You are on page 1of 8

JSEE - Vol. III, No.

2 November 2015 ISSN : 2354-6719


Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR


SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PEUSANGAN

Araimi, Mira
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Fitrah, Hariki
Dosen Pendidikan Ekonomi

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI
SMA Negeri 3 Peusangan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Peusangan. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian assosiatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Peusangan yang
berjumlah 40 orang sebagai analisis dan objek yang akan diteliti sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Peusangan sebanyak 40 responden.
Teknik pengumpulan data melalui kuesioner (angket). Teknik analisis data melalui pengujian uji t.
Hasil penelitian diperoleh adalah 4,17 sedangkan harga t tabel didapatkan sebesar 2,03 yang berarti
t hitung ≥ t tabel yaitu 4,17 ≥ 2,03. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak, maka hipotesis
alternative (Ha) yang telah dirumuskan yaitu : “ Ada pengaruh yang signifikan lingkungan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3 Peusangan”, maka diterima
kebenarannya.

Kata Kunci: lingkungan keluarga, prestasi belajar

1. Latar Belakang Masalah mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan


Pendidikan memiliki fungsi yang untuk mengembangkan potensi peserta didik
sangat penting dalam pengembangan Sumber agar menjadi manusia yang beriman dan
Daya Manusia (SDM). Sumber Daya bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
Manusia yang memiliki standar mutu mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
profesional tertentu bergantung pada hasil dan menjadi warga Negara yang demokratis
pendidikan dan latihan yang baik. Sumber serta bertanggung jawab”.
daya manusia yang berkualitas sangat Penyelenggaraan pendidikan
diperlukan diera persaingan global. dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur
Pendidikan merupakan kunci untuk pendidikan formal dan jalur pendidikan non
menciptakan generasi yang unggul dan formal. Jalur pendidikan formal merupakan
mampu bersaing. Pembaharuan dan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah
pengembangan di bidang pendidikan sangat melalui kegiatan belajar mengajar secara
diperlukan untuk menciptakan pendidikan berjenjang dan berkesinambungan.
berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan Pendidikan non formal merupakan
masyarakat yang selalu maju dan pendidikan yang diselenggarakan di luar
berkembang. Hal tersebut seperti disebutkan sekolah, melalui kegiatan belajar yang tidak
dalam UU No 20 Th 2003 Pasal 3 tentang harus berjenjang dan berkesinambungan,
Sistem Pendidikan Nasional bahwa: seperti kursus komputer, memasak, menjahit
“Pendidikan Nasional berfungsi dan lain-lain. Berarti bahwa berhasil atau
mengembangkan kemampuan dan gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
membentuk watak serta peradaban bangsa bergantung pada proses belajar yang dialami
yang bermartabat dalam rangka

