You are on page 1of 6

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Profil vaginosis bakterial di Poliklinik Kulit dan Kelamin


RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
periode Januari 2011-Desember 2015

1
Romauli E. Siahaan
2
Nurdjannah J. Niode
2
Thigita A. Pandaleke

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian/SMF Kulit Kelamin RSUP.Prof.DR.R.D.Kandou Manado
Email: romaulievelina@gmail.com

Abstract: Bacterial vaginosis (BV) is an abnormal situation in the vaginal ecosystem


characterized by Lactobacillus as normal vaginal flora was replaced by a high concentration of
anaerobic bacteria, especially Bacteroides sp., Mobilluncus sp., Gardnerella vaginalis, and
Mycoplasma hominis. This study was aimed to obtain the profile of bacterial vaginosis in
patients treated at the Polyclinic of Dermatovenereology Prof. Dr. R. D. Kandou Hospita;
Manado from January 2011 to December 2015. This was a retrospective study using medical
records of new BV patients including basic characteristics of patients, such as age, marital status,
job, and treatment. The results showed that the number of patients with bacterial vaginosis during
the period January 2011-Desember 2015 at the Polyclinic Hospital Dermatology Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado were as many as 117 patients. The group most affected by BV were at the age
of 25-44 years in 61 patients (52%); job as housewife in 42 patients (35%); married in 93 patients
(80%); social factor as the precipitating factors in 61 patients (52%). Bacterial vaginosis without
concomitant diseases were found in 96 patients (82%), followed by comorbidities BV +
vulvovagina candidiasis in 18 patients (15%). The most common therapy in those patients was
metronidazole 2x500 mg for 7 days in 111 patients (95%). Conclusion: New cases of bacterial
vaginosis were increase in 2011-2013 but they decreaased in 2014-2015.
Keywords: bacterial vaginosis, vaginal discharge, bad odor, clue cell

Abstrak: Vaginosis bakterial (VB) adalah suatu keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang
ditandai adanya konsentrasi Lactobacillus sebagai flora normal vagina digantikan oleh
konsentrasi tinggi bakteri anaerob, terutama Bacteroides sp., Mobilluncus sp., Gardnerella
vaginalis, dan Mycoplasma hominis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil vaginosis
bakterial pada penderita yang berkunjung dan berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP
Prof. Kandou Manado periode Januari 2011- Desember 2015. Jenis penelitian ialah retrospektif
menggunakan rekam medik kasus baru VB yang meliputi data dasar seperti umur,status
perkawinan, pekerjaan dan terapinya. Hasail penelitian mendapatkan jumlah penderita vaginosis
bakterial selama periode Januari 2011 - Desember 2015 sebanyak 117 pasien. Kelompok paling
banyak terkena vaginosis bakterial ialah umur 25-44 tahun sebanyak 61 orang (52%); pekerjaan
Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 42 pasien (35%); sudah menikah sebanyak 93 orang (80%);
dengan faktor sosial sebagai pencetus sebanyak 61 pasien (52%). Penyakit vaginosis bakterial
tanpa penyerta didapatkan 96 pasien (82%) dan diikuti oleh penyakit penyerta VB+KVV yaitu
sebanyak 18 pasien (15%). Jenis obat/terapi yang paling sering digunakan pada pasien vaginosis
bakterial ialah metronidazole 2x500 mg selama 7 hari sebanyak 111 pasien (95%). Simpulan:
Gambaran umum kasus baru Vaginosis bakterial menunjukkan terjadi peningkatan jumlah pasien
pada tahun 2011-2013 dan pada tahun 2014-2015 terjadi penurunan
Kata kunci: vaginosis bakterial, keputihan, bau, clue cell
Siahaan, Niode, Pandaleke: Profil vaginosis bakterial...

