Professional Documents
Culture Documents
Lanjutan
Lanjutan
Insentif dapat digunakan untuk mendorong manajer operasional guna menurunkan waktu siklus
manufaktur atau meningkat velositas sehingga memperbaiki kinerja pengiriman. Suatu cara
alami untuk memenuhi tujuan ini adalah mengikatkan biaya produk pada waktu siklus dan
memberi penghargaan bagi manajer operasional atas penurunan biaya produk. Sebagai contoh,
dalam perusahaan JIT, biaya konversi sel dapat dibebankan pada produk berdasarkan waktu yang
dipakai suatu produk untuk berpindah antarsel. Dengan menggunakan waktu produksi teoretis
yang tersedia untu suatu periode (dalam menit), biaya standar bernilai tambah per menit dapat
dihitung.
Untuk memperoleh biaya konversi per unit, biaya standar per menit ini dikalikan dengan waktu
siklus aktual yang digunakan untuk memproduksi unit selama periode tersebut. Dengan
membandingkan biaya unit yang dihitung dengan menggunakan waktu siklus aktual dengan
biaya per unit yang memungkinan dengan menggunakan waktu siklus teoretis atau optimal,
seorang manajer dapat menilai potensi untuk perbaikan. Ingat bahwa makin banyak waktu yang
dipakai oleh produk untuk berpindah antarsel, makin banyak biaya produk per unit. Dengan
insentif untuk menurunkan biaya produk, pendekatan untuk penghitungan biaya produk ini
mendorong manajer operasional dan pekerja sel untuk menemukan cara menurunkan waktu
siklus atau meningkatkan velositas.
Contoh berikut mengilustrasikan konsep ini. Misalkan, suatu perusahaan memiliki data berikut
untuk salah satu dari sel-sel manufakturnya.
Biaya konversi aktual dan teoretis per unit diperlihatkan pada Tampilan 16-16. Dari Tampilan
16-16, biaya konversi per unit dapat diturunkan dari $24 menjadi $20 dengan menurunkan waktu
siklus dari enam menit per unit ke lima menit per unit.
(atau meningkatkan velositas dari 10 unit per jam ke 12 unit per jam). Pada waktu yang sama,
tujuan memperbaiki kinerja pengiriman tercapai.
Ukuran operasional berdasarkan waktu yang lain menghitung efisiensi siklus manufaktur (MCE)
sebagai berikut.
Untuk mengilustrasikan MCE, kita akan menggunakan data dari Tampilan 16-16. Waktu siklus
aktual adalah 6,0 menit dan waktu siklus teoretis adalah 5,0 menit. Jadi, waktu yang diboroskan
adalah 1,0 menit (6,0 -5,0) dan MCE dihitung sebagai berikut.
MCE= 5,0/6,0
= 0,83
Hal ini sebenarnya adalah proses yang cukup efisien sebagaimana diukur oleh MCE. Perusahaan
manufaktur banyak yang memiliki MCE kurang dari 0,05.20
Laporan Takt Time dan Hari Berdasar Jam
Takt time adalah istilah Jepang dan sesungguhnya hanya berarti tingkat permintaan pelanggan
atas produk. Contohnya, permintaan pelanggan mungkin mengharuskan agar suatu produk
diproduksi setiap 10 menit. Jadi, waktu siklus yang dibutuhkan adalah lima menit jika
perusahaan (atau arus nilai) melakukan produksi berdasarkan permintaan dan ingin
meminimalkan buangan. Laporan hari berdasarkan jam memberi informasi kuantitas per jam takt
dalam satu kolom, kuantitas produksi per sesungguhnya dalam kolom kedua, dan jumlah
kumulatif sesungguhnya yang diproduksi untuk hari (giliran kerja) terkait. Salah satu tujuan
laporan tersebut adalah menjaga agar para pekerja berfokus pada kegiatan memproduksi produk
yang dibutuhkan pelanggan ketika pelanggan menginginkannya.
Peningkatan kualitas, peningkatan efisiensi, dan penurunan waktu pemrosesan juga merupakan
tujuan yang dibutuhkan pada proses pelayanan pascapenjualan. Sebagai contoh, kualitas
pelayanan dapat diukur dengan pertama langsung berhasil. Pertama langsung berhasil
didefinisikan sebagai persentase permintaan pelanggan yang dipenuhi hanya dengan satu
kunjungan pelayanan. Efisiensi dapat diukur berdasarkan tren biaya dan ukuran produktivitas.
Waktu pemrosesan dapat diukur dengan waktu siklus, di mana titik awal siklus didefinisikan
sebagai penerimaan permintaan pelanggan dan titik akhir adalah ketika masalah pelanggan
diselesaikan. Tujuan dan ukuran perspektif proses diringkas pada Tampilan 16-17
Kemampuan Karyawan
Tiga pengukuran hasil utama bagi kemampuan karyawan adalah tingkat kepuasan karyawan,
persentase pergantian karyawan, dan produktivitas karyawan (contohnya, pendapatan per
karyawan). Contoh ukuran yang mudah atau penggerak kinerja untuk kemampuan karyawan
adalah jam pelatihan dan rasio penguasaan pekerjaan strategis (persentase kualifikasi pekerjaan
yang dipenuhi). Ketika proses baru dibuat, keahlian baru sering diperlukan. Pelatihan dan
perekrutan adalah sumber keahlian baru. Selain itu, persentase karyawan yang dibutuhkan di
area-area kunci tertentu dengan keahlian yang diminta menandakan kemampuan organisasi untuk
memenuhi tujuan tiga perspektif lainnya
Karyawan seharusnya tidak hanya memiliki keterampilan yang diperlukan, tetapi juga memiliki
kebebasan, motivasi, dan inisiatif untuk menggunakan keahlian tersebut secara efektif. Jumlah
saran per karyawan dan jumlah saran yang dilaksanakan per karyawan adalah kemungkinan
ukuran motivasi dan pemberdayaan. Saran per karyawan memberikan ukuran tingkat keterlibatan
karyawan, sedangkan saran per karyawan yang diimplementasikan menandakan kualitas
partisipasi karyawan. Ukuran kedua juga menandakan apakah saran para karyawan dianggap
serius atau tidak.
Peningkatan kemampuan sistem informasi berarti memberikan informasi yang lebih akurat dan
tepat waktu pada karyawan sehingga mereka dapat memperbaiki proses dan melaksanakan
proses baru secara efektif. Ukuran seharusnya memperhatikan ketersediaan informasi strategis.
Sebagai contoh, kemungkinan ukuran meliputi persentase proses dengan kemampuan memberi
balikan secara instan dan persentase karyawan menghadapi pelanggan dengan akses online ke
informasi pelanggan dan produk. Tampilan 16-18 meringkas tujuan dan ukuran perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.