Araimi; Hariki 1
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

siswa, baik ketika berada di sekolah maupun kalinya dan lingkungan pertama dalam
di lingkungan rumah atau keluarga. pembentukan kepribadian kemampuan anak.
Menurut Muhibin Syah (2010:95) Rendahnya prestasi siswa disebabkan
prestasi belajar yang diperoleh oleh tiap oleh kurangnya perhatian dan dukungan
siswa berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh keluarga yang berupa: cara orang tua
banyak faktor yaitu: faktor Internal, faktor mendidik, relasi antar anggota keluarga,
Eksternal dan faktor pendekatan pelajar. suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
Faktor internal (faktor dari dalam siswa), pengertian orang tua dan latar kebudayaan
yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan juga akan berpengaruh terhadap prestasi
rohani siswa. Faktor eksternal (faktor dari belajar siswa. Yang dimaksud dengan cara
luar siswa), yaitu kondisi lingkungan sekitar orang tua mendidik disini adalah orang tua
siswa. Sedangkan faktor pendekatan belajar yang kurang perhatian dan acuh terhadap
(approach to learning), yaitu jenis upaya anak akan menyebabkan anak tidak berhasil
belajar siswa yang meliputi strategi dan dalam belajar. Kasih sayang, perhatian atau
metode yang digunakan siswa untuk penghargaan kepada anak akan
melakukan kegiatan pembelajaran. menimbulkan mental yang sehat bagi anak-
Tinggi rendahnya prestasi belajar anaknya.
mencerminkan kualitas pendidikan. Kualitas Hubungan orang tua dengan anak
pendidikan yang bermutu dapat dicapai sangat penting bagi keberhasilan belajar
dengan cara menerapkan proses belajar anak. Demi kelancaran keberhasilan belajar
mengajar yang efektif dan efesien. Prestasi siswa, perlu diusahakan relasi atau hubungan
belajar dapat dikelompokkan menjadi yang baik dalam keluarga sehingga anak
prestasi belajar seluruh bidang studi dan berhasil dalam belajarnya. Bigitu pula
prestasi belajar bidang tertentu. Prestasi dengan suasana rumah dan keadaan ekonomi
belajar merupakan bagian akhir dari proses keluarga. Apabila suasana rumah selalu
belajar. Banyak siswa yang mengalami gaduh, tegang, sering ribut dan bertengkar,
masalah dalam belajar, akibatnya prestasi anak tidak dapat belajar dengan baik, karena
belajar yang dicapai rendah. belajar membutuhkan ketenangan dan
Berdasarkan hasil observasi di SMA konsentrasi. Sedangkan keadaan ekonomi
Negeri 3 Peusangan diperoleh informasi keluarga juga menjadi permasalahan dalam
bahwa prestasi belajar siswa rendah. Hal ini belajar anak, karena anak belajar
terlihat dari hasil nilai ulangan dan ujian membutuhkan fasilitas belajar. Fasilitas
semester, dimana ada beberapa siswa yang belajar dapat terpenuhi jika keluarga
tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal mempunyai cukup uang. Anak yang selalu
(KKM) sebesar 20%. Adapun Kriteria terpenuhi semua kebutuhannya dan selalu
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah dimanjakan oleh orang tuanya, anak hanya
ditetapkan di SMA Negeri 3 Peusangan yaitu bersenang-senang akibatnya kurang
80. Faktor yang mempengaruhi prestasi perhatiannya terhadap pelajaran-pelajaran
belajar perlu diketahui dan diteliti sehingga disekolah.
dapat dilakukan upaya-upaya guna Pengertian orang tua dan latar
meningkatkan prestasi belajar. belakang kebudayaan juga sangat
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap belajar anak. Anak
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor belajar perlu dorongan dan perhatian orang
lingkungan yang dimaksud adalah faktor tua. Bila anak belajar jangan diganggu
yang berasal dari luar siswa atau faktor dengan tugas-tugas di rumah. Tingkat
eksternal. Lingkungan sekitar baik teman pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga
sekolah, tetangga, teman sepermainan, dan juga mempengaruhi sikap anak dalam
yang paling penting keluarga siswa belajra. Perlu kepada anak ditanamkan
khususnya orang tua dapat membantu siswa kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar
dalam belajar. Lingkungan sosial yang mendorong semangat anak dalam belajar.
banyak mempengaruhi kegiatan belajar Anak lahir dalam lingkungan keluarga dan
adalah orang tua dan keluarga siswa sendiri. dalam pemeliharaan orang tua. Orang tua
Keluarga merupakan tempat dimana siswa disini memikul tugas sebagai pendidik,
melakukan sosialisasi untuk yang pertama pemelihara, pengasuh, pembimbing maupun

