum, 2003). SCOR mampu memetakan bagian-bagian supply
chain. Menurut Punjawan (2005:75), pada dasarnya SCOR merupakan model
yang berdasarkan proses. Model ini mengintegrasikan tiga elemen utama
dengan fungsi berikut:
77
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Kedua, aliran uang dan
sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Ketiga, aliran informasi yang bisa
terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Hal ini juga diungkapkan oleh Hau
Lee pada Stanford Supply Chain Forum (1999), SCM berhubungan erat dengan
aliran manajemen material, informasi, dan finansial dalam suatu jaringan yang
terdiri dari pemasok, pabrik, distributor dan pelanggan.
5. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka teori dari tinjauan pustaka digambarkan kerangka
berfikir berikut;
79
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
TUJUAN PERSAHAAN :
METODE PENELITIAN
a. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana menurut Umar
(2005:123) analisis jenis ini merupakan analisis yang menggunakan data yang
telah terlebih dahulu dikuantifikasikan atau diangkakan melalui analisa statistik.
Data kuantitatif yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari arsip
perusahaan yang dihitung per tahun.Data tersebut diantaranya sebagai berikut
ini.
1. Data ongkos dan biaya pengangkutan TBS, pengolahan CPO dan
transportasi
2. Data waktu yang diperlukan untuk pengangkutan pasokan bahan baku TBS
dan pengangkutan CPO ke pelabuhan
3. Data kapasitas pasokan penerimaan TBS dan produksi CPO
4. Data produktivitas produksi TBS dan CPO per tahunnya
5. Data utilisasi (masa pakai) mesin produksi, kendaraan angkut, dan sarana
prasarana lainnya.
81
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Dari ketiga jenis kelapa sawit diatas dikembangkan varian baru yaitu
perkawinan silang antara tenera dan psifera yang menghasilkan varian baru jenis
Costarica. Jenis varian ini memiliki daging buah (mesocrap) yang lebih tebal dan
cangkang yang tipis serta memiliki inti kernel yang kecil sehingga mengandung
minyak CPO yang tinggi.
82
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
2. Virescens. Jenis ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau saat mentah (dogan),
dan berwarna jingga kemerahan pada kondisi masak.
3. Albescen. Jenis ini memiliki ciri-ciri berwarna keputih-putihan saat mentah
(dogan), dan berwarna merah kekuning-kuningan pada kondisi masak.
a. Proses Panen
dan berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap berwarna kehijau-
hijauan ketika matang.
Mentah 14 – 17 1.90%
Mengkal 17 – 22 2.50%
Masak 22 – 30 3.30%
Restan/Inap 19 – 22 >8.00%
Busuk 17 – 20 >12.0%
Sumber : Laboratorium PT. CCL 2013
dipanen ialah pada saat kandungan minyak maksimal dalam daging buah dan
kandungan asam lemak bebas yang serendah mungkin.
Kategori Deskripsi
85
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
86
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
TBS yang di terima PT. CCL didapatkan dari dua saluran pasokan, yaitu
kebun sendiri dan supplier diluar kebun, biasanya hasil panen kebun warga
disekitar pabrik. Jumlah pasokan buah segar kelapa sawit sebagian besar
merupakan hasil panen petani di sekitar wilayah Sungai Lilin yang menyumbang
lebih dari 90% pasokan TBS di PT. CCL. Berikut ini jumlah pasokan TBS
berdasarkan kondisi aktual dan perencanaan budget
26.00
24.01
25.01
25.01
25.01
24.00 24.23
23.35 24.37
20.01
20.01
22.00 22.32
19.01
19.01
18.00 17.91
19.01
18.01
18.01
16.00
14.00 15.10
14.03
12.00
10.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
AKTUAL BUDGET
Sumber : PT. Cahaya Cemerlang Lestari
Gambar 2
87
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Kualitas buah yang diterima ari estate tidak selalu mempunyai kualitas
buah yang baik, kadang buah yang diterima buah pasir, buah mentah dan bahka
buah busuk. Dengan demikian diperlukan sistem perbusan yang sesuai dengan
kondisi buah yang diterima guna mendapatkan hasil perebusan yang baik.
Operator sterilizer harus selalu mengecek kondii kualitas buah sehingga operator
dapat menentukan sistem perebusan yang tepat.
28.00
25.49
24.56
26.00
23.40
21.34
24.00
18.75
19.47
22.00
24.37
18.33
18.64
18.70
24.45
23.15
16.00
20.00
22.28
17.53
14.56
18.00
20.37
17.85
16.00
17.91
18.60
17.86
14.00
15.31
12.00
14.01
10.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
GROSS 88 NETTO
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
Gambar 3
Jumlah Gross dan Netto TBS setelah Tahap Sortasi dan Perebusan Tahun
2013 (Dalam Ribu Ton)
Dari grafik dapat digambarkan terjadinya penurunun berat buah pada saat
penerimaan TBS dan setelah tahapan sortasi dan perebusan, sehingga buah
siap untuk diproses pada tahapan selanjutnya.
5.25
5.50
5.04
5.25
5.00 4.94 4.94
4.20
4.20
4.41
3.99
3.99
4.50 4.92
3.72
4.00 4.24
3.50 3.59
3.99
3.78
3.78
3.71
3.78
3.32
3.00
3.65
2.50 2.79 2.84
2.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
Aktual Target
Gambar 4
Produksi CPO Aktual dan Target Tahun 2013 (Dalam Ribu Ton)
89
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
140.0%
122.9%
120.0%
113.1% 92.6% 97.4%
100.0% 99.2% 96.9%
94.2%
80.0% 99.1% 93.0%
75.4% 74.4%
60.0%
70.1%
40.0%
20.0%
0.0%
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
Gambar 5
Dari grafik dapat dilihat bahwa pencapaian target penerimaan TBS, atau
kinerja penerimaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan hanya terjadi
pada bulan Januari dan Maret 2013. Dalam hal ini kinerja rantai pasokan
penerimaan TBS dikatakan memenuhi target ketika nilai pencapaian melebihi
100%, yaitu terjadi pada bulan Januari sebesar 122,9% dan Maret sebesar
113,1%. Sedangkan untuk 10 bulan yang lain di tahun 2013 tidak ada yang
melebihi target budget yang ditetapkan perusahaan. Kondisi kinerja penerimaan
TBS terburuk terjadi pada bulan Juni, dimana nilai kinerja hanya mencapai nilai
70,1%.
Kondisi rendahnya kinerja penerimaan TBS pada bulan Juni dan Juli
2013 disebabkan penerimaan TBS dari luar kebun perusahaan yang menurun
drastis disebabkan panen yang kurang memadai di tingkat petani kelapa sawit
sekitar pabrik.
Gambar 6
90
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
Dari grafik kinerja tahapan sortasi dan perebusan di PT. CCL tahun 2013
dapat diniai cukup baik dimana jumlah netto buah siap olah mencapai lebih dari
90%, artinya kehilangan bobot buah hanya terjadi tidak lebih dari 10%. Hal ini
sesuai dengan target budget anggaran yang ditetapkan pada saat penerimaan
TBS dari supplier, dimana berat timbangan yang diterima perusahaan akan
dikurangi taksiran kehilangan bobot buah sebesar 10%. Kehilangan bobot buah
biasanya terjadi karena banyak hal, seperti hilangnya kadar air akibat penguapan
atau pun akibat proses sortasi karena ukuran buah tidak lolos standar
perusahaan.
Proses pengolahan buah menjadi minyak sawit kasar atau CPO tentunya
meneybabkan tejadinya penurunan bobot hasil produksi, hal ini dikenal dengan
istilah extraction rates. PT. Cahaya Cemerlang Lestari mentargetkan jumlah
extraction rates hanya boleh mencapai 21%, atau tidak boleh melebihi angka
tersebut. Hasil pengamatan akan ditunjukkan melalu gambar berikut ini.
22.00 21.35
21.21
21.00
21.09 20.36 20.22 20.20
20.00 20.43 19.91
19.92
19.00 18.94
19.04
18.00 18.54
17.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
91
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
Gambar 8
Dari grafik ditunjukkan bahwa tiga bulan pertama tahun 2013 yaitu
Januari- Maret kinerja extraction rates produksi CPO kurang baik karena melebihi
ambang batas yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 21%. Kinerja extraction
rates terbaik terjadi pada bulan Juli 2013 dimana extraction rate mencapai nilai
terendah sebesar 18,54%.
0.80
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
Gambar 9
60 60.85
50
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
92
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
Gambar 10
Nilai FFA dalam CPO tidak lebih dari 5%. Faktor-faktor yang
mempengaruhi FFA adalah
Gambar 11
30.00
25.13 27.39
25.00
20.00
15.00 15.92
9.54 10.53 10.11 9.89
8.55 8.39 9.39 7.22
10.00 9.64
6.54 6.21
7.77 8.02
5.00 8.40 7.51 7.50 7.89 6.00
7.20 6.25 6.00
0.00
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
AKTUAL TARGET
Gambar 12
Dari grafik dapat dilihat bahwa ongkos produksi CPO dari TBS di PT. CCL
masih banyak yang melebihi target yang ditetapkan perusahaan. Tercatat pada
bulan Februari, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember dan
Desember nilai ongkos produksi per Kg buat lebih besar dari target yang
ditetapkan perusahaan pada setiap bulannya. Namun pada bulan Januari, Maret,
April dan Mei perusahaan mampu memproduksi CPO dengan biaya dibawah
biaya produksi yang ditetapkan. Secara jelas kinerja ongkos produksi CPO dapat
dilihat pada Grafik berikut ini
200.00%
150.00% 157.39% 123.35%
113.67% 118.97% 120.34%
89.47% 91.76%
100.00%
104.61% 103.50%
50.00% 84.19% 80.63% 47.11%
0.00% 94
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
Gambar 3
1. Kinerja aktivitas penerimaan Tandan Buah Segar dari kebun kurang baik,
dimana dari 12 bulan penerimaan TBS, hanya dua bulan yang mampu
mencapai target budget yang ditetapkan yaitu pada bulan Januari dan Maret
2013, sedangkan kinerja terburuk terjadi pada bulan Juni, Juli dan Desember
2013 dimana kinerja aktivitas penerimaan TBS dibawah 80%.
2. Kinerja aktivitas sortasi dan perebusan TBS disimpulkan sangat baik,
dimana capaian kinerja mencapai rat-rata diatas 95% selama tahun 2013,
hal ini menunjukkan bahwa bobot TBS yang terbuang hanya mencapai 5%
jauh dibawah yang ditargetkan perusahaan yanitu sebesar 10%.
3. Kinerja aktivitas produksi CPO disimpulkan cukup baik dilihat dari capaian
target yang rata-rata diatas 80%, namun masih terdapat catatan untuk
produksi dibulan Juni, Juli dan Desember 2013 yang capaian kinerja
produksi masih dibawah 70%.
4. Kinerja kualitas produksi CPO yang dihasilkan dapat disimpulkan sangat
baik dilihat dari aspek Extraction Rates, Total Losses/FFB dan persentase
FFA yang mampu mencapai target bulanan dengan baik.
5. Kinerja utilitas mesin dan ongkos produksi disimpulkan masih kurang baik
karena belum sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan,
dimana utilisasi mesin pada bulan Januari sampai Juli belum mencapai
kinerja 80%, sedangkan untuk ongkos produksi hampir disetiap bulan
melewati target budget yang ditetapkan, dimana pada bulan Februari dan
Juli sampai Desember ongkos produksi lebih besar dari 100% budget.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan disarankan kepada perusahaan sebagai berikut
95
Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 5 No. 1 Desember 2015
2. Kinerja sortasi dan kualitas produksi CPO yang baik menunjukkan kualitas
TBS yang diterima juga baik, namun tidak ada salahnya bagi perusahaan
untuk meningkatkan target sortasi agar pencapaian kualitas TBS menjadi
lebih baik dan hasil produksi juga akan meningkat kualitasnya.
3. Pemeliharaan mesin produksi dirasakan perlu untuk ditingkatkan mengingat
utilisasi mesin produksi yang masih belum mencapai target, dan hal ini
tentunya akan menyebabkan pembengkakan biaya produksi jika mesin
produksi tidak dimanfaatkan secara maksimal.
4. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang manajemen rantai
pasokan TBS, pengolahan CPO dan pengangkutannya sampai menjadi
produk jadi untuk konsumsi, sehingga dapat melihat bagaimana kinerja
rantai pasokan dilihat dari aspek berbagai usaha dari hulu sampai hilir dan
bagaimana jalinan kerjasama antara perusahaan yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Y. 2008. Kelapa Sawit: Budi Daya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah,
Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penerbit Swadaya
Miranda dan Amin W.T. 2006. Manajemen Logistik dan Supply Chain
Management. Harvarindo, Jakarta.
96
KINERJA RANTAI PASOK TANDAN BUAH SEGAR KELAPA SAWIT DALAM MENINGKATKAN LABA DAN
MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN PADA PT. CAHAYA CEMERLANG LESTARI.. .........................RUMBIATI
Said, A.I., dkk. 2006. Produktivitas dan Efisiensi dengan Supply Chain
Management. Penerbit PPM, Jakarta.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
97