Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperwatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan keluarga dalam lingkup praktek keperwatan. Keperwatan keluarga dapat
ditujukan pada individu dalam kontek keluarga, keluarga sebagai kesatuan utuh, dan
keluarga sebagai bagian dari masyarakat.
B. 1.Tujuan Umum
2.Tujuan khusus :
pedoman lainya.
BAB II
TAHAPAN – TAHAPAN KEGITAN ASUHAN KEPERWATAN KELURAGA
A. TAHAP 1
Pada tahap 1 penentuan sasaran
Penentuan sasaran di lakukan dengan mempedomani buku petujuk pelaksanaa perkesmas
yaitu :
1. Keluarga yang mempunyai masalah kesehatan antara lain berupa penyakit
kronis,pasca operasi, peyakit degenerative maupun terminal atau kiriman dari
upaya kesehatan rujukan.
2. Keluarga Resiko tinggi penyakit meliputi :
- Keluarga dengan bayi Risti
- Keluarga dengan balita risti
- Kelurga dengan Bumiol Risti
- Kelurga dengan Penyakit Menular
- Keluarga dengan penyakit tidak menular
- Keluarga dengan Lansia Risti
- Keluarga dengan penyakit lain yang membutuhkan pelayana keperwatan
di rumah
B. TAHAP 2
Pada tahap ke 2 persiapan kengkapan pelayanan dan SK
1. Kelengkapan alat
Untuk melaksanakan asuhan keperwatan kelurga terlebig dahulu sudah tersedia
kelengkapan PHN KIT, yang berisikan sebagai berikut :
- Kaca pembesar
- Meteran
- Stethoscope duplex
- Sulip lidah,logam,12cm
- Tensimeter air raksa
- Termometer
- Timbang dewasa
- Hemoglobin set
- Alat suntik set disposable 2,5-3 cc
- Seprit gliserin
- Sikat tangan
- Handuk kecil
- Sarung tangan no 6,5 atau seuai ukuram perwat
- Masker
- Bak intrumen tertutup (ukuran sedang) 25x13,5x6,7
- Lampu spritus (isi 120 cc)
- Lampu senter
- Mangkok & Busa untuk cuci tangan
- Bengkok 25 0z
- Alat penjepit kertas ukuran polio
- Reflek hamer
- Tas PHN
2. Pembentukan Struktur Organisai (SO)
Untuk pengorganisasasian pelaksanaan perwtan kesehatan kelurga perlu di bentuk
struktur organisasi yang di ketahui kepala puskesmas yang berguna sebagai acuan
pelaksanaa kegitan dan pembagian wilayah binaaa. Dalam struktur organisasi tersebut
Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab program, pemegang program sebagai
kordinator kegiatan minimal berpendidikan DIII keperwatan dan sudah mendapat
pelatihan perwtan kesehatan keluarga dan Pembina wilayah sebagai pelaksana
kegiatan perawataan kesehatan keluarga juga harus mempunyai pendidikan minimal
D III keperwatan.
Kepala Puskesmas
Penangung jawab
Kordinator
Perwata program