2 Araimi; Hariki
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

sebagai guru dan pengasuh bagi anak- a. Faktor Internal Siswa


anaknya serta orang tua merupakan contoh Faktor internal adalah faktor- faktor
terdekat bagi anaknya. yang berasal dari dalam diri individu.
Dalam meningkatkan hasil belajar Faktor- faktor internal meliputi faktor
diperlukan kerjasama yang baik antara pihak fisiologis dan psikologis.
sekolah dan orang tua siswa. Kenyataan 1) Faktor fisiologis adalah faktor- faktor
yang ada sekarang ini adalah orang tua yang berhubungan dengan kondisi fisik
cenderung menyerahkan proses individu. Faktor fisiologis dibagi
pembelajaran siswa sepenuhnya kepada menjadi dua, yaitu kondisi fisik dan
sekolah. Orang tua siswa terlalu sibuk kondisi panca indra.
dengan pekerjaannya yang menyebabkan 2) Faktor psikologis adalah keadaan
kurangnya perhatian yang mereka berikan psikologis seseorang yang dapat
dan cenderung acuh terhadap kegiatan mempengaruhi proses belajar. Beberapa
belajar anak. Seseorang dididik dan faktor psikologis yang mempengaruhi
dibimbing dalam keluarga yang kurang kasih proses belajar adalah intelegensi atau
sayang dan kurang perhatian, maka siswa kecerdasan siswa, motivasi, minat,
tersebut akan tumbuh dan berkembang sikap dan bakat.
menjadi anak yang nakal dan pemalas. b. Faktor Ekternal
Faktor-faktor eksternal yang dapat
2. Kajian Pustaka mempengaruhi belajar dapat digolongkan
2.1 Prestasi Belajar menjadi dua gologan, yaitu faktor
Istilah prestasi belajar terdiri dari dua lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial.
suku kata, yaitu prestasi dan belajar istilah 1) Lingkungan sosial. Faktor- faktor yang
prestasi di dalam kamus Ilmiah Populer (Adi termasuk lingkungan sosial adalah
Satrio, 2005:467) didefinisikan sebagai hasil lingkungan sosial sekolah, lingkungan
yang telah dicapai. Noehi Nasution (1998:4) sosial masyarakat dan lingkungan sosial
menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas keluarga.
dapat diartikan sebagai suatu proses yang 2) Lingkungan nonsosial. Faktor-faktor
memungkinkan timbulnya atau berubahnya yang termasuk lingkungan nonsosial
suatu tingkah laku sebagai hasil dari adalah lingkungan alamiah, faktor
terbentuknya respon utama, dengan syarat instrumental dan faktor materi
bahwa perubahan atau munculnya tingkah pelajaran. Lingkungan alamiah terdiri
baru itu bukan disebabkan oleh adanya dari: kondisi udara yang segar, tidak
kematangan atau oleh adanya perubahan panas dan tidak dingin, sinar yang tidak
sementara karena suatu hal terlalu silau atau kuat, atau tidak terlalu
Tu’u, Tulus (2004:75) mengemukakan lemah atau gelap, serta suasana yang
bahwa, “Prestasi merupakan hasil yang sejuk dan tenang. Faktor instrumental
dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas terdiri dari: gedung sekolah, alat-alat
atau kegiatan tertentu”.Menurut Sardiman belajar, fasilitas belajar, lapangan olah
AM (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan raga, kurikulum sekolah, peraturan-
nyata yang merupakan hasil interaksi antara peraturan sekolah, buku-buku panduan
berbagai faktor yang mempengaruhi baik dan sebagainya. Faktor materi pelajaran
dari dalam maupun dari luar individu dalam terdiri dari penguasaan guru terhadap
belajar”. materi pelajaran dan metode yang
2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi digunakan oleh guru dalam
Prestasi Belajar menyampaikan materi pelajaran.
Menurut Wiriaatmadja (2010:19-28)
Secara umum faktor-faktor yang 2.2 Pengertian Lingkungan Keluarga
mempengaruhi prestasi belajar dibedakan Lingkungan keluarga merupakan
atas dua kategori, yaitu faktor internal dan media pertama dan utama yang secara
faktor ekstenal. Kedua faktor tersebut saling langsung atau tidak langsung berpengaruh
mempengaruhi dalam proses belajar individu terhadap perilaku dalam perkembangan anak
sehingga menentukan kualitas prestasi didik, termasuk didalamnya prestasi belajar
belajar. anak didik. Pendidikan keluarga adalah

