You are on page 1of 10

AUDIT SOSIAL

(SOSIAL AUDIT)

Mekanisme Pengawasan Tingkah Laku

Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota komunitas


perusahaan dapat dilakukan berkenaan dengan kesesualan atau tidaknya tingkah laku anggota
tersebut denga budaya yang dijadikan pedoman korporasi yang bersangkutan.

Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosal sebagai kesimpulan dari


monitoring dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya.

Monitoring da evaluasi terhadap tingkah laku anggota suatu perusahaan atau


organisasi pada dasarnya harus dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan secara
berkesinambugan. Monitoring yang dilakuka sifatnya berjangka pendek sedangkan evaluasi
terhadap tingkah laku anggota perusahaan berkaitan dengan kebudayaan yang berlaku
dilakukan dalam jangka panjang. Hal dari evaluas tersebut menjadi audit sosial.

Pengawasa terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya untuk
menciptakan kinerja karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan tujuan dari proses
berjalannya perusahaan. Kinerja yang baik adalah ketika tindakan yang diwujudkan sebagai
peran yang sesuai dengan status dalam pranata yang ada dan sesuai dengan budaya
perusahaan yang bersangkutan.

Oleh karena itu, untuk mendeteksi apakah budaya perusaaan telah menjadi bagian
dalam pengetahuan budaya para karyawannya dilakukan audit sosal dan sekaligus
merencanakan apa aja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menguatkan nilai-nilai
yang ada agar para karyawan sebagai anggota perusahaan tidak memunculkan pengetahuan
budaya yang dimilikinya di luar lingkungan perusahaan.

Dalam kehdupan komunitas atau komunitas secara umum, mekanismne pengawasan


terhadap tindakan anggota-anggota komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-
sanksi sosial yang terimplementasi di dalam atura adat. Sehingga tam[pak bahwa kebudayaan
menjadi sebuah pedoman bagi berjalannya sebuah proses kehidupan komunitas atau
komunitas. Tindaka karyawan berkenaan dengan perannya dalam pranata sosial perusahaan
dapat menen tukan keberlangsungan aktivitas.

Karyawan sebagai stake holder, terdapat juga para bekas karyawan,para direksi,
pemilik modal yg juga menentukan berjalannya aktivitas pranata sosial perusahaan. Kesemua
stakeholder tersebut menduduki status dan peran tertentu dalam koporasi dan mempunyai
hubungan fungsional satu dengan lainnya.

Pada dasarnya suatu perusahaan adalah sebuah organisasi yang dalam kenyataannya
menempati suatu wilayah sosial tertentu. Dan sebagai suatu bentuk organisai,korporasi
tentunya mempunyai tujuan yang dapat dipahami secara bersama oleh para anggotanya dan
dapat menjamin kehidupan para anggotanya dalam lingkup organisasi yang bersangkutan.
Perusahaan sebagai bagian dari suatu komunitas dan mempunyai suatu kebudayaan
tersendiri akan mempunyai sifat yang adaptif terhadap lingkungannya,baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial dan budaya yang ada disekitarnya.

Berjalannya suatu perusahaan tidak akan lepas dari segala perhitungan dan perencanaan yang
mengatur pola aturan yang ada,seperti halnya pada komuitas lainnya seperti komunitas suku
bangsa. Kehidupan sosial komunitas suku bangsa tersebut dalam lingkup kecil
(Desa/kampung/dusun) dapat dipantau dan di monitor oleh adat istiadatnya sesuai dengan
pranata sosial yang berlaku (kekerabatan,ekonomi, teknologi, mata pencaharian dsb). Dalam
perusahaan, apa yang dikatakan sebagai proses audit sosial adalah mirip atau sama dengan
cara – cara yang dipakai untuk memeriksa keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Sebagai sebuah organisasi,perusahaan yang mempunyai beberpa tenaga ahli dalam


menyiapkan anggaran – angaran yang dikelurakan, dan begitu dengan pemerikasaan terhadap
anggaran yang telah dikelurkan berkaitan dengan berjalannya organisasi yang bersangkutan
seperti ahli akuntansi dan pemegang buku.