Vaginosis bakterial (VB) adalah suatu sedikit terjadi peradangan epitel vagina,
keadaan abnormal pada ekosistem vagina sehingga diduga sindrom ini disebabkan
yang ditandai adanya konsentrasi oleh ketidakseimbangan ekosistem mikroba
Lactobacillus sebagai flora normal vagina vagina.6 Bila VB tidak diobati dapat
digantikan oleh konsentrasi tinggi bakteri menimbulkan komplikasi seperti endo-
anaerob, terutama Bacteroides sp., metritis, vaginal cuff cellulites, penyakit
Mobilluncus sp., Gardnerella vaginalis, radang panggul, servisitis, dan kelahiran
dan Mycoplasma hominis1 Penyakit ini prematur.7 Mengingat berbagai komplikasi
disebut juga vaginitis nonspesifik, vaginitis yang dapat ditimbulkan oleh VB, penting
Gardnerella vaginalis atau vaginosis untuk memahami penyebab serta faktor
anaerobik.1 risiko yang berkaitan dengan terjadinya VB
Prevalensi VB berbeda-beda diseluruh sehingga dapat dilakukan upaya
dunia. Prevalensi VB berkisar antara 10- pengobatan yang tepat.
30% pada populasi yang berbeda diseluruh Data terakhir mengenai infeksi
dunia. Di Italia prevalensi VB pada wanita vaginosis bakterial di RSUP Prof. Dr. R. D.
dengan atau tanpa gejala sebesar 5%, di Kandou yaitu tahun 2010 sehingga penulis
London 21%, di Jepang 14%, dan di tertarik untuk melakukan penelitian
Indonesia 17%,2 sedangkan penelitian oleh mengenai profil vaginosis bakterial untuk
Lumintang dan kawan–kawan menyatakan melihat apakah terdapat peningkatan/
prevalensi VB periode Januari 2007 sampai penurunan jumlah pasien yang datang
Desember 2011 di Divisi IMS URJ RSUD memeriksakan diri di Poliklinik Kulit dan
Dr. Soetomo Surabaya sebesar 35 pasien, Kelamin di RSUP Prof. Kandou Manado.
yang merupakan 0,71% dari seluruh kasus
baru divisi IMS URJ RSUD Dr. Soetomo METODE PENELITIAN
Surabaya.3 Bahan penelitian diperoleh dari catatan
Diagnosis infeksi VB saat ini dapat medik pasien baru VB di Poliklinik
ditegakkan dengan beberapa metode Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
diagnostik, yaitu Kriteria Nugent, Kriteria Dr. R. D. Kandou Manado selama kurun
Amsel, Kriteria Spiegel,dan kultur bakteri. waktu 5 tahun, mulai tahun 2011-2015.
Dari beberapa metode diatas Kriteria Penelitian dilakukan secara retrospektif
Nugent menjadi gold standard dalam dengan mengumpulkan data dari catatan
mendiagnosis infeksi VB4 Kriteria klinis medik pasien baru VB meliputi data dasar,
untuk bakterial vaginosis yang sering usia, status pernikahan, pekerjaan, dan
disebut sebagai kriteria Amsel yang terapi.
berpendapat bahwa terdapat tiga dari empat
gejala, yaitu: 1) Adanya sekret vagina yang HASIL PENELITIAN
homogen, tipis, putih, melekat pada Selama kurun waktu 5 tahun (2011-
dinding vagina dan abnormal; 2) pH vagina 2015) didapatkan 117 pasien vaginosis
>4,5; 3) Tes amin positif, dengan sekret bakterial (16,8%) dari total 695 pasien yang
vagina yang berbau amis sebelum atau berkunjung ke Divisi IMS RSUP Prof. Dr.
setelah penambahan KOH 10% (Whiff R. D. Kandou Manado. Berdasarkan
test); dan adanya clue cells pada sediaan jumlah pasien VB per tahun yang tertinggi
basah (sedikitnya 20 dari seluruh epitel) ialah pada tahun 2013 yaitu 30 pasien
Terdapat 4 kategori bakteri vagina (4,31%) diikuti oleh tahun 2012 yaitu 25
yang berhubungan dengan VB yaitu: pasien (3,59%) (Tabel 1).
Gardnerella vaginalis, Bacteroides Spp, Distribusi pasien vaginosis bakterial
Mobiluncus Spp, dan Mycoplasma berdasarkan usia di Poliklinik Kulit dan
hominis.5 Mekanisme yang tepat untuk Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
terjadinya VB masih belum jelas. Kelainan Manado periode Januari 2011-Desember
ini bukan merupakan infeksi epitel atau 2015 didapatkan jumlah terbanyak pada
jaringan karena tidak ditemukan atau hanya usia 25-44 tahun 61 pasien (52%) diikuti
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