Araimi; Hariki 3
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

fundamen atau dasar dari pendidikan anak Suasana rumah yang dimaksudkan
selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang adalah kejadian atau situasi atau
diperoleh anak dalam keluarga menentukan kejadian-kejadian yang sering terjadi di
pendidikan anak itu selanjutnya, baik di dalam keluarga di mana anak berada
sekolah maupun di masyarakat. Menurut Ki dan belajar.
Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan 4. Keadaa Ekonomi keluarga
mencangkup: 1) lingkungan keluarga, 2) Keadaan ekonomi keluarga erat
lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan kaitanya dengan belajar anak.
masyarakat ( Munib, 2004:76). Ketiga 5. Pengertian orang tua.
lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat Anak belajar perlu dorongan dan
pendidikan yang akan mempengaruhi pengertian oreng tua. Bila anak sedang
manusia secara bervariasi. Untuk belajar jangan diganggu dengan tugas-
mengadakan pembahasan lebih lanjut tugas rumah.
tentang sumbangan dan peranan keluarga 6. Latar belakang kebudayaan
dalam mempengaruhi proses belajar dan Tingkat pendidikan atau kebiasaan
perkembangan anak, maka perlu dikaji didalam keluarga mempengaruhi sikap
pengertian lingkungan keluarga. Pengertian anak dalam belajar. Perlu kepada anak
lingkungan keluarga berasal dari kata ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang
lingkungan dan keluarga. Menurut Webster’s baik, agar mendorong semangat anak
New Collegiate Dictionary (dalam untuk belajar.
Hadikusumo, 1996:74) pengertian
lingkungan adalah kumpulan segala kondisi 3. Metode Penelitian
dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan Pendekatan yang digunakan dalam
dan perkembangan suatu organism. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
Sedangkan pengertian keluarga menurut dengan jenis penelitian assosiatif.
Tirtarahardja dan La Sulo (1994:173) adalah Sukmadinata (2007: 53) mengatakan bahwa
pengelompokan primer yang terdiri dari penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat
sejumlah kecil orang kerena hubungan positivisme yang menekankan fenomena-
semenda (hubungan menurut garis ibu) dan fenomena objektif dan dikaji secara
sedarah. Keluarga itu dapatberbentuk kuantitatif. Maksimalisasi objektifitas desain
keluarga inti (nucleus family: ayah, ibu dan penelitian ini dilakukan dengan
anak), ataupun keluarga yang diperlas menggunakan angka-angka, pengolahan
(disamping inti, ada orang lain: kakek/ statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
nenek, adik/ ipar, pembantu dan lain-lain. Sesuai dengan judul penelitian yaitu
Faktor-faktor Keluarga yang Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap
Mempengaruhi Siswa Belajar prestasi belajar siswa Kelas XI SMA Negeri
Menurut Slameto (2003:60-64) 3 Peusangan, maka penelitian ini
menyatakan “Anak akan menerima pengaruh menggunakan jenis penelitian assosiatif,
dari keluarga berupa: cara orang tua yaitu untuk melihat ada tidaknya pengaruh
mendidik anak, relasi antara anggota lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Peusangan.
keluarga, pengertian orang tua dan latar Teknik Pengumpulan Data
belakang kebudayaan”. Untuk lebih jelas Teknik pengumpulan data adalah cara
akan diuraikan sebagai berikut: yang digunakan untuk mengumpulkan data
1. Cara orang tua mendidik anak yang diperoleh dan sesuai dengan tujuan
Cara orang tua mendidik anaknya besar penelitian. Teknik yang digunakan peneliti
pengaruhnya terhadap belajar anak. adalah:
2. Hubungan/ Relasi antar anggota 1. Kuesioner (angket)
Keluarga. Menurut Sugiyono (2011a: 142)
Relasi antar anggota keluarga terutama kuesioner (angket) merupakan teknik
relasi anak dengan orang tua dan relasi pengumpulan data yang dilakukan
dengan anggota keluarga lain sangat dengan cara memberi seperangkat
penting bagi keberhasilan belajar anak. pertanyaan atau pernyataan tertulis
3. Suasana Rumah kepada responden untuk dijawabnya.

