Professional Documents
Culture Documents
08 Validasi Model
08 Validasi Model
Validasi Model
Dr. Eng. Muhammad Rusman, ST., MT
Validasi Model
v Sebuah model dapat diterima sebagai model yang cukup
memadai hanya apabila model tersebut berhasil melewati uji
validasi.
v Uji ini membutuhkan standar yang dapat digunakan untuk
membandingkan perilaku model dan perilaku sistem.
v Jika standar yang ditetapkan terlalu ketat (hal ini menghendaki
tingkat yang sangat tinggi dari kesesuaian antara model dan
sistem), maka akan mengakibatkan model akan menjadi
kompleks (rumit).
v Standar yang ketat ini mengakibatkan peninjauan ulang terhadap
karakterisasi sistem untuk dirinci lebih lanjut dan membutuhkan
formulasi model yang kompleks untuk mendapatkan model yang
cukup memadai.
1
5/17/17
Validasi Model
v Intinya validasi model bertujuan untuk
menyelidiki tingkat kesesuaian antara
keluaran model dengan data historis sistem
nyata pada kondisi lingkungan yang sama.
2
5/17/17
Validasi Eksperimental
v Mengestimasi parameter model dengan
data dan pengujian signi?ikasi parameter
model.
v Validasi ini setara dengan menguji nilai
solusi solusi dan ketetapannya dalam
menjawab masalah
3
5/17/17
Validasi Operasional
v adalah mengukur kualitas dan kemampuan
penerapan solusi.
v Validasi ini menyangkut pemeriksaan
saran-saran jika model diterapkan dengan
untuk menyelesaikan persoalan dan
membandingkan dengan hasil yang
didapatkan dengan apa yang sebenarnya
terjadi.
Validasi Data
v menyangkut pengecekan penyebaran
ketepatan, kecukupan, dan ketersediaan
data yang diperlukan dalam proses
penyelesaian masalah
4
5/17/17
Validasi
v Validasi merupakan tahap akhir dari
pengembangan model untuk memeriksa
model dengan melihat konsistensi internal,
korespondensi, dan representasi.
v Tiga cara menentukan derajat validasi:
§ Valid replikatif
§ Valid prediktif
§ Valid Struktur
5
5/17/17
Derajat Validasi
v Valid Replikatif : suatu model sesuai dengan data
masa lampau yang didapatkan dari sistem yang
ada.
v Valid Prediktif : Hasil dari model tersebut sesuai
dengan data yang belum dikumpulkan dari sistem
nyata.
v Valid Struktur : Bila model tersebut tidak hanya
menghasilkan ulang perilaku sistem nyata tetapi
juga kerja sistem nyata akan diperlihatkan untuk
menghasilkan perilaku tersebut.
6
5/17/17
7
5/17/17
Analisis Sensi6fitas
v Sering kali ingin diketahui sejauh mana
kepekaan atau sensiti?itas dari analisis EOQ
yang dilakukan, misalnya kita ingin
mengetahui perbedaan total biaya
dibandingkan ongkos total minimum
apabila pesanan bukan pada titik optimum
(Q*), untuk maksud tersebut dilakukan
analisis sensitivitas.
8
5/17/17
Contoh
v Misalnya sebuah perusahaan manufaktur
membutuhkan material sebanyak 200.000 unit
per tahun. Berdasarkan perhitungan bagian
pembelian diketahui bahwa biaya per unit dari
item yang diperlukan itu adalah 5000 rupiah. Juga
diketahui bahwa biaya untuk setiap kali
pemesanan adalah 9 juta rupiah sedangkan biaya
penyimpanan diperkirakan 20% dari nilai
inventori rata-rata.
v Berapa unit harus dipesan untuk setiap kali
pemesanan agar memenuhi permintaan perrtahun
serta meminimumkan biaya total.
v Diketahui :
§ D = 200.000 unit / pertahun
§ Co = Rp. 9.000.000
§ Ch = Rp. 5.000
§ P = 0,2
v Dengan menggunakan seperti contoh
sebelumnya :
2.D.Co
Q* =
Ch
9
5/17/17
(2).(200000).(9000000)
Q*= = 60000
(5000)(0,2)
v Q* = 60.000 unit
10
5/17/17
Total Cost
v TC* = (D/Q*).Co + (Q*/2).Ch.p
v = 60.000.000,-
v Total cost tahunan minimum 60 juta
11
5/17/17
2.D.C * o 2.D.k.Co
Q*= Q=
Ch Ch
v C*o = k.Co
v k = konstanta 2.D..Co
Q= k
Ch
Q= k Q*
v Jika
§ K=1 berarti kita menggunakan jumlah pesanan yang sesungguhnya
(Q=Q*)
§ K=2 pemintaan akan naik sebesar atau 41%
12
5/17/17
v Atau Q = ( ) Q* à . Q* = 1,4142 Q*
k 2
1
v TC = ( D / Q*)Co + k (Q * / 2).Ch
k
13
5/17/17
v Sehingga
§ TC = OC Optimum + HC Optimum
§ Pada kondisi optimum (Q*) berlaku bahwa OC =
HC
80
70 TC Minimum TC
Biaya Penyimpanan
60
50
HC
40 OC
30
20
10
10 40 50 60 70 80 90
Tingkat Pemesanan
14
5/17/17
v Jika k = 1
§ Berarti kita menggunakan biaya pemesanan yang sesungguhnya
(OC), maka berlaku TC = TC*, dimana TC* adalah Biaya total
optimum
v Apabila perkiraan kita biaya pemesanan OC menyimpang 2
kali (k=2) dari pada OC yang sesungguhnya maka
mengakibatkan kita menggunakan jumlah pesanan Q yang
menyimpang dari titik kuantitas optimum Q*
Q = ( k ) Q* = 2 . Q* = 1,4142
15
5/17/17
1
TC = ( + k ) (TC*/2)
k
1
TC = ( + 2 ) (TC*/2)
2
= 1,06 TC*
16