You are on page 1of 4

Dapus:

Susanto, F. X. 2007. Tanaman Kakao. Yogyakarta: Kanisius


Maemunah, Enny A., dan L. Y. Daniel. 2009. Vigor Benih Kakao (Theobroma cacao L.) pada
Berbagai Lama Penyimpanan dan Invigorasi. J. Agroland 16 (3) : 206 – 212
Wahyudi, dkk. 2008 Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Swadaya

Benih kakao tidak memiliki masa istirahat, maka setelah benih dikeluarkan dari buah harus
segera dikirim atau dikecambahkan. Salah satu kelemahan benih kakao adalah tidak tahan terhadap
penyimpanan. Seiring waktu penyimpanannya, benih kakao akan mengalami penurunan daya
kecambah. Bila benih kakao tersebut akan disimpan, maka penyimpanan yang paling baik dan
sesuai adalah di dalam buahnya itu sendiri. Meskipun keadaan luar buah sudah kurang baik,
asalkan buah tidak busuk, maka keadaan biji di dalamnya masih tetap baik. Benih yang disimpan
di dalam buah masih memiliki daya tumbuh 15-20 hari waktu penyimpanan.
Menurut Wahyudi (2008) untuk mempertahankan daya tumbuhnya, benih kakao perlu
diberikan perlakuan-perlakuan khusus terlebih dahulu selama dalam penyimpanan. Hal ini
berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, kelembaban, dan kadar air.
1. Suhu
Benih kakao sangat peka terhadap suhu penyimpana yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Hal ini dapat menurunkan daya tumbuh benih. Tempat penyimpanan benih
idealnya memiliki suhu sekitar 18-30oC
2. Kelembaban
Tempat kelembaban benih kakao yang baik adalah memiliki kelembaban relative
sekitar 100%. Kelembaban ini dianggap mampu mempertahankan sekitar 50% kadar
air benih
3. Kadar air
Kakao dapat bertahan selama satu bulan dengan menyimpannya di dalam kantung
plastik yang berkadar air 50%. Penurunan kadar air pada benih rekalsitran dapat
mengakibatkan kerusakan dan meningkatkan kemunduran benih.
Menurut penelitian Memunah et al. (2009) invigorasi benih dangan menggunakan GA3,
kombinasi GA3 + NAA dan air kelapa dapat memperlambat laju kemunduran benih hingga ke
penyimpanan 6 minggu. Hal ini disebabkan karena invigorasi dengan ZPT dapat mempercepat
proses fisiologi benih, sesuai dengan peranannya masing-masing. Invigorasi adalah suatu
perlakuan fisik atau kimia untuk meningkatkan atau memperbaiki vigor benih yang telah
mengalami kemunduran mutu. NAA sangat berperan dalam pembesaran dan pemanjangan sel-sel
akar dan batang dalam hal pengambilan air saat benih dikecambahkan, sedangkan GA3 aktif
setelah benih turgid kembali dan membantu proses perombakan simpanan pati dan protein. Benih
kakao yang diberi perlakuan tersebut dapat mengurangi kerusakan dan penurunan benih yang
disimpan terlalu lama.
Dalam buku Susanto (2007) telah dijabarkan bahwa menurut penelitian oleh Balai
Penelitian Perkebunan Jember mengenai cara penyimpanan yang baik adalah biji yang telah bersih
kemudian disinfeksi dengan fungisida DELSENE MS-200 dengan dosisi 0.2% atau 2 gram
fungisida dalam 1 liter air, kemudian benih tersebut direndam dalam larutan tersebut selama 5
menit. Selanjutnya dikering-anginkan dan kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik, dalam
satu kantong plastik berisi 500 biji. Kemudian kantong plastik ditutup rapat dan dimasukkan ke
dalam kotak pengiriman.

You might also like