4 Araimi; Hariki
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Kuesioner dalam penelitian ini 3 Peusangan atau tidak. Rumus korelasi ini
mencakup kuesioner variabel bebas yaitu menggunakan rumus korelasi product
lingkungan keluarga dan variabel terikat moment. Disebut product moment karena
yaitu prestasi belajar yang keduanya koefesien korelasinya diperoleh dengan cara
akan diisi oleh siswa di SMA Negeri 3 mencari hasil perkalian dari momen yang
Peusangan selaku responden. Angket dikalikan. Secara operasional, analisa data
yang disebar merupakan angket tertutup tersebut dilakukan melalui tahap berikut:
yang didesain berdasarkan pada skala 1. Mencari angka korelasi dengan rumus:
Likert. Responden memilih kategori 𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖−(∑ 𝑋𝑖) (∑ 𝑌𝑖)
rxy =
jawaban: Selalu (S), Sering (SR), √{𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 −(∑ 𝑋𝑖 )2 }{𝑛 ∑ 𝑌𝑖2 −( ∑ 𝑌𝑖 )2 }
Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan (Sugiyono, 2011a:183)
Tidak Pernah (TP) dengan memberikan
tanda check list (√) pada jawaban yang Dimana:
dirasa cocok. R = angka indek korelasi product
2. Dokomentasi adalah suatu tehnik moment
pengambilan data melalui dokumentasi X = Jumlah seluruh skor X
(nilai rapor siswa yang menjadi sampel Y = Jumlah seluruh skor Y
penelitian) N = Jumlah responden
Uji Validitas XY = Hasil perkalian antara skor X
Uji validitas digunakan untuk dan Y
mengukur sah atau tidaknya suatu koesioner.
Suatu koesioner dikatakan valid jika 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
pertanyaan pada koesioner mampu 4.1 Hasil Penelitian
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur Sesuai dengan judul skripsi yaitu “
untuk koesioner tersebut (Ghozali, 2006). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap
Untuk menghitung validitas item dapat prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
menggunakan rumus product moment yaitu : 3 Peusangan”. Maka untuk memperoleh data
𝛴𝑥𝑦
rxy = 2 2
penulis dapat menyebarkan angket kepada
√(𝛴𝑥 )(𝛴𝑦 )
dengan ketentuan sebagai berikut : responden untuk lingkungan keluarga
Rxy = koefisien korelasi variabel x terhadap prestasi belajar siswa diambil dari
hasil ujian semester terhadap sampel,
dan y
Σxy = jumlah perkalian x dan y selanjutnya akan dianalisis dengan analisis
x² = kuadrat dari x statistik. Sebelum data tersebut dianalisis
y² = kuadrat dari y lebih jauh terlebih dahulu data
dikuantitatifkan dengan menyusun pedoman
Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas merupakan penelitian angket sesuai dengan pilihan yang
alat yang digunakan untuk mengukur tersedia dan memberikan nilai pada setiap
koesioner yang merupakan indicator dari jawaban untuk setiap item, cara menentukan
variabel. Suatu koesioner dikatakan reliable nilai tersebut sebagai berikut :
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan a. SL = Selalu
adalah koesioner stabil dari waktu kewaktu diberi skor 5
(Ghozali, 2006). Sedangkan untuk uji b. SR = Sering
reliabilitas yang akan digunakan dalam diberi skor 4
penelitian ini adalah menggunakan rumus c. KD = Kadang-kadang
Spearman Brown sebagai berikut : diberi skor 3
2𝑟 d. JR = Jarang
r = 1+𝑟 diberi skor 2
3.2.1 Analisis Korelasi e. TP = Tidak Pernah diberi skor
Teknik analisis data dilakukan dengan 1
menggunakan rumus korelasi, sehingga akan Adapun nilai-nilai dari lingkungan
didapatkan kejelasan apakah terdapat keluarga dan prestasi belajar siswa SMA
pengaruh lingkungan keluarga terhadap Negeri 3 Peusangan adalah sebagai berikut :
prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri Sumber : Hasil Perhitungan 2015