golongan usia 15-24 tahun ada 32 pasien Manado didapatkan faktor risiko terbanyak
(27%) (Tabel 2). adalah faktor sosial sebanyak 61 pasien
(52%) dan diikuti oleh faktor non-seksual
Tabel 1. Distribusi pasien vaginosis bakterial terdapat 27 pasien (24%) (Tabel 5).
berdasarkan jumlah di Divisi IMS RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari Tabel 3. Distribusi pasien vaginosis bakterial
2011 - Desember 2015 berdasarkan pekerjaan di RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado periode Januari 2011-
Tahun Total Total %
Desember 2015
pasien pasien
Divisi IMS VB Pekerjaan Jumlah (%)
2011 132 18 2,58 pasien
2012 73 25 3,59
2013 196 30 4,31 Pegawai swasta 16 14
2014 135 23 3,30 PNS 28 24
2015 159 21 3,02 Ibu Rumah Tangga (IRT) 42 35
Total 695 117 16,8 Guru 3 3
Mahasiswa/pelajar 17 14
Tabel 2. Distribusi pasien vaginosis bakterial Wiraswasta 7 6
berdasarkan usia di RSUP Prof. Dr. R. D. Pensiunan 2 2
Kandou Manado periode Januari 2011- Honorer 1 1
Desember 2015 Sales Promotion Girl 1 1
(SPG)
Usia Jumlah (%) Total 117 100
(tahun) pasien
<1 - - Tabel 4. Distribusi pasien vaginosis bakterial
1-4 - - berdasarkan status pernikahan di RSUP Prof.
5-14 2 2% Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari 2011
15-24 32 27% - Desember 2015
25-44 61 52%
45-64 18 15% Status Jumlah (%)
>65 4 4% pernikahan pasien
Total 117 100% Menikah 93 80
Belum 24 20
Distribusi penderita vaginosis bakterial menikah
berdasarkan pekerjaan di poliklinik kulit Total 117 100
dan kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado periode Januari 2011-Desember Tabel 5. Distribusi pasien vaginosis bakterial
berdasarkan faktor risiko di RSUP Prof. Dr.
2015 didapatkan pekerjaan terbanyak
R.D. Kandou Manado periode Januari 2011 -
merupakan IRT (Ibu Rumah Tangga) Desember 2015
sebanyak 42 pasien (35%) diikuti oleh
pekerjaan PNS sebanyak 28 pasien (24%) Faktor risiko Jumlah (%)
(Tabel 3). pasien
Distribusi penderita vaginosis bakterial Seksual 10 8
berdasarkan status pernikahan di poliklinik Sosial 61 52
Non-seksual 27 24
Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D.
Reproduktif 13 11
Kandou Manado didapatkan status Tidak diketahui 6 5
pernikahan terbanyak ialah sudah menikah Total 117 100
yaitu sebanyak 93 pasien (80%) dan yang
belum menikah 24 pasien (20%) (Tabel 4) Distribusi pasien berdasarkan penyerta
Distribusi penderita vaginosis bakterial penyakit vaginosis bakterial didapatkan
berdasarkan faktor risiko di poliklinik Kulit paling banyak ialah tanpa penyakit
dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou penyerta yaitu 96 pasien (82%) dan diikuti
Siahaan, Niode, Pandaleke: Profil vaginosis bakterial...