Tenaga – tenaga ahli tersebut merupakan individu – individu yang menduduki status
tertentu,status dalam hal ini adalah kumpulan hak dan kewajiban yang ada pada diri
seseorang dalam satu lingkup kebudayaan . Sehingga individu tersebut harus berperan sesui
dengan apa yang diisyratkan oleh kebudayaan yang mengatur status yang bersangutan.

Sehingga pengukuran finansial sebuah organisasi akan juga dipengaruhi oleh pegawai
(tenaga) dari pengukur tersebut, dan ini sangat terkait dengan sistem sosial dari pegawai yang
bersangkutan. Memang pada dasarnya anggota perusahaan berasal dari anggota komunitas
yang berbeda – beda kebudayaan dan sukubangsa , dan dengan bersama – bersama dengan
orang lain yang berbeda kebudayaan dan sukubangsa bergabung sebagai satu komunitas
perusahaan. Dalam kehidupan komunitas, sistem sosial akan terus berjalan untuk mengatur
segala tingkah laku individu-individunya.

Berkaitan dengan pelkasanaan audit sosial, maka sebuah perusahaan atau organisasi
harus jelas terlebih dahulu tentang beberapa aktivitas yang harus dijalankan seperti ;

1. Aktivitas apa saja yang harus dilakukan sebagai sebuah orgnisasai, dalam hal ini
sasaran apa yang menjadi pokok dari perusahaan yang harus dituju – internal maupun
ekstrnal (sasaran)

2. Bagaimana cara melakukan pencapaian dari sasaran yang dituju tersebut sebagai
rangkaian suatu tindakan (rencana tindakan) yang mengacu pada suatu pola dan rencana
yang sudah disusun sebelumnya.

3. Bagaimana mengukur dan merekam pokok – pokok yang harus dilakukan berkaitan
dengan sasaran yang dituju, dalam hal ini keluasan dari kegiatan yang dilakukan tersebut
(indikator)

Ketiga bentuk aktivitas tersebut terangkai dalam suatu arena sehingga dengan demikian
menjadi sangat sederhana untuk merancang prosedur bagi pemantuan aktivitas yang
bersangkutan, apa yang terjadi dari hari ke hari dengan memonitor kegiatan dari hari ke hari
oleh pemegang buku catatan sosial.

Sehingga dengan demikian seorang pemeriksa sosial adalah ‘teman yang mengkritik’
(idealnya oran luar) yang secara periodik memeriksa ‘buku’ dan menanyakan pertanyaan
lebih mendalam untuk membantu ketentuan organisasi secara sistematis pada tingakat yang
efektif dalam oprasi internalnya sebaik pada dampak eksternalnya dalam kaitannya dengan
kondisi sosial budaya baik secara intern maupun ekstern korporasi. Dalam pelaksanaan
aktivitas dalam organisasi atau perusahaan dapat dicatat walaupun pada dasarnya ide – ide
tersebut bukan berasal dari visi dan misi dari organisasi atau perusahaan.

Pelaksanaan auditor sosial yang berpengalaman biasanya akan bekerja mengukur dan
memgrahkan berjalannya sebuah organisasi berdasarkan pada visi dan misi yang ada, pada
awalnya dia membantu dalam memberikan segala keterangan tentang berjalannya sebuah
organisasi berkaitan dengan indikator yang harus diperhatikan, sasaran yang ingin dicapai
dan kemudian juga merekam kenytaan sosial yang sedang berjalan dan bagaimana prosedur
penilaiannya.

Audit sosial ini merupakan sistem yang ada dalam kebudayaan perusahaan yang oleh
anggota –anggotanya dipakai untuk merencanakan kegiatan organisasi yang bersangkutan
dan tentunya didasari pada kebudayaan yang berlaku di organisasi yang bersangkutan.