Araimi; Hariki 5
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Langkah-langkah menyusun tabel distribusi 84 – 90 |||| |||| ||| 13


frekuensi 91 – 96 |||| 4
Urutkan data dari terkecil ke data terbesar
a. Nilai lingkungan keluarga siswa kelas XI b. Nilai prestasi belajar siswa kelas XI
SMA N 3 Peusangan SMA Negeri 3 Peusangan
56 71 74 77 80 83 84 Tabel 4.2 Distribusi frekuensi
85 87 91 prestasi belajar siswa
67 72 74 78 80 83 84 Nilai Tabulasi Frekuensi
86 89 92 59 – 65 | 1
70 73 74 79 80 83 85 66 – 72 | 2
87 89 93 73 – 79 |||| |||| 10
71 73 77 80 82 84 85 80 – 86 |||| |||| 10
87 90 96 87 – 93 |||| |||| ||| 13
b. Nilai prestasi belajar siswa kelas XI 94 – 99 |||| 4
SMA N 3 Peusangan Selanjutnya menganalisis kedua nilai
59 74 75 79 82 84 88 variabel X dan Y tersebut, yaitu mencari
90 91 96 pengaruh lingkungan keluarga terhadap
69 74 77 80 84 85 88 prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri
90 91 97 3 Peusangan, dengan menggunakan rumus
69 74 77 80 84 86 88 korelasi product moment.
90 92 98 Karena penelitian ini datanya dua
73 75 79 82 84 87 88 variabel yaitu nilai lingkungan keluarga (X)
90 92 96
dan nilai prestasi belajar siswa (Y), maka
1. Hitunglah rentang yaitu nilai tertinggi
maka dapat dihitung validitas item :
dikurang nilai terendah 𝛴𝑥𝑦
R = Nilai tertinggi – Nilai terendah rxy = 2 2
√(𝛴𝑥 )(𝛴𝑦 )
R = 99 – 56 r=
271333
R = 43 √(263549)(281908)
271333
2. Hitunglah banyak kelas yaitu interval (K) r=
√74296571492
dengan n = 40 271333
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log n r=
272573,97
= 1 + 3,3 log 40 r= 0,99
= 1 + 3,3 ( 1,602 ) Dengan hasil perhitungan diatas
= 1 + 5,287 maka dapat memperoleh hasil sebesar 0,99.
= 6,287 ( dapat Kemudian menghitung uji reabilitas :
2𝑟
dibulatkan menjadi 6 ) r = 1+𝑟
3. Hitunglah panjang kelas yaitu interval 2(0,99)
(P) = 1+(0,99)
𝑅 1,98
P=𝐾 = 1,99 = 0,99 x 100% = 99,5%
43
P= 6 Dari hasil perhitungan diatas maka
P = 7,2 ( diambil P = 7 ) terdapat korelasi antara antara uji validitas
4. Pindahkan nilai frekuensi ke tabel dengan uji reliabilitas sebesar 99,5 %
distribusi frekuensi menunjukkan adanya tinggkat kevalidan atau
a. Nilai lingkungan keluarga siswa kesahihan suatu instrument.
kelas XI SMA Negeri 3 Peusangan
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Untuk menentukan besar kecilnya
lingkungan keluarga siswa tinggkat kevalidan dan kesahihan yang
Nilai Tabulasi Frekuensi diperoleh kedua uji tersebut berada pada
56 – 62 | 1 tingkat 99,5% ( sangat reliable )
63 – 69 | 1 Dari hasil perhitungan diatas
didapatkan koefisien korelasi antara variabel
70 – 76 |||| |||| 9
X dan Y sebesar 0,56 menunjukkan bahwa
77 – 83 |||| |||| || 12
terdapat pengaruh yang positif lingkungan