oleh penyakit VB + KVV sebanyak 18 Tabel 2 menunjukkan distribusi pasien


pasien (15%) (Tabel 6). berdasarkan usia dan yang paling banyak
terkena vaginosis bakterial ialah pasien
Tabel 6. Distribusi berdasarkan penyakit pada usia 25-44 tahun sebanyak 61 orang
vaginosis bakterial dengan IMS lain di RSUP (52%). Penyebabnya kemungkinan oleh
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari karena perempuan yang berada pada usia
2011 - Desember 2015 25-44 merupakan usia reproduktif yang
VB dengan Jumlah (%) aktif secara seksual dan wanita yang aktif
penyakit IMS lain pasien secara seksual mempunyai G.Vaginalis
VB + KVV 18 15 yang lebih tinggi dibanding perempuan
VB + TV 3 3 yang tidak aktif seksual.7
Tanpa penyakit 96 82 Tabel 3 memperlihatkan distribusi
penyerta pasien berdasarkan pekerjaan terbanyak
Total 117 100 yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak
42 pasien (35%), diikuti oleh PNS
Distribusi pasien vaginosis bakterial sebanyak 28 pasien (24%). Pada status
berdasarkan terapi di poliklinik Kulit dan pasien didapatkan profesi PNS yaitu
Kelamin RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou karyawan rumah sakit terdapat 5 pasien dan
Manado didapatkan yang terbanyak adalah sisanya hanya ditulis PNS. Profesi IRT
metronidazole 2 x 500 mg (7hari) sebanyak paling banyak didapatkan kemungkinan
95% (Tabel 7). diakibatkan oleh karena Ibu Rumah Tangga
memiliki lebih banyak waktu luang untuk
Tabel 7. Distribusi pasien berdasarkan terapi berobat atau sekedar memeriksakan diri di
vaginosis bakterial RSUP Prof. Dr. R.D.
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
Kandou Manado periode Januari 2011 -
Desember 2015 Dr. R. D.Kandou Manado.
Tabel 4 menunjukkan status
Terapi Jumlah (%) pernikahan di poliklinik Kulit dan Kelamin
pasien RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
Metronidazole 111 95% didapatkan status pernikahan terbanyak
Klindamisin 0 0% adalah sudah menikah sebanyak 93 orang
Lain-lain 6 5%
(80%) dan yang belum menikah sebanyak
Total 117 100%
Ket: lain-lain ialah metronidazole dan nystatin, 24 pasien (20%). Hal ini berkaitan dengan
vaginal supp hubungan seksual yang mengakibatkan
suasana vagina menjadi lebih alkalis
BAHASAN sehingga membuat vagina menjadi tempat
Pada Tabel 1 didapati angka kejadian menyenangkan untuk pertumbuhan bakteri
Vaginosis bakterial adalah 117 pasien yang anaerob7
berobat di Poliklinik RSUP Dr. R. D. Tabel 5 menunjukan faktor risiko yang
Kandou Manado periode Januari 2011- paling sering ialah faktor sosial sebanyak
Desember 2015. Angka kejadian paling 61 pasien (52%) diikuti oleh faktor non-
tinggi pada tahun 2013 yaitu 30 pasien seksual sebanyak 27 pasien (24%). Faktor
(4.31%) diikuti oleh tahun 2012 yaitu 25 risiko sosial meliputi usia yang reproduktif
pasien (3.59%). Data dari penelitian lain yaitu 24-44 tahun sehingga memiliki G.
lebih rendah dibandingkan dengan hasil vaginalis yang lebih tinggi. Faktor non-
catatan medik VB selama periode Januari seksual sendiri berhubungan dengan
2007 sampai Desember 2011 di Divisi IMS konsumsi alkohol, merokok, douching, dan
URJ RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebesar penggunaan antibitotik. Dari beberapa
35 pasien, yang merupakan 0,71% dari faktor yang telah disebutkan di atas faktor
seluruh kasus baru divisi IMS URJ RSUD douching merupakan faktor pencetus yang
Dr. Soetomo Surabaya.3 paling sering didapatkan. Hal ini
disebabkan karena douching mengubah
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