KONSEP AUDIT SOSIAL

Audit sosial pada dasarnya adalah sebuah metode untuk mengetahui keadaan sosial suatu
bentuk organisasi, keadaan perwujudan dari tingkah laku anggata – anggota suatu organisasi
atau perusahaan berkaitan dengan aturan yang diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan.
Konsep – konsep yang berkenaan dengan audit sosial yang telah dilakukan.

Social Enterprise Partnership (SEP)

‘Audit sosial adalah sebuah met ode yang dilakukan berkenaan dengan sebuah organisai
(perusahaan, lembga dan sebagainya), dalam merencanakan, mengatur dan mengukur
aktivitas nn finansial serta untuk memantau (memonitor) konsekuensi secara eksternal dan
internal sekaligus dari sebuah organisasi atau perusahaan yang bersifat komersial’.

The New Economics Foundation (NEF)

‘Audit sosial adalah suatu proses dimana sebuah organisasi dapat menghitung untuk keadaan
sosial, laporan pada danmeningkatkan keadaan sosial tersebut. Audit sosial bertujuan menilai
dampak sosial yang ditimbulkan oleh organisasi dan tingkah laku anggota – anggota yang
beretika dari sebuah organisasi dalam hubungannya dengan tujuan organisasi tersebut serta
hubungannya dengan keseluruhan stakeholderyang terkait dengannya’. Konsep ini
menggambarkan bahwa audit sosial lebih merupakan suatu penilaian dampak sosial dari
adanya program atau social impact assessment.
The Northern Ireland Co-operative Development Agency (NICDA)

Audit sosial adalah sebuah proses yang dapat dilakukan oleh sebuah organisasi dan agen –
agennya untuk menilai dan mewujudkan keuntungan sosial mereka, keuntungan komunitas
dan keuntungan lingkungan serta keterbatasannya. Sehingga audit sosial adalah sebuah cara
untuk mengukur keluasan dari sebuah organisasi untukdapat hidup dalam berbagai nilai dan
sasaran yang sudah disetujui untuk bekerja sama’.

Audit sosial adalah sebuah proses dimana sebuah oganisasi atau perusahaan dapat
menilai dan mendemonstrasikan segi keuntungan sosial, ekonomi dan lingkungannya dan
dengan segala keuntungannya. Dalam sebuah perusahaan, audit sosial secara tidak langsung
merupakan metode dalam sebuah komunitas perusahaan (organisasi) untuk memantau
bekerjanya kebudayaan perusahaan yang bersangkutan, apakah nilai – nilai, aturan,
pengetahuan (moral) dan norma yang ada dalam perusahaan sudah diterima sebgai bagian
dalam kebudayaan para karyawan, para stakeholdr luar atau juga sasaran dari perusahaan
yang bersangkutan.

Sehingga audit sosial mencakup tidak hanya gambaran dari kondisi sosial anggota
kmunitas perusahaan saja akan tetapi juga penilaian terhadap sanksi-sanksi dan juga reward
yang telah diterapkan. Audit sosial menyediakan sebuah penilaian dari dampak sebuah
sasaran non financial dari sbuah organisasi melalui cara yang sistematis dan memantau secara
regular pada perwujudannya dan pandangan-pandangan dari stakeholdrnya.

Para pelaku audit sosial hiwujudkan oleh organisasi iti sendiri dan keterlibatannya
diharapkan secara langsung.

Berjalannya proses audit sosial dalam sebuah perusahaan akan tampak sebagai sebuah
gerakan penilaian yang berusaha untuk menggambarkan secara deskriptif keadaan sosial
sebuah perusahaan, bagaimana tingkah laku para karyawan sebagai anggota perusahaan, dan
juga para stkeholdernya serta keterkaitannya dengan aturan yang melingkupinya.

Proses audit sosial pada dasarnya hanya menyediakan waktu yang sedikit dan sangat
padat, sama halnya dengan audit finasial, pelakunya mempunyai kejelasan kedudukannya
yang diperoleh dari para tokoh kuncidalam organisasi atau perusahaan, mempunyai
wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan.