6 Araimi; Hariki
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

keluarga dengan prestasi belajar siswa SMA kesulitan-kesulitan yang dialami dalam
Negeri 3 Peusangan, dan bersarnya pengaruh belajar dan lain-lain dapat menyebabkan
tersebut dapat dilihat dari besarnya koofisien anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.
determinasi yang diperoleh, dan untuk Dapat disimpulkan Lingkungan
meneliti lebih valid, selanjutnya perlu diuji keluarga merupakan salah satu faktor yang
hipotesis yang telah dirumuskan. mempengaruhi belajar siswa yang
menunjang pendidikan mereka. Lingkungan
4.2 Pembahasan keluarga merupakan lingkungan yang paling
Hasil pengolahan data dan tinjauan utama yang memperkenalkan pendidikan
hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pada anak. Selama anak belum dewasa,
pengaruh yang signifikan lingkungan orang tua mempunyai peran utama dan
keluarga terhadap prestasi belajar siswa paling utama bagi anak-anaknya. Agar anak
kelas XI SMA Negeri 3 Peusangan, dalam dapat berkembang dengan baik, maka peran
hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi orang tua dalam mendidik anak sangat
yang didapatkan adalah adalah 0,56 dan menentukan. Orang tua akan memberikan
besarnya kontribusi lingkungan keluarga contoh yang baik kepada anaknya agar anak
siswa dapat ditunjukkan pada nilai koefisien dapat berkembang dengan baik. Seorang
determinasi yang diperoleh yaitu sebesar anak akan berinteraksi dengan saudara-
99,5%. Artinya dari sekian besar faktor yang saudaranya.
mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka Bertolak dari hasil penelitian yang
lingkungan keluarga memiliki faktor sebesar telah dianalisis, maka penelitian ini
99,5%. Hal ini berati bahwa semakin baik menunjukkan bahwa bahwa terdapat
lingkungan keluarga maka prestasi belajar pengaruh yang positif lingkungan keluarga
siswa yang akan diperoleh juga akan terhadap prestasi belajar siswa kelas XI
semakin baik. SMA Negeri 3 Peusangan.
Bahwa lingkungan keluarga sebagai
lingkungan belajar yang berperan penting 5. Penutup
dan berpengaruh besar dalam menentukan Berdasarkan hasil pengolahan data
perkembangan anak dengan baik, terutama pada Bab IV di atas, maka dapat diambil
sekali dalam belajar di lingkungan sekolah beberapa kesimpulan yaitu :
bagaimana pun juga didikan yang diberikan 1. Hasil pengolahan data menunjukkan
oleh orang tua di rumah akan berpengaruh bahwa nilai t hitung> dari nilai t tabel
terhadap prestasi belajar anak di sekolah. dimana nilai t hitung = 4,17 dan t tabel =
Karena bagi anak yang mendapatkan 2,03.
perhatian dan pengawasan dari orang tuanya 2. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa
dalam belajar serta diajarkan disiplin baik di nilai t hitung> dari nilai t tabel , maka
rumah maupun di sekolah maka akan menunjukkan juga bahwa terdapat
berpengaruh terhadap prestasi siswa yang pengaruh positif yang signifikan
semakin baik. Begitu juga sebaliknya siswa lingkungan keluarga terhadap prestasi
yang tidak dan kurang mendapatkan belajar siswa kelas XI SMA Negeri 3
perhatian dan pengawasan belajar dari orang Peusangan.
tua maka akan mempengaruhi prestasi 3. Semakin positif lingkungan keluarga
belajar yang kurang baik di sekolah. Hal ini maka prestasi belajar yang diperoleh
sesuai dengan apa yang dikatakan oleh siswa juga akan semakin tinggi.
Slameto (2010:61) bahwa: Orang tua yang 4. Dalam lingkungan keluarga perhatian
kurang atau tidak memperhatikan pendidikan dan pengawasan dari orang tua
anaknya, tidak memperhatikan sama sekali sebaiknya didapat oleh anak sehingga
akan kepentingan-kepentingan dan dengan adanya dukungan dari orang tua
kebutuhankebutuhan anaknya dalam belajar, akan meningkatkan semangat belajar
tidak mengatur waktu belajarnya, tidak untuk memperoleh prestasi yang lebih
menyediakan atau melengkapi alat baik.
belajarnya, tidak memperhatikan apakah Dari kesimpulan diatas, penulis dapat
anaknya belajar atau tidak, tidak mau tahu memberikan saran sebagai berikut :
bagaimanakah kemajuan belajar anaknya,

