You are on page 1of 4

Materi genetik dimulai dari di temuakannya asam nukleat.

Pertemuan
tersebut pertama kali ditemukan oleh Fredrich Miescher pada tahun 1868. Asam
nukleat dibagi menjadi dua yaitu DNA dan RNA. Dibuktikannya DNA sebagai
materi genetik dikuatkan oleh percobaan Mac Leod dan Mc Carty, percobaan
Hershey – Chase, dan percobaan Griffith. DNA terletak di nukleus yaitu pada
kromosom dan diluar kromosom terletak pada mitokondria (plastida). DNA
berfungsi sebagai materi genetik (penyimpan informasi). Karena sifat DNA yang
unik penemuan DNA terus di teliti. DNA di bentuk dari dua unit biopolimer yang
saling berjalin dan memilin yang berbentuk double heliks yang di kenal dengan
sebutan polinukleutida. Polinukleutida dibentuk oleh mono nukleutida yang di
bentuk oleh 1 deoksiribosa, 2 phospat, dan 3 basa nitrogen. Basa nitrogen di bagi
menjadi 2 yaitu basa Purin yang terdiri dari Adenin dengan Guanin dan basa
pirimidin yang terdiri dari Timin dengan Sitosin. Satu putaran /spiral penuh
mengandung 10 basa sehingga setiap basa berjarak 3.4Å. Lebar molekul DNA
sepanjang double helix adalah tetap yaitu 20Å. Menurut James Watson dan Francis
Crick struktur DNA khusus tersusun dengan gula dan gugus fosfat sebagai rantai
utama. Sedangkan, basa nitrogen sebagai anak rantai yang memiliki pasangan tetap
yaitu Adenin dengan Timin yang di hubungkan oleh 2 atom hidrogen. Guanin
dengan Sitosin di hubungkan oleh 3 atom hidrogen. DNA melingkar mengelilingi
oktamer histon (H2A,H2B,H3,H4, masing – masing 2 molekul) dan sebagai
pengunci adalah histon H1. Protein histon adalah protein yang sangat basa dan
mengandung asam amino, basa arginin, dan lisin. Protein histon berfungsi untuk
memelihara integritas fungsi dan struktur kromatin. Histon hilang pada saat fase
sintesin atau registrasi. Proses replikas DNA dimulai dari sel membelah sehingga
DNA di dalam kromosom mengalami replikasi. Replikasi DNA dilakukan secara
semi konservatif sehingga, DNA membelah menghasilkan 2 DN yang baru. Bahan
dasar dari replikasi DNA yaitu DNA cetakan (Template), DNA primer(Pemula),
Dioksiribonukleutida(dNTP) yang terdiri dari d ATP, d CTP, d GTP, dan d TTP.
Bahan dasar yang terakhir enzim yang mengkatalis reaksi replikasi yaitu DNA
poimerase. Sintesis DNA terdiri dari Leading strand yaitu Rantai DNA di sintesis
dengan terus menerus (5’ – 3’) dan Lagging strand yaitu Rantai DNA di sintesis
terputus (diskontinu) dengan arah 5’ – 3’. Dari proses sintesis laggung strand dapat
terbentuk “Frakmen okasaki” yang di gabungkan dengan DNA ligase. Ada
beberapa enzim yang membantu dalam proses replikasi yaitu DNA girase
(membuka ikatan supercoiled), DNA helicase (membuka putaran segmen DNA di
muka garpu replikasi). Enzim yang terakhir yaitu SSB (Single Strand Binding
Protein) yang berfungsi menjaga agar pita yang sudah terbuka tidak berdekatan lagi.
Pengekspresian gen merupakan proses pengungkapan bahan informasi
genetik yang tersusun sebagai gen ke dalam bentuk protein, yang dapat dituliskan
secara singkat sebagai berikut:
DNA --> transcription --> RNA -- translation --> Protein
Semua manusia memiliki DNA yang sama hanya saja ekspresi gen yang
muncul berbeda – beda. Hal tersebut dikarenakan urutan basa yang berbeda.
Pengekspresian gen terdapat istilah Dogma central. Dogma central meupakan RNA
yang dapat membentuk DNA hanya pada virus (Reverse transcriptase). m RNA
yang tidak dibutuhkan akan dipotong.
Transkripsi merupakan proses enzimatik dimana informasi genetik yang
terdapat pada rantai DNA digunakan untuk membentuk basa pasangannya dalam
bentuk m RNA. Bahan – bahan yang dibutuhkan dalam proses transkripsi yaitu
DNA template, Ribonukleotida 5 triphospat, dan RNA polymerase. Ada beberapa
tipe RNA yaitu m RNA yang dibuat di dalam nukleus dan memiliki Fungsi
menerima informasi genetik dari DNA. r RNA bersama dengan protein akan
membentuk ribosom. t RNA bentuk seperti daun semanggi. Dalam RNA tidak ada
basa timin melainkan basa urasin. Pada organisme prokariot mempunyai 1 tipe
RNA polymerase. Sedangkan, pada eukariotik memiliki 3 tipe RNA polymerase
yaitu RNA polimerase I (nukleolus yang berfungsi mengkatalisis sintesis r RNA),
RNA polimerase II (nukleoplasma yang berfungsi mengkatalisis sintesis hn RNA
atau pre-m RNA), dan RNA polimerase III (nukleoplasma yang berfungsi
mengkatalisis sintesis sn RNA dan t RNA). Proses trasnskripsi yaitu Inisiasi,