Informasi audit sosial dikumpulkan melalui metode riset yang mencakup pemegang
buku sosial, survey dan studi kasus.

Pengumpulan informasi sosial dilakukan setiap waktu dan dapat dikatakan sebagai
suatu proses monitoring, biasanya dilakukan selama 12 bulan.

Audit sosial pada dasarnya dapat digunakan untuk melengkapi laporan keuangan
tahunan yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Metodologi dari pemerikasaan sosial dapat dikemas untuk menjamin informasi dasar
dan pembanding yang sudah diproduksi oleh asosiasi kominitas lokal.
Disini dijelaskan beberapa istilah yang sering dipakai dalam melakukan audit sosial,
dan istilah-istilah ini sangat terkait dengan keadaan sosial yang mengacu pada pembentukan
kebudayaan dari sebuah korporasi.

Akuntabilitas ;

Dimana sebuah organisasi mengenal dan menerima sebagai sifat kejujuran dan terbuka yang
menjelaskan kepada seluruh stakeholdernya apa yang telah dilakukannya dan mengapa
dilakukan.

Aktivitas

Pekerjaan yang bersifat mendetail dalam sebuah organisasi dilakukan dalam kaitannya untuk
mencapai sasaran dari organisasi.

Jejak audit ;

Memeriksa (verifikasi) melalui panel pengungkapan kembali audit dari data-data yang ada.

Benchmark ;

Sebuah standar luar atau titik referensi yang dihadapkan pada perwujudan yang ada.

Data ;

Informasi yang dikumpulkan sebagai bagian dari pemegang buku sosial dan konsultasi
stakeholder.

Lingkaran dialog ;

Sebuah proses yang terorganisasi dan terekam dari sekelmpok stakeholder yang secara
bersama-sama membawa isu-isu untuk didiskusikan yang berhubungan dengan kegentingan
secara proses pemeriksaan sosial.

Kelompok fokus ;

Sebuah proses yang terorganisasi dan terekam dari sekelompok stakeholder untuk
mendiskusikan isu-isu yang berkaitan dengan atau selama pemeriksaan sosial.

Indikator ;

Informasi yang dapat dilakukan pengukuran.

Pernyataan misi ;

Sebuah kalimat atau beberapa kalimat yang secara jelas berisi tentang penjabaran dari inti
dari organisasi.

Outcom ;
Konsekuensi dari proses suatu program, atau suatu hasil dari sebuah program yang tidak
mudah diukur yang umumnya bersifat kualitatif dan umumnya akan terwujud sebagai
deskripsi yang lengkap.

Output ;

Konsekuensi dari proses berjalannya suatu program, yang mudah dan siap untuk diukur,
biasanya dalam bentuk angka atau kuantitatif.

Obyektif ;

Mendefinisikan apa yang dituju atau dicapai oleh organisasi.

Ruang lngkup (scope) ;

Penjelasan dari cakupan yang termasuk di dalamnya suatu penilaian sosial.

Penghitung sosial (social accontant) ;

Seseorng dalam organisasi atau berasal dari luar organisasi yang di bayar sebagai
pengkoordinasi proses pemeriksaan sosial dan mempersiapkan penghitungan sosial.

Penghitungan sosial (social accounting) ;

Suatu proses dimana organisasi mengumpulkan, menganalisis dan menginterprestasi gambar,


informasi kualitatif.

Perhitungan sosial ;

Dokumen yang disiapkan sebagai konsekuensi dari proses penghitungan sosial dan diberikan
untuk diperiksa oleh panel audit sosial.

Pemeriksaan sosial ;

Proses penggambaran kembali dan verifikasi penhitungan sosial pada akhir dari setiap
lingkaran pemeriksaan sosial (pemeriksa aktual).

Pemeriksa sosial ;

Seseorang (beberapa orang) yang ditugaskan memeriksa pada akhir dari suatu proses.

Fasilitator untuk audit sosial ;

Seseorang yang menjelaskan dan mendukung sebuah rencana organisasi, membuat dan
mengimplementasikan proses pemeriksaan sosial yang yang dilakukan oleh organisasi.