Araimi; Hariki 7
JSEE - Vol. III, No. 2 November 2015 ISSN : 2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

1. Bagi orang tua diharapkan dapat Setyosari. Punaji. 2010. Metode Penelitian
memberikan dorongan belajar untuk Pendidikan dan Pengembangan.
anaknya dan orang tua juga harus sering Jakarta: Kencana
menanyakan perkembangan anaknya Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor Yang
dalam belajar disekolah misalnya ketika Mempengaruhinya. Rineka Cempaka:
anak pulang sekolah atau anak sedang Salatiga.
ada di rumah hendaknya orang tua Slameto, 2010. Pengaruh belajar. Bandung:
menanyakan bagaimana perkembangan Alfabeta
anak belajar di sekolah terutama tentang Sudjana, Nana. 2006. Dasar-dasar proses
mata pelajaran yang dipelajarinya belajar mengajar. Bandung: Sinar baru
sekaligus memberika dorongan kepada algensindo.
anak untuk belajar. Orang tua juga perlu Sugyiono. 2011a. Metode Penelitian
memberikan kesempatan kepada anak Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
dalam mengemukakan pendapat dalam Bandung: Alfabeta
mengambil keputusan misalnya ketika Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode
anak memiliki suatu keinginan yang Penelitian Pendidikan. Bandung:
terkait dengan sekolahnya, orang tua PT Remaja Rosdakarya.
harus bisa menghargai keputusan anak Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi
dan selama hal itu baik untuk dilakukan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
oleh anak. Persada.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi
untuk melakukan penelitian pada subjek Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
yang berbeda untuk mengembangkan Persada.
penelitian ini, sehingga hasil penelitian Tu’u, Tulus. 2004. Peranan disiplin pada
mempunyai cakupan yang lebih luas prilaku dan prestasi siswa. Jakarta:
3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat Grasindo
digunakan sebagai pedoman bagi guru
dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa Daftar Riwayat Hidup
4. Kepada kepala sekolah dan guru perlu
menghimbau orang tua siswa supaya
ikut mengawasi belajar anaknya. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga agar anak Mira Araimi
tidak melupakan kewajiban belajarnya. Merupakan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan
DAFTAR PUSTAKA Ilmu Pendidikan Universitas Almuslim
Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar.
Jakarta: Penerbit Rineka
Drs, syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Hariki Fitrah, M.Pd
Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Lahir di Payakumbuh pada tahun 1986.
Harnacki dan Poter, 2001. Prestasi belajar. Bekerja sebagai Dosen Tetap Program Studi
Bandung: Alfabeta Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar
Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta.
Ki Hajar dewantara, 2004. Lingkungan
pendidikan. Jakarta: Cipta Karya
Munib. 2004. Pengertian lingkungan
belajar. Bandung: Alfabeta
Sadirman, AM.2001. Interaksi dan motivasi
belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Satrio Andi, 2005. Prestasi belajar.
Bandung: Alfabeta

8 Araimi; Hariki

You might also like