You are on page 1of 3

Habib Al-Aziz

Khoirul Huda

Fikri Ridwan Mauladi

RINGKASAN

PENGARUH KULTIVASI DENGAN METODE STARVASI


NITROGEN TERHADAP PENINGKATAN KANDUNGAN LIPID
PADA MIKROALGA CHLORELLA SP SEBAGAI BAHAN BAKU
BIODIESEL

Di Indonesia, kebutuhan bahan bakar berjenis fosil sangat besar yaitu 1,3
juta barel per hari. Sedangkan produksi kita hanya mencapai 900.000 barel per
hari. Bahan bakar fosil merupakan jenis sumber daya yang tidak terbarukan atau
lama kelamaan akan habis. Salah satu energi alternatif yang sedang gencarnya
dikembangkan adalah biodiesel. . Biodiesel menggunakan bahan baku yang
berasal dari tanaman pangan yaitu kelapa sawit, jarak, tebu, jagung, dan kedelai.
Keunggulan dari bahan bakar ini adalah dapat diperbarui.

Pada kesempatan ini, peneliti menggunakan bahan bakar mikroalga.


Mikroalga merupakan bahan bakar yang sangat berpotensi untuk pembuatan
biodiesel. Bila dibandingkan dengan tanaman tingkat tinggi, maka mikroalga
mampu menghasilkan minyak 30 kali lipat lebih banyak daripada sejumlah
tanaman tingkat tinggi lainnya, yang telah digunakan untuk memproduksi bio-
bahan bakar. Chlorella sp. merupakan salah satu mikroalga yang berpotensi
menghasilkan lipid sebagai bahan dasar untuk memproduksi biodiesel.
Kandungan lipid dari Chlorella sp. berkisar 28%-32% dari berat kering. Maka
dari itu diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan kandungan lipid dari
Chlorella sp, secara umum menggunakan metode starvasi. Secara umum,
mikroalga akan mengakumulasi lipid dengan metode starvasi asalkan tetap
terpapar cahaya matahari dan tersedia CO2.

Diharapkan dengan adanya kultivasi mikroalga dengan metode starvasi


nitrogen ini, dapat menciptakan rancangan produksi biodesel dari mikroalga
Chlorella sp. yang efektif sehingga dapat menghasilkannilai konversi biodiesel
yang tinggi dan efisien dalam penggunaan energi.

Permasalahan yang timbul adalah cara meningkatkan produksi biodesel dari


mikroalga Chlorella sp. dan menentukan metode starvasi yang efektif dan efisien.
Sehingga akan tercapai tujuan untuk menciptakan rancangan produksi biodesel
dari mikroalga Chlorella sp. yang efektif.

BAB II

Biodiesel dapat dimanfaatkan sebgai bahan bakar pengganti solar, karena


pertama memiliki angka cetane tinggi sehingga mempercepat pembakaran, dan
mengefisienkan termodinamikanya. Kedua, memiliki titik kilat yang tinggi
sehingga mengurangi risiko kebakaran. Ketiga, tidak mengandung unsur-unsur
karsinogen sehingga lebih aman digunakan. Dalam pembuatan biodiesel,
digunakan mikroalga karena mikroalga dapat berkembang biak dengan cepat dan
memiliki biomassa yang besar.

Mikroalga yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chlorella sp.


karena Chlorella sp. memiliki kandungan lipid yang cukup tinggi yaitu 28-32%
dari berat keringnya sehingga sangat potensial dalam pengembangan biodiesel.

Untuk meningkatkan kandungan lipid dalam Chlorella sp. digunakan


metode starvasi, yaitu suatu keadaan dimana terjadi kekurangan asupan energi dan
unsur-unsur nutrisi essensial yang diperlukan tubuh dalam beberapa hari sehingga
mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan proses metabolisme unsur-unsur
utama didalam tubuh. Dalam hal ini, jalur metabolism mikroalga dialihkan untuk
sintesis lipid.

BAB III

Adapun alur penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

Studi Pustaka – Persiapan Alat dan Bahan – Isolasi Chlorella sp .-


Pembuatan Medium Benneck-Kultivasi Chlorella sp.- Starvasi Nitrogen-
Pemanenan Chlorella sp.- Perhitungan Kecepatan Pertumbuhan dan Kandungan
Lipid Chlorella sp.

Prosedur pertama adalah isolasi Chlorella sp dengan menggunakan


metode isolasi goresan. Metode ini menggunakan media agar agar yang telah
dicampur dengan air laut dengan salinitas tertentu dan pupuk Allen Miquel.
Selanjutnya media agar ditaruh di cawan petri dan dibekukan lalu ditularkan
Chlorella sp.

Prosedur kedua adalah pembuatan medium Benneck dengan melarutkan


KH2PO4, MgSO4.7H2O , NaNO3, dan FeCl3.
Prosedur ketiga adalah kultivasi dengan metode strarvasi nitrogen yang
mana kultur Cholrella sp yang dimasukkan ke dalam medium Benneck diinkubasi
dibawah sinar biru dengan treatment tertentu.
Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menentukan specific growth
rate ,kecepatan pertumbuhan sel tetrasel missp. Dengan persamaan Monod ,
kandungan lipid secara kualitatif.

You might also like