kekebalan terhadap infeksi dengan jalan Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari
mengubah mikroflora vagina, menghilang- 2011-Desember 2015 dapat disimpulkan
kan komponen pelindung vagina dan bahwa pasien VB sebanyak 117 pasien dari
serviks, atau dengan menginduksi 695 total pasien penyakit kelamin.
penyebaran mikroorganisme di saluran
genital bawah ke saluran genital atas SARAN
Pada Tabel 6 didapatkan distribusi Perlu dilakukan penelitian lanjut
pasien berdasarkan penyakit penyerta mengenai hubungan vaginosis bakterial
vaginosis bakterial didapatkan paling dengan faktor umur, dan pekerjaan
banyak ialah tanpa penyakit penyerta yaitu sehingga dapat dihubungkan dengan lebih
96 pasien (82%) sedangkan penyakit VB + tepat
KVV sebanyak 18 pasien (15%), VB + TV
sebanyak 3 pasien (3%). VB dan DAFTAR PUSTAKA
kandidosis vulvovaginal tergolong infeksi 1. Maskur Z, Makalew HL. Vaginosis
saluran reproduksi akibat pertumbuhan bakterial. In: Daili SF, Makes WIB,
berlebih organisme jamur dan bakteri yang Zubier F, Judanarso J, editors. Infeksi
Menular Seksual (3rd ed). Jakarta:
disebabkan perubahan lingkungan normal
FKUI, 2007; p. 116-21.
vagina sedangkan untuk VB dan
2. Mascarenhas R, Machado C, Silva B,
trikomoniasis, perlu dicermati dan diobati Pimentel W, Feffeira T, Leoni S, et
dengan tuntas karena keduanya dapat al. Prevalence for bacterial vaginosis
menimbulkan komplikasi pada ibu hamil in a population of sexually active
antara lain: kelahiran prematur, ketuban adolescent. J Inf Dis obst Gynec.
pecah dini, dan bayi berat lahir rendah. 2012. Page: 1155-61.
Mekanisme VB menyebabkan BBLR 3. Lumintang, H, Martodihardjo S,
belum diketahui, tetapi dengan adanya Barakbah J. Fluor albus. In: Panitia
infeksi traktus genitalia bagian atas dapat Medik Farmasi dan Terapi RSUD Dr.
membuat kelahiran prematur, melalui Soetomo, editor. Pedoman Diagnosis
dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit
proses inflamasi.
Kulit dan Kelamin (3rd ed).
Pada Tabel 7 jenis obat yang paling Surabaya: RSUD Dr. Soetomo
sering digunakan untuk pasien yang Surabaya, 2005; p. 130-2.
terdiagnosis vaginosis bacterial ialah terapi 4. Fernandopulle RC. An overview on
obat metronidazole. Kementrian Kesehatan approach to diagnosis and
RI tahun 2011 merekomendasikan management of vaginal discharge in
pemberian metronidazole 2gr per oral dosis gynaecological practice. Sri Lanka J
tunggal atau menganjurkan pemberian Obstet Gynaecol. 2012;34:73-8.
terapi lain metronidazole 2x500 mg atau 5. Murtiastutik D. Vaginosis bakterial. In:
klindamisin 2x300 mg per oral selama Barakbah J, Lumintang H,
7hari.9 Distribusi pasien VB berdasarkan Martodihardjo S, editors. Infeksi
Menular Seksual. Surabaya: AUP,
terapi metronidazole 2x500 mg selama 7
2008; p. 72-83.
hari didapatkan 111 pasien (95%)
6. Martin HL, Richardson BA, Nyange PM.
sedangkan 6 pasien lainnya diterapi dengan Vaginal lactobacilli, microbial flora,
metronidazole 500mg dan nystatin 100.000 and risk of human immunodeficiency
IU saat malam hari karena pada status virus type 1 and sexually transmitted
pasien terdapat riwayat pengobatan disease acquisition. J Infect Dis.
metronidazole dan pasien mengalami efek 1999;180:1863-8.
samping seperti pusing,mual, dan muntah. 7. Evans Al, Scally AJ, Wellard SJ, Wilson
JD. Prevalence of bacterial vaginosis
SIMPULAN in lesbians and heterosexual women
Dari hasil penelitian retrospektif in a community setting. Sex Transm
terhadap pasien baru vaginosis bakterial di Infect.2007;83:470-5.
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof.
Siahaan, Niode, Pandaleke: Profil vaginosis bakterial...

8. Oedi AA, Adji A, Niode NJ, Mitaart AH. Pedoman Penatalaksanaan Infeksi
Bakterial vaginosis Poliklinik Kulit Menular Seksual. Jakarta:
dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R.D Kementerian Kesehatan RI Direktorat
Kandou Manado tahun 2007-2008. Jenderal Pengendalian Penyakit dan
PIT X Banten, 2009 Penyehatan Lingkungan, 2011.
9. Daili SF, Indriatmi W, Wandra T, Hastuti
EB, Sukmaputri IO, editors.

You might also like