Elongasi, dan Terminasi. Inisiasi merupakan proses RNA polimerase mengikat
pada sisi spesifik DNA (sisi promotor) membentuk ikatan fosfodiester, unit sigma
lepas. Dilanjutkan dengan proses elongasi yaitu proses RNA diperpanjang dengan
arah 5’-3’ oleh core enzim (DNA polimerase tanpa faktor sigma) sepanjang DNA
template 3’-5’, tidak ada proses editing/koreksi. Proses terakhir yaitu proses
termiasi yang ditandai dengan sequnce terminasi pada template DNA berupa
struktur melingkar pada DNA (base pare loop).
Transkripsi dibagi menjadi dua yaitu pada sel prokariot dan eukariot. Pada
sel prokariot Tidak memerlukan TATA Box yaitu RNA Polimerase dapat langsung
menempel pada promotor dan memulai transkripsi. Pada Prokariot awal Inisiasi
RNA Polimerase dibantu oleh faktor sigma. Transkripsi dimulai dengan adanya
binding dari RNA polimerase ke promotor dalam. Proses transkripsi langsung
menghasilkan mRNA (tanpa adanya splicing). Pada sel eukariot memerlukan
TATA Box dan faktor-faktor Transkripsi sebagai tempat menempelnya RNA
Polimerase dan memulai Transkripsi. Melibatkan 3 macam RNA Polymerase (I, II,
dan III). Transkripsi menghasilkan “pre-mRNA” yang kemudian Mengalami
“splicing” untuk menjadi mRNA. Proses translasi dibedkan dalam 5 tahap yaitu
aktivasi asam amino, inisiasi rantai polipeptida, pemanjangan rantai polipeptida,
terminasi, pengemasan, dan prosesing. Aktivitas asam amino terjadi di sitosol
dengan reaksi Asam amino + t RNA+ATP menjadi aminoacyl tRNA +AMP+PP.
Proses inisiasi Rantai Polipeptida dengan proses Sub unit 30 S ribosom
mengikatkan diri pada IF-3. mRNA dengan kodon inisiasi (AUG) menempatkan
diri ke sub unit 30 S. Kompleks sub unit 30 S, m RNA berikatan dengan IF2 yang
berisi GTP dan tRNA yang membawa f.metionin. Kompleks tsb di atas bergabung
dengan sub unit 50 S dan secara bersamaan GTP dihidrolisis menjadi GDP dan
Posphat. IF2 dan IF3 meninggalkan ribosom. Sehingga terbentuk kompleks inisiasi
rantai polipeptida.
Proses elongasi diawali dengan Aminoacyl tRNA berikut membawa asam
amino yang sesuai dengan kodon pada mRNA dan menempatkan diri pada posisi
A di ribosom. Asam amino pertama (f.met) digabungkan dengan asam amino ke 2
dengan ikatan peptida, proses ini dikatalisis oleh enzim peptydil transferase.
Terbentuk dipeptidyl tRNA pada sisi A. tRNA yang kosong ada pada sisi P dan siap
meninggalkan ribosom. Proses elongasi dapat disimpulkan sebagai proses
pemanjangan atau pembentukan. Terminasi ditandai oleh salah satu dari stop kodon
pada mRNA (UAA,UAG,UGA). Setelah ribosom sampai pada stop kodon maka
faktor pembebas (R1,R2 dan S) berperan dalam pemutusan polipeptida tRNA
terminal dan terjadi pembebasan tRNA yang telah kosong. Disosiasi ribosom 70S
menjadi sub unit 30 S dan 50 S. Proses translasi yang terakhir yaitu pengemasan
dan prosesing. Proses ini ditandai dengan Rantai polipeptida mulai menggulung,
melipat secara spontan membentuk protein fungsional suatu konformasi yg
spesifik. Protein menjadi berfungsi melalui proses post translasi dengan cara
dimodifikasi, misal dengan penambahan gugus prostetik, reaksi karboksilasi,
fosforilasi, penghilangan urutan penanda.
Modifikasi pasca Translasi yaitu terlepasnya urutan memberi isyarat untuk
mengarahkan protein ke tujuan akhir sehingga menjadi peptidase spesifik.
Fosforitasi aa histrosi yaitu untuk mengaktifkan enzimtertntu. Reaksi karboksilasi
yaitu untuk penambahan gugus karboksil pada aa aspartat dan glutamat. Metilasi
gugus R yaitu residu lisin dan glutamat mengalami metilasi. Pengikat rantai sisi
karbohidrat untuk mengikat rantai sisi karbohidrat gliprotein secara kovalen selama
atau setelah sistesis protein. Penambahan gugus prostetik. Pembentukan jembatan
sulfide secara enzimatis oleh sistem dalam 1 atau 2 rantai protein dan juga
melindungi konvormasi 3 D dan denaturasi.
Penutup dari materi ini yaitu perbedaan dari DNA dan RNA. Perbedaan
antara RNA dan DNA yaitu diantaranya:
1. RNA single helix, sedangkan DNA double helix
2. Gula pentosa pembentuk DNA adalah ribosa , sedangkan pada RNA adalah
dioksi ribosa
3. Gugus basa DNA adalah guanine, adenin, sitosin dan timin, sedangkan pada
RNA tidak ditemukan basa timin. Pada RNA hanya terdapat basa guanine,
adenin, sitosin, dan urasil
4. Ukuran molekul DNA lebih panjang dari pada RNA
5. Letak DNA berada dalam kromosom, sedangkan RNA terletak tergantung
jenisnya. t RNA (sitoplasma), r RNA (ribosom), dan m RNA (nukleus).

You might also like