Lingkaran audit sosial

Jangka waktu yang disetujui untuk perencanaan dan pemeriksaan sosial.

Panel penjelasan audit sosial ;


Kelompok komunitas yang terarah yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk bekerja
dengan auditor sosial dalam mereview. Pemeriksaan sosial dan mengambil tempat dalam
pertemuan review.

Buku catatan sosial ;

Diartikan oleh informasi yang rutin dikumpulkan selama setahun untuk mencatat wujud
dalam kaitannya pada pernyataan sasaran sosial.

Stakeholder ;

Orang atau kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aktivitas organisasi atau
perusahaan.

Target ;

Suatu tingkat keinginan yang dicapai dan biasanya didasari pada perencanaan yang telah
disusun sebelumnya.

Transparasi ;

Sebuah organisasi, dalam perhitungan yang terbuka dalam perhitungan sosial bahwa
stakeholder mempunyai pemahaman yang baik tentang organisasinya dan tingkah lakunya
yang diwujudkan dan bagaimana hal tersebut dilaksanakan.

Triple bottom line ;

Sebuah organisasi menciptakan laporan tahunan yang mencakup finansial, lingkungan dan
gambaran sosial.

Nilai (value)

Kunci dari prinsip-prinsip yang diatur oleh beroprasinya organisasi dan yang mempengaruhi
jalannya organisasi serta tingkah laku anggota-anggotanya.

Verifikasi ;

Sebuah proses dari audit sosial dimana orang auditor dan laporan auditnya dibuat panel yang
menyertakan perhitungan sosial dan informasi yang didasari pada apa yang akan
dilaksanakan dan pernyataan-pernytaan yang didasari pada kompotensi serta data yang
reliabel.

Pernyataan visi ;

(sebagai pernyataan misi) sebuah kalimat atau lebih kalimat yang secara jelas dan nyata
membawa inti dari organisasi tentang kesiapan serta pengrtian yang mudah diingat.

Kertas informasi ;
Auditing sosial mengecek bahwa kita sudah berada pada jalur yang benar.

Audit sosial ;

Adalah proses dimana sebuah organisasi dapat menaksir untuk keberadaan sosialnya, laporan
pada organisasi tersebut dan mningkatkan keberadaannya.

Perusahaan dalam komunitas harus memasukan audit sosial untuk beberapa alasan
dibawah ini

· Perusahaan tentunya punya keinginan untuk membuat dan menerapkan perusahaan


untuk menyediakan pelayanan kepada komunitas dan kita ingin mengetahui bentuk apa yang
kita inginkansesuai dengan pola-pola yang ada dikomunitas.

· Perusahaan pastimempunyai keinginan untuk memberikan suatu penghargaan kepada


karyawannya untuk berkaitan dengan jangka waktu pajang dalam bekerja di perusahaan yang
ada.

· Suatu perusahaan mungkin berjalan karena memberikan bantuan oleh seseorang atau
lembaga donor lain dan perusahaan trsebut tentunya ingin mempertunjukan kepada pemberi
dana atau donor tersebut tentang apa yang telah dicapai disamping keberlanjutannya sebagai
bisnis.

· Perusahaan mungkin punya keinginan untuk meningkatkan peranan salah seorang


anggota perusahaan sebagai sebuah agen untuk perubahan sosial dalam komunitas
perusahaan yang bersangkutan dan punya keinginan untuk mencari jalan baru dan ide-ide dari
keluasan komunitas.

· Perusahaan mungkin saja sudah membuat beberapa kesalahan kecil selama setahun
berkaitan dengan keadaan anggota-anggota korporasi.

Model dan keuntungan Audit sosial

Sebagai penilaian perwujudan perusahaan dalam aktivitasnya di komunitas dan ini


digambarkan oleh sejauh obyek-obyek sosial yang diminati termasuk di dalamnya informasi
dan opini, yang menyatkan keadaan perusahaan secara keseluruhan dan bagaimana bentuk
dari perusahaan itu sendiri.

Prinsip-Prinsip kunci

Secara umum prinsip kunci dari penilaian sosial dan audit sosial adalah untuk mencapai
keberlanjutan dalam rangka meningkatkan hubungan antar kenyataan sosial dan untuk
menyatakan suatu penilaian.
1. Ini harus merefleksikan pendapat-pendapat variasi komunitas yang berkaitan dengan
usaha (multi perspektif)

2. Ini harus menjelaskan seluruh aktivitas dari usaha komunitas (comprehensive).

3. Usaha komunitas harus dapat dibandingkan setiap waktu dengan organisasi sejenis
(comparative)

4. Ini harus terjadi setiap tahun dan tidak hanya sebuah latihan saja.

5. Penilaian sosial harus dicek oleh individu-individu yang independent (verifikasi)

6. Penemuan dari audit sosial harus dapat disirkulasikan (disclosur)

Ada sepuluh langkah untuk mengkaitkan audit sosial dengan perusahaan sebagai berikut;

Langkah 1 ;

Mengumpulkan informasi tentang pemeriksaan sosial dan mencari kesempatan mengapa


kita harus melakukan salah satu cara yang dapat dilakukan.

Langkah 2 ;

Jelaskan sasaran sosial dari korporasi, tuliskan dan rangkaikan seluruh hal yang sudah
dilakukan yntuk mencapai sasaran.

Langkah 3 ;

Daftarkan stakeholder yang ada dan terkait dengan perusahaan.

Langkah 4 ;

Untuk setiap sasaran dalam korporasi yang telah didaftar pada tahap kedua, akan
dirangking secara angka.

Langkagh 5 ;

Buat sistem pemegang buku sosial.

Langkah 6 ;

Pada akhir tahun dilakukan pengumpulan informasi secara kulititatif dan kuantitatif.

Langkah 7 ;

Perusahaan sudah harus merancang untuk auditor sosial untuk memverifikasikan seluruh
informasi dalam pemeriksaan sosial dan melakukan beberapa interview dengan stakeholder
lainnya.

Langkah 8 ;
Menuliskan laporan audit sosial dan kemudian melakukan suatu tindakan sebagai respon
berkaitan dengan penemuan yang dapat dari laporan tersebut.

Langkah 9 ;

Melakukan kegiatan pemantauan terhadap strategi yang diterapkan.

Langkah 10 ;

Menuliskan segala apa yang dipantau tersebut dalam ssebuah buku catatan sosial dan
hendaknya si pencatat.

Perangkat laporan sosial yang dibuat seperti yang tercakup dibawah ini

· Sebuah laporan pada hakekatnya terwujud dalam pernyataan yang saling berlawanan
deangan sasaran yang tetap (bagaimana kondisi yang telahdijalankan dan apa yang
dinyatakan akan dilakukan ?)

· Penilaian dari dampak pada komunitas (dapat diukur ? apa yang komunitas pikirkan ?)
dan ini hendaknya berisi tentang data deskripsi tentng komunitas secara keseluruhan
berkenaan dengan dampak yang terjadi.

· Gambaran beberapa stakeholder pada sasaran kita dan nilai-nilai stakeholder (apakah
sudah melakukan sesuatu yang benar ? Apakah sudah berjalan pada jalan yang sesuai dengan
yang dinyatakan.

· Laporan pada bentuk perwujudan pada lingkungan tertentu dalam hal ini lingkungan
hidup alam dan sosial (apakah perussahaan berda di tempat yang kritis dan dengan
sumberdaya yang sangat minim, dan bagaimana kondisi komunitas sebagai lingkungan
sosialnya, apakah mendukung program atau malah berlawanan ?)

· Laporan pada bagaimana perusahaan menerapkan kesempatan yang adil (apakah


perusahaan melakukan tantangan inklusi sosial)

· Laporan pada kebutuhan perusahaan dengan qualitas dan prosedurial yang standar
(apakah perusahaan melakukan apa yang diharapkan )

You might also like