You are on page 1of 7

PERMASALAHAN DI

SEKOLAH

DISUSUN OLEH:
DENI SETYAWAN
KELAS VIII A / NO ABSEN 9
1. Latar belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang terkenal akan potensi
pendidikannya, juga kaya alamnya, sehingga memungkinkan
penemuan penemuan baru, walaupun disisi lain juga kaya akan
korupsinya.
Terbukti, banyak siswa-siswi asing ketika datang ke indonesia
langsung turun kelas, contoh saya punya teman pindahan dari
korea berusia 17 tahun, beliau baru 1 tahun di indonesia dan
ketika beliau mendaftar di sekolah menengah atas, yang
seharusnya beliau naik ke kelas 12 menjadi kembali lagi
menduduki kelas 10, yang saya kagetkan adalah ketika beliau
dan kami mengikuti pelajaran 'fisika' beliau hanya terdiam tidak
mengikuti pelajaran fisika tersebut dan ketika saya tanya
ternyata di korea belum ada pelajaran 'fisika' pada
tingkatannya,mungkin apa memang ia mengambil ips, atau
semacamnya, namun ternyata bahkan di smpnya pun tak
diajarkan fisika mendalam. Karena saya pun pernah mengamati
proses pembelajaran di singapura, mereka memiliki D and T
class, merupakan PTD, namun lebih jauh tingkatannya pada
tingkat smp disana daripada smp disini (smp dan sma disana
digabung, namun tingkatan smanya tak beda jauh dengan smp
kita) dan ketika saya mengamati pelajaran fisika, hanya amat
sedikit, berbada dengan yang dipelajari siswa smp di indonesia
yang jauh lebih sulit dan mendalam. ya bisa kita pikir bagaimana
tingginya tingkat pendidikan dinegara indonesia ini terutama
dimata asing.
Dengan penanganan yang disiplin, dan pemahaman akan
masalah itu sendiri, diharapkan pendidikan indonesia akan jauh
lebih maju.
2. Permasalahan
Sekolah tak hanya menyimpan ilmu yang banyak, tapi juga
memiliki permasalahan yang hampir sama banyak dengan
ilmunya, berikut ini hal-hal yang sudah tak asing bagi anak-anak
mengenai masalah sekolah mereka berdasarkan tingkat
mayoritas permasalahan didalam SUATU sekolah
A. Aktivitas tambahan sekolah
B. Pergaulan sekolah
C. Pendidikan yang salah
D. Pemasalahan para guru
A. Aktivitas tambahan sekolah

Banyak sekolah di indonesia memiliki aktivitas aktivitas


tambahan untuk lebih mengembangkan bakat anak sesuai
dengan kemampuannya, dikenal pula sebagai extrakulikuler, bisa
kita lihat contohnya seperti futsal, basket, science club, dance,
catur, dan masih banyak lagi tergantung dari sekolahnya.
Namun demikian, banyak aktivitas yang cukup memakan waktu
siswa, tak sedikit aktivitas sekolah tersebut justru membuat
siswa terlalu fokus pada aktivitasnya, bahkan terkadang ada
aktivitas yang tak tahu waktu, hingga sore, sehingga membuat
orang tua khawatir, bahkan terkadang aktivitas tersebut dapat
digunakan sebagai alasan untuk bermain khusunya para anak
anak yg masih dalam masa peralihan(labil), padahal siswa belum
tentu bergaul dengan anak-anak yang tergolong baik. Hal ini pun
dapat mempengaruhi pergaulan siswa
B. Pergaulan sekolah

Sekolah merupakan tempat terbaik anak untuk berinteraksi,


disekolah pula anak memasuki masa peralihan, dalam konteks ini
kemampuan siswa untuk memilah pergaulan antara yang baik
dengan yang buruk dipengaruhi oleh keluarganya, dan
bagaimana posisinya juga sifat anggota keluarganya.
Dalam era globalisasi ini, informasi amat sangat mudah didapat,
baik maupun buruk. Yang terpenting adalah bangaimana sekolah
menjaga siswa agar tak mengikuti hal-hal yang berbau negatif
dari luar dan dari siswanya sendiri juga harus mempunyai
kesadaran sendiri. Kita tahu hal ini sangat mengkhawatirkan
untuk generasi penerus bangsa karena kita bisa lihat sendiri
bahwa pergaulan anak zaman sekarang rata-rata sudah mulai
banyak yang tak senonoh dalam arti 'diluar batas' apalagi ketika
budaya barat perlahan lahan satu persatu dengan tidak disadari
masuk dalam budaya indonesia, dan akhirnya menimbulkan hal
yg memang seharusnya ditentang karena memang bertentangan
dengan budaya bangsa ini.
Sekolah juga memiliki fungsi pengawasan terhadap siswa, jadi,
segala hal yang dipelajari dan dilakukan siswa selama jam KBM
merupakan tanggung jawab sekolah. Oleh karenanya diperlukan
disiplin yang hebat dari sebuah sekolah untuk pula
mendisiplinkan siswanya. Tetapi terkadang sekolah yg bagus pun
belum menjamin kedisiplinan pihak sekolah itu sendiri. Seperti
yang bisa kita lihat sekarang, banyak kasus guru yg melakukan
hal tidak senonoh kepada siswa nya, hal itu harus diperhatikan
oleh pemerintah.
Berikut adalah beberapa permasalahan yang sudah tak asing
dimata kebanyakan siswa:
1. Seks
2. Rokok/Miras/Narkotika
3. Perkelahian
Dll

Pemasalahan seperti ini bukanlah hal asing, namun demikian


merupakan tanggung jawab yang besar bagi sekolah, namun
lebih besar lagi bagi pemerintah untuk memblokir hal negatif dari
para siswa. Seperti apa yang dikatakan oleh Menteri Komunikasi
dan Informatika Indonesia kita, Pak Tifatul Sembiring, beliau
berkata 'ada yg suka ngeledek soal blocking pornografi. Saya
sering sulit menjawab, karena pertanyaannya sepotong-sepotong
dan tdk lengkap, kadang sengaja bias', begitu ujarnya.
Masyarakat yang sehat tentu akan menolak keras adanya
pornografi porno-aksi dan mendukung pemblokiran itu. Apa yang
harus pemerintah selanjutnya lakukan dalam menanggapi hal
ini? Tentunya dari provider manapun harus diblokir sehingga
anak-anak indonesia tidak bisa membuka situs porno khususnya
remaja, apalagi yg belum terikat pernikahan, karena sangat
membawa efek buruk, merugikan moral bangsa dan agama.
Oleh karenanya, sekolah sebaiknya menetapkan dasar akhlak
yang kuat kepada anak sejak SD, dengan begitu, permasalahan
sosial sekolah ini bisa dikurangi, seperti rokok tadi yang bisa
berkembang menjadi narkotika karena sifat ingin tahu si anak.

3. Penutup
Amat sulit melakukan penanganan mengenai masalah
pendidikan yang tak kunjung selesai.
Pertama, kita harus melihat banyak permasalahan yang terjadi di
Indonesia, bukan hanya mengenai pendidikan tapi juga segala
masalah lain. Darisitu, kita dapat menyimpulkan asal muasal
masalah tersebut= pendidikan. Ya, kembali ke pendidikan.
Apa artinya? Artinya adalah dengan peningkatan mutu
pendidikan, Indonesia dapat mengurangi segala jenis
permasalahan, politik, ekonomi, dan lain-lain. Lihat saja kelakuan
DPR, ketidakdisiplinan aparat penegak hukum, dan juga sifat-
sifat buruk masyarakat lainnya
Bukan hanya program wajib belajar 9 tahun yang perlu diperbaiki
dan difokuskan, namun juga pemberian fasilitas lebih lanjut
kepada setiap sekolah negri. Pendisiplinan dan peningkatan mutu
pendidikan bidan SPd juga dapat meluluskan guru-guru terbaik
yang bisa mendidik anak bangsa dengan amat baik. Dengan
guru-guru yang baik, maka murid-murid terbaik pun akan
terhasilkan.
Namun, akan dikemanakan murid-murid terbaik tersebut?
Tentu saja universitas baik, tapi universitas kita masih belum
dapat memberi lulusan lulusan terbaik, bahkan pekerjaan-
pekerjaan terbaik